1. Di Masyarakat.
Wawancara dan pengukuran faktor risiko di masyarakat melalui kegiatan posbindu PTM
dan Implemenntasi Perilaku CERDIK.
2. Deteksi dini dengan melakukan pengukuran tekanan darah :
o Deteksi dini dengan melakukan pengukuran tekanan darah
o Melakukan tindakan pencegahan primer
Promosi, preventif dengan perubahan pola hidup (penurunan BB, Aktifitas
fisik teratur, mengurangi minum alkohol, mengurangi asupan garam,
berhenti merokok (sesuai Buku Pedoman/materi pola hidup sehat)
Manajemen faktor risiko
KIE merupakan upaya promosi kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan
penyakit dan berperilaku “ CERDIK” yaitu:
Melalui
Penyuluhan langsung ke perorangan dan kelompok
Penyuluhan melalui media massa
o Tatalaksana / Pengobatan
Risiko penyakit dinilai berdasarkan tingginya tekanan darah, adanya
faktor risiko lain, adanya kerusakan target organ dan adanya penyakit
penyerta
Jika modifikasi gaya hidup tidak menurunkan tekanan darah ke tingkat
yang diinginkan, harus diberikan obat.
Tentukan tingkatan tekanan darah tinggi dan dirujuk ke Puskesmas untuk
penggunaan obat
Tentukan ada tidaknya keadaan krisis tekanan darah tinggi dan
tatalaksananya
BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT (P2P)
Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas
dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit
(P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan
kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian,
Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, dan penanggulangan masalah kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut, Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai fungsi :
Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan
pemberantasan penyakit dalam :
1. Melaksanakan pengamatan penyakit melalui surveilans terpadu, sentinel dan surveilans khusus,
2. Melaksanakan pengamatan vector penyakit menular langsung dan pengendalian penyakit
bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan haji dan kesehatan dan
kesehatan transmigrasi, melaksanakan survey khusus bidang kesehatan,
3. Melaksanakan pengamatan laboratorium penunjang diagnose penyakit yang ada pada dinas
kesehatan dan puskesmas, termasuk perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga dan
regensia untuk menunjang kualitas laboratorium Dinas Kesehatan, serta melaksanakan
bimbingan dan pengendalian terhadap laboratorium Dinas Kesehatan.
4. Melaksanakan pembinaan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) dan investigasi KLB.
1. Melakukan upaya pengendalian wabah dan bencana, yang meliputi, kesiapsiagaan, mitigasi,
tanggap darurat dan pemulihan;
2. Melaksanakan kegiatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian serta bimbingan dan pelaksanaan kegiatan P3K termasuk
penyediaan obat dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan yang dibutuhkan pada P3K,
3. Melakukan analisis terhadap penyebab masalah kesehatan serta penanggulangannya.
4. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian bimbingan dan pelaksanaan masalah kesehatan
dan KLB penyakit yang meliputi managemen informasi, dana dan sarana