PEMBAHASAN
Untuk keperluan identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri selain yang
dipelajari sifat – sifat morfologinya dipelajari pula sifat -sifat biokimia dan faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhannya, terdapat beberapa macam pengujian sifat biokimia yaitu uji
adanya hidrolisis amilum,uji adanya hidrolisis protein, dan uji adanya hidrolisis lemak
(Utami,2015).
Pada praktikum kali ini dilakukan uji adanya kemampuan menghidrolis atau pengujian
sifat biokimia yaitu :
Berdasarkan hasil pengamatan kedua bakteri yakni koloni bakteri A dan koloni
bakteri B tidak menunjukkan adanya kemampuan menghidrolisis protein. Seharusnya
bakteri mampu melakukan hidrolisis protein karena didalam tubuh bakteri dihasilkan
koenzim yang mampu menghidrolisis kasein yaitu enzim protease. Hal ini diduga karena
saat menginokulasikan bakteri terlalu dalam, menyebabkan pertumbuhan bakteri
terhambat.Sehingga menghambat proses metabolisme dalam bakteri tersebut.
Menurut Kaiser (2005), hidrolisis protein terjadi karena adanya reaksi enzimatis.
Bakteri yang mempunyai koenzim dapat menghidrolisis kasein dan meyebabkan medium
akan terbentuk daerah jernih disekeliling ggoresan koloni bakteri. Bakteri melakukan
hidrolisis berbagai protein menjadi asam amino tunggal yang akan digunakan untuk
sintesis protein sebagai sumber energy.
Hal ini tidak sesuai dengan literature yang menyatakan Senyawa organik yang
dapat dipecahkan oleh bakteri antara lain protein, asam nukleat dan lemak. Pemecahan
senyawa-senyawa tersebut dibantu oleh enzim yang dihasilkan bakteri, enzim ini disebut
enzim hidrolase karena dapat menghidrolisis molekul besar menjadi molekul yang lebih
sederhana dan dapat digunakan. Pada bakteri, enzim-enzim ini disekresikan keluar
tubuhnya sehingga makromolekul yang tidak larut dapt dipecah menjadi molekul yang
larut dan dapat memasuki sel dan menjadi bahan makanan (Volk dan Wheeler, 1988).
Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan Senyawa organic yang dapat
dipecahkan oleh bakteri antara lain protein, asam nukleat dan lemak. Pemecahan
senyawa-senyawa tersebut dibantu oleh enzim yang dihasilkan bakteri, enzim ini disebut
enzim hidrolase karena dapat menghidrolisis molekul besar menjadi molekul yang lebih
sederhana dan dapat digunakan. Pada bakteri, enzim-enzim ini disekresikan keluar
tubuhnya sehingga makromolekul yang tidak larut dapat dipecah menjadi molekul yang
larut dan dapat memasuki sel dan menjadi bahan makanan (Volk dan Wheeler, 1988).