Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Akutansi

Dosen : Fitri Nur Latifah SE,MESy

Akuntansi adalah : proses mengumpulkan informasi tentang keuangan dengan tujuan untuk
dilaporkan kepada pihak yang membutuhkan. Yg membutuhkan informasi akuntansi adalah :
 Atasan (internal)
 owner perusahaan (internal)

 publik/pemegang saham (external)


 pemerintah/pajak (external)

Penghitungan akuntansi dimulai dari penghitungan laporan transaksi

Aktiva = kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan


Pasiva = Hak terhadap kekayaan (hutang & modal)
Dari kekayaan internal perusahaan ex: modal
Dari kekayaan external perusahaan ex : hutang
Contoh aktiva:
 Kas
 Persediaan barang

 Peralatan kantor
 Gedung
 Tanah
 Piutang
 dll

Rumus persamaan akuntansi

Aktiva = Pasiva
Aktiva = modal + hutang

AKTIVA bertambah berada di posisi DEBET


HUTANG bertambah berada di posisi KREDIT
PENDAPATAN bertambah berada di posisi KREDIT
BIAYA bertambah berada di posisi DEBET

Jenis laporan keuangan :


1. Neraca (Aktiva – Pasiva)
2. Lap laba rugi
3. Lap perubahan modal / equitas
4. Lap arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan

Transaksi-transaksi dan persamaan dasar Akutansi

Pengaruh perubahan-perubahan aktiva, hutang dan modal dalam persamaan dasar


akutansi dapat dijelaskan dengan mempelajari berbagai jenis transaksi. Sebagai contoh
marilah kita misalkan bahwa Bapak Hamid membuka perusahaan bernama LARIS dan
digambarkan diawah ini pengaruh-pengaruh setiap transaksi yang terjadi dalam bulan
pertama terhadap persamaan dasar akutansi.

a. Transaksi yang terjadi ketika pak Hamid menanamkan modal Rp. 8.000.000.
Pengaruh dari transaksi ini adalah : disatu pihak menambahkan uang tunai yang
biasa disebut kas sebesar Rp. 8.000.000 dan di pihak lain menimbulkan adanya
modal sebesar Rp. 8.000.000. Setelah terjadi transaksi diatas maka persamaan dasar
akutansi perusahaan LARIS sbb :
Aktiva = Pasiva
Kas Modal Pak Hamid
a) Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
Patut dipahami bahwa persamaan dasar akutansi ini hanya diterapkan pada
perusahaan LARIS, bukan termasuk kekayaan pribadi pak Hamid seperti rumah,
tanah, mobil dll.
b. Untuk menyelenggarakan usaha Perusahaan LARIS membutuhkan alat-alat
perlengkapan yang dibeli secara tunai sebesar Rp. 2.800.000. Transaksi ini merubah
komposisi daripada kekayaan tapi tidak merubah jumlahnya.

Persamaan dasar akutansi sebelum dan sesudah transaksi ini dari saldo baru setelah
terjadinya transaksi nampak sbb :
Aktiva = Modal
Kas + Alat-alat Perlengkapan Modal Pak Hamid
a) Rp. 8.000.000
b) (-) Rp. 2.800.000 Rp. 2.800.000 Rp. 8.000.000
Saldo Rp. Rp. 5.200.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 8.000.000

c. Selama bulan pertama, dibeli barang-barang dagangan dari berbagai perusahaan lain
seharga Rp. 4.900.000 dimana pembayarannya dilakukan beberapa hari kemudian
(disebut pembelian secara kredit)

Jenis transaksi seperti ini disatu pihak menambah kekayaan yang berupa barang
dagangan dan dilain pihak menimbulkan adanya Hutang. Pengaruh transaksi ini
terhadap persamaan dasar akutansi dinyatakan sbb:
Aktiva Hutang + Modal

Kas + Barang Dagangan + Alat Perlengkapan = Hutang Dagang Modal pak Hamid
Saldo Rp. 5.200.000 Rp. 2.800.000 Rp.8.000.000
c) (+) Rp. 4.900.000 (+) Rp. 4.900.000
Saldo Rp. 5.200.000 + Rp. 4.900.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 4.900.000 Rp. 8.000.000

d. Dalam bulan pertama perusahaan LARIS telah membayar hutang-hutang kepada


para kreditur sebanyak Rp. 3.400.000. Transaksi ini mengurangi hutang-hutang
dagang. Pengaruhnya pada persamaan dasar akutansi adalah sbb:

Aktiva Hutang + Modal

Kas + Barang Dagangan + Alat Perlengkapan = Hutang Dagang Modal pak Hamid
Saldo Rp. 5.200.000 Rp. 2.800.000 Rp.8.000.000
(+) Rp. 4.900.000 (+) Rp. 4.900.000
d) (-) Rp. 3.400.000 (-) Rp. 3.400.000
Saldo Rp. 1.800.000 + Rp. 4.900.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 Rp. 8.000.000

Tujuan setiap perusahaan adalah bertambahnya modal melalui pendapatan berupa


laba bersih. Dalam hal ini penjualan barang harus lebih besar daripada harga pokok
barang yang dijual dan biaya-biaya operasional perusahaan. Laba kotor adalah
kelebihan harga jual dikurangi harga pokok tanpa biaya-biaya operasional
perusahaan, jika ditambahkan biaya-biaya operasional maka disebut laba bersih.
Penentuan dan pencatatan harga pokok penjualan dan laba bersih untuk setiap kali
terjadi penjualan adalah merepotkan dan tidak praktis. Biasanya lebih praktis jika
laba/rugi bersih ditetapkan pada waktu-waktu tertentu, misalnya tiap akhir bulan atau
tiap akhir tahun.va bertambah
e. Dalam bulan pertama dijual tunai barang2 dagangan seharga Rp.3.000.000,
pengaruh dari transaksi ini adalah : disatu pihak aktiva yang berupa kas bertambah
Rp.3.000.000 dan pihak lain timbul penghasilan yang berupa penjualan Rp.3.000.000.
Meskipun penghasilan sebesar Rp.3.000.000 ini tidak seluruhnya merupakan
penambahan terhadap modal tetapi biasanya diperlakukan seperti demikian.
Bilamana harga pokok dari barang yang dijual telah ditentukan, maka harga pokok ini
akan dikurangkan dari penghasilan. Demikian pula halnya bila terjadi biaya2 maka
biaya2 ini merupakan pengurangan thd modal. Pengaruh transaksi ini thd persamaan
dasar akutansi adalah sbb :

Aktiva Hutang + Modal


Kas + Barang Dagangan + Alat Perlengkapan = Hutang Dagang Modal pak Hamid
Saldo Rp. 1.800.000 Rp. 4.900.000 Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 Rp.8.000.000
e) (+) Rp. 3.000.000 (+) Rp. 3.000.000
(penghasilan)
Saldo Rp. 4.800.000 + Rp. 4.900.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 Rp. 11.000.000

Transaksi penjualan bisa dilakukan secara tunai, artinya penerimaan dari penjualan
tsb diterima pd saat penjualan ataupun bs dilakukan scr kredit, artinya penerimaan
dari penjualan baru dilakukan bbrp waktu kemudian.Apabila penjualan dilakukan
secara kredit maka disatu pihak kekayaan yang berupa piutang dagang bertambah
dilain pihak penghasilan juga bertambah. Pada saat pembeli melunasi kewajibannya
maka kekeyaan kas bertambah dan kekayaan piutan dagang berkurang.
f. Pada akhir bulan pertama sisa persediaan barang dagangan menurut harga
perolehannya berjumlah Rp.3.100.000 dengan mengurangkan jml ini dari barang
dagangan maka dapat ditentukan besarnya harga pokok barang yang dijual yaitu
Rp.1.800.000 (Rp.4.900.000 – Rp.3.100.000). harga pokok barang dagarangan
sebesar Rp.1.800.000 dikurangkan dari barang dagangan dan juga mengurangi
modal.

Aktiva Hutang + Modal

Barang Hutang
Alat Perlengkapan Modal Pak Hamid
Kas + Dagangan + = Dagang +
Saldo Rp. 4.800.000 Rp. 4.900.000 Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 Rp.11.000.000
(-)Rp. 1.800.000 (-)Rp. 1.800.000

(harga pokok
barang yg dijual)

Saldo Rp. 4.800.000 + Rp. 3.100.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 + Rp. 9.200.000

g. Selama bulan pertama biaya2 operasional berjumlah Rp.500.000 dan semuanya


telah dibayar.Pengaruh dari transaksi ini adalah mengurangi kas dan mengurangi
modal

Aktiva Hutang + Modal

Barang Alat Hutang


Modal Pak Hamid
Kas + Dagangan + Perlengkapan = Dagang +
Rp.
Saldo Rp. 4.800.000 Rp. 3.100.000 Rp. 2.800.000 1.500.000 Rp. 9.200.000
g) (-) Rp. 500.000 (-)Rp.500.000
(biaya)
Rp.
Saldo Rp. 4.300.000 + Rp. 3.100.000 + Rp. 2.800.000 1.500.000 + Rp. 8.700.000
h. Dalam bulan Pertama Pak Hamid mengambil uang tunai dari perusahaan LARIS
sebesar Rp.400.000 untuk keperluan pribadi. Transaksi ini mempunyai pengaruh
terhadap persamaan akutansi sbb:

Aktiva Hutang + Modal

Barang Hutang
Alat Perlengkapan Modal Pak Hamid
Kas + Dagangan + = Dagang +
Saldo Rp. 4.300.000 Rp. 3.100.000 Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 Rp. 8.700.000
h) (-) Rp. 400.000 (-)Rp.400.000
(prive)

Saldo Rp. 4.300.000 + Rp. 3.100.000 + Rp. 2.800.000 Rp. 1.500.000 + Rp. 8.300.000

Tugas KUIS 1 :

1. Rangkum menjadi satu laporan persamaan dasar akutansi terhadap contoh transaksi diatas.

2. Gambarkan dan jelaskan tentang siklus akuntansi

Anda mungkin juga menyukai