Anda di halaman 1dari 4

KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIPERTENSI

 Mengembangkan dan memperkuat pengendalian faktor risiko hipertensi yang terintegrasi


dan berbasis masyarakat melalui kegiatan Posbindu PTM
 Mengembangkan dan memperkuat kegiatan promosi pencegahan faktor risiko dan
perilaku CERDIK dalam pengendalian hipertensi
 Mengembangkan dan memperkuat kegiatandeteksi dini faktor risiko hipertensi
Mengembangkan dan memperkuat kegiatan tindak lanjut dini faktor risiko dan respon
cepat kegawatdaruratan hipertensi
 Meningkatkan dan memperkuat pelayanan rujukan hipertensi di rumah sakit
 Mengembangkan rehabilitasi berbasis masyarakat
 Meningkatkan advokasi dan sosialisasi pengendalian faktor risiko hipertensi
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengendalian faktor risiko
hipertensi
 Meningkatkan dan memperkuat manajemen, pemerataan dan kualitas peralatan deteksi
dini faktor risiko hipertensi
 Mengembangkan dan memperkuat surveilans epidemiologi faktor risiko dan kasus
hipertensi
 Mengembangkan dan memperkuat sistem informasi pengendalian hipertensi
 Meningkatkan monitoring dan evaluasipelaksanaan pengendalian hipertensi
 Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pengendalian hipertensi yang
terintegrasi dengan jejaring nasional pengendalian penyakit tidak menular

STRATEGI PENGENDALIAN HIPERTENSI

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan


faktor risiko hipertensi
2. Mengembangkan dan memperkuat upaya promosi kesehatan dan pengendalian faktor
risiko hipertensi
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini dan tatalaksana faktor
risiko hipertensi yang berkualitas
4. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologi dan sistem informasi,
serta monitoring dan evaluasi pengendalian hipertensi
5. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kerja pengendalian hipertensi yang
terintegrasi dengan jejaring kerja nasional pengendalian penyakit tidak menular

PROGRAM PENGENDALIAN HIPERTENSI

1. Prevensi Dan Penurunan Faktor Risiko


2. Deteksi Dini Dan Pengobatan Kontinyu
3. Surveilans Dan Monitoring
KEGIATAN PROGRAM PENGENDALIAN HIPERTENSI

1. Di Masyarakat.
Wawancara dan pengukuran faktor risiko di masyarakat melalui kegiatan posbindu PTM
dan Implemenntasi Perilaku CERDIK.
2. Deteksi dini dengan melakukan pengukuran tekanan darah :
o Deteksi dini dengan melakukan pengukuran tekanan darah
o Melakukan tindakan pencegahan primer
 Promosi, preventif dengan perubahan pola hidup (penurunan BB, Aktifitas
fisik teratur, mengurangi minum alkohol, mengurangi asupan garam,
berhenti merokok (sesuai Buku Pedoman/materi pola hidup sehat)
 Manajemen faktor risiko
 KIE merupakan upaya promosi kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan
penyakit dan berperilaku “ CERDIK” yaitu:
Melalui
 Penyuluhan langsung ke perorangan dan kelompok
 Penyuluhan melalui media massa
o Tatalaksana / Pengobatan
 Risiko penyakit dinilai berdasarkan tingginya tekanan darah, adanya
faktor risiko lain, adanya kerusakan target organ dan adanya penyakit
penyerta
 Jika modifikasi gaya hidup tidak menurunkan tekanan darah ke tingkat
yang diinginkan, harus diberikan obat.
 Tentukan tingkatan tekanan darah tinggi dan dirujuk ke Puskesmas untuk
penggunaan obat
 Tentukan ada tidaknya keadaan krisis tekanan darah tinggi dan
tatalaksananya
BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT (P2P)

Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas
dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit
(P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan
kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian,
Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit, dan penanggulangan masalah kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut, Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai fungsi :

1. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan


penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
2. Melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap Penyelenggaraan pengamatan
penyakit (Suveilans) dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian laboratorium dinas
kesehatan dan puskesmas;
3. Menyusun rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan pengendalian dan pemberantasan penyakit, yang meliputi surveilans,
epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber
binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra;
4. Menyusun rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan, yang meliputi penyiapan
tenaga, peralatan, bahan dan obat dalam rangka pelaksanaan P3K, penanganan KLB,
penanggulangan bencana dan imunisasi

Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terdiri dari :


a. Seksi Pengamatan Penyakit
b. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit
c. Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan

Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan
pemberantasan penyakit dalam :

1. Melaksanakan pengamatan penyakit melalui surveilans terpadu, sentinel dan surveilans khusus,
2. Melaksanakan pengamatan vector penyakit menular langsung dan pengendalian penyakit
bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan haji dan kesehatan dan
kesehatan transmigrasi, melaksanakan survey khusus bidang kesehatan,
3. Melaksanakan pengamatan laboratorium penunjang diagnose penyakit yang ada pada dinas
kesehatan dan puskesmas, termasuk perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga dan
regensia untuk menunjang kualitas laboratorium Dinas Kesehatan, serta melaksanakan
bimbingan dan pengendalian terhadap laboratorium Dinas Kesehatan.
4. Melaksanakan pembinaan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) dan investigasi KLB.

Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang


pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam :
1. Melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi surveillance
epidemilogi, pengendalian penyakit menular langsung, penyakit menular bersumber binatang,
pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra.
2. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa, hasil kegiatan pemberantasan/
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, serta menyebarluaskan informasi cara
pemberantasannya,
3. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa hasil kegiatan pemberantasan/
penanggulangan penyakit menular langsung dan tidak langsung, serta menyebarluaskan
informasi cara pemberantasannya,
4. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa data, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan
pelaksanaan vaksinasi rutin dan insidental pada unit pelaksana (Posyandu, Puskesmas dan unit
pelaksana lainnya) serta menganalisa hasil penelitian penyakit yang disebabkan oleh imunisasi
(PD3I).

Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang


pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam :

1. Melakukan upaya pengendalian wabah dan bencana, yang meliputi, kesiapsiagaan, mitigasi,
tanggap darurat dan pemulihan;
2. Melaksanakan kegiatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian serta bimbingan dan pelaksanaan kegiatan P3K termasuk
penyediaan obat dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan yang dibutuhkan pada P3K,
3. Melakukan analisis terhadap penyebab masalah kesehatan serta penanggulangannya.
4. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian bimbingan dan pelaksanaan masalah kesehatan
dan KLB penyakit yang meliputi managemen informasi, dana dan sarana

Anda mungkin juga menyukai