Anda di halaman 1dari 5

 EFE MATRIX PT. KIMIA FARMA Tbk.

Eksternal Audit
1. Economic Forces (Kekuatan Ekonomi)

PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat
nasional tetapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional. Produk-
produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta
bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Eropa,
India, Jepang, Taiwan dan Selandia Baru. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan
ke Yaman, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, dan Papua Nugini.
Demikian juga untuk produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah
dipersiapkan proses registrasinya untuk memasuki pasar baru seperti : Filipina,
Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain dan Bangladesh. Produk Herbal
merupakan target utama korporasi untuk periode mendatang mengingat banyaknya
peminat dan pembeli potensial yang telah menunjukkan minat untuk melakukan
hubungan bisnis dengan perusahaan.
Kinerja keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. pada 2017 berhasil
membukukan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.. Hal ini terlihat dari total perusahaan membukukan laba bersih
Rp331 miliar berdasarkan prognosa atau laporan keuangan 2017 yang
belum melalui proses audit. Jumlah itu meningkat 21,69% dibandingkan
dengan pencapaian pada 2016 senilai Rp272 miliar . Dengan pertumbuhan
tersebut, sambungnya, perseroan masih optimistis dengan pencapaian
yang bakal diraih pada 2018. Tahun ini, KAEF menargetkan pertumbuhan
laba bersih sebesar 20%. Selain pertumbuhan laba bersih, perusahaan
juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha secara year on year.
Tercatat, pendapatan usaha naik dari Rp5,81 triliun pada 2016 menjadi
Rp6,21 triliun pada 2017. Akan tetapi, tercatat kenaikan utang usaha pada
tahun ini. Posisi utang KAEF naik dari 2,34 triliun menjadi Rp3,48 triliun.
Pada tahun 2018 perusahaan masih mengandalkan pendanaan dari
perbankan mengingat perusahaan mengantongi rating yang cukup tinggi.
Namun, perusahaan tetap berencana mengemisi surat utang jangka
menengah atau medium term notes (MTN) pada tahun 2018.
2. Social, Cultural, demographic & environmental forces

Kimia Farma menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti


perusahaan yaitu I C A R E (Innovative, Customer Fisrt, Accountable, Responsible,
dan Eco-Friendly) yang menjadi acuan/pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan
usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Innovative, artinya budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk
membangun produk unggulan, sedangkan Customer First bertujuan agar karyawan
mengutamakan pelanggan sebagai miitra kerja.

Budaya Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. adalah mengembangkan


dan mewujudkan pikiran, ucapan serta tindakan untuk membangun Budaya Kerja
berlandaskan pada tiga sendi, yaitu:

a. Profesionalisme

 Bekerja secara cerdik (Smart & creative) dan giat (Hard).


 Berkemampuan mamadai untuk melaksanakan tugas, dengan bekal pengetahuan,
keterampilan dan semangat.
 Dengan perhitungan matang berani mengambil resiko.
b. Integritas
 Dilandasi iman dan takwa
 Jujur, setia dan rela berkorban
 Menunjukan pengabdian
 Tertib dan disiplin
 Tegar dan bertanggung jawab
 Lapang hati dan bijaksana
c. Kerjasama
 Menghormati dan menghargai pendapat orang lain
 Memupuk saling pengertian dengan orang lain
 Memahami dan menghayati dirinya sebagai bagian dari sistem.

3. Political, governmental & legal forces

PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di
tingkat nasional tetapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional.
Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi
serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara :
Eropa, India, Jepang, Taiwan dan Selandia Baru. Produk Jadi dan Kosmetik telah
dipasarkan ke Yaman, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan,
dan Papua Nugini.

4. Technological forces

SAP (System Application and Product in data processing) merupakan software


Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk
membantu PT. Kimia Farma merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya
secara lebih efisien dan efektif. Tepat di tanggal 4 Januari 2017, bertepatan dengan
HUT KFA, Apotek Kimia Farma meluncurkan dua portal baru di lini digital, yaitu e-
commerce dan Go-Mart. E-Commerce Apotek Kimia Farma dapat diakses oleh
pelanggan melalui kimiafarmaapotek.co.id. Sebagai langkah awal, layanan e-
commerce menjangkau pelanggan di area Jakarta dan sekitarnya.

5. Competitive forces
Kalbe farma merupakan pesaing untuk produk kesehatan masyarakat dan
untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai
segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu, produknya merupakan innovator, dengan
mengembankan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan
sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak
menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.
 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi oleh perusahaan. Tujuan audit eksternal
adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi
manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Audit eksternal dilakukan melalui Matriks
Eksternal Factor Evaluation (EFE).

TABEL Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

NO Key External Factor Weight Rating Weighted Score

Oppurtunities (Peluang)
1. Besarnya penduduk Indonesia dan 0,12 3 0,36
masih rendahnya konsumsi obat
perkapita menyebabkan pasar
potensial yang bisa dikembangkan.
2. Kecenderungan berkembangnya 0,08 2 0,16
Sistem Penanganan Kesehatan yang
wajar yang dapat menyalurkan tenaga
dokter termasuk dokter spesialis yang
dibutuhkan.
3. PT. Kimia Farma juga telah 0,13 4 0,52
melakukan ekspansi bisnisnya tidak
hanya di tingkat nasional tetapi juga
mulai memasuki tingkat perdagangan
internasional.
4. Perkembangan teknologi memberikan 0,11 3 0,33
kemudahan bagi konsumen untuk
memperoleh produk dari Kimia Farma
Threats (Ancaman)
1. Adanya kompetisi internal yang cukup 0,14 2 0,28
keras. Sesuatu yang diistilahkannya
“perang saudara” terutama terjadi di
jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di
produk-produk farmasi yang berada di
kategori yang sama.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat 0,05 1 0,05
daya beli obat rakyat Indonesia
menurun sehingga mengancam
kelangsungan hidup industri farmasi
nasional terutama untuk pasar lokal.
3. Legal sistem belum dapat 0,10 3 0,30
menanggulangi obat palsu secara
efektif sehingga harga obat menjadi
lebih sulit dikontrol.
4. Semakin luasnya pasar yang ingin 0,13 4 0,42
dicapai, yaitu menembus pasar
internasional akan semakin meningkat
pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.
5. Diberlakukannya Undang-Undang 0,14 3 0,56
Paten 1997 dan direvisi tahun 2001,
industri farmasi Kimia Farma, yang
terbiasa mengandalkan pengembangan
produk-produknya pada strategi copy
cat produk-produk baru yang masih
dilindungi paten, menjadi sulit untuk
mengembangkan produk-produknya.
TOTAL 1 2,94
Analisis:
1. semakin tinggi bobot pada factor (point 3) terhadap oppourtunities perusahaan
menunjukkan semakin tinggi faktor itu paling berpengaruh untuk mempengaruhi
kesuksesan perusahaan.
2. semakin rendah bobot pada factor (point 2) terhadap oppourtunities perusahaan
menunjukkan semakin rendah faktor itu dapat berpengaruh terhadap kesuksesan
perusahaan.
3. semakin tinggi bobot pada factor (point 4) terhadap weakness perusahaan
menunjukkan semakin tinggi factor itu paling berpengaruh untuk mempengaruhi
kesuksesan perusahaan.
4. semakin rendah bobot pada factor (point 2) terhadap weakness perusahaan
menunjukkan semakin rendah factor itu dapat berpengaruh terhadap kesuksesan
perusahaan.
5. Dari sisi opportunities perusahaan banyak melihat peluang dari point 3
6. Dari sisi threaths perusahaan banyak melihat peluang dicapai dari point 4
7. Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari Kimia Farma. Nilai matriks EFE
Kimia Farma adalah 2,94. Nilai ini menunjukkan bahwa Kimia Farma berada
dalam keadaan yang cukup efektif dalam menjalankan manajemen strategiknya.
Dengan kata lain, Kimia Farma sedang dalam posisi cukup, dan dalam posisi ini
rentan terhadap ancaman persaingan dengan perguruan tinggi yang lain. Kimia
Farma harus lebih memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat lebih unggul dari
Perusahaan pesaing yang lain.

Anda mungkin juga menyukai