Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Dalam keadaan normal dua pertiga feces (tinja) terdiri dari air dan sisa
makanan, zat hasil sekresi saluran pencernaan, epitel usus,bakteri apatogen, asam
dalam tinja, karena makanan melewati saluran pencernaan dengan cepat dan tidak
dapat diabsorpsi secara sempurna. Pemeriksaan feses (tinja) adalah salah satu
1.2 TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Makroskopis
Pemeriksaan tinja dengan melihat bentuk, konsistensi, warna, bau ada tidaknya
darah samar, lendir, nanah, sisa sisa jaringan makanan atau parasit.
2. Mikroskopis
Pemeriksaan tinja yang lebih dalam dan lebih valid dari makroskopis dengan
B. Manfaat
C. Indikasi
4. Adanya ikterus
METODOLOGI PERCOBAAN
- Wadah feces
- Mikroskop
- Reagen eosin
3.2 SAMPEL
- Feces
memggunakan laksansia
3.3.2 ANALITIK
1. Pemeriksaan Makroskopis
Cara kerja :
2. Pemeriksaan Mikroskopis
Cara kerja :
dgn 40 x
- Amati apakah ada telur cacing, amuba, eritrosit, lekosit, sel epitel, kristal,
sisa makanan.
BAB IV
4.1 HASIL
Dari praktikum didapatkan hasil bahwa feses normal dan tidak mengandung
4.2 PEMBAHASAN
- Bau : Khas
- Epitel : 1-2/lpk
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Orang dewasa normal mengeluarkan 100-300 g feses per hari dari jumlah
tersebut 70% merupakan air dan separuh dari sisanya mungkin berupa kuman dan
sisa sisa kuman. Selebihnya adalah sisa makanan berupa sisa sayur mayur sedikit
lemak, sel sel epitel yang rusak dan unsur unsur lain. Konsistensi tinja normal
(semi solid silinder) agak lunak, tidak cair seperti bubur maupun keras, berwarna
coklat dan berbau khas. frekuensi defekasi normal 3x per-hari sampai 3x per-
minggu.
5.2 SARAN
Sebaiknya feses yang diambil adalah feses segar dengan cara pengambilan
porsi tengah