i
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
ii
pu
st
ak
a-
in
do
iii
.b
lo
Agus Sunyoto
gs
po
t.c
om
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
om
Editor: Ahmala Arifin t.c
Rancang Sampul: C. Narto
po
Lay out: Santo
gs
lo
LKiS Yogyakarta
do
http://www.lkis.co.id
pu
e-mail: lkis@lkis.co.id
Anggota IKAPI
Cetakan I: 2012
Percetakan:
PT LKiS Printing Cemerlang
Salakan Baru No. 1 Sewon Bantul
Jl. Parangtritis Km. 4,4 Yogyakarta
Telp.: (0274) 7472110
e-mail: elkisprinting@yahoo.co.id
iv
Agus Sunyoto
D
PENGANTAR REDAKSI
G
v
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
vi
Agus Sunyoto
om
nya; ilmu sejati atau pengetahuan tentang rahasia
t.c
seluruh semesta alam (fisik dan metafisik) beserta
po
dinamikanya. Jelasnya, Sastra Pangruwat adalah ilmu
gs
vii
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
viii
Agus Sunyoto
D
KILASAN-KILASAN
G
ix
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
om
Di satu saat, Sudrun dan Saya menyingkap rahasia
t.c
kuburan orang-orang yang telah mati, dan mereka
po
mendapat hikmah yang amat dalam. Tetapi mereka
gs
Chandragupta.
in
a-
x
Agus Sunyoto
xi
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
D
Daftar Isi
G
Pengantar Redaksi D v
Kilasan-Kilasan D ix
Daftar Isi D xiii
Satu D 1
Dua D 29
Tiga D 53
Empat D 79
Lima D 115
Enam D 143
Tujuh D 173
Delapan D 209
Sembilan D 243
Sepuluh D 267
Sebelas D 313
Dua Belas D 335
Tiga Belas D 379
Empat Belas D 419
Lima Belas D 457
Enam Belas D 489
Tujuh Belas D 519
Kepustakaan D 549
Tentang Penulis D 551
xii
Agus Sunyoto
D
SATU
G
“K
alau engkau mau mencari Allah, belajarlah
dari iblis!”
Bagai kilatan cahaya petir, bisikan misterius itu
membentur gugusan telinga batin saya tanpa dapat
saya ketahui maksudnya. Kilatan itu muncul begitu saja
dengan frekuensi yang tak menentu fluktuasinya.
Bagi saya, kelebatan misterius yang membentur-
bentur bagai kilatan cahaya petir itu memang bukan
hal baru. Namun demikian, baru sekali ini saya
mendapati makna yang demikian aneh. Bagaimana
mungkin saya harus belajar dari iblis sesat yang
terkutuk untuk bisa menemukan Kebenaran Ilahiah?
Setelah merenung-renung dan memikir-mikir secara
lebih dalam, akhirnya saya berkesimpulan bahwa
semua itu adalah bisikan dari setan terkutuk yang akan
menyeret saya ke jurang kesesatan yang mengerikan.
Keanehan demi keanehan yang selama ini saya
alami memang cukup absurd untuk orang yang
berpikiran normal, sehingga tidaklah salah apabila
orang-orang di sekitar saya memanggil saya dengan
sebutan “Sudrun” terutama ketika saya mulai sering
1
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
2
Agus Sunyoto
om
orang-orang pun baru mengetahui maksud bapak saya
t.c
memberi nama seperti itu. Bayangkan, kalau ada anak-
po
anak yang mengolok-olok saya dengan sebutan kera
gs
3
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
4
Agus Sunyoto
om
saya melihat bapak saya bersedih hati memikirkan ke-
Saya-an dan ke-sudrun-an saya. t.c
po
Satu hari, guru SD saya yang lama diganti guru
gs
5
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
6
Agus Sunyoto
7
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
8
Agus Sunyoto
9
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
10
Agus Sunyoto
11
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
12
Agus Sunyoto
14
Agus Sunyoto
dia lebih mulia dan lebih tinggi dari Adam karena dia
dicipta dari api, sedang Adam dicipta dari tanah liat.
Allah kemudian bertanya lagi kepada iblis, menurut
siapakah iblis menilai dirinya lebih tinggi daripada
Adam? Ketika iblis menjawab penilaian itu menurut
dirinya sendiri, nah, sampean pasti tahu, apa yang
dilakukan Allah terhadap iblis yang merasa lebih tinggi
dan lebih mulia itu?”
“Apa maksudmu anak gendeng?!” Kiai Bruddin
marah.
“Hehehe, kalau sampean pintar mesti tahu arah
omongan saya,” seru saya sambil menjulurkan lidah
mengejek.
“Jahannam!” Kiai Bruddin menyambar dampar
yang biasa dipakai membaca al-Qur’an, kemudian
dengan sekuat tenaga menghantam kepala saya.
Wusss!
Saya menunduk cepat. Dampar di tangan Kiai
Bruddin melesat di atas kepala saya, menghantam
angin. Saya berpikir, andaikata dampar itu mengenai
kepala saya, mestilah saya sudah tumbang dan digotong
ke UGD. Oleh karena hantaman Kiai Bruddin luput,
tubuhnya meliuk sendiri ke depan dan dampar yang
dipegangnya lepas dari pegangannya dan terbang
menghantam dinding.
Prakk!
Sepersekian detik saya kirim upper cut pendek ke
ulu hati Kiai Bruddin. Dia terpekik kaget dengan mata
15
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
“KALAU MAU MENCARI ALLAH, BELAJARLAH
DARI IBLIS!”
Bisikan misterius itu berkelebat lagi membentur
gugusan telinga batin saya ketika saya sedang makan
16
Agus Sunyoto
17
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
18
Agus Sunyoto
19
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
20
Agus Sunyoto
21
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
22
Agus Sunyoto
23
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
24
Agus Sunyoto
25
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
26
Agus Sunyoto
27
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
28
Agus Sunyoto
D
DUA
G
29
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
30
Agus Sunyoto
31
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
32
Agus Sunyoto
33
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
34
Agus Sunyoto
35
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
36
Agus Sunyoto
37
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
38
Agus Sunyoto
39
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Kemunculan bayangan Ita Martina yang tiba-tiba
dari gugusan alam bawah sadar saya, makin lama makin
40
Agus Sunyoto
41
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
42
Agus Sunyoto
43
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
44
Agus Sunyoto
45
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
46
Agus Sunyoto
47
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
om
dreimollen ketika kamu menelepon saya untuk yang
t.c
awal sekali. Saya seperti tidak yakin bahwa kamu bisa
po
begitu berani menelepon saya.”
gs
nya.”
“Ketahuilah, Sudrun, bahwa seperti yang kamu
alami dengan bayangan saya maka saya pun demikian
halnya. Saya selama ini selalu membayang-bayangkan
bahwa kamu bukanlah makhluk dari planet bumi.
Saya tidak tahu apa nama planet tersebut, yang jelas
saya yakin, planet itu adalah planet yang belum mapan
seperti bumi sehingga makhluk-makhluk penghuni-
nya masih mengalami proses evolusi.”
48
Agus Sunyoto
49
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
50
Agus Sunyoto
51
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
52
Agus Sunyoto
D
TIGA
G
“K
alau mau mencari Allah, belajarlah dari
iblis!”
Kembali bisikan misterius itu membentur
pedalaman saya bagai kilatan halilintar, yang
belakangan ini justru semakin sering frekuensi
kemunculannya. Rupanya upaya saya untuk meng-
hapus bayangan Ita Martina dari benak saya justru
semakin membangkitkan kembali bisikan misterius
yang membingungkan itu.
Terus terang, dengan munculnya bisikan misterius
itu Saya memang jadi terpojok. Sebab diakui atau tidak,
sejauh ini saya memang selalu beralasan mencari Tuhan
untuk menghindari tugas-tugas rutin membantu
kegiatan pesantren. Saya selalu menyatakan bahwa saya
ingin mencari pembuktian akan Tuhan yang selama
ini selalu mengobsesi Saya. Celakanya, bisikan misterius
yang muncul di pedalaman jiwa saya itu justru
menyuruh saya agar belajar kepada iblis.
Sebagaimana telah dimaklumi, sejak kecil saya
memiliki naluri untuk menyingkap-nyingkap sesuatu.
Dan soal Tuhan beserta para malaikat-Nya, sudah
53
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
54
Agus Sunyoto
55
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
56
Agus Sunyoto
57
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
58
Agus Sunyoto
59
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
60
Agus Sunyoto
61
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
62
Agus Sunyoto
63
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
64
Agus Sunyoto
65
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
“KALAU MAU MENCARI ALLAH, BELAJARLAH
DARI IBLIS!”
Bisikan misterius itu makin memenuhi pedalam-
an saya seolah disogokkan sedemikan rupa dari lubang-
lubang yang ada di tubuh saya. Dengan keadaan
semacam itu saya makin tenggelam dalam samudera
ke-sudrun-an yang membingungkan. Saya seperti
terseret arus kuat untuk mau tidak mau harus
memecahkan misteri bisikan yang terus menerus
memburu ketenangan saya itu.
Kegelisahan masih mencakari jiwa saya ketika
tanpa sengaja saya berjumpa dengan sorang guru
kebatinan bernama Noyogenggong, yang oleh para
pengikutnya disebut Romo Noyogenggong. Pertama kali
dia memperkenalkan diri dengan menyebut nama
Noyogenggong, saya sudah langsung ketawa terping-
66
Agus Sunyoto
67
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
68
Agus Sunyoto
69
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
70
Agus Sunyoto
71
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
72
Agus Sunyoto
73
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
74
Agus Sunyoto
75
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
76
Agus Sunyoto
77
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
78
Agus Sunyoto
D
EMPAT
G
79
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
80
Agus Sunyoto
81
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
82
Agus Sunyoto
83
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
84
Agus Sunyoto
85
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
86
Agus Sunyoto
87
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
88
Agus Sunyoto
89
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
90
Agus Sunyoto
91
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
92
Agus Sunyoto
93
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
94
Agus Sunyoto
95
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
97
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
98
Agus Sunyoto
99
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Dengan perut terasa lapar dan tenggorokan
dicekik rasa haus saya tertatih-tatih meninggalkan
kompleks makam Kiai Pusponegoro. Kejadian yang
baru saja saya alami, meski apa yang diwejangkan oleh
Kiai Pusponegoro masih menancap di benak saya,
benak Saya diliputi kekacauan. Dingin malam saya
rasakan menyengat tulang belulang saya, tapi saya
merasa amat haus dan lapar.
Dalam jarak sekitar tiga puluh meter dari letak
batu gilang ke arah timur, saya menghentikan langkah
memandangi sorotan cahaya lampu neon yang
menerangi kompleks makam Syaikh Maulana Malik
Ibrahim. Saya melangkah beberapa jangka. Kemudian
dengan tangan gemetar saya mengambil kendi-kendi
yang dicat putih dan menenggak airnya yang segar dari
kendi itu. Saya rasakan kesegaran luar biasa merayapi
sekujur jiwa raga saya.
Malam makin menanjak meniti kesenyapan. Saya
bersimpuh di sebelah timur makam Syaikh Maulana
Malik Ibrahim sambil membuka-buka surat Yasin yang
sebenarnya sudah saya hafal di luar kepala. Saya merasa
kebingungan tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
100
Agus Sunyoto
101
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
102
Agus Sunyoto
103
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
104
Agus Sunyoto
105
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
106
Agus Sunyoto
107
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
108
Agus Sunyoto
109
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
110
Agus Sunyoto
111
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
112
Agus Sunyoto
113
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
114
Agus Sunyoto
D
LIMA
G
115
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
116
Agus Sunyoto
117
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
118
Agus Sunyoto
119
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
120
Agus Sunyoto
121
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
122
Agus Sunyoto
123
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
124
Agus Sunyoto
125
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
126
Agus Sunyoto
DG
Menjelang lebaran dunia terasa guncang, khusus-
nya dunia orang-orang di sekitar saya. Saya melihat baik
keluarga saya maupun tetangga saya sibuk membeli
pakaian, mengecat rumah, berhutang sana-sini, sampai
menggadaikan barang-barang untuk keperluan
menyambut lebaran. Tetapi, suasana menjelang lebaran
itu pula yang diam-diam saya rasakan ikut meng-
guncang ketenangan Saya dalam berakrab-akrab
dengan diri saya sendiri. Bahkan karena keterguncang-
an saya, maka tanpa saya sadari bahwa saya telah
terperangkap ke dalam ke-sudrun-an demi ke-sudrun-
127
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
128
Agus Sunyoto
129
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
130
Agus Sunyoto
131
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
132
Agus Sunyoto
133
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
134
Agus Sunyoto
135
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
136
Agus Sunyoto
137
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
138
Agus Sunyoto
139
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
140
Agus Sunyoto
141
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
142
Agus Sunyoto
D
ENAM
G
143
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
144
Agus Sunyoto
145
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
146
Agus Sunyoto
147
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
148
Agus Sunyoto
149
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
150
Agus Sunyoto
151
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
152
Agus Sunyoto
153
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
154
Agus Sunyoto
155
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
156
Agus Sunyoto
157
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Nasib manusia memang sudah diprogram
sempurna dalam satu kemasan disket misterius. Karena
kemisteriusan nasib itulah, maka sering orang berbeda
pendapat sekitar otoritas nasib terhadap perjalanan
hidup manusia. Saya sendiri secara pribadi menyakini
bahwa nasib segala sesuatu sebenarnya sudah digubah
dan diprogram secara rinci. Hanya ketidaktahuan
manusialah yang menimbulkan berbagai selisih
pendapat. Oleh karena itu, saya sering merasa takjub
dengan berbagai pengalaman yang saya alami yang
benar-benar di luar program yang saya kehendaki.
Saya sering merenung-renung akan semua
perjalanan hidup yang pernah saya lewati. Pertalian
demi pertalian saya dengan para perempuan yang
dalam rentangan kenangan saya, rasanya terjadi begitu
mendadak dan tidak bisa saya elakkan kejadiannya. Saya
merasa seperti diseret oleh suatu arus misterius yang
memaksa saya untuk menghanyutkan diri di sungai
nasib, meski saya sering sadar dan berusaha mengapai-
gapai mencari pegangan agar tidak hanyut lebih jauh.
Yang cukup membuat saya bersyukur sekarang ini,
bahwa saya sepertinya memilki kewaspadaan tertentu
untuk dapat melihat dorongan-dorongan misterius
yang menyeret nasib saya. Saya merasakan bahwa dalam
segala gerak-gerik saya, seolah-olah ada sesuatu yang
158
Agus Sunyoto
159
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
160
Agus Sunyoto
161
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
162
Agus Sunyoto
163
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
164
Agus Sunyoto
165
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
166
Agus Sunyoto
167
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
168
Agus Sunyoto
169
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
170
Agus Sunyoto
171
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
172
Agus Sunyoto
D
TUJUH
G
173
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
174
Agus Sunyoto
175
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
176
Agus Sunyoto
177
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
178
Agus Sunyoto
179
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
180
Agus Sunyoto
181
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
182
Agus Sunyoto
183
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
184
Agus Sunyoto
185
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
186
Agus Sunyoto
187
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
188
Agus Sunyoto
189
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Keinginan saya untuk berjumpa dengan si tua
Chandragupta makin lama saya rasakan semakin
mengganas dan mencakari jiwa saya. Satu saat, saya
menceritakan kepada Tuan Arvind sekitar perbincang-
an saya dengan Chandragupta, dengan harapan dia
mau memberikan keterangan mengenai siapa sejatinya
lelaki tua misterius itu. Tetapi Tuan Arvind justru
menertawakan saya dan menganggap saya terlalu
mengada-ada untuk mengubah citra kesintingan
Chandragupta. Tuan Arvind bahkan mengatakan,
bahwa seandainya Chandragupta bisa terbang ke
angkasa pun dia akan tetap menganggapnya sebagai
manusia tidak waras.
Karena saya melihat bahwa Tuan Arvind tidak
terpengaruh sedikit pun oleh uraian saya mengenai
keanehan Chandragupta, maka saya pun memutus-
kan untuk mencari lelaki tersebut sendirian. Beberapa
surau dan masjid kecil saya masuki dengan harapan,
siapa tahu saya bisa berjumpa dengan Chandragupta.
Bahkan kalau dihitung pun tak kurang dari tiga kali
saya harus pulang balik dari Masjid Zakaria di Jl. Yusuf
Mehellan ke Masjid Juma di Jl. Abdul Rahman yang
jaraknya sekitar satu atau dua kilometer. Namun
sedemikian jauh, tidak satu pun orang yang saya tanyai
mengetahui di mana Chandragupta berada.
190
Agus Sunyoto
191
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
192
Agus Sunyoto
193
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
194
Agus Sunyoto
195
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
196
Agus Sunyoto
197
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
198
Agus Sunyoto
199
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
200
Agus Sunyoto
201
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
202
Agus Sunyoto
203
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
204
Agus Sunyoto
205
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
206
Agus Sunyoto
207
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
208
Agus Sunyoto
D
DELAPAN
G
209
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
210
Agus Sunyoto
211
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
212
Agus Sunyoto
214
Agus Sunyoto
215
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
217
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
218
Agus Sunyoto
219
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Di tikungan Jl. Jaganath Shankar Shet saya turun
dari bus kota. Ahmed Bushra Saya lihat sudah berdiri
220
Agus Sunyoto
221
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
222
Agus Sunyoto
223
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
225
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
226
Agus Sunyoto
227
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
kan itu, dia tidak pernah kapok; artinya, dia terus saja
meneleponi wartawan-wartawan dan mengajak mereka
untuk mewawancarainya dalam soal kasus-kasus basi
yang sama sekali tidak aktual.
Kecongkakan dan arogansi yang ditunjukkan
Profesor Moha-sha memang berakibat mengenaskan
baginya, meski hal itu tidak pernah disadarinya. Dalam
kehidupan sehari-hari, dia tetap menampilkan diri
sebagai orang yang paling nomor wahid, di mana hal
itu terlihat dari caranya berjalan yang selalu mem-
busungkan dada seperti seorang jenderal sedang
melakukan inspeksi. Kalau kebetulan dia melihat
sesuatu hal yang tidak sesuai dengannya, maka tanpa
menunggu waktu dia akan bertolak pinggang mem-
beri instruksi sambil menuding-nuding. Dia selalu
kelihatan puas apabila melihat orang-orang yang
didampratnya mengangguk-angguk ucap minta maaf,
seolah-olah dari dialah sumber kebenaran itu berasal.
Dan setelah memberi pitutur maupun petunjuk,
Profesor Moha-sha pun dengan membusungkan dada
akan menggoyang-goyangkan kepala ke kanan kiri
penuh bangga.
Kearoganan Profesor Moha-sha itu pada giliran-
nya memang menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Sebab orang-orang di fakultas maupun di tempat lain
yang mengenalnya sangat tidak menyukainya meski
tidak terang-terangan. Di fakultas sendiri yang nama-
nya profesor, doktor, dosen, mahasiswa, tenaga
administratif hingga tukang sapu, tidak ada yang
berkasak kusuk membicarakannya. Bahkan Profesor
228
Agus Sunyoto
229
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
230
Agus Sunyoto
231
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
232
Agus Sunyoto
233
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
234
Agus Sunyoto
235
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
236
Agus Sunyoto
237
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
238
Agus Sunyoto
239
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
240
Agus Sunyoto
241
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
242
Agus Sunyoto
D
SEMBILAN
G
243
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
244
Agus Sunyoto
245
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
246
Agus Sunyoto
247
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
248
Agus Sunyoto
249
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
250
Agus Sunyoto
251
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Rabu pagi dalam suatu kesempatan sarapan pagi,
saya menceritakan kepada Tuan Arvind semua
pengalaman saya di rumah Baba Mirza bersama Ahmed
Bushra dan Vinod serta Avijja. Laki-laki yang menjadi
bapak Laxmi Devi itu melonjak kaget mendengar
omongan saya. Kemudian dengan mata berkilat dia
meraung keras sambil menuding-nuding seolah-olah
marah kepada saya:
253
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
254
Agus Sunyoto
255
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
256
Agus Sunyoto
257
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
258
Agus Sunyoto
259
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
260
Agus Sunyoto
261
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
262
Agus Sunyoto
263
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
264
Agus Sunyoto
265
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
266
Agus Sunyoto
D
SEPULUH
G
267
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
268
Agus Sunyoto
269
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
270
Agus Sunyoto
271
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
272
Agus Sunyoto
273
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
274
Agus Sunyoto
275
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
276
Agus Sunyoto
277
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
278
Agus Sunyoto
279
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
280
Agus Sunyoto
281
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
282
Agus Sunyoto
283
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
284
Agus Sunyoto
285
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
286
Agus Sunyoto
287
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
288
Agus Sunyoto
289
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
290
Agus Sunyoto
291
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
293
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
294
Agus Sunyoto
295
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
297
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
298
Agus Sunyoto
299
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
300
Agus Sunyoto
301
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
302
Agus Sunyoto
303
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
304
Agus Sunyoto
305
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
306
Agus Sunyoto
307
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
308
Agus Sunyoto
309
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
310
Agus Sunyoto
311
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
312
Agus Sunyoto
D
SEBELAS
G
313
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
314
Agus Sunyoto
316
Agus Sunyoto
317
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
318
Agus Sunyoto
319
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
320
Agus Sunyoto
321
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
322
Agus Sunyoto
323
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
324
Agus Sunyoto
325
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
326
Agus Sunyoto
327
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
328
Agus Sunyoto
329
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
330
Agus Sunyoto
331
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
332
Agus Sunyoto
333
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
334
Agus Sunyoto
D
DUA BELAS
G
335
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
336
Agus Sunyoto
337
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
338
Agus Sunyoto
339
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
340
Agus Sunyoto
341
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
342
Agus Sunyoto
343
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
345
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
346
Agus Sunyoto
347
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
348
Agus Sunyoto
DG
Angan-angan sering kali tidak sesuai dengan
kenyataan. Itulah yang sedikitnya telah saya alami
dalam hidup. Perjalanan panjang meninggalkan kuil
Hanoman yang sebelumnya saya bayangkan akan
penuh diliputi kesengsaraan dan penderitaan, ternyata
tidak terbukti mewujud dalam kenyataan. Bahkan
kelihatannya, sejak saya meninggalkan kuil Hanoman,
segala sesuatu yang terkait dengan kehidupan saya
sepertinya sudah diatur sedemikian rupa hingga
menawarkan kemapanan dalam segala hal. Bayangkan,
ketika saya berjalan terseok-seok menggendong Aham
dengan diikuti Twam, mendadak saja di tengah jalan
349
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
350
Agus Sunyoto
351
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
352
Agus Sunyoto
353
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
355
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
356
Agus Sunyoto
357
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
358
Agus Sunyoto
359
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
360
Agus Sunyoto
361
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
362
Agus Sunyoto
363
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
364
Agus Sunyoto
365
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Apa yang saya putuskan mengenai status Aham,
tidak lain dan tidak bukan memang merupakan ajaran
Islam. Untuk selanjutnya, saya memang tidak berkata
sepatah kata pun kepada Ranjit maupun Shakuntala
tentang pengakuan Laxmi Devi sebagai istri saya. Tetapi
jauh di lubuk hati Saya menyembul semacam keyakinan
bahwa cepat atau lambat kebohongan Laxmi Devi akan
terbongkar meski tidak melalui mulut saya. Sementara
itu untuk menghindari munculnya fitnah atau
366
Agus Sunyoto
367
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
368
Agus Sunyoto
369
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
370
Agus Sunyoto
371
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
372
Agus Sunyoto
373
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
374
Agus Sunyoto
375
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
376
Agus Sunyoto
377
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
378
Agus Sunyoto
D
TIGABELAS
G
379
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
380
Agus Sunyoto
381
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
382
Agus Sunyoto
383
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
384
Agus Sunyoto
385
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
386
Agus Sunyoto
387
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
388
Agus Sunyoto
389
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
390
Agus Sunyoto
391
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
392
Agus Sunyoto
393
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
394
Agus Sunyoto
396
Agus Sunyoto
DG
Kerinduan hendak pulang ke asal makin lama saya
rasakan makin mencekam jiwa saya, sehingga tiada hari
yang saya lewati tanpa kegelisahan dan keresahan.
Bunga-bunga Yambirzal dan Guli Chin yang setiap
pagi mengangguk-angguk di taman, saya rasakan
seperti penabuh lonceng kerinduan yang membungkuk-
kan badan, mempersilakan saya menaiki bahtera azali.
397
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
398
Agus Sunyoto
399
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
400
Agus Sunyoto
401
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
402
Agus Sunyoto
403
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
404
Agus Sunyoto
405
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
406
Agus Sunyoto
407
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
408
Agus Sunyoto
409
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
410
Agus Sunyoto
411
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
412
Agus Sunyoto
413
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
415
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
416
Agus Sunyoto
417
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
418
Agus Sunyoto
D
EMPAT BELAS
G
419
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
420
Agus Sunyoto
422
Agus Sunyoto
423
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
424
Agus Sunyoto
425
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
426
Agus Sunyoto
427
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
428
Agus Sunyoto
429
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
430
Agus Sunyoto
431
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
432
Agus Sunyoto
433
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
434
Agus Sunyoto
435
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
436
Agus Sunyoto
437
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
438
Agus Sunyoto
439
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
440
Agus Sunyoto
441
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
442
Agus Sunyoto
443
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
444
Agus Sunyoto
445
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
446
Agus Sunyoto
447
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
448
Agus Sunyoto
449
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
450
Agus Sunyoto
451
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
452
Agus Sunyoto
453
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
454
Agus Sunyoto
455
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
456
Agus Sunyoto
D
LIMA BELAS
G
457
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
458
Agus Sunyoto
459
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
460
Agus Sunyoto
461
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
462
Agus Sunyoto
463
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
464
Agus Sunyoto
465
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
466
Agus Sunyoto
467
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
468
Agus Sunyoto
469
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
470
Agus Sunyoto
471
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
472
Agus Sunyoto
473
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
474
Agus Sunyoto
475
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
476
Agus Sunyoto
477
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
478
Agus Sunyoto
479
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
480
Agus Sunyoto
481
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
482
Agus Sunyoto
483
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
484
Agus Sunyoto
485
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
486
Agus Sunyoto
487
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
488
Agus Sunyoto
D
ENAM BELAS
G
489
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
490
Agus Sunyoto
491
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
492
Agus Sunyoto
493
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
494
Agus Sunyoto
495
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
496
Agus Sunyoto
497
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
498
Agus Sunyoto
499
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
500
Agus Sunyoto
501
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
502
Agus Sunyoto
503
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
504
Agus Sunyoto
505
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
506
Agus Sunyoto
507
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
509
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
510
Agus Sunyoto
511
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
512
Agus Sunyoto
513
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
514
Agus Sunyoto
515
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
516
Agus Sunyoto
517
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
518
Agus Sunyoto
D
TUJUH BELAS
G
519
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
520
Agus Sunyoto
521
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
522
Agus Sunyoto
523
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
524
Agus Sunyoto
525
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
526
Agus Sunyoto
527
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DG
Matahari menyingsing dari rahim lautan pertanda
kehidupan mulai bangun dan bangkit kembali. Dalam
rentangan hutan beton dan baja, tubuh-jiwa Rajawali
Khatra menukik dari satu pohon ke pohon lain yang
gundul kehilangan daun-daun. Matanya yang setajam
pisau cukur berkilau-kilau mencari tubuh-jiwa
528
Agus Sunyoto
529
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
530
Agus Sunyoto
531
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
532
Agus Sunyoto
533
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
534
Agus Sunyoto
535
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
536
Agus Sunyoto
537
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
538
Agus Sunyoto
539
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
540
Agus Sunyoto
541
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
542
Agus Sunyoto
543
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
Haqq...Haqq...Haqq!
Nyanyian azali Nuur-i-Khatra menggema penuh
rindu di tengah keheningan awang-awang sehingga
burung-burung yang beterbangan terbius dalam
panggilan rindu yang mempesona. Ketika nyanyian
azali itu menerobos makna terahasia para burung,
berjuta-juta burung yang sudah kehilangan tempat
bersarang tiba-tiba terlihat terbang berbondong-bondong
mencari arah panggilan rindu jiwa semesta. Berjuta-juta
burung terbang tak tentu arah. Mereka hanya
mengepakkan sayap. Terbang. Terbang.
Nuur-i-Khatra terus melantunkan panggilan dalam
selubung hitam yang tak dapat dijangkau indera
burung-burung. Berjuta burung-burung pun terbang
mengitari gunung arwah yang merangkum makna
tebing Sirr, yang di puncak tebing bersemayam
permata putih kilau-kemilau yang mewadahi makna
hakiki Dzaat-i-Bahat; berjuta-juta burung terbang
bergeleparan mengumandangkan tasbih; berjuta-
burung-burung yang mati diterkam rindu berserakan
tanpa nyawa di kaki gunung; beratus-ratus ribu
burung mati dicekik rindu dan berserakan di kaki
tebing dan di dasar jurang; hanya satu-dua burung
yang berhasil mencapai kerahasiaan Nuur-i-Khatra dan
mereka tak pernah kembali lagi.
Ketika Nafiri ditiupkan dalam nada tinggi yang
mengoyak pendengaran burung-burung dalam
sangkar, paniklah semua burung dalam sangkar.
Mereka menabrak-nabrakkan kepala dan dan tubuh-
544
Agus Sunyoto
545
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
546
Agus Sunyoto
547
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
548
Agus Sunyoto
D
Kepustakaan
G
549
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
550
Agus Sunyoto
D
TENTANG PENULIS
G
551
sASTRA JENDRA Hayuningrat pANGRUWATing dIYU
DAPATKAN
KARYA AGUS SUNYOTO
YANG LAIN
Rahuvana Tattwa
552