Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Ginjal adalah salah satu organ utama sistem kemih yang berfungsi menyaring dan
membuang cairan sampah mketabolisme dari dalam tubuh. fungsi ginjal secara umum antara
lain yaitu sebagai ultrafiltrasi yaitu proses ginjal dalam menghasilkan urin, keseimbangan
elektrolit, pemeliharaan keseimbangan asam basa, eritropoiesis yaitu fungsi ginjal dalam
produksi eritrosit, regulasi kalsium dan fosfor, regulasi tekanan darah, serta eksresi sisa
metabolik dan toksin.
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia. Penyakit ginjal kronik sendiri adalah penurunan fungsi ginjal dan atau kerusakan
ginjal yang berkelanjutan selama minimal 3 bulan. Data tahun 1995-1999 di Amerika Serikat
menyebutkan bahwa insidensi penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta
penduduk pertahun. Di Indonesia, menurut insiden PGK berkisar 100-150 kasus per 1 juta
penduduk pertahunnya.
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang
beragam dan mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Penyakit ginjal kronik
bersifat ireversibel dengan tatalaksana seumur hidup. CKD sendiri dapat disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya hipertensi, glomerulonefritis, nefropati analgesik, nefropati
diabetik, ginjal polikistik, dan gout.
Penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar zat dalam serum salah satunya adalah asam urat yang disebut juga dengan
hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia ini dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
artritis gout atau yang dikenal dengan sebutan artritis pirai. Artritis gout adalah sekelompok
penyakit yang terjadi akibat deposit monosodium urat dalam jaringan dan sendi. Berdasarkan
hal tersebut sekiranya cukup penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
hubungan kadar asam urat dalam darah pada penderita penyakit ginjal kronik dengan
kejadian artritis gout.

Anda mungkin juga menyukai