Anda di halaman 1dari 21

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Khatamanisa Suyuthie


Tanggal : 10 Januari 2014
Waktu : Pkl. 10.00 – 10.05 WIB (5 Menit)
Tempat : Ruang Murai B RSKJ Soeprapto Bengkulu
Inisial Klien : Tn.R
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruang perawatan klien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan rapi, rambut rapid an ada uban, pakaian kaos celana panjang cukup bersih, pasien duduk di tempat tidur.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K : menerima orang baru Salam merupakan kalimat
saya duduk di sebelah tersenyum percakapan dengan klien yang masuk ke pembuka untuk memulai
Bapak ? K: Ekpresi senyum dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K.
K menerima orang baru
K : Pagi, silahkan. K: Ekpresi senyum P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam.
P : Apa kabar hari ini pak? P : Memandang ke arah K P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
K : melihat P sbentar dan percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
menjawab ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
K : (diam) kondisi K
P : Perkenalkan bapak, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K menrima tanggapan Memperkenalkan diri dapat
nama saya nisa, saya menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan menciptakan rasa percaya
mahasiswa profesi ners K : Menerima uluran tentang kedatangan P klien terhadap perawat
yang akan merawat bapak tangan P
selama 2 minggu kedepan
K : Oh ya bu

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K menerima perkenalan Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan akan memudahkan
diri ke-K interaksi
K : Menoleh ke perawat

K : nama saya R bu K : Menyebut nama dengan P merasa pasien menerima K menyukai perkenalan
menunduk dan tetap perkenalan dengan P
berjabat tangan
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke arah dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
temannya klien sehingga menciptakan
K:R P senang walaupun K mulai tertarik dengan rasa senang akan adanya
K : Melihat ke arah P dan jawaban singkat perkenalan dengan P pengakuan atas namanya
menjawab singkat lalu
melihat temannya lagi
P : Panggilannya pak R ya, P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
oke pak R tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
K : tersenyum disukainya menjalin hubungan
K : Iya therapeutik dengan klien
K : Memperhatikan P P merasa pertanyaan K merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K mendapatkan respon untuk membantu K
P : Bapak tinggal dimana? P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
K : menjawab dengan baik membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan
dengan topik sederhana klien
K : Desa sungai pagu, K : Menoleh ke P dan P senang karena K K senang karena ingat
kabupaten rejang lebong tersenyum lalu melihat kea memberi respon daerah asalnya dan kembali
bu, ibu orang mana? rah temannya membayangkan daerah
P : Memperhatikan K asalnya tersebut

P : Wah, jauh juga ya. Saya P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
orang Bengkulu pak..oh ya tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
Bapak sudah berapa lama K : melihat P sebentar dan akut
disini? menjawab

K : sudah 2 minggu bu K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan keadaan


P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalaninya
tersinggung
P : Hmm..baiklah P : Menunjukkan perhatian P berharap besok dapat K mau bertemu kembali Kontrak jadwal selanjutnya
pak..besok kita berbincang K : Memandangi perawat bertemu kembali dengan untuk mengingatkann
lagi tentang keadaan bapak klien dan membicarakan pasien bahwa besok akan
ya, jam 10.00 wib ditempat K : masih memandangi tentang keadaan penyakit kembali bertemu dengan
ini, bagaimana? perawat pasien K menjawab dan menerima perawat untuk berbincang
K : baik bu P : Memperhatikan kontrak
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun kontak mata kurang dan menjawab pertanyaan seadanya.
Data yang tergali adalah data mengenai identitas diri. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 26 Maret


1999

A. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-

B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan karena sakit saraf

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah dirawat sejak
tahun 1983
2. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
3. Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan
kriminal tidak ada
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : belum terkaji
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : belum terkaji

D. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin
baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal
tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol
dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan : kurang rapi
Pasien berpakaian seadanya, celana bolong-bolong bekas rokok, kantung baju
coklat bekas tembakau yang berbau
Masalah Keperawatan : Resiko kurangnya perawatan diri
2. Pembicaraan : Gagap, inkoheren
Pasien menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak jelas dan terputus-
putus, kadang-kadang tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan
Masalah Keperawatan : Gangguan pola komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik : lemah dan lesu
Saat wawancara, pasien sedang duduk termenung dan memandang di kejauhan
serta terlihat loyo
Masalah Keperawatan : Kelemahan aktivitas
4. Alam perasaan : sedih
Ekpresi wajah pasien nampak sedih saat wawancara
Masalah Keperawatan : Depresi
5. Afek : Datar
Afek pasien selama wawancara tidak terdapat perubahan yang berarti, terkesan
hambar
Masalah Keperawatan : Menarik diri
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan
dengan tidak melihat perawat
7. Persepsi : Halusinasi
Pasien mengatakan ia sering melihat kakaknya yang sudah mati tapi hidup kembali dan
lalu mereka ngobrol
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir : Flight of Ideas, Persevarasi
Pembicaraan klien tidak terarah dengan ide yang tidak nyambung satu sama
lain, klien sering mengulang pernyataan bahwa kakaknya hidup kembali
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi Sensori
9. Isi pikir : Waham kebesaran
Pasien mengaku dirinya sudah menjadi profesor dan guru besar di UI, ia juga
mengatakan bahwa situasi di dunia sudah perang semua
Masalah Keperawatan : Gangguan Orintasi Realitas : Waham Kebesaran
10. Tingkat kesadaran : CM, disorientasi waktu tempat dan orang tidak ada
Selama wawancara, pasien tampak sadar
Masalah Keperawatan : -
11. Memori : Ada gangguan daya ingat jangka panjang
Saat pasien diminta menyebutkan peristiwa di masa lalu, pasien tampak
bingung
Masalah Keperawan : Demensia
12. Tingkat konsetrasi dan berhitung : Mudah beralih, mampu berhitung sederhana
Sering saat wawancara klien menoleh ke satu arah, dan klien lupa pertanyaan
yang telah diberikan kepadanya
Masalah Keperawatan : Halusinasi lihat
13. Kemampuan penilaian : Belum terkaji
14. Daya tilik diri : Belum terkaji

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : bantuan minimal
2. BAB/BAK : bantuan minimal
3. Mandi : bantuan minimal
4. Berpakaian/berhias : bantuan minimal
5. Istirahat dan tidur : tidak teratur, kegiatan sebelum tidur yaitu melamun
6. Penggunaan obat : bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan : belum terkaji
8. Kegiatan dalam rumah : hanya berdiam diri saja
9. Kegiatan di luar rumah : tidak ada
Masalah keperawatan : Koping keluarga kurang efektif

H. MEKANISME KOPING
Menghindari masalah, dan suka menyendiri
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok : klien jarang bergaul
dengan sesama pasien, lebih senang menyendiri dan melamun
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : teman-teman klien sesama pasien
malas ngobrol dengan klien
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan ia kuliah di
berbagai negara sehingga ia layak disebut profesor
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan : belum terkaji
5. Masalah berhubungan dengan perumahan : belum terkaji
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi : belum terkaji
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : belum terkaji
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : menarik diri
- Waham kebesaran

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


1. Penyakit jiwa
2. Koping
3. Sistem pendukung
4. Faktor presipitasi
Masalah keperawatan :
- Kurang pengetahuan

K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : belum terkaji
2. Therapi Medik : belum terkaji
L. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan harga diri : harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat
4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran
7. Koping individu tidak efektif
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Gangguan komunikasi verbal
10. Resiko kurangnya perawatan diri
Pohon Masalah

RESIKO PRILAKU KEKERASAN

RESIKO KURANGNYA PERAWATAN DIRI

HALUSINASI LIHAT GGN. KOM. VERBAL WAHAM

MENARIK DIRI
Core Problem

HARGA DIRI RENDAH : Kronis KOPING IND. TDK., EFEKTIF

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

IDEAL DIRI TINGGI


KURANG PENGETAHUAN

M. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri
tinggi
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri
4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
5. Resiko kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menarik diri
6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan menarik diri
7. Waham : Kebesaran berhubungan dengan menarik diri
8. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan harga diri rendah
9. Gangguan harga diri : harga diri rendah kronis berhubungan dengan koping
keluarga tidak efektif
10. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan

RSJP Jakarta, 26 Maret 1999


Mahasiswa Program B-Ektensi 1997

I Made Eka Santosa


NIM : 1397210222
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
NAMA PASIEN : ONG TIAN BIAN, L 56 TAHUN RU
NO/ DIAGNOSA PERENCANAAN
TGL KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI TINDAKAN
1/26 Gangguan konsep diri : harga Tupan :
Maret diri rendah b/d ideal diri terlalu Setelah dilakukan asuhan
1999 tinggi keperawatan klien dapat
Data Subyektif : mengatasi perasaan harga
 Klien mengatakan ia bercita- diri rendah.
cita menjadi profesor dan
mengatakan cita-citanya telah Tupen : a.1. Klien dapat menceritakan a.1.1.Bina hu
tercapai sekarang a. Klien dapat perasaan dan persepsinya setelah caya:
 Klien mengatakan bahwa mengekspresikan dilakukan 3x asuhan.  Memanggil
saudaranya sangat sukses perasaan dan nama yang
persepsinya dengan  Menerima
Data Obyektif : rasa aman. adanya.
 Klien selalu menyendiri.  Bicara terb
 Klien banyak melamun. klien.
 Klien tidak mau melakukan  Tepati janj
pekerjaan di ruangan pernah dibu
 Beri kese
mengekspre
perasaanny

a.2.Ekspresi wajah klien tenang a.2.1.Pelihara


saat mengekspresikan pera-saan kungan suasa
dan perepsinya. ber-sahabat.

a.2.2.Gunakan
yang jelas dan

a.2.3.Dorong
kesempatan
mengungkapk
serta mend
dengan rasa e

b. Klien mampu melihat b.1.Klien dapat mengidentifikasi b.1.1.Diskusika


aspek-aspek yang positif aspek positif yang ada pada yang dapat kl
yang ada pada dirinya. dirinya. memberikan
masih banyak
pada diri klien
me-ngarahkan
menjadi pende

b.1.2.Bantu k
evaluasi diri
positif yang ad

b.2.Klien dapat menjelaskan b.2.1.Bantu k


keberhasilan-keberhasilan yg kembali keberh
pernah dialaminya. dicapai.

b.2.2.Beri re
atas hal-hal y
kakan klien.

c. Klien mampu meng- c.1.Klien dapat menceritakan c.1.1.Gali pe


evaluasi masalah untuk masa lalunya yang traumatik. minta pendapa
dijadikan pelajaran yg menyebabk
dimasa sekarang.
c.1.2.Anjurkan
menceritakan
menyebabkan

c.2. Klien dapat menyusun ren- c.2.1.Anjurkan


cana agar kejadian kejadian yang rencana agar
menyakitkan tidak terulang tidak terulang
kembali.

c.3.Klien dapat memilih cara yang c.3.1.Kaji kopi


baik dalam mengatasi masalah klien dalam me
yang menyakitkan. c.3.2.Beri alte
dilakukan da
masalah yang
c.3.3.Gali sum
keluarga yg
menyelesaikan
c.3.4.Beri puji
memilih koping

d. Klien mampu berperan d.1.Klien mampu memilih tugas- d.1.1.Diskusika


serta dalam kegiatan tugas kegiatan yang disukai. tugas/kegiatan
ruangan selama klien di lakukan sesua
rumah sakit d.2.Klien mampu melaksanakan d.2.1.Berikan
tugas/ kegiatannya dengan klien untuk me
mandiri. dalam memil
sesuai.

e. Klien mampu e.1.Klien mampu menjelaskan e.1.1.Bantu kli


menetapkan rencana rencana yang akan dilakukan keinginan da
untuk masa depannya. setelah kembali dari rumah sakit. yang akan dat

f. Keluarga mampu f.1.Keluarga dapat memfasilitasi f.1.1.Diskusika


memberi dukungan moril tentang rencana klien. dalam mengi
/materiil tentang rencana sumber yang a
klien f.1.2.Bersama
sun rencana
datang.
3/26 Perubahan persepsi sensori : Tupan :
Maret halusinasi lihat b/d perilaku Klien dapat mengontrol
1999 menarik diri. halusinasinya

Data Subyektif : Tupen : a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien a.1. Bina
- Klien mengatakan a. Klien dapat membina dapat berinteraksi dan terbina percaya :
pekerjaannya hanya duduk hubungan saling hubungan saling percaya  Sapa klien d
melamun percaya. verbal maupu
- Klien mengatakan ia  Perkenalkan
sering melihat dan ngobrol menyebut n
dengan kakaknya yang jelas.
sudah meninggal  Jelaskan m
- Klien mengatakan pertemuan.
kakaknya sudah meninggal  Buat kontrak
tapi hidup lagi  Selalu kont
interaksi
Data Obyektif:  Tunjukkan s
- Klien menyendiri di pojok penuh perha
ruangan
 Terima klien
- Klien terlihat memandang
 Mulai inte
ke kejauhan
yang disukai

a.2. Klien mau berkomunikasi a.2.Kontrol pen


dengan perawa.  Selalu siap b
 Jawab perta
jujur
 Perhatikan p
oleh sem
seperti;sama
menggunaka
trapeutik dlm
 Hindari pola
memaksa, b
dekat klie
menghargai
b. Klien dapat mengenal b.1.Klien akan mengekspresikan b.1.1.Dorong
perasaan yang perasaannya setelah pertemuan 2 mengungkapka
menyebabkan perilaku kali. b.1.2.Gunakan
menarik diri dari lingkungan terapeutik
sosial. b.1.3.Bersama
mengidentifika
klien tidak be
orang lain.
b.1.4Beri rei
atas kem
mengungkapka

b.2.Klien akan menyatakan b.2.1.Dorong


kepuasannya atas hubungan ungkapkan pe
dengan perawat sesudah 2 kali hubungan den
pertemuan.

c. Klien menunjukkan c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien c.1.1.Secara


penurunan perilaku menarik dapat berhubungan dengan klien dalam k
diri perawat dan klien lain yang ada di menghadirkan
ruangan klien lain dalam
c.1.2.Usahaka
non verbal se
dan konsisten
c.1.3.Lakukan
interaksi sec
sering
c.1.4.Beri rei
atas apa yang
c.2.1.Gunakan
peran untuk
mengenal pera
respon yang
menghadapi s
dengan orang

c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan c.2.2.Motivasi


klien dapat mengembangkan mengikuti aktiv
hubungan melalui; membersihkan
 Keikutsertaan dalam aktifitas menyapu,
di ruangan membersihkan
 Keikutsertaan dalam c.2.3.Beri pe
kelompok terapi tindakan dan
 Inisiatip berinteraksi dengan positip atas
orang lain dalam kelompo
c.2.4.Beri
keikutsertaan
kelompok dan
harian yang da
mengisi waktu
c.2.5.Anjurkan
secara mand
berhubungan d

d. Keluarga dapat berpar- d.1. Keluarga dapat menye- d.1.1.Diskusika


tisipasi diri dalam perawatan butkan hal-hal yang harus keluarga te
klien dilakukan selama klien di rawat di penyebab pe
rumah sakit keluarga men
menarik diri
d.2.Menjenguk klien minmal satu d.2.1.Anjurkan
kali seminggu menjenguk
dukungan pada
2/26 Isolasi sosial : menarik diri b/d Tupan :
Maret harga diri rendah kronik Klien dapat berinteraksi
1999 dengan lingkungannya
Subyektif :
- Klien mengatakan suka Tupen :
melamun a. Klien dapat memperluas a.1. Klien dapat mengungkapkan a.1.1.Beri k
- Klien mengatakan malas kesadaran dirinya perasaanya secara verbal : mengungkapka
bergaul dengan pasien atau setelah tiga kali - Saat sedih atau gembira - Bimbin
petugas pertemuan - Membalas sapaan mengu
perawat perasa
Obyektif : - Menyebutkan tujuan - Gunak
- Saat wawancara kontak interaksi terbuka
mata kurang - Dapat mengungkapkan - Denga
- Respon terhadap sapaan perasaannya klien de
perawat lambat
- Tidak berinteraksi dengan a.1.2.Beri re
perawat dan klien lain menghakimi :
- Beranjak dari tempatnya - Tidak
hanya waktu makan pendap
- Meneri

b. Klien dapat b.1. Klien dapat menyebutkan b.1.1. Ciptaka


mengidentifikasi kemampuan yang masih dimiliki tenang denga
kemampuan yang - Kemampuan hubungan stimulus
dimiliki dalam waktu dua interpersonal berlebihan dala
minggu - Kemampuan dalam
melaksanakan ADL b.1.2.Motivasi
mengungkapka
perasaan, dan
berhubungan
yang dihadapi

b.2. Klien dapat menyebutkan b.2.1.Bimbing


masalah dalam membina mengidentifika
hubungan interpersonal dan cara interaksi
mengatasinya
b.2.2.Kaji kopi
klien dalam m
yang dihadap
hubungan inter

b.2.3.Informas
koping yang
menghadapi m

c. Klien dapat membuat c.1. Klien dapat membuat jadwal c.1.1.Bimbing


rencana realistis dalam kegiatan sesuai dengan menentukan k
waktu tiga minggu kemampuan beraktivitas
- Meraw
- Membe
d. Klien dapat d.1. Klien dapat menyebutkan d.1.1.Beri kese
melaksanakan rencana kegiatan yang telah dilakukan sukses :
yang telah dibuat - Beri
berinte
- Beri
berakti

d.1.2.Bimbing
bantuan, info
perawat siap m

d.1.3.Kuatkan
aspek positif
reinforcement

e. Klien mendapat e.1. Klien mendapat dukungan e.1.1.Anjurkan


dukungan keluarga keluarga dalam meningkatkan dapat memo
dalam meningkatkan harga dirinya melakukan akt
harga dirinya
e.1.2.Anjurkan
dapat menyed
terkait dengan
Lampiran 3.
CATATAN KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA


TANGA
KEPERAWATAN RESPON KLIEN (S DAN O) MODIFIKASI
N

1 26 Maret 1999 Isolasi sosial : menarik diri a.1.1. Memberi kesempatan klien untuk S : Klien mengatakan suka Klarifikasi dengan
b/d harga diri rendah kronik mengungkapkan perasaannya melamun karena kakaknya sukses keluarga tentang
“Coba Pak Ong ceritakan, mengapa Pak Ong melamun O : Menunduk kebenaran data
saja?”
S:-
a.1.2. Memberikan respon yang tidak menghakimi O : Memandang ke halaman Pertahankan
“Saya tahu Pak Ong belum mau ikut membantu teman
mengambil makanan. Tidak apa-apa!”
S : Klien mengatakan senang
a.1.3. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang duduk di tempat yang ditunjuk Pertahankan
“Bagaimana kalau kita duduk disana, suasananya enak O : Klien mau duduk di tempat yang
kan?!” disarankan
2. 26 Maret 1999 Perubahan persepsi sensori a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengatakan ingat nama Pertahankan
: halusinasi lihat b/d perilaku “Selamat sore Pak Ong, masih ingat dengan nama perawat dan kontrak yang
menarik diri saya?!” dilakukan
“Kita kan janji mau ngobrol, masih ingat dengan janji O : Klien menyebut nama perawat
kita?!
S : Klien mengatakan kakaknya
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan hidup lagi Kaji kembali adanya
perasaannya O : Klien menunjuk ke halaman dan data menunjang
“Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?. Saya lihat tersenyum halusinasi dan berikan
Pak Ong sedang melihat sesuatu?.Saya sendiri tidak intervensi dengan
melihatnya. Coba Pak Ong ceritakan!” tidak mendukung
halusinasi yang
dirasakan klien secara
therapeutik

S : Klien mengatakan senang bisa Pertahankan


c.2.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan ngobrol dengan perawat
perasaannya terhadap keuntungan berhubungan O : Klien tersenyum dan menjabat
dengan perawat tangan perawat
“Gimana rasanya setelah Pak Ong ngobrol dengan
saya dan teman-teman saya?!”

Anda mungkin juga menyukai