Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar
glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidakseimbangan
antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa
pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin,
detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia).
(Nabyl, 2009)

Definisi kimiawi dari hipoglokemia adalah glukosa darah kurang dari 2,2 m mol/l,
walaupun gejala dapat timbul pada tingkat gula darah yang lebih tinggi. (Petter
Patresia A, 1997)
Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa(true glucose) adalah
60 mg %,dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah di bawah 60
mg%. (Wiyono ,1999).

Diabetes melitus sendiri merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf,
jantung, dan pembuluh darah. Atau dengan kata lain, diabetes melitus adalah penyakit
yang disebabkan oleh gagalnya penguraian zat gula didalam tubuh (darah) pada tubuh
normal, zat gula harus diurai menjadi glukosa dan glikogen oleh hormon insulin yang
diproduksi sel beta pankreas. Glukosa dan glikogen inilah yang kemudian oleh tubuh
melalui proses metabolisme atau pembakaran diubah menjadi energi. Penyakit ini
disebabkan karena berlebihnya asupan gizi (gula dalam darah) dan saat diabetes
melitus ini tidak terkontrol, akan menyebabkan komplikasi. (Ranakusuma. 2009)

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pendidikan kesehatan ini bertujuan agar para pasien DM mampu memahami
atau menambah pengetahuan tentang hipoglikemia
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian hipoglikemia
b. Mengetahui penyebab hipoglikemia
c. Mengetahui tanda dan gejala hipoglikemia
d. Memahami tentang pencegahan hipoglikemia
e. Memahami tindakan penatalaksanaan

C. MANFAAT
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ini diharapkan penderita DM mampu
mengetahui terjadinya hipoglikemia pengetahuan terjadinya hipoglikemia.

D. REFERENSI
Soegondo,s.,soewondo.,subekti.2011.penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu.Jakarta: Balai penerbit FKUI
Jurnal_kesehatan_vol_3_No_1_April_2014_Pendidikan_kesehatan_dan_penurunan_
Hipoglikemia_pada_penderita_DM
Sarwono wapadji,SPPD.KEMD.,fakultas kedokteran universitas Indonesia,
Jakarta.2014

2
BAB II
DISKRIPSI KEGIATAN

A. Nama Kegiatan : Pendidikan kesehatan tentang hipoglikemia


B. Tema Kegiatan : Penyakit hipoglikemia
C. Sasaran Kegiatan : Pasien DM dan keluarga
D. Pelaksanaan
1. Hari/tanggal :15 mei 2017
2. Jam :10 - selesai
3. Tempat kegiatan : kampus C
E. Pembicara : Ayu Wulandari
F. Materi : Hipoglikemia
G. Sumber belejar : Prof Dr.dr.sarwono wapadji,SPPD.KEMD.,fakultas
kedokteran universitas Indonesia, Jakarta.2014

H. Langkah-Langkah

No Tahap Kegiatan Belajar Metode Media Sumber Alokasi


Belajar Waktu
1 Pendahulu a) Memberi salam - Metode a) Microphone Prof
an b) Menggali sejauh tanya b) Wireless Dr.sarwon
mana jawab c) LCD o
pengetahuan ( 2 arah ) d) Laptop wapadji,S 5 menit
pasien tentang e) Powerpoin PPD.KEM
hipoglikemia f) Flip Chart D.,fakultas
c) Menyampaikan g) Leaflet kedoktera
pokok bahasan n
d) Menyampaikan universitas
tujuan indonesia,j
akarta.201
4
2 Penyajian a. Hipoglikemia
b. Penyebab a) Microphone
c. Tanda dan b) Wireless
gejala c) LCD

3
d. Pencegahan d) Laptop
e) Powerpoint
f) Flip Chart 20 menit
g) Leaflet
3 Penutup a) Memberikan a) Microphone
umpan balik b) Wireless
kepada pasien c) LCD
dan keluarga d) Laptop
b) Memberikan e) Powerpoint 5 menit
evaluasi secara f) Flip Chart
lisan g) Leaflet
c) Memberi salam
penutup

I. Evaluasi
1. Apa yang menyebabkan orang bisa terkena hipoglikemi?
a. Kurang makan, diare, makan tidak tepat waktu
b. Banyak makan
2. Apa saja tanda – tanda orang terkena hipoglikemi?
a. Bahagia, banyak tertawa, ngomong lancar
b. Lemas, pucat, keringat dingin, tremor, muntah

(..............................................................)

4
Lampiran
HIPOGLIKEMA

A. Pengertian hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar
glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidakseimbangan
antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Sindrom
hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas,
gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung
meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia). (Nabyl, 2009)

B. Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan mekanisme kontrol pada
metabolisme glukose, antara lain : inborn erors of metabolism, perubahan keseimbangan
endokrin dan pengaruh obat-obatan maupun toksin.
1. Pada diabetes
a. Operdosis insulin
b. Asupan makanan ( tertunda atau lupa, sedikit, output yang kurang akibat diarre,
muntah dan diit berlebihan
c. Aktivitas berlebihan
d. Gagal ginjal
e. Hipotiroid
2. pada non diabetes
a. peningkatan produksi insulin
b. paska aktivitas
c. konsumsi makanan yang sedikit kalori
d. konsumsi alkohol
e. paska melahirkan
f. post gastrectomy
g. penggunaan obat – obatan dalam jumblah besar ( salisilat dan sulfonamide )

5
C. Faktor Risiko Hipoglikemia
Kelainan yang menyebabkan pemakaian glukosa berlebihan :
1. Hiperinsulinisme hipoglikemia hiperinsulinisme menetap pada bayi, tumor yang
memproduksi insulin dan child abuse. Hiperinsulinisme menyebabkan pemakaian
glukosa yang berlebihan terutama akibat rangsangan penggunaan glukosa oleh otot
akibat sekresi insulin yang menetap. Kelainan ini diketahui sebagai hipoglikemia
hiperinsulin endogen menetap pada bayi yang sebelumnya disebut sebagai
nesidioblastosis.
2. Defek pada pelepasan glukosa (defek siklus Krebs, defek ”respiratory chain”).
Kelainan ini sangat jarang, mengganggu pembentukan ATP dari oksidasi glukosa,
disini kadar laktat sangat tinggi.
3. Defek pada produksi energi alternatif (defisiensi Carnitine acyl transferase. Kelainan
ini mengganggu penggunaan lemak sebagai energi, sehingga tubuh sangat tergantung
hanya pada glukosa. Ini akan menyebabkan masalah bila puasa dalam jangka lama
yang seringkali berhubungan dengan penyakit gastrointestinal. Sepsis atau penyakit
dengan hipermetabolik, termasuk hipertiroidism

D. Tanda dan Gejala


Hipoglikemia bisa menunjukan gejala ataupun tidak. Namun, apabila ada maka gejala
yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Tremor
2. Sianosis
3. Apatis
4. Kejang
5. Apnea intermitten
6. Letargi
7. Kesulitan minum
8. Gerakan mata berputar/nistagmus
9. Keringat dingin
10. Pucat
11. Hipotermi
12. Muntah

6
E. Pencegahan
1. Makan sesuai aktivitas yang kita lakukan
2. batasi mengosumsi minuman keras atau hindari kalau bias
3.pantau kadar gula darah anda secara teratur
4.kenali gejala - gejala hipoglikemia yang muncul
5. selalu siapkan makan atau obat - obatan pereda gejala dimanapun anda berda
6. berhati - hatilah saat mengendarai kendaraan

F. Penatalaksanaan
1. Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau
120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons
minuman cola, dan 6 ons jus jeruk
2. Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus )
atau D40%, 25 – 50cc iv, cairan ruwatan D10 – hipoglikemi menghilang.
3. Mencari dan mengobati penyakit dasar.
a. Stadium permulaan ( sadar )
1) Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen atau gula
murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diit /gula diabetes ) dan
makanan yang mengandung karbohidrat
2) Hentikan obat hipoglikemik sementara
3) Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
4) Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar)
b. Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia );
1) Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)bolus intra vena ,
2) Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam perkolf
3) Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan dengan glukometer;
a) Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 % ml IV
b) Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 % mL IV
4) periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%
a) bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV
b) bila GDs <100 mg/dL -- +bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV
c) bila GDs 100 – 200 mg /dL -- tanpa bolus dekstrosa 40 %
d) bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangan menurunkan kecepatam drip
dekstrosa 10 %

7
5) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut –turut ,pemantauan GDs setiap 2
jam ,dengan protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dL – pertimbangkan
mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6) Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs setiap 4
jam ,dengan protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dL – pertimbangkan
mengganti infuse dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6
jam.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar
glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidakseimbangan
antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa
pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin,
detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia).
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan mekanisme kontrol pada
metabolisme glukose, antara lain : inborn erors of metabolism, perubahan
keseimbangan endokrin dan pengaruh obat-obatan maupun toksin.

B. Saran
Bagi pasien DM hipoglikemia dapat mengetahui apa itu penyakit retinopati, tanda dan
gejala hipoglikemia, apa saja klasifikasinya, penyebab dan karakteristik serta
pencegahan dan penanganan hipoglikemia.
Prinsip utama penatalaksanaan dari hipoglikemia adalah pencegahan. Pencegahan
maksimal dapat dicapai dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat
mempengaruhi perkembangan hipoglikemia. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
guna mencegah hipoglikemia antara lain; Kontrol Kadar Glukosa Darah serta
memperbaiki Pola Hidup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Soegondo,s.,soewondo.,subekti.2011.penatalaksanaan Diabetes Melitus


Terpadu.Jakarta: Balai penerbit FKUI

Jurnal_kesehatan_vol_3_No_1_April_2014_Pendidikan_kesehatan_dan_penurunan
_Hipoglikemia_pada_penderita_DM

Prof Dr.dr.sarwono wapadji,SPPD.KEMD.,fakultas kedokteran universitas


Indonesia, Jakarta.2014

10

Anda mungkin juga menyukai