Jaringan Meristem
Jika diperhatikan, tumbuhan dewasa tidak langsung menjadi besar dengan tiba-tiba.
Pertumbuhannya dimulai dari kecil, kemudian seiring bertambahnya waktu, maka dia akan
bertambah besar. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Ketika belajar di SMP/MTs, Anda pernah
mendapatkan materi pelajaran tentang jaringan meristem. Coba ingat kembali tentang jaringan
meristem itu!
Untuk membuktikan kerja dari jaringan meristem tumbuhan, Anda dapat mengamati tumbuh-
tumbuhan di sekitar rumah atau lingkungan! Jika Anda amati, ternyata tanaman itu semakin hari
akan bertambah tinggi atau panjang dan besar. Tahukah Anda, apakah penyebabnya?
Pertumbuhan tinggi dan besar ini disebabkan adanya aktivitas pembelahan pada jaringan
tumbuhan. Jaringan yang aktif membelah ini disebut jaringan meristem.
Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak ditemukan adanya ruang
antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem berbentuk bulat, lonjong atau poligonal
dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma dan
mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadang-
kadang tidak ada.
Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya dan
terjadinya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.
a. Meristem Ujung (Apikal)
Meristem ujung (apikal) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel initial yangberada
pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. Dengan adanya meristem ini, tumbuhan dapat
bertambah tinggi dan panjang. Meristem ini dapat Anda lihat pada Gambar 2.1.
Trakeid dan trakeaSerabut XylemParenkim Buluh tapis dan sel tapisSel pengiringParenkim
Xylem PhloemSerabut Phloem
Jika Xylem dan Phloem ini menjadi satu akan membentuk ikatan yang disebut berkas pengangkut
atau fasis. Dalam berkas pengangkut letak xylem dan floem mempunyai pola tertentu sehingga
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1). Type Radial
Xylem dan floem tidak membentuk berkas yang sesungguhnya, karena meskipun xylem dan
floem berdampingan tetapi dipisahkan oleh jaringan dasar sehingga terlihat tersusun radial.
Susunan seperti ini hanya terdapat pada akar sewaktu xylem dan floem berada dalam keadaan
primer.
2). Type Kolateral
Floem dan xylem letaknya berdampingan, umumnya xylem berada sebelah luar xylem.
Ada 2 type yaitu :
Kolateral tertutup, bila xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi
serabut, misalnya pada batang Gramineae
Kolateral Terbuka, bila antara xylem dan floem terdapat kambium. Kambium ini kearah dalam
membentuk xylem sekunder dan kearah luar membentuk floem sekunder pada proses
pertumbuhan menebal terdapat pada batang Dicotyledomeae.
3). Type Bikolateral
Pada dasarnya serupa kolateral terbuka (xylem dan floem berdampingan) tetapi di sisi dalam
xylem terdapat lagi floem, jadi urutannya : floem dalam xylem, kambium dan floem luar.
Terdapat pada batang beberapa keluarga tumbuhan Dycotyledoneae, misalnya Cucurbitaceae dan
Solanaceae.
4). Type Konsentris
Xylem mengelilingi / membungkus floem atau sebaliknya. Bentuk ini juga dibagi 2 tipe yaitu :
Konsentris Amfrikibal, bila floem mengelilingi xylem.
a). amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
b). amfivasial : bila xylem mengelilingi floem, terdapat pada batang tumbuhan monocotyledoeae
yang berkambium misalnya : Agave, Aloe
ORGAN TUMBUHAN
Organ pokok tumbuhan berupa akar (radix), batang (caulis) dan daun (follum)
1. Akar (radix) Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati,
kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama
sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-
butir amylum, dinamakan kolumela.
a. Fungsi Akar
1). Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
2). Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
3). Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
b. Struktur Akar
Akar berkembang dari Meristem apical yang melindungi tudung akar. Pembelahan meristem
apical membentuk daerah pemajangan,diikuti zona deferensiasi dan zona pendewasaan. Akar
tumbuhan tersusun dari berbagai jaringan yaitu eoidermis, korteks, endodermis dan stele atau
silinder pusat.
1). Epidermis : Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-
garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
2). Korteks : letaknya di sebelah dalam epidermis, tersusun dari berbagai lapis sel tidak teratur
dan dijumpai ruang antar sel yang bermanfaat dalam pertukaran. Jaringan penyusun korteks
antara lain : parenkin, kolenkin.
3). Endodermis : merupakan rangkaian sel yang sejajar dengan Epidermis, letaknya di sebelah
dalam korteks, lapis tersusun rapat sebagai pemisah dengan stele. Dinding endodermis
mengalami penebalan zat gabus (suberin) membentuk rangkaian pita yang dinamakan pita
“kaspari”. Pada sel endodermis yang letaknya berhadapan dengan xylem tidak mengalami
penebalan sebagai jalannya air dan zat makanan dari korteks ke lilinder pusat yang dinamakan
“sel penerus/peresap.”
4). Stele / silinder pusat : Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
a). Persikel/Perikambium merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
b). Berkas Pembuluh Angkut/Vasis terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut
arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
c). Empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.