Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN FISIKA

SKOR NILAI :

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DENGAN PENDEKATAN

ANALYSIS HIERARCHY PROCESS, Indah Susilowati, Himawan Arif Sutanto, Reni

Daharti, 2013

NAMA MAHASISWA : SARIFAH AINUN SIHOMBING

NIM : 4153321034

DOSEN PENGAMPU : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah subhana wata’ala, karena

atas rahmat dan karunia-Nya sehingga critical jurnal report ini dapat diselesaikan

dengan tepat waktu. Adapun tujuan penyusunan critical jurnal report ini yaitu

untuk memenuhi salah satu tugas pokok dari mata kuliah profesi kependidikan

yang berjudul “Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Dengan Pendekatan Analysis

Hierarchy Process”.

Critical jurnal report ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing yang telah memberikan tugas ini dan semua pihak yang telah

membantu memberikan saran serta masukan untuk menyempurnakan critical jurnal

report ini.

Penulis menyadari bahwa critical jurnal report ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun agar critical jurnal report ini menjadi lebih baik.

Medan, 18 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical jurnal report

B. Tujuan Penulisan Criticaljurnal report

C. Manfaat Critical jurnal report

D. Identitas jurnal Yang Di Review

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan

B. Deskiripsi Isi

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi jurnal

B. Kelebihan Dan Kekurangan Isi jurnal

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Critical jurnal report ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui jurnal-jurnal mana
saja yang layak digunakan sebagai salah satu media yang bisa membantu pembelajaran dalam
matakuliah profesi kependidikan. Selain itu untuk mengetahui penelitian-penelitian ataupun
kegiatan-kagiatan yang pernah dilakukan untuk meningkatkan mutu keprofesionalan profesi
guru, kependidikan dan informasi-informasi lainnya yang telah disajikan dalam jurnal.
B. Tujuan penulisan CJR

 Untuk memenuhi salah satu tugas pokok pada matakuliah Profesi

Kependidikan

 Untuk menambah pengetahuan tentang tatacara peningkatan kompetensi

guru

 Untuk meningkatkan kemampuan mereview jurnal

 Menguatkan

C. Manfaat CJR

 Menambah pengetahuan penulis tentang isi buku yang direview

 Menambah pengetahuan tentang tata cara dan format penulisan Critical book

report

D. Identitas artikel dan jurnal yang direview

Jurnal Utama

Judul Jurnal : STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DENGAN

PENDEKATAN ANALYSIS HIERARCHY PROCESS

Nama Jurnal : jurnal of economics and policy

Edisi Terbit : Received: 2 January 2013; Accepted: 26 January 2013;

Published: March 2013

Pengarang Jurnal : Indah Susilowati, Himawan Arif Sutanto, Reni Daharti

Penerbit : Universitas Diponegoro

Kota Terbit : Semarang, Indonesia


Nomor ISSN : 1979-715x

Alamat Situs : http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak

Jurnal Pembanding I

Judul Jurnal : PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI

PENINGKATAN KOMPETENSI SECARA KOMPREHENSIF

Nama Jurnal : jurnal pendidikan

Edisi Terbit : Proceeding Seminar Nasional “Profesionalisme Guru Dalam

Perspektif Global” Tahun 2012

Pengarang Jurnal : Ngasbun Egar

Penerbit : Universitas Bantara

Kota Terbit : Sukoharjo, Indonesia

Nomor ISSN : 978-602-18235-0-7

Alamat Situs : www.pdffactory.com

Jurnal Pembanding II

Judul Jurnal : PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PROFESIONAL

BERBASIS PENULISAN ARTIKEL HASIL PTK BAGI GURU

ANGGOTA PGRI DI KABUPATEN PURWOREJO

Nama Jurnal : Journal of Educational Research and Teaching

Edisi Terbit : November 2017

Pengarang Jurnal : Suwarno Widodo, Supardi, Suyoto, dan Agus Wismanto

Penerbit : Universitas PGRI

Kota Terbit : Semarang, Indonesia

Nomor ISSN : 2354-5739

Alamat Situs : suwarno61widodo@yahoo.com


BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu keahlian

khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan yang sangat

penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan mutu

pendidikan di suatu satuan pendidikan. Oleh karena itu, dalam sistem pendidikan

dan pembelajaran dewasa ini kedudukan guru dalam proses pembelajaran di

sekolah belum dapat digantikan oleh alat atau mesin secanggih apapun. Keahlian

khusus itu pula yang membedakan profesi guru dengan profesi yang lainnya.

Dimana “perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi yang lainnya terletak

dalam tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat

kaitannya dengan kemampuan-kemampuan yang disyaratkan untuk memangku

profesi tersebut. Kemampuan dasar tersebut tidak lain adalah kompetensi guru”

(Saud, 2009: 44).

Guru juga mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur

pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan

sertifikat pendidik. Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru

mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Guru sebagai pendidik profesional

mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukan kepada

masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau tauladan masyarakat

sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan

guru sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana
guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan

dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan

berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-temannya serta anggota

masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas (Soetjipto, 2009).

Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk

meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua

guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk

guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai

pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga professional.

Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu

proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk

melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus

uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain,

sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan

penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik.

Jumlah guru SMP Negeri yang telah lulus sertifikasi di lingkungan Komwil 5

Kabupaten Tegal pada tahun 2011 masih relatif rendah, yang dapat apabila dapat

menunjukan kepada masyarakat ia layak menjadi panutan atau masyarakat

sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan

guru sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana

guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan

dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan

berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-temannya serta anggota

masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas (Soetjipto, 2009).

B. Deskripsi isi
Cooper (2010) menyatakan bahwa secara umum ada empat kompetensi guru

yaitu; (1) mengetahui pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, (2)

mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya, (3)

mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan

bidang studi yang dibinanya, (4) mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar

(Wijaya dan Tabrany, 2009). Kompetensi itu bersifat kognitif, afektif maupun

performance. Kompetensi bersifat kognitif maksudnya adalah seorang guru harus

mempunyai pengertian serta pengetahuan tentang apa yang sedang diajarkan.

Kompetensi bersifat afektif maksudnya adalah seorang guru harus memiliki sikap

dan nilai-nilai yang terkandung dalam apa yang sedang diajarkan. Yang dimaksud

kompetensi bersifat performance adalah bahwa seorang guru hendaknya

mempunyai sikap dan perilaku yang dapat mencerminkan pemahaman dan

keterampilan profesinya (Sahertian dan Sahertian, 2000). Kemudian merancang dan

melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan

evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan

berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk

menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil

penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara

umum. Selanjutnya, mengembangkan pe-serta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan

berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan

berbagai potensi non akademik. Adapun kompetensi kepribadian adalah

kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,

arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Paling tidak ada empat (4) program yang dapat dijadikan strategi meningkatkan

profesionalisme guru, yaitu: Program Pre Service Education yaitu upaya

meningkatkan profesionalisme dengan penyaringan yang selektif terhadap calon


guru dengan memperhatikan kualitas dan moralnya; Program In Service Education

yaitu memotivasi guru agar dapat memperoleh pendidikan yang lebih tinggi melalui

pendidikan lanjutan. Tentu hal ini berangkat dari guru yang bersangkutan dalam

artian lembaga sekolah mengusahakan agar para guru mendapatkan kesempatan

untuk belajar yang lebih tinggi baik melalui program beasiswa atau atas inisiatif

sendiri. Guru harus didorong untuk meningkatkan pengetahuannya tentang

perkembangan masalah-masalah pendidikan, untuk menghindari kemungkinan

bahwa guru akan ketinggalan dari kemajuan-kumajuan di bidang pendidikan.

Karena itu guru wajib memperbarui dan meningkatkan pendidikannya untuk

mempertinggi taraf keprofesionalnya; Program In Service Training yaitu suatu

aktivitas yang berupa pelatihanpelatihan, penataran, workshop, kursuskursus,

seminar, diskusi atau mimbar, baik yang dilakukan oleh intern kelembagaan atau

ekstern kelembagaan; Program On Service Training yaitu melalui kegiatan tindak

lanjut atau Follow Up yang dilakukan dengan mengadakan pertemuan berkala atau

rutin diantara para guru dan agar selalu memelihara hubungan sejawat keprofesian,

semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.


BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Pembahasan isi jurnal

 Jurnal utama

Sertifikasi guru merupakan salah satu Upaya mempersiapkan guru agar memiliki

berbagai wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan rasa percaya diri yang tinggi

untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengemban tugas profesi,

merupakan langkah strategis membangun mutu pendidikan. cara dalam dunia

pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga

ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar.

 Jurnal Pembandimg I

Upaya mempersiapkan guru agar memiliki berbagai wawasan, pengetahuan,

keterampilan, dan rasa percaya diri yang tinggi untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagai pengemban tugas profesi, merupakan langkah strategis

membangun mutu pendidikan.

 Jurnal Pembanding II

Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam

pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pendidikan nasional. Guru dalam

Undang-Undang Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen (UUGD) ditempatkan sebagai

profesi yang sangat penting dan bermartabat.

 Kesimpulan

Sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi guru

membutuhkan pengembangan kompetensi dengan berbagai cara. Salah satunya

adalah dengan mempersiapkan berbagai wawasan, keterampilan, dan rasa percaya

diri guru.

 Jurnal Utama

Paling tidak ada empat (4) program yang dapat dijadikan strategi meningkatkan

profesionalisme guru, yaitu: Program Pre Service Education yaitu upaya


meningkatkan profesionalisme dengan penyaringan yang selektif terhadap calon

guru dengan memperhatikan kualitas dan moralnya; Program In Service Education

yaitu memotivasi guru agar dapat memperoleh pendidikan yang lebih tinggi melalui

pendidikan lanjutan.

 Jurnal Pembanding I

Guru dituntut terus menerus mengembangkan kompetensinya untuk

mengembangkan profesionalisme, di samping terus berusaha menghindarkan diri

dari hal-hal yang tidak sesuai dengan amanat profesinya. Sehingga diyakini, guru

dengan kompetensi dan profesionalisme tinggi mampu memberikan pelayanan

prima bagi para siswanya.

 Jurnal Pembanding II

Oleh karena itu, tingkat profesionalisme guru perlu ditingkatkan, baik guru

TK/RA, SD/MI, SMP/MTs. Maupun SMA/SMK/MA. Dalam hal ini, guru harus aktif,

kreatif, dan inovatif sehingga bisa menciptakan situasi belajar yang dapat

menimbulkan kegiatan belajar anak yang bermuara pada prestasi belajar anak.

 Kesimpulan

Yang paling penting dalam pengembangan kompetensi guru adalah peningkatan

profesionalitasnya dimulai dari guru tingkat SD sampai tingkat SMA salah satu

caranya yaitu cara memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.

B. Kelebihan dan kekurangan isi jurnal

Kelebihan jurnal

 Kelebihan jurnal utama dari dua jurnal lainnya adalah ruang lingkup isinya

lebih jelas, padat dan hasil penelitiannya jelas dipaparkan

 Dari segi tata bahasa, jurnal utama lebih mudah dipahami dan penulisannya

lengkap.

Kekurangan isi jurnal


 Jurnal ini sudah cukup bagus dan saya belum bisa menemukan kekurangan

dari jurnal ini.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jurnal ini dapat dijadikan sebagai salah satu media atau referensi untuk

mengikuti matakuliah profesi kependidikan karena isinya jelas dan membahas

tentang salah satu topic yang dipelajari dalam matakuliah profesi kependidikanyaitu

peningkatan kompetensi guru.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa critical jurnal report ini masih jauh dari kesempurnaan

, oleh karena itu kritikan dan saran yang bersifat mendukung sangat penulis

harapkan untuk perbaikan critical jurnal report ini dan juga untuk penulisan critical

jurnal report kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

Egar, N., (2012), Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Peningkatan

Kompetensi nSecara Komprehensif, jurnal pendidikan, 1(1).

Susilowati, I., Sutanto, H.A., Daharti, R., (2013), Strategi Peningkatan Kompetensi

Guru Dengan Pendekatan Analisys Hierarki Process, jurnal of economics and

policy,6(1).

Widodo, S., Supardi, Suyoto, Wismanto, A., Peningkatan Kompetensi Guru

Profesional Berbasis Penulisan Artikel Hasil PTK Bagi Guru Anggota PGRI di

Kabupaten Purworejo, journal of educational research and teaching,1(1).


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai