Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

VULCANOLOGI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : SYEH MAULANA


NIM : 16307006
JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI

J U R U SAN TE K N I K G EO LO G I
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2018

[Type text] Page 1


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak hentinya Penyusun ucapkan kepada Allah SWT
yang mana dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya Penyusun dapat
menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Vulcanologi.

Tujuan penulisan adalah sebagai syarat untuk dapat mengetahui cara


menulis dengan baik dan benar dan mengetahui vulcanologi lebih dalam lagi
sesuai dengan isi dari KTI saya, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi
Mineral, Institut Teknologi Medan.

Mengucapkan terima kasih kepada :


 Bapak Ir. Edi Yasa Ardiansyah, ST. MT, selaku dosen Teknik Komunikasi
Geologi
Akhir kata Penulis berharap semoga KTI (Karya Tulius Ilmiah) ini
berguna dan dapat memberikan nilai tambah bagi pembaca khususnya bagi
Penyusun sendiri, dan bagi para pembaca umumnya. Semoga KTI (Karya Tulis
Ilmiah) ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa jurusan
Teknik Geologi.

Medan, 18 Maret 2018

(SYEH MAULANA)
16307006

Vulcanologi -2
Syeh Maulana
16307006
G U N U N GAPI

Landasan Teori
Gunungapi merupakan satuan geomorfologi orde II yang terbentuk dari
proses konstruksional (kegiatan vulkanik). Vulkanisme sendiri berarti aktifitas
alamiah yaitu keluarnya magma dari dalam bumi. Ada tiga jenis vulkanisme yang
dikenal, yaitu yang bersifat letusan (eksplosif), lelehan (efusif) dan campuran.
Vulkanisme letusan dikontrol magma yang bersifat asam, gasnya banyak,
sifat magma kental, ledakan kuat. Vulknisme ini biasnaya menghasilkan material
piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal. Vulkanisme lelehan
dikontrol oleh lava basa, sedikit kandungan gasnya, magma encer. Ledakan
lemah. Vulkanisme ini biasanya menghasilkan gunungapi yang rendah dan
berbentuk perisai, misalnya Dieng dan Hawai. Vulkanisme campuran dikontrol
oleh magma menengah dan biasanya menghasilkan Gunung api Strato, misalnya
Gunungapi Merapi dan Merbabu. Morfologi gunungapi dibangun oleh material-
material yang dikeluarkannya yang akhirnya akan merupakan bagian dari tubuh
gunungapi.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat
serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan
oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya
sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma
dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh
aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan
magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma.

 Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-
batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara
dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.

Vulcanologi -3
Syeh Maulana
16307006
b) Lacolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan
membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan
gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.

 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar
permukaan bumi dan membentuk gunungapi. Hal ini terjadi bila tekanan gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Ekstrusi magma dapat di bedakan
Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentuk Kerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan
bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena
letak magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga
terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan
puncak. Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan
pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di
permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka
terbentuklah gunung berapi. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a). Gunungapi Strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunungapi kerucut.
Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Letusan dapat
berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung berlapis lapis. Oleh karena itu, gunung api ini
disebut gunungapi strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku termasuk gunungapi kerucut.

Vulcanologi -4
Syeh Maulana
16307006
b) Gunungapi Maar.
Bentuk gunungapi maar seperti danau kering. Jenis gunungapi Maar tidak
banyak, gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunungapi
Maar memiliki corong. Contohnya : Gunung Lamongan jawa Timur
dengan kawahnya Klakah.
c) Gunungapi Perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai
terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa
letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di
Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke
permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh
gunungapi tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat), berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3) Eksalasi (gas), berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri ciri gunungapi yang akan meletus, antara lain:


1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air mejadi kering.
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran
(gempa).
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke
permukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung
berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas
gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan
suatu tanda tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung
berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:

Vulcanologi -5
Syeh Maulana
16307006
1) terdapatnya sumber gas H2S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas atau geiser.

Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat
mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping
berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan
dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah gunung berapi.

 Macam-macam gunungapi
Gunungapi berdasarkan sifat erupsinya dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
1. Tipe Perisai/Hawaii
Tipe erupsinya lelehan, gas, dan material piroklastik sedikit, letusan kecil,
morfologinya berupa kubah dengan sudut puncak landai, magma bersifat
basa.
2. Tipe Pelee
Tipe erupsinya letusan, bisa pelan-pelan seperti pasta gigi, letusan disertai
awan panas, morfologinya berbentuk kerucut, magma bersifat asam.
3. Tipe Krakatau
Tipe erupsinya berupa lelehan tetapi bentuk mrofologinya berupa kerucut
yang baik. Seringkali diselingi oleh letusan dahsyat, magma bersifat
campuran.
Jenis lava dalam hubungannya dengan erupsi yang bersifat lelehan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tipe “AA” dan tipe “pa hoe hoe”. Lava “AA”
bersifat sekorian dan runcing, sedangkan tipe “pa hoe hoe” bersifat halus

 Morfologi gunungapi.
Morfologi ini bertujuan untuk melengkapi usaha penelitian di daerah
gunungapi terutama dalam menentukan perkembangan atau evolusi gunungapi.
Morfologi gunungapi dapat dibedakan menjadi tiga zona dengan ciri-ciri yang
berlainan.

1. Zona Pusat Erupsi (central zone). Zona ini dicirikan oleh :


a. Banyak radial dike/sill

Vulcanologi -6
Syeh Maulana
16307006
b. Adanya sumbat kawah (plug) dan crumble breccia
c. Adanya zona hidrotermal
d. Sifat piroklastiknya kasar
e. Bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsi
2. Zona Paroksimal. Zona ini dicirikan oleh :
a. Material piroklastik agak terorientasi
b. Terdapat lapuk pada lava dari mterial piroklastik yang dicirikan
oleh soil yang tipis.
c. Sering dijumpai parasitic cone
d. Banyak dijumpai ignimbrite dan welded tuff.
3. Zona Distal. Zona distal dicirikan oleh :
a. Material piroklastik berukuran halus
b. Banyak dijumpai lahar

 Pola Kontur Gunung api.


Pola kontur gunungapi pada umumnya konsentris dengan berbagai variasi yang
bergantung pada tingkat aktifitas dan stadia, jenis gunungapi bentuk pusat erupsi.
 Jenis-jenis Bentang Alam Gunungapi
Ada beberapa jenis bentang alam gunungapi didasarkan atas kenampakan
visual morfologinya, yaitu :
a. Kerucut semburan dan kerucut perisai
Morfologi ini terbentuk oleh erupsi lava yang bersifat basaltis sedang
lava yang bersifat granitis menghasilkan morfologi kubah sumbat (plug
dome).
b. Kerucut Perisai (Parasitic Cone)
Morfologi ini terbentuk sebagai hasil erupsi gunungapi yang berada pada
lereng gunungapi yang lebih besar.

c. Kerucut Sinder (Cinder Cone)Merupakan kubah yang terbentuk oleh letusan


kecil yang terjadi pada kaki gunungapi, berupa kerucut rendah dengan bagian
puncak tampak cekung datar.
 Depresi Vulkanik

Vulcanologi -7
Syeh Maulana
16307006
Depresi vulkanik adalah morfologi bagian vulkanik yang secara umum berupa
cekungan. Berdasarkan material pengisinya depresi vuilkanik dibedakan menjadi :
a. Danau vulkanik
Yaitu : depresi vulkanik yang terisi oleh air sehingga membentuk danau.
b. Kawah
Yaitu : depresi vulkanik yang terbentuk oleh letusan dengan diameter
maksimum 1,5 km, dan tidak terisi oleh apapun selain material hasil
letusan.
c. Kaldera
Yaitu depresi vulkanik terbentuk belum tentu oleh letusan, tetapi didahulu
oleh amblesan pada komplek vulkan, dengan ukuran lebih dari 1,5 km.
pada kaldera ini sering muncul gunung api baru.

 Dataran Vulkanik
Secara relatif, dataran vulkanik dicirikan oleh puncak topografi yang datar,
dengan variasi beda tinggi tidak menyolok. Macam-macam dataran vulkanik
diantaranya adalah : dataran rendah basal, plato basalt, dan dataran kaki vulkan.

 Vulkan Semu
Vulkan semu adalah morfologi mirip gunungapi, bahan pembentuknya berasal
dari vulkan yang berdekatan. Dapat pula terbentuk oleh erupsi lanjut terhadap
suatu vulkan yang sudah lama tidak menunjukkan kegiatannya (mati). Morfologi
ini kemungkinan dihasilkan oleh suatu sistem patahan mayor yang melintasi
gunungapi aktif dan mampu mengangkat massa yang besar. Morfologi vulkan
semu ini sering disebut Gunung Gendol. Gunung Gendol adalah bukit kecil di
daerah Muntilan Jawa Tengah pada dataran kaki vulkan G. Merapi.
Vulkan semu jenis lain adalah lajuran vulkanik (vulcanic neck), yaitu
morfologi yang terbentuk bila suatu kubah vulkanik tererois sehingga tinggal
berbetuk lajuran. Biasanya disekitar lajuran vulkanik tersebut sering dijumpai
retas yang memanjang.

Morfologi hasil erupsi sentral, dibedakan atas :

Vulcanologi -8
Syeh Maulana
16307006
a. Berasal dari magma encer : - Hornitos
- Exogenous dome
b. Berasal dari magma moderate : - Cinder cone
- Piroclastic ring wall
- Indogenous dome
c. Berasal dari magma kental : - Maar
- Crater
- Kaldera
Morfologi hasil erupsi celah, dibedakan atas :
a. Berasal dari magma encer : - Lava flow - Lava plateau
b. Berasal dari magma moderate : - Tanggul lava
- Strato volcano ridge
c. Berasal dari magma kental : - Endogenous rid

Langkah Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
- Mengamati kontur peta topografi gunung api dan tentukan zona morfologi
gunung api tersebut.
- Mewarnai peta tersebut sesuai dengan zona morfologinya.

Hasil dan Pembahasan


Hasil
Dari hasil langkah kerja diatas dapat menghasilkan sebuah peta topografi
antara lain sebagai berikut.

1. Pembuatan peta topografi.


2. Menentukan daerah warna peta sesuai garis kontur dan kerapatannya.
3. Menentukan zona erupsi pada peta gunung Lawu.

Pembahasan
Ada pun hasil pembahasan dari yang diatas tentang cara mendeskripsikan
peta tersebut untuk membuatnya kedalam form yaitu:
1. Zona pusat erupsi
Di dalam peta gunung api lawu yang terdapat pada garis merah tersebut,
yang memiliki kontur yang rapat dan arah kontur yang sama maka dapat
di interpretesikan bahwa kawasan zona tersebut memiliki jenis batuan
beku yang kokoh, sebab daerah tersebut dekat daerah letusan.

Vulcanologi -9
Syeh Maulana
16307006
2. Zona paroksimal
Di peta gunung api lawu memiliki jenis batuan yang dominan akan
terdapat batuan basalt, karena terdapat arah kontur yang sama akan
kerapatannya. Kontur yang sedikit renggang mencerminkan pola lelehan
letusan gunung api.
3. Zona distal
Di sebuah peta gunung api lawu memiliki jenis batuan yang dominan jenis
batuan piroklastik karena pola kontur yang tidak beraturan
mengindikasikan pola jatuan lava gunung api.

Kesimpulan
Gunung api merupakan satuan geomorfologi orde II yang terbentuk dari
proses konstruksional (kegiatan vulkanik). Vulkanisme sendiri berarti aktifitas
alamiah yaitu keluarnya magma dari dalam bumi. Ada tiga jenis vulkanisme yang
dikenal, yaitu yang bersifat letusan (eksplosif), lelehan (efusif) dan campuran.
Vulkanisme letusan dikontrol magma yang bersifat asam, gasnya banyak,
sifat magma kental, ledakan kuat. Vulknisme ini biasnaya menghasilkan material
piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a). Gunungapi Strato atau kerucut
b) Gunungapi Maar
c) Gunungapi Perisai

1. Zona Pusat Erupsi


Pada peta gunungapi Lawu terdapat garis kontur yang cukup rapat dan arah
kontur yang sama sehingga dapat diinterprestasikan pada zona ini memiliki jenis
batuan yang dominasi oleh batuan beku, karena pada daerah ini dekat dengan zona
letusan gunungapi Lawu.
1. Zona Piroksimal

Vulcanologi - 10
Syeh Maulana
16307006
Pada peta gunungapi ini memiliki jenis batuan yang sangat dominan karena
adanya arah pola kontur yang sama dengan kerapatan kontur yang sedikit
renggang juga mencerminkan pola lelehan (penyebaran magma).
3. Zona Distal
Pada peta gunung api Lawu juga terdapat jenis batuan yang dominan yaitu jenis
batuan piroklastik karena pola kontur yang tidak beraturan dan kerapatan kontur
juga tidak beraturan, renggang dan rapat yang mengindikasikan pola jatuhan.

Vulcanologi - 11
Syeh Maulana
16307006

Anda mungkin juga menyukai