Gejala kekurangan
Pencegahan
Phosphat merupakan salah satu unsur dalam asam nukleat, phospholipid dan
hampir semua protein. Phosphat berperan dalam metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein pada proses respirasi.
Gejala kekurangan
Pencegahan
Aplikasi pupuk phosphat sebaiknya diberikan sejak sebelum penanaman. Tiga
atau tujuh hari sebelum penanaman merupakan saat yang tepat. Hal ini
berkaitan dengan sifat pupuk phosphat yang lambat larut, seperti TSP atau SP
36. Untuk gejala defisiensi pada saat tanaman sudah cukup besar, bisa
digunakan NPK dengan cara dilarutkan kemudian dikocorkan di sekitar
tanaman. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk
susulan dengan pupuk daun atau pupuk dengan P tinggi lainnya sangat
lambat reaksinya untuk memenuhi kekurangan P. Pencegahan terbaik adalah
mengusahakan pH tanah yang netral. Meskipun demikian beberapa alternatif
pupuk dengan kandungan P dapat digunakan, seperti contoh di bawah.
Bersama dengan nitrogen dan phosphat, kalium termasuk jenis pupuk makro,
yaitu jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan harus
ada. Namun karena reaksinya terhadap tanaman yang tidak bersifat mencolok,
mengakibatkan penanam sering melupakan penggunaan pupuk kalium. Kalium
berperan dalam sintesis karbohidrat dan protein, pengaturan hidrasi sel dan
katalisator beberapa reaksi dalam tanaman. Kalium berperan juga dalam
membangun ketahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Tanaman yang kekurangan Kalium mengakibatkan tanaman menjadi lebih
rentan terhadap serangan hama atau pun penyakit.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan unsur kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari
warna hijau menjadi kuning muda. Semakin lama warna kuning ini berubah
menjadi kecoklatan dan salah satu sisinya robek makin lama seolah-olah
membentuk gerigi pada tepi daun.
Pencegahan
Gejala kekurangan
Daun tua terlihat berwarna kekuningan, terutama daging daunnya, sementara
tulang daun tetap berwarna hijau merupakan gejala awal dari defisiensi
Magnesium. Gejala lebih lanjut akan menyebabkan daun berwarna kemerahan,
dan kadang menunjukkan gejala bercak nekrosis.
Pencegahan
Gejala kekurangan
Kekurangan kalsium akan berakibat daun muda berubah bentuk dengan ujung
daun menggulung ke belakang dan tepi daun menjadi berlekuk/keriting.
Hampir keseluruhan daun berubah dari bentuk normalnya dan terasa kasar.
Pucuk tanaman mati akibat pembelahan sel terhambat. Pembentukan akar
yang tidak sempurna juga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
sangat lambat. Pada pangkal buah terdapat bercak coklat/blossom end rot
(mis. tomat), atau ujung buah berwarna kuning dan biji di dalamnya berwarna
hitam (mis. cabe).
Pencegahan
Pemberian kapur pertanian (kalsit atau dolomit) dengan dosis 2-4 ton ha untuk
tanah-tanah di Indonesia yang umumnya bersifat asam, dapat mencegah
kekurangan kalsium. Penyemprotan dengan pupuk daun yang mengandung
kalsium tinggi seperti Hydro Ca-fertilizer; CaNO3 atau CaCl2 juga dapat
mengurangi gejala defisiensi kalsium. Lebih dari itu, pengaturan pemberian
air yang teratur dan berkelanjutan akan melarutkan kalsium dalam tanah
sehingga dapat diserap oleh tanaman
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan belerang sangat mirip dengan gejala kekurang nitrogen,
yaitu daun muda berwarna hijau pucat atau kuning.
Pencegahan
Boron adalah unsur hara yang mutlak diperlukan tanaman, namun dalam
jumlah yang relatif sedikit (mikro). Unsur ini berperan penting dalam
pembentukan protein, pembelahan sel, translokasi gula, pembentukan buah
dan perkembangan akar pada tanaman.
Gejala kekurangan
Pencegahan