TINJAUAN PUSTAKA
II-1
Laboratorium Dasar-Dasar Kimia Fisika
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS
(Sukardjo, 2002)
Keadaan air yang b erbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lag i dengan memperhatikan hubungan antara hiidridahidrida lain
yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik yang mengisyaratkan bahwa air
seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel
periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang m engelilingi oksigen adalah nitrogen, flour, fosfor,
sulfur, dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan m
enghasilkan gas pada temperature dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan
dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif dibandingkan elemen-elemen lain tersebut kecuali flor (Wikipedia, 2013).
Tarikan atom oksig en pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom
hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom
tersebut membuat molekull air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik
antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing- masing molekul saling
berdekatan, membuatnya s ulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik
didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen (Wikipedia, 2013).
Air sering disebut sebaga pelarut universal karena air melarut kan banyak zat kimia.
Air berada dalam kesetim bangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Tingginya konsentrasi
kapur terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu terlihat berwarna turquoise
(Wikipedia, 2013).
Sifat-sifat air, yaitu :
a. Dua molekul hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.
b. Air bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa pada kond isi standar,yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C).
c. Air merupakan suatu peelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberap a jenis gas dan
banyak macam pelarut organik.
d. Air menempel pada sesa manya (kohesi) karena air bersifat polar. Air juga mempunyai
sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami kepolarannya.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkanole h kuatnya sifat kohesi
antar molekul-molekul air.
f. Mempunyai massa molar:18,0153 gr/mol. Air mempunyai densitas 0,998 gr/cm3 (berupa
fase cairan pada 20°C) , dan mempunyai densitas 0,92 gr/cm3 (berupa fase padatan).
g. Mempunyai titik lebur: 0°C, 273,15 K, 32°F. Mempunyai titik did ih: 100°C, 373,15 K,
212°F. Kalor jenis air ya itu 4184 J/(kg.K) berupa cairan pada 20°C.
(Wikipedia, 2013)
10, adalah 4,96 (Nazir, 1985). Oleh karena F hitung ≥ F tabel , maka hipotesis diterima.
Artinya, terdapat perbedaan kadar fenol yang signifikan antara tambak yang tercemar dengan
tambak yang tidak tercemar air lumpur Lapindo.