Abstract
The ability of a material in its use can be influenced by various factors including the temperature. The lower
the temperature of the material will be more brittle and conversely the higher the temperature the material
will be more resilient, and toughness will also be affected by the presence of defects in material such as
cracks, corrosion, holes, etc. and. Impact test is one way to analyze and know the mechanical properties of
the material, and the impact test will be the extent to which teperatur and can affect the notch toughness and
ductility of the material. It is important to be can know how a material will be feasible or not to be used
Keyword: Impact test, temperature, notch
*
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
terjadi dalam kondisi pembebanan secara tiba- a Opening Shear : merupakan perpatahan akibat
tiba,pengaruh temperatur, dan adanya takikan yang pemberian beban yang mengakibatkan tegangan
dapat menyebabkan konsenrasi tegangan pada saat arahnya tegak lurus dengan bidang perpatahan
pembebanan. dan berada pada posisi yang sejajar berlawanan
Untuk mengetahui sifat bahan terhadap arah pada masing-masing sisi contohnya pada
kekuatan tersebut maka dilakukan pengujian shckbreaker
dengan dua cara yaitu: b In Plane Shear : arah perpatahan melintang, hal
ini terjadi karena beban diberikan ridak sejajar
a Cara Izod (USA)
dan berlawanan arah pada ujung sehingga
b Cara charphy (Inggris)
seakan-akan terjadi sliding contohnya pada
kopling gesek
c Out Plane Shear : terjadi akibat beban vertika
dimana tegangan tersebu berada pada arah yang
tidak sejajar dan berlawanan arah arah pada
sumbu vertikal contohnya pada roda gigi.
Selain itu perpatahan dikenal juga
adanya jenis-jenis perpatahan yaitu :
a Perpatahan ulet :merupakan perpatahan yang
terjadi akibat pembebanan yang berlebih
dimana sebelumny terjadi penyerapan energi
dan deformasi plastis
Gambar 1. Pengujian Cara Izod dan charphy b Perpatahan getas : merupakan perpatahan yang
terjadi akibat perambatan retak tanpa keuletan
disertai dengan didahuluinya deformasi plastis
namun tidak disertai oleg penyerapan energi
Hal lain yang dapat mempenaruhi c Perpatahan rapuh : merupakan perpatahan yang
ketangguhan bahan adalah : terjadi tanpa adanya deformasi plastis dan
a Temperatur :Temperatur bahan yang tinggi penyerapan energi
material akan bersifat ulet sedangkan pada Temperatur merupakan faktor yang
temperatur rendah akan mudah getas. sangat berpengaruh pada keangguhan suatu
b Takiakan : bentuk takikan akan sangat material dimana semakin rendah temperatur
erbengaruh karena pada takikan tersebut akan material mak semakin rendah pula ketangguhannya
berfokus tegangan yang dapat menimbulkan mulai dari rapuh yaitu suhu yang sangat rendah
perpatahan dimana butir-butir material akan sangat rapat
c Beban : pembebanan yang dialami material sehingga tidak ada ruang untuk terdeformasi elastis
akan mempengaruhi material dalam mengalami dan penyerapan enegi sangat kecil, demikian
perpatahan sebaliknya semakin meningkatnya temperatur maka
d Kadar karbon : Kadar karbon suatu material butir-butir mateial akan merenggang dan
akan mempengaruhi material apakah getas atau meningkatkan terjadinya deformasi dan energi
ulet yang diserap juga semakin besar.
Ada beberapa tipe perpatahan yang dikenal yaitu :
a Perpatahan transgranural dikenal dengan patah
bulat dimana terjadi pada butir logam 3. Metodologi Pengujian
yangbiasanya terjadi pada temperatur
rendah,permukaannya mengikuti bidang Pengujian ini menggunakn spesiman
vertikal terentu. baja karbon rendah/besi karbon rendah dengan
b Perpatahan intergranural : adalah ukuran panjang 65 mm, lebar 10 mm, dan tinggi 10
perpatahan yang terjadi antra butir-butir logam mm dan akan diberikan model takikan u, v dan segi
yang kerap kali dianggapsebagai perpatahan empat dengan memberikan 2 macam temperatur
pada berbagai paduan yaitu suhu 30odan -2o. Alat yang digunakan untuk
Disamping berdasarkan jenis dan mengetahui kekuatan impactnya digunakan Frank
tipenya Model – model perpatahan perpatahan Pendulum - Impact dengan data teknis dan
dapat pula dikenal berdasarkan arah beban yang konstruksi sebagai berikut :
diberikan terhadap materal yaitu :
18
Pengaruh Temperatur dan Bentuk Takikan terhadap Kekuatan Impak Logam
- No.53580 didesain dengan stanar DIN 51222 spesiman, serta termometer untuk mengukur suhu
dan digunakan untuk mengukur notched bar ruang dan suhu pendinginan.
streght dengan DIN 50115,impact bending
strength untuk DIN50116 dan notch bar Prosedur pengujian
bending strength untuk DIN 50122 dari
Spesimen diletakkan sejajar dengan
logamdan bahan yang serupa
sumbu vertikal alat dan takikan tegak lurus dengan
- Terdiri dari suatu stable base dengan lubang-
sumbu horisontal penumbuk,angkat pendulum
lubang untuk menempatkan clamping assembly
sampai pada sudut α = 160o kemudian lepaskan
untuk impact tensile
sehingga pendulum menumbuk spesimen, pada saat
- Batang uji diletakkan pada tumpuan yang
pendulum berayun balik lakukan pengereman.
sesuai.Tumpuan ditahan (dipasang tetap)dengan
Amati ayunan pendulum yang diikuti oleh gerakan
bantuan clamping secrew, jarak tumpuan dapat
jarum penunjuk pada skala catat data hasil
diletakkan pada setiap jarak 30 mmdan 120 mm
pengujian yaitu besar simpangan (β) yang terjadi,
- Pendulum dapat dipilih dengan memperhatikan usaha (U) yang dibutuhkan untuk mematahkan
aspek energi spesimen, kemudian amati bentuk patahan pada
- Dua skala adalah penunjuk untuk pengukuran specimen.
impact energy dan dapat dibaca langsung pada
skala
Peralatan lain yang digunakan adalah 4. Hasil dan Pembahasan
geregaji dan kikir untuk memotong dan membuat 4.1 Data hasil pengamatan
bentuk takikan, mistar geser, alat pendingin untuk
Data hasil pengamatan disajikan pada
mendinginkan atau menurunkan temperatur
Tabel 1.
Gambar 2. Bandul
20
Pengaruh Temperatur dan Bentuk Takikan terhadap Kekuatan Impak Logam
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dapat diperolehbeberapa
kesimpulan yaitu:
a Temperatur dan bentuk takikan akan
berpepengaruh terhadap kekuatan impak
bahan
b Kekuatan impak berbanding lurus dengan
luas penampang bahan
c Ketahanan bahan yang mengalami tumbukan
tergantung dari sifat mekanis bahan tersebut
apakah bahan tersebut ulet, kuat, getas,
ataupun rapuh
5.2 Saran
Sebaiknya penggunaan metode
Charpy dan Izod digunakan agar bisa mengetahui
dan memandingkan hasil yang diperoleh dari
kedua metode tersebut.
6. Daftar Pustaka
Anwar Alamsyah,1993, Pengembangan teknik
Perlakuan Panas pada Baja yang
Berwawasan Lingkungan, PT.Tira
Austenit Graha Bakti Praja