Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP VOLUME PENJUALAN

PADA DEPOT AIR MINUM MitRO

DisusunOleh:
ISHOM ROBBANI
13.01.031.017

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2018
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Persaingan yang makin kompetitif, mengharuskan perusahaan untuk mampu
menerapkan strategi yang dapat mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya ditentukan oleh strategi
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari pasar sasarannya. Perusahaan dituntut
untuk mampu menerapkan strategi pemasaran yang lebih kompetitif. Perusahaan harus
mampu menganalisis situasi, menentukan sasaran pemasaran yang tepat, menyeleksi dan
menganalisis target pasar, serta mampu merancang strategi pemasaran yang dapat
beradaptasi dengan dinamika bisnis yang menuntut adanya suatu persaingan yang
kompetitif, sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan perusahaan.
Depot air minum isi ulang merupakan usaha yang sedang banyak berkembang saat
ini, khususnya di Kabupaten Sumbawa. Karena air merupakan salah satu sumber
kehidupan yang banyak fungsi dan gunanya. Bahkan air bisa digolongkan dalam
kebutuhan primer dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu diantaranya adalah
sebagai air mineral ataupun air minum. Air mineral tentunya adalah faktor penting dalam
kehidupan manusia, sebab dari semua hal yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia air dikategorikan sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sebelum
memenuhi kebutuhan lainnya.
Depot air minum isi ulang MitRO merupakan salah satu depot yang ada di Kabupaten
Sumbawa. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada depot air minum isi ulang MitRO,
khususnya pada penjualan diketahui bahwa penjalan setiap bulan pada tahun 2015 dan
2016 cenderung berfluktuatif. Untuk lebih jelasnya dapat di ketahui dari data penjualan
berikut ini:

2015 2016 2017


galon Rupiah galon rupiah galon rupiah
4989 Rp 37.421.000,00 4885 Rp 26.727.000,00 4690 Rp 29.455.000
4793 Rp 36.780.000,00 4776 Rp 26.487.000,00 4237 Rp 26.713.000
5077 Rp 38.166.000,00 4529 Rp 26.236.000,00 4797 Rp 30.666.000
4988 Rp 37.128.000,00 4911 Rp 27.488.000,00 4258 Rp 27.743.000
4832 Rp 35.756.000,00 4790 Rp 26.425.000,00 4016 Rp 26.957.000
5038 Rp 38.543.000,00 4865 Rp 28.948.000,00 4003 Rp 25.493.000
5067 Rp 37.872.000,00 4832 Rp 27.467.000,00 4176 Rp 26.787.000
4809 Rp 37.562.000,00 4995 Rp 30.814.000,00 4646 Rp 29.687.000
4922 Rp 38.935.000,00 4987 Rp 29.477.000,00 4518 Rp 28.805.000
5189 Rp 38.643.000,00 4622 Rp 26.914.000,00 4843 Rp 31.062.500
4744 Rp 28.201.000,00 4721 Rp 27.417.000,00 4162 Rp 25.101.000
4867 Rp 27.694.000,00 4855 Rp 27.621.000,00 4262 Rp 27.269.500
61330 Rp432.701.000 59784 Rp332.021.000 52608 Rp 335.739.000

(biar lebih menarique pake diagram aja yang)


Upaya perusahaan dalam meningkatkan penjualan serta kemampuan perusahaan
menghadapi persaingan belum menampakan hasil yang optimal, dari data penjualan
diatas jumlah penjualan setiap bulan masih fluktuatif, bahkan terjadi penurunan penjualan
ditahun 2016. Terjadi penurunan penjualan sebanyak 2,5 % (mana buktinya? Kasih liat di
gambarnya) dari tahun sebelumnya.
Keinginan konsumen (keinginan apa?) membutuhkan konsep pemasaran yang disebut
dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Menurut Kotler (2005:17) Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran dan biasa disingkat dengan
7P. Penulis mencoba mengungkapkan (bagaimana bauran pemasaran berpengaruh
terhadap penjualan perusahaan) apakah bauran pemasaran sebagai strategi pemasaran
yang di gunakan perusahan saat ini sangat berpengaruh dalam peningkatkan penjualan
perusahan, dengan mengukur setiap elemen dari bauran pemasaran penulis akan mencoba
memastikan strategi mana dari elemen bauran pemasaran yang paling efektif dan efisien
yang bisa ditingkatkan dan menjadi fokus perusahan kedepan untuk meningkatkan
volume penjualan (omset).

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut maka masalah yang akan diangkat oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Apakah Marketing Mix terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum
MitRO.
2. Apakah Product terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
3. Apakah Promotion terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
4. Apakah Price terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
5. Apakah Place terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
6. Apakah People terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
7. Apakah Process terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
8. Apakah Physica evidence terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum
MitRO.
(ini kalimat tanya kaga ada tanda tanyanya? Biasanya pake pertanyaan “bagaimana”
sih)
1. 3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh-pengaruh sebagai berikut:
1. Marketing Mix terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
2. Product terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
3. Promotion terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
4. Price terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
5. Place terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
6. People terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
7. Process terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
8. Physica evidence terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
1. 4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi berbagai
pihak, baik usaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan. Lebih jelasnya,
pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Untuk Kalangan Akademis


Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pengetahuan dan meberikan
penjelasan yang nyata tentang penerapan marketing mix pada depot air minum isi
ulang MitRO.
2. Untuk Kalangan Praktisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan study kelayakan sebuah usaha (bisnis),
sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian yang
selanjutnya.
3. Untuk UMKM Yang Diteliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan ataupun bahan pertimbangan
dalam mengambil sebuah keputusan bagi kemajuan suatu usaha serta dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi
METODE PENELITIAN

2.1 Populasi dan sempel


- Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan depot air minum isi ulang MitRO yang
berada di sekitaran Kel. Lempeh.
- Sampel
Dan untuk sampel dalam penelititan ini adalah 60 orang pelanggan yang akan di ambil
dalam ruang lingkup Kel. Lempeh.
2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan random sampling dimana peneliti
mengambil secara acak sebanyak 60 orang konsumen yang ada di Kel. Lempeh. Rumus yang
digunakan untuk pengambilan sampel ini adalah rumus slovin (Umar, 2002:14) sebagai
berikut :
𝑁
𝑁=
1 + 𝑁ⅇ 2
Ketangan :
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah Sampel
e = Batas toleransi kesalahan sebesar (10%)

2.3 Teknik Pengumpulan Data


a. dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data primer peneliti menggunakan
teknik:
- Observasi, dimana peneliti mengamati tingkah laku konsumen yang membeli air di
depot air minum MitRO.
- Wawancara, dimana peneliti melakukan wawancara terbuka untuk mengetahui
tentang harga, produk, lokasi dan promosi yang dilakukan oleh pihak depot air minum
MitRO.
- Kuesioner, dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data primer peneliti akan
memberikan angket kepada konsumen. Angket yang akan diberikan berupa
pertanyaan yang bersifat kuesioner tertutup, dimana pertanyaan dan jawaban telah di
siapkan. Hal ini digunakan untuk mempermudah peneliti untuk mengambil
kesimpulan pada angket tersebut.
b. Untuk mendapatkan data sekunder, segala informasi yang diperlukan untuk
menyusun data – data peneliti baik berupa konsep atau teori – teori yang dapat
dipergunakan untuk menjelaskan permasalahan. Yang diambil dari berbagai
sumber.
2.4 Teknik Analisis Data
Jenis penlitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, dimana
peneliti ingin mendeskripsikan hasil penelitian. Secara menyeluruh, metode yang digunakan
adalah mix methods dimana untuk pengumpulan data digunakan teknik kualitatif dan untuk
pengolahan data yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan regresi.
2.5 Kerangka Konseptual

Variabel Bebas Variabel Terikat

Product (X₁)

Promotion (X₂)

Price (X₃)

Place (X₄) Volume Penjualan (Y)

People (X₅)

Process (X₆)

Physica evidence (X₇)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap sebuah masalah penelitian, yang
kebenarannya perlu diuji secara empirik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Marketing Mix berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum
MitRO.
2. Product berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
3. Promotion berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
4. Price berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
5. Place berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
6. People berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
7. Process berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum MitRO.
8. Physica evidence berpengaruh terhadap Volume Penjualan pada Depot Air Minum
MitRO.

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian survey, yaitu untuk
mengetahui pengaruh Marketing Mix terhadap volume penjualan pada Depot Air Minum
MitRO. Dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert (pilihan jawaban
sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan purposive sampling, yaitu penulis menggunakan pertimbangan
sendiri dengan cara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat
memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis (Sugiyono, 2004 :74). Adapun
pengambilan responden yang dijadikan sampel diambil dari pelanggan Depot Air Minum
MitRO yang berjumlah 60 responden.
Alat analisis yang digunakan terdiri atas :
1. Analisis validitas, untuk mengetahui butir kuesioner yang valid dan dapat digunakan.
2. Analisis reliabilitas, untuk mengetahui kehandalan dan konsistensi jawaban
responden.
3. Uji Asumsi Klasik, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau
tidak(normalitas), adanya hubungan antara variabel bebas dalam model regresi
(multikolinearitas), kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap
variabel independent (heteroskedastisitas).
4. Analisis regresi berganda, untuk mengetahui pengaruh X1, X2, X3 X4 terhadap Y
secara simultan (uji F) dan mengetahui pengaruh antara X1, X2, X3 X4 secara parsial
terhadap Y (uji t).
CATATAN

- TULISAN MERAH ADALAH TANDA PERBAIKAN KALIMAT (TERSERAH MAU DIPAKAI ATAU TIDAK).
SEDANGKAN YANG DIGARIS ADALAH KALIMAT YANG KURANG KOHEREN KAYAKNYA KALAU DIBACA 
- LEBIH BAIK TABEL DIBIKIN DIAGRAM AJA BIAR LEBIH MENARIK
- LEBIH BAIK KERANGKA KONSEPTUAL DITULIS DI BAB PENDAHULUAN
- DALAM METODE PENELITIAN DITULIS FORMULA PENELITIANNYA SEPERTI APA? (PENGGANTI
KERANGKA KONSEPTUAL)
CONTOH :
FORMULA
Y(SALES) = α + X1(PRODUCT) + X2(PROMOTION) + ...
ATAU
Y = α + X1+ X2 + ...
DIMANA,
Y = SALES (PENJUALAN)
X1 = PRODUCT
X2 = PROMOTION
- BTW INI LANDASAN TEORINYA MANA YA? BELUM DIBIKIN KAH???

SEGITU AJA DULU, HEHEHEH

MAAF CAPSLOCK JEBOL

SEMANGAT SAYANGQUUUUW :*

Anda mungkin juga menyukai