Anda di halaman 1dari 2

MACAM MACAM WACANA

1. Wacana deskripsi : jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar dapat
membentuk suatu citra (imajinasi) tentang suatu hal. Karangan ini berisi gambaran
mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut. Biasanya wacana ini banyak digunakan dalam katalog
penjualan, dan data-data kepolisian.

Ciri-ciri wacana deskripsi :

 Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.


 Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
 Ditandai dengan penggunaan kata-kata atau ungkapan detail atau terperinci.
 Digunakannya kata-kata yang bersifat evaluatif yang terlalu abstrak.
 Umumnya menggunakan kata-kata yang bersifat objektif dan menggambarkan
sesuatu.

Contoh :

SMA Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan SMA tertua di Kota Sukabumi. SMA Negeri 1
Kota Sukabumi lahir pada bulan Oktober 1961.
SMA Negeri 1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500 siswa dan mempunyai 4
lapangan, yaitu lapangan basket, lapangan volly, lapangan sepak bola, dan lapangan
badminton. Luas Smansa kuarng lebih 3 hektare dan memiliki 37 kelas serta 71 guru mata
pelajaran. Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak.Ketika bel istirahat berbunyi,
kanti di Smansa sangatlah ramai hingga siswa-siswi pun harus berdesak-desakan untuk
membeli makanan. kantin Smansa menjual bermacam-macam makanan seperti gorengan, mie
ayam, bas juice, dan masih banyak lagi Ketika kantin ini ramai, suasaana pun menjadi sangat
panas, berisik dan kotor. Kantin di Smansa sungguh sempit sedangkan muridnya sangatlah
banyak, sehingga kantin ini pun menjadi hiruk-pikuk.

2. Wacana Argumentasi : merupakan jenis wacana yang berusaha mempengaruhi


pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang
didasarkan pertimbangan logis maupun emosional. Sebuah wacana dikategorikan
wacana argumentasi, apabila bertolak dari tanya isu yang sifatnya kontroversi antara
penutur dan mitra tutur. Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola
sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.

Tahapan-tahapan penulisan karangan argumentasi, sebagai berikut:

1. Menentukan topik permasalahan atau tema


2. Mengumpulkan bahan atau data berupa: fakta, bukti-bukti atau pernyataan yang bisa
mendukung
3. Merumuskan tujuan penulisan
4. Menyusun kerangka karangan
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan.Dalam mengembangakan sebuah
kerangka karangan argumentasi bisa berpolakan: sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola
pemecahan masalah.
Contoh :

Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi


energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002
sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1,136
MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan
tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.

3. Wacana Persuasi : merupakan wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur


untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penuturnya. Terkadang, wacana
persuasi menggunakan alasan yang tidak rasional, misalnya iklan, rayuan.
wacana persuasi berisi ajakan, bujukan dan seruan untuk mempengaruhi orang lain
agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur. Wacana
Persuasi lebih memanfaatkan aspek psikologis untuk mempengaruhi pendengar atau
pembaca. Terkadang wacana persuasi tidak disertai bukti pendukung logis untuk
mendukung maksud dari penutur.

Tujuan : Wacana persuasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar.

Contoh :

Wacana persuasi dapat di temui dalam bentuk kampanye atau iklan baik lisan maupun
tulisan. “ Pakai alat ini, lupakan yang lain, dengan hanya mengeluarkan sedikit uang,anda
dapat membersikan seluruh perabot rumah” atau “ Pilih saya, jujur, bersih dan adil”

Anda mungkin juga menyukai