Anda di halaman 1dari 7

Tugas rutin

TUGAS II
METODE PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : Ahmad Taufik Hasibuan


DOSEN PENGAMPU : Dr.DAULAT SARAGI, M.Hum.
MATA KULIAH : metode penelitian

Disusun untuk memenuhi tugas rutin sebagai prasyarat dalam


memenuhi nilai pelajaran metode penelitian

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
1. Pengertian Latar Belakang Masalah

Drs.Hariwijaya, Triton PB. PB.Ssi.Msi,( nyutran : Tugu publisher, 2005).A dalah


menceritakan hal hal yang melatarbelakangimengapa peneliti memilih judul
penelitiannya. Dalam latar belakang masalah ini, penelitiseolah -olah
sebagai detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara.
Untuk memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti
dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akantetapi
belum efektif pada pelaksanaannya.
Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan persitiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-
penyimpangan dari standar yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar
belakang ini peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas.
Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302).

Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa yang
ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang
mendukung harus dicantumkan (Dermawan Wibisono, 2000:304).

Banyak orang mengalami kesulitan dalam memutuskan apa yang akan dimasukkan dalam latar
belakang masalah, hasil-hasil penelitian apa yang perlu dikutip, mana yang akan diberikan dalam
latar belakang masalah dan mana yang tidak perlu. Jawabnya mudah, hanya bahan-bahan yang
mengarah kepada hipotesislah yang digunakan. Bahan-bahan tersebut disusun menurut urutan
yang logis. (David Lindsay, 1986:8).
Daftar pustaka
Husaini Usman dan Purnomo,2008. Metodologi Penelitian Sosial . P e n e r b i t P t b u m i
a k s a r a $akarta.

2. Pengertian Identifikasi Masalah


menurut Isaac dan Michael dalam (Indriantoro dan Supomo, 1999), Identifikasi masalah
penelitian dengan baik merupakan setengah dari tahap pemecahan masalah.
Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, terutama bagi
penelitian pemula. Masalah penelitian yang sering dirumuskan terlalu umum sehingga dengan
pokok permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap pemecahan masalah, yang meliputi
penentuan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan pemilihan metode pengujian data. Semakin
spesifik perumusan masalah, penelitian semakin mudah dilakukan pengujian secara empiris,
perlu pendekatan sistematis untuk merumuskan masalah penelitian yang baik memudahkan tahap
pemecahan masalah sehingga memudahkan pula untuk menetapkan suatu tujuan penelitian.
Identifikasi masalah atau disebut juga dengan Problem Identification adalah suatu proses
dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah dengan kata lain identifikasi
masalah adalah salah satu proses penelitian yang bisa dikatakan langkah paling penting
diantara langkah – langkah proses yang lain.

Mengingat arti penting dari masalah tersebut, maka alangkah baiknya apabila
pengetahuan mengenai masalah yang mencakup pengertian, serta proses penentuan masalah
sampai proses perumusan masalah dapat dipahami secara lebih mendalam.

. Referensi:

Cholid Narbuko, dkk. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

M. Iqbal Hasan, 2002. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia.

Sukandarrumidi. 2002. . Metodologi Penelitian. Yoghyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.

https://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/memili...

http://sylvie.edublogs.org/2007/05/08/merumuskan-m...

http://romisatriawahono.net/2008/01/07/penelitian-...

3. Pengertian batasan masalah


Menurut Donald Ary dan kawan-kawan (dalam Arief Furchan, 1992)
menyatakan Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang
lingkup masalah yang terlalu luas / lebar sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk
dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang
jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Dari sekian
banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan dipermasalahkan,
tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan batasan masalah). Batasan masalah jadinya
berati pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.
Batasan masalah itu dalam arti lain sebenarnya menegaskan atau memperjelas yang
menjadi masalah. Dengan kata lain, merumuskan pengertian dan menegaskannya dengan
dukungan data-data hasil penelitian pendahuluan seperti apa “sosok” masalah tersebut.
Misal, jika yang dipilih mengenai “prestasi kerja karyawan yang rendah” dipaparkanlah
(dideskripsikanlah) “kerendahan” prestasi kerja itu seperti apa (misalnya kehadiran kerja
seberapa rendah, keseriusan kerja seberapa rendah, kuantitas hasil kerja seberapa rendah,
kualitas kerja seberapa rendah).

4. Fokus masalah

Menurut Strauss dan Corbin (2003) “Penelitian kualitatif” dimaksud sebagai jenis

penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk

hitungan lainnya. Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat

dari masalah.

Focus Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus. Pada dasarnya

penentuan masalah menurut Lincoln & Guba (1985 : 226) bergantung pada paradigma apakah

yang dianut oleh seorang peneliti. Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan

terhadap “masalah “ yang di bawa oleh peneliti dalam penelitian :

1. Masalah yang di bawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sanpai akhir penelitian
sama.

2. Masalah yang di bawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu


memperluas atau memperdalam masalah yang telah di siapkan. Dengan demikian tidak
terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup di sempurnakan.

3. Masalah ketidaksesuaian, Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak
sama dengan judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering
mengalami kesulitas administrasi.
Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu

menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.

Penetapan focus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimana pun akhirnya akan
dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Dengan
demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan adalah keadaan di
lapangan. Perumusan masalah yang bertumpu pada fokus dalam penelitian kualitatif
bersifat tentatif artinya penyempurnaan rumusan fokus atau masalah itu masih tetap
dilakukan sewaktu penelitian sudah berada di latar penelitan.

Daftar pustaka
http://psikology09b.blogspot.com/2011/04/perumusan-masalah-
dalampenelitian.html

http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/20/masalah-fokus-judul-
penelitian-dan-teori-dalam-penelitian-kualitatif/

http://arisandi.com/perumusan-masalah-dalam-penelitian/

5. Tujuan masalah

Tujuan dari penelitian antara lain ialah sebagai berikut:

1. Eksploratif (penjajagan) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk dapat menemukan
sebuah pengetahuan baru yang sebelumnya itu belum pernah ada.
2. Verifikatif (pengujian) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk dapat melakukan
pengujian terhadap suatu teori maupun hasil penelitian yang sebelumnya, sehingga akan
dapat diperoleh hasil yang bisa menggugurkan atau juga memperkuat teori atau juga hasil
penelitian yang sudah dilakukan pada sebelumnya.
3. Development (pengembangan) adalah suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan, menggali serta juga memperluas lebih didalam suatu masalah
maupun teori keilmuan ialah menjadi lebih didalam sebagai sarana didalam memecahkan
bermacam-macam persoalan didalam masyarakat.

6. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam


penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat
dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan
penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara
teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada
objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang
diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up
pengguna informasi yang didapat dari kesimpulan.

Sebagai Contoh : Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan


sebagai berikut :

a) Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau


status kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat

b) Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarka kemampuan


sumber daya, dan kemungkunan sumbernya tersebut guna mendukung pengembangan
pelayanan kesehatan yang direncanakan

c) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab
masalah kesehatan, atau kegagalan yang terjadi didalam sistem pelayanan kesehatan.
Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah
tersebut

d) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk meyusun kebijaksanaan


dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan

e) Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan,


peralatan, dan ketenaga kerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna
mendukung sistem kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Bisnis.
Yogyakarta: BPFE.
Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.
Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja. http://metodekir.blogspot.com [20 Desember
2009].
Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai