Anda di halaman 1dari 41

KAPITA SELEKTA KELAS C

KELOMPOK 12
REVISI KE-1

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN


EKSPONEN DAN LOGARITMA

Oleh:
Elsy Wijayanti (NIM:140210101006)
Zahirotul 'Ula (NIM:140210101037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB 2. MATERI ................................................................................................... 3
2.1 Eksponen ...................................................................................................... 3
2.2 Persamaan Eksponen .................................................................................. 3
2.3 Pertidaksamaan Eksponen ....................................................................... 11
2.4 Logaritma ................................................................................................... 14
2.5 Persamaan Logaritma ............................................................................... 25
2.6 Pertidaksamaan Logaritma ...................................................................... 26
BAB 3. KESIMPULAN ...................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
LAMPIRAN ......................................................................................................... 32

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik y  4x ........................................................................................... 15

x
1
Gambar 2. Grafik y    ........................................................................................ 16
4

Gambar 3. Grafik y  3x dan y  4x ..................................................................... 17

x
1
x
1
Gambar 4. Grafik y    dan y    ............................................................... 17
 3 4

Gambar 5. Grafik y  3x , y  x dan y  3 log x ...........................................18


Gambar 6. Grafik y  2 log x .................................................................................. 18

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai 4 x .................................................................................................15


Tabel 2. Nilai 2 x .................................................................................................19
Tabel 3. Nilai 2 x .................................................................................................20

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika sangat penting bagi kehidupan karena bidang ini merupakan
dasar segala ilmu. Matematika telah diperkenalkan sejak usia dini dalam lingkup
keluarga sampai seterusnya. Matematika juga telah menjadi mata pelajaran wajib
di lembaga sekolah hingga menjadi mata pelajaran yang diujikan sebagai penentu
kelulusan. Pendidikan di Indonesia terdapat beberapa komponen yaitu tujuan dan
prioritas, peserta didik, pengelolaan, struktur, dan jadwal, kurikulum, pendidikan,
media pembelajaran, fasilitas, kontrol kualitas, teknologi, penelitian dan biaya.
Komponen-komponen tersebut saling terkait. Misalnya peserta didik dan
pendidik, dalam pembelajaran harus terdapat interaksi dua arah peserta didik
dengan pendidik maupun peserta didik dengan peserta didik. Pembelajaran yang
efisien tak lepas dari komponen yang mendukung seperti media pembelajaran,
fasilitas, kompetensi dan lainnya. Pendidik harus berkompeten dalam
menghadapai peserta didik yang memiliki berbagai karakter dan menguasai materi
yang akan diajarkan. Namun materi matematika tidaklah mudah untuk dimengerti
salah satunya adalah materi tentang dalam hal ini peran pendukung untuk
memudahkan dalam memahami konsep sangat dibutuhkan salah satunya adalah
persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma. Materi tersebut memiliki
peran penting dalam memodelkan, menyederhanakan, dan menyelesaikan
permasalahan di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas maka
disusunlah makalah yang berjudul “Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen dan
Logaritma”. Makalah ini berisi materi dan latihan soal serta penyelesaiannya
sehingga pembaca diharapkan dapat mengerti dan mudah dalam mempelajari
matematika.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen ?
1.2.2 Bagaimana materi persamaan dan pertidaksamaan logaritma ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami materi persamaan dan pertidaksamaan eksponen.
1.3.2 Memahami materi persamaan dan pertidaksamaan logaritma

1.4 Manfaat

1. Bagi Penyusun
a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam menyusun materi untuk
pembelajaran di sekolah.
b. Dapat menambah wawasan materi tentang persamaan dan
pertidaksamaan eksponen dan logaritma.
c. Dapat mengembangkan bentuk-bentuk permasalahan yang berkaitan
tentang persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma.
2. Bagi Peserta Didik
a. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai persamaan dan
pertidaksamaan eksponen dan logaritma.
b. Dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
3. Bagi Guru
a. Dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam pembelajaran.
b. Dapat memudahkan dalam mempelajari persamaan dan
pertidaksamaan eksponen dan logaritma.

2
BAB 2. MATERI

2.1 Eksponen
Definisi :Jika 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 (bilangan real) dan 𝑚, 𝑛, 𝑝 ∈ 𝑄 (bilangan rasional)
maka bilangan 𝑎𝑛 (dibaca 𝑎 pangkat 𝑛) didefinisikan sebagai perkalian berulang
𝑎 sebanyak 𝑛 kali (faktor).
Operasi pada fungsi eksponen sebagai berikut.
a m  a n  a mn

am
a : a  n  a mn
m n

a
(am )n  am n
1
a m 
am

(a m  bn ) p  a mp  bnp
p
 am  a mp
 n   np
b  b
p
mn
a 
p mn
a a
p mn

a0  1
Pendefinisian eksponen
00  1
0∞ = 0
∞0 = 1

2.2 Persamaan Eksponen


Persamaan eksponen adalah persamaan yang eksponen dan bilangan
pokoknya memuat variabel.
Contoh persamaan eksponen sebagai berikut.

3
a. 9 2 x 1  243 x 3 merupakan persamaan eksponen yang eksponennya memuat
variabel 𝑥.
b. ( y  5) 5 y 1  ( y  5) 5 y merupakan persamaan eksponen yang eksponen dan
bilangan pokoknya memuat variabel 𝑦.
c. 16 t  2  4 t  1  0 merupakan persamaan eksponen yang eksponennya
memuat variabel 𝑡.

Ada beberapa bentuk persamaan eksponen yaitu:


a. a f ( x )  a m
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑚 , 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 𝑚
Contoh Soal
Tentukan penyelesaian 9 = 81(2−𝑥) !
Jawab
9  81( 2 x )
3 2  3 4 ( 2 x )
2  4(2  x)
2  8  4x
4x  6
6
x
4
3
x
2
3
Jadi, penyelesaian 9 = 81(2−𝑥) adalah x 
2
Latihan Soal
Tentukan solusi dari 4𝑥+3 + 16 = 5 ∙ 22𝑥+6!
Jawab :
4 x 3  16  5  2 2 x 6
2 2 x 6  16  5  2 2 x 6
Misalkan a  2 2 x 6

4
a  16  5a
4a  16
a4

2 2 x6  4
2 2 x6  2 2
2x  6  2
2 x  4
x  2
Jadi nilai 𝑥 yang memenuhi 4𝑥+3 + 16 = 5 ∙ 22𝑥+6 adalah −2

b. a f ( x )  a g ( x )
Jika a f ( x )  a g ( x ) , 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka f ( x)  g ( x)
Contoh Soal
Tentukan penyelesaian 64(𝑥+2) = 16(2𝑥+1) !
Jawab :
64 ( x  2)  16 ( 2 x 1)
2 6( x  2)  2 4( 2 x 1)
6( x  2)  4(2 x  1)
6 x  12  8 x  4
 2 x  8
8
x
2
x4
Jadi, penyelesaian 64(𝑥+2) = 16(2𝑥+1) adalah 𝑥 = 4.
Latihan Soal
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 memenuhi sistem persamaan berikut :
49 2 a b  7 b 2 a 1
2 2b 2 a  4  32 2 a b 1
Tentukan nilai 𝑎𝑏 ?
Jawab:

5
49 2 a b  7 b2 a 1
(7 2 ) 2 a b  7 b2 a 1
7 4 a  2b  7 b2 a 1
 4a  2b  b  2a  1
 2a  b  1
 2a  b  1...persamaan 1
2 2b2 a  4  32 2 a b1
2 2b2 a  4  2 10a 5b5
2b  2a  4  10a  5b  5
8a  3b  1
8a  3b  1 ...persamaan 2
Eliminasi kedua persamaan tersebut
−2𝑎 + 𝑏 = 1 × 3 −6𝑎 + 3𝑏 = 3
| |
8𝑎 − 3𝑏 = 1 ×1 8𝑎 − 3𝑏 = 1
+
2a  4
a2
Substitusi 𝑎 = 2 ke persamaan 1
 2a  b  1
 2(2)  b  1
b5
Maka nilai ab  2  5  10

c. a f ( x)  b f ( x) , a  b
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, dan 𝑎 ≠ 𝑏,maka 𝑓(𝑥) = 0
Contoh Soal
2 2
Tentukanlah penyelesaian dari 1004+3𝑥−𝑥 = 554+3𝑥−𝑥 !
Jawab : Untuk menyelesaikan persamaan tersebut ruas kiri dan ruas kanan
harus sama sehingga

6
100 0  55 0
100 43 x  x  55 43 x  x
2 2

4  3x  x 2  0
(4  x)(1  x)  0
x  4  x  1
2 2
Jadi, penyelesaian dari 1004+3𝑥−𝑥 = 554+3𝑥−𝑥 adalah 𝑥 = 4 atau 𝑥 = −1

Latihan Soal
3 +3𝑥 2 −4𝑥−12 3 +3𝑥 2 −4𝑥−12
Tentukan penyelesaian dari 144𝑥 = 15𝑥
Jawab :
x 3  3x 2  4 x  12  0
( x  2)( x  2)( x  3)  0
x  2  x  2  x  3
3 +3𝑥 2 −4𝑥−12 3 +3𝑥 2 −4𝑥−12
Jadi solusi dari 144 𝑥 = 15𝑥 adalah {2, −2, −3}

d. f ( x) g ( x)  f ( x) h( x)
Jika f ( x) g ( x)  f ( x) h( x) , maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
 g(x)=h(x)
 𝑓(𝑥) = 1
 𝑓(𝑥) = 0, asalkan g(x) dan h(x) keduanya positif
 𝑓(𝑥) = −1, asalkan g(x) dan h(x) keduanya genap atau keduanya ganjil
Contoh soal
2
Tentukanlah himpunan penyelesaian (3𝑥 − 10)𝑥 = (3𝑥 − 10)2𝑥 !
Jawab :
x 2  2x
x 2  2x  0
x( x  2)  0
x0 x2

7
3x  10  1
3x  11
11
x
3
3x  10  0
3x  10
10
x
3
10
Sekarang periksa apakah untuk x  , g(x) dan h(x) keduanya positif?
3
2
 10   10  100
g      >0
3 3 9

 10   10  20
h   2     >0
3 3 3
10 10
Jadi, untuk x  , g(x) dan h(x) keduanya positif sehingga x 
3 3
merupakan penyelesaian.
3x  10  1
3x  9
x3
Sekarang periksa apakah untuk x  3 , g(x) dan h(x) keduanya positif?
g (3)  (3) 2  9
h(3)  2  3  6
Jadi, untuk 𝑥 = 3, g(x) ganjil dan ℎ(𝑥) genap sehingga 𝑥 = 3 bukan
penyelesaian
2
Oleh karena itu himpunan penyelesaian dari (3𝑥 − 10𝑥 = (3𝑥 − 10)2𝑥
 10 11
adalah 0, 2, , 
 3 3
Latihan Soal
2 −𝑥+3 2 −3𝑥+2
Tentukan solusi (𝑥 2 − 𝑥 − 2)2𝑥 = (𝑥 2 − 𝑥 − 2)𝑥 !
Jawab :
Berlaku 4 kemungkinan

8
f ( x)  g ( x)
2 x 2  x  3  x 2  3x  2
x 2  2x  1  0
( x  1) 2  0
x  1

h( x )  1
 x 3 3 x  2
( x 2  x  2) 2 x  ( x 2  x  2) x
2 2

x2  x  2  1
x2  x  3  0
1  1  4  1  (3) 1  13
x 
2 1 2

h( x )  0
 x 3 3 x  2
( x 2  x  2) 2 x  ( x 2  x  2) x
2 2

x2  x  2  0
( x  2( x  1)  0
x  2  x  1
\
h( x)  1
 x 3 3 x  2
( x 2  x  2) 2 x  ( x 2  x  2) x
2 2

x 2  x  2  1
x2  x 1  0
1  1  4  1  (1) 1  5
x 
2 1 2
 1  5 1  13 
Maka solusi dari persamaan tersebut adalah  1, 2, , 
 2 2 

Tentukan himpunan penyelesaian dari (1) x  (1) x !


2

Jawab :
Karena semua bilangan bulat memenuhi persamaan tersebut
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x | x  Z }

9
e. A(a f ( x) ) 2  B  a f ( x)  C  0, a  1, A, B, C  R , A  0
Sebelumnya kita misalkan y  a f (x) lalu diperoleh 𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0. Nilai

𝑦 yang diperoleh lalu disubstitusi kembali pada pemisalan y  a f (x) sehingga


diperoleh nilai 𝑥.
Contoh Soal
Tentukan himpunan penyelesaian 16𝑡 + 2 ∙ 4𝑡 + 1 = 0
Jawab :

16 t  2  4 t  1  0
4 2t  2  4 t  1  0
Misalkan y  4t sehingga diperoleh

y2  2y 1  0
( y  1) 2  0
y  1
Substitusi nilai 𝑦 = −1 dari pemisalan 𝑦 = 4𝑡 ⟺ −1 = 4𝑡 . untuk setiap 𝑡 ∈
𝑅, 4𝑡 > 0 tidak dan nilai t yang memenuhi 4𝑡 = −1
Cara lain
16 t  2  4 t  1  0
1
t
16 t  2  16 2  1  0
Misal x  16 t

x  2 x 1  0
( x  1) 2  0
x  1
𝑥=∅
Jadi, himpunan penyelesaian 16𝑡 + 2 ∙ 4𝑡 + 1 = 0 adalah ∅
Latihan Soal
3 x1
 52 x 6 x  10(5 x 3x )  20 !
2 2 2
x
Tentukan solusi dari 25
Jawab :

10
3 x 1 6 x 3 x
 52 x  6(5 x )  12
2 2 2
5x
3 x 2 3 x 2 3 x
5  (5 x )  (5 x )  6(5 x )  12
2 2 2

a  5x 3x
2
Misalkan
5a 2  a 2  6a  12
6a 2  6a  12  0
(2a  2)(3a  6)  0
2a  2  0
2a  2
a 1

3a  6  0
3a  6
a  2
3 x
a
2
5x
3 x
1
2
5x
3 x
 50
2
5x
x 2  3x  0
x( x  3)  0
x  0  x 3  0
x3
Jadi solusi dari persamaan tersebut adalah 0,3

2.3 Pertidaksamaan Eksponen


Sifat-sifat eksponen sebagai berikut.
 Untuk 𝑎 > 1, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi naik, artinya untuk
setiap 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑅 berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
 Untuk 0 < 𝑎 < 1, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi turun, artinya
untuk setiap 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑅 berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) >
𝑓(𝑥2 )
Sifat-sifat ini berguna untuk menyelesaikan pertidaksamaan eksponen.
Tentukan himpunan penyelesaian 2𝑥+2 > 16𝑥−2 !

11
Jawab : 2𝑥+2 > 16𝑥−2
2𝑥+2 > 24(𝑥−2)
𝑥 + 2 > 4(𝑥 − 2) 𝑎 > 1 fungsi naik
𝑥 + 2 > 4𝑥 − 8
10 > 3𝑥
10
>𝑥
3
10
Jadi, himpunan penyelesaian dari 2𝑥+2 > 16𝑥−2 adalah {𝑥|𝑥 < , 𝑥 ∈ 𝑅}
3

Contoh Soal
Tentukan solusi dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut!
4
1 22
  2 4 x2 
 4 8
Jawab :

8
 1  2 x 1 2
2
  2  8
2 2
2 8 2 x 1  2 23
2 2 x 61  2 1
2 2 x 6 1

2 2
2 x 6
2 1
2 2 x 6  2 0
2x  6  0
2x  6
x3
4
1 22
Jadi solusi dari   2 4 x2  adalah x | x  3, x  R
 4 8

Latihan Soal
Tentukan solusi dari persamaan (216) 4 x5  (36) x !0
Jawab :

12
(216) 4 x 5  (36) x !0
6 
3 4 x 5
 6 2 x  20
612 x 15  6 2 x  20
12 x !5  2 x  20
10 x  5
1
x
2
 1 
Jadi solusi dari (216) 4 x5  (36) x !0 adalah  x | x  , x  R
 2 

13
2.4 Logaritma
Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai arti bilangan berangkat,
misalnya a p  b , dan permasalahannya adalah mencari bilangan b jika a dan p
diketahui. Sekarang akan dibahas mengenai permasalahan menentukan bilangan
p jika a dan b diketahui. Permasalahan demikian yang merupakan
permasalahan logaritma. Perhatikan definisi berikut ini.
Definisi: Untuk b bilangan positif dan b  1, arti dari b
log a  x adalah
bx  a
Berkaitan dengan pengertian logaritma pada definisi di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
a. Bilangan b disebut basis atau bilangan pokok logaritma, dan x disebut hasil
logaritma.
b. Bilangan b dipilih positif. Jika b negatif dan dipangkatkan dengan bilangan
rasional, maka tidak selalu menghasilkan bilangan real.
c. Karena b positif dan x real, nilai b x  0 . Karena a  b x , berarti a juga harus
positif.
d. Nilai b harus tidak sama dengan 1, sebab untuk sembarang x maka 1  1x .
e. Gantilah x pada ekspresi b x  a dengan b log a  x akan diperoleh b .

a
b
log a
b
b
log a sering ditulis dalam bentuk logb a .

f. Karena b 0  1 untuk b  0 , maka b log 1  0 .


Contoh Soal
a. 2
log 4  2 , karena 22  4
b. 3
log 81  4 , karena 34  81
c. 8
log 64  2 , karena 82  64
1
1
d. 16
log 4  , karena 16 2  4
2

14
Logaritma adalah kebalikan dari proses pemangkatan, untuk itu diawali
bagian ini dengan mengulang singkat sifat-sifat perpangkatan. Misalkan akan
digambarkan grafik pangkat dengan menghitung nilai-nilai pangkat sebanyak
mungkin. Untuk menggambarkan sketsa grafik y  4x , dapat dihitung beberapa
nilai y untuk nilai-nilai x seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Nilai 4 x
x ... 3 2 1 0 1 2 3 ...
1 1 1
4x ... 1 4 16 64 ...
64 16 4

Tentu saja dapat dihitung lebih banyak nilai y untuk mendapatkan sketsa
grafik yang lebih tepat. Dari tabel diatas dapat diamati beberapa sifat berikut:
a. Untuk x makin besar, nilai 4 x juga makin besar dan 4 x  x .
b. Untuk x makin kecil (negatif), nilai 4 x makin kecil menuju nol.
c. Untuk sembarang x , nilai 4 x  0 .
d. Untuk x  0 , nilai 4x  1 .
e. Jika x1  x2 , nilai 4x1  4x2

Berdasarkan nilai-nilai pada tabel dan sifat di atas, y  4x dapat disketsakan

seperti gambar dibawah ini. Gambar tersebut merupakan pola dari grafik y  a x
dengan a  1 . Y

y  4x
X

Gambar 1. Grafik y  4x

15
Y

x
1
y  
4

x
1
Gambar 2. Grafik y   
4

x
1
Dengan cara yang sama, sketsa grafik y   dapat digambarkan seperti
4
x
1
gambar 2. Sketsa grafik grafik y   merupakan pola dari grafik y  a x
4
dengan 0  a  1 . Untuk memberikan gambaran mengenai grafik y  a x untuk a
yang lain, perhatikan sifat berikut ini. Misalnya a  b , berlaku.
a. Untuk x  0 , maka a x  b x .
b. Untuk x  0 , maka a x  b x

16
Y

Gambar 3. Grafik y  3x dan y  4x

Berdasarkan informasi ini dapat digambarkan sketsa grafik y  ax .


Misalkan perbedaan grafik y  3x dan y  4x dapat dilihat pada gambar 3.

Perhatikan bahwa untuk x  0 maka 3x  4 x dan untuk x  0 maka 3x  4 x .


x
1
Sedangkan gambar 4 menunjukkan perbedaan antara grafik y    dan
 3
x
1
y   . Y
4

x
1
x
1
Gambar 4. Grafik y    dan y   
 3 4

17
Grafik logaritma dapat dicari dari grafik pangkat. Misalnya, untuk

mendapatkan grafik y  3 log x dapat diperoleh dari pencerminan grafik

y  3x terhadap garis y  x (lihat gambar 5). Secara terpisah ditunjukkan grafik


y  3 log x pada gambar 6.
Y

Gambar 5. Grafik y  3x , y  x dan y  3 log x


Y

y  2 log x

Gambar 6. Grafik y  2 log x

18
Dari grafik-grafik tersebut dapat dicari nilai logaritma dengan ketepatan
terbatas. Sebagai contoh, dari grafik pada gambar 6, jika ditarik garis x  3 yang
memotong grafik kira-kira di titik dengan y  1, 6 . Hal ini berarti 2 log(3)  1,6 ( 

dibaca ‘hampir sama dengan’). Secara umum, untuk mendapatkan nilai 2


log a
dapat diikuti gambaran yang diberikan pada gambar 6.
Sifat yang lain dari logaritma diberikan berikut ini.
a. Untuk sembarang bilangan b  1, dan 0  p  q , berlaku
b
log p  b log q
b. Untuk sembarang bilangan 0  b  1 dan 0  p  q , berlaku
b
log p  b log q
2
Uraian berikut ini memberikan gambaran menghitung log(3) berdasarkan
sifat diatas. Diketahui bahwa
2  3  22 ........................................................................(1)
Karena 2 log(2)  1 dan 2 log(22 )  2 , maka 1  2 log(3)  2

Jadi, 2 log(3)  1,.....

Untuk mendapatkan angka kedua dari 3 log(16) diperlukan nilai perpangkatan


dari 3 oleh 0,1; 0,2; 0,3; dan seterusnya.
Tabel 2. Nilai 2 x
x 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
2x 1,07 1,15 1,23 1,32 1,41 1,52 1,62 1,74 1,87

Selanjutnya, dengan membagi 2 pertidaksamaan (1) diperoleh:


1  1,5  2
Dan berdasarkan tabel perpangkatan dari 3 diatas diketahui bahwa 2 terletak
di antara:
20,5  1, 41  1,5  20,6  1,52 .................................................(2)
Untuk mendapatkan kembali angka 3, kalikan pertidaksamaan (2) dengan 3
dan diperoleh:

19
21,5  1, 41  1,5  21,6  1,52
Ini berarti bahwa:
2
log(21,5 )  2 log3  2 log(21,6 )  1,5  2 log3  1,6
Untuk mendapatkan ketepatan yang lebih tinggi, harus dihitung
20,01,20,02 ,20,03 , dan seterusnya. Karena 2x  1 untuk setiap x  0 , maka
pertidaksamaan (2) dapat dibagi dengan 1,41 dan diperoleh:
1  1, 064  1, 078
Seperti sebelumnya, dihitung nilai-nilai seperti dalam tabel berikut:
Tabel 3. Nilai 2 x
x 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09

2x 1,007 1,014 1,021 1,028 1,035 1,042 1,049 1,057 1,064


0 0 0 1 3 5 8 0 4

Perhatikan bahwa 1,064 terletak di


20,08  1,0570  1,064  20,09  1,0644
Dan untuk mendapatkan kembali angka 3, dikalikan ketaksamaan tersebut
dengan 1, 41  20,05 dan kemudian dengan 2  21 (angka yang digunakan untuk
membagi) sehingga diperoleh
21 0,050,08  3  210,050,09
Hal ini berarti bahwa
21,58  3  21,59  2 log 21,58  2 log3  2 log 21,59
 1,58  2 log3  1,59
Dengan demikian
2
log3  1,58...
Tahapan ini dapat dilanjutkan untuk mendapatkan nilai hampiran dengan
ketepatan sesuai yang diinginkan. Karena diketahui bahwa 2
log3  1,59 , berarti
2
log3  1,585 lebih baik dibandingkan dengan 2 log3  1,58 .

20
Sifat-sifat Logaritma:
a. Untuk a  0, a  1 , berlaku:
a
log a  1, a log1  0,log10  1
Bukti:
 Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan
itu sendiri. Jadi, a1  a  a log a  1.
 Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya
selalu satu. Jadi, a0  1  a log1  0 .
 log10 adalah suatu bentuk logaritma dengan basis 10 dan numerusnya
10. Jadi, log10  1.
b. Untuk a  0, a  1, x  0 dan y  0 Serta a, x, dan y  R berlaku:
a
log x  a log y  a log xy
Bukti:
a
log x  n  a n  x
a
log y  m  a m  y
a
log xy  p  a p  xy
Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:
xy  a n a m  xy  a n  m
a p  a n m  p  n  m
Maka:
n  a log x, m  a log y,dan p  a log xy, sehingga
a
log x  a log y  a log xy
c. Untuk a  0, a  1, x  0 dan y  0 Serta a, x, dan y  R berlaku:
x
a
log x  a log y  a log
y
Bukti:

21
a
log x  n  a n  x
a
log y  m  a m  y
x x
a
log  p  a p 
y y
Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:
x an x
 m   a n m
y a y
 a p  a n m
 p  nm
x
Jadi, a log x  a log y  a log
y
d. Untuk a  0, a  1, a, n dan x  R berlaku:
a
log xn  n a log x
Bukti:
a
log x n  a log  x  x  x  ...  x 

n faktor

 a log x  a log x  a log x  ....  a log x

n faktor

 n a log x

Jadi, a log xn  n a log x .


e. Untuk a, m  0, serta, a, m, n dan x  R, berlaku:
n a
am
log x n  log x
m
Bukti:
a
log x  p  a p  x
am
log xn  q  a mq  xn
Dari bentuk pangkat diatas diperoleh:

22
 
n
x n  a mq  a p  a mq
a np  a mq  np  mq
n
q p
m
n a
Jadi, am
log x n  log x
m
f. Untuk a, p  0, dan a, p  1 , serta a, p, dan x  R, berlaku:
p
log x 1
a
log x  p
 x
log a log a
Bukti:
a
log x  n  x  an
p
log x  p log an (sifat 4 logaritma)
 log x  n log a
p
log x
n p
(terbukti)
log a
Jika, p  x maka:
x
log x
a
log x  x
log a
1
 x
log a
p
log x 1
Jadi terbukti bahwa, a
log x  p
 x
log a log a
g. Untuk a  0, x  0, y  0, a, x dan y  R berlaku:
a
log x  x log y  a log y
Bukti:
a
log x  p  a p  x
x
log y  q  xq  y
Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh

23
 
q
y  xq  y  a p
 y  a pq
 a log y  a log a pq
 a log y  pq
 a log y  a log x  x log y
h. Untuk a  0, serta a dan x  R berlaku:

x
a
log x
a
Bukti:
a
log x  n  a n  x
x  an  a
a
log x

x
a
log x
Jadi, a
i. Untuk a  0 ,serta a dan x  R berlaku:

 xn
a
an log x

Bukti:
n a log x  p  a log x n  p
xn  a p
xn  an
a
log x

 xn .
a
Jadi, an log x

Contoh soal:
a. 2
log 4 2 log 8 2 log 4 . 8 2 log 32  5
16 2
b. 2
log 16 – 2 log 8  2 log  log 2  1
8
c. 2 log 3  4 log 3  log 32  log 34
 log 9  log 81
 log 9 . 81
 log 729

24
d.
3
log 7 . 7 log 81  1
x 7 log 81
7
log 3
7
log34 7 log34 4 7 log3
= 7
 7  7 4
log3 log3 log3

  =2
3 1 1
log 2
  3 2 
3
log 2 1 3
log 2 2
e. 3 = 3 2 = 2
 
23 4 2 4 4
f. 8
log 16 = log 2 4 = log 2 = .1 =
3 3 3
10
 10  x2
2
log x log x2
g. 10

2.5 Persamaan Logaritma


Persamaan logaritma adalah persamaan yang di dalamnya mengandung bentuk
logaritmat dengan numerus berupa fungsi dalam peubah x. Untuk menyelesaikan
sebuah persamaan logaritma, jadikan terlebih dahulu bilangan pokok logaritma di
ruas kiri sama dengan bilangan pokok logaritma disebelah kanan kemudian
membentuk persamaan baru dari numerusnya. Bisa juga dengan mengubahnya ke
bentuk persamaan eksponen dengan menggunakan definisi logaritma, kemudian
selesaikan dengan menggunakan konsep persamaan eksponen.
Sifat-sifat persamaan logaritma:
a. a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
b. a
log f ( x)  a log p  f ( x)  p; f ( x), p  0
c. a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
d. a
log f ( x)  b log f ( x)  f ( x)  1
Contoh soal:
a. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan logaritma
2
log(2x  4)  2 log( x  3)
Jawab :
Syarat 2 x  4  0 x3 0
x  2 x  3
 syaratnya x  2

25
f ( x)  g ( x)
2x  4  x  3
x  1(memenuhi)
 HP  x x  1

b. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan logaritma berikut.


2
log(3x  7)  2 log10
Jawab :
Syarat 3x  7  0
7
x
3
7
 syaratnya x  
3
2
log(3x  7)  2 log10
3x  7  10
3x  3
x  1(memenuhi)

 HP  x x  1

2.6 Pertidaksamaan Logaritma


Penyelesaian pertidaksamaan logaritma mirip dengan penyelesaian
persamaan logaritma. Pada pertidaksamaan logaritma, tanda untuk menyelesaikan
pertidaksamaan tergantung bilangan pokoknya. Jika bilangan pokoknya lebih
besar dari 1 maka tanda penyelesaian tidak berubah dari tanda asalnya, sedangkan
bila bilangan pokok pertidaksamaan diantara 0 dan 1 maka tanda penyelesaian
berbeda dari tanda asalnya.
Sifat-sifat pertidaksamaan logaritma:
 Untuk a  1
a. a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
b. a
log f ( x)  p  f ( x)  a p
c. a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0

26
d. a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
 Untuk 0  a  1
a. a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
b. a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
c. a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
d. a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
Contoh soal:
1. Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan logaritma berikut.
1
5
log( x 2  4 x)  1
Jawab:
Syarat x 2  4 x  0 - +
+
x( x  4)  0
x  0 x  4 0 4
Jadi syaratnya: x  0  x  4
1
5
log( x 2  4 x)  1
1
1 + - +
x  4x   
2

5
x  4x  5  0
2 -1 5
( x  1)( x  5)  0
x  1  x  5

-1 0 4 5
Karena syaratnya: x  0  x  4 dan daerah hasil yang memenuhi 1  x  5
Maka nilai x yang memenuhi untuk pertidaksamaan diatas yaitu
1  x  0  4  x  5
 HP  1  x  0  4  x  5

27
2. Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan logaritma
3
log(4x  4)  3 log(2x)
Jawab :

Syarat 4 x  4  0 2x  0
x 1 x0
Jadi syaratnya: x  1

3
log(4 x  4)  3 log(2 x)
4x  4  2x
2x  4
x2
 HP  x x  2

0 1 2

28
BAB 3. KESIMPULAN

Ada beberapa bentuk persamaan eksponen yaitu:


a f ( x )  a m Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑚 , 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) = 𝑚
a f ( x )  a g ( x ) Jika a f ( x )  a g ( x ) , 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka f ( x)  g ( x)

a f ( x)  b f ( x) , a  b Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, dan 𝑎 ≠ 𝑏,


maka 𝑓(𝑥) = 0
Jika f ( x) g ( x)  f ( x) h( x) , maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
 g(x)=h(x)
 𝑓(𝑥) = 1
 𝑓(𝑥) = 0, asalkan g(x) dan h(x) keduanya positif
 𝑓(𝑥) = −1, asalkan g(x) dan h(x) keduanya genap atau keduanya ganjil
A(a f ( x) ) 2  B  a f ( x)  C  0, a  1, A, B, C  R , A  0

Sifat-sifat pertidaksamaan eksponen sebagai berikut.


 Untuk 𝑎 > 1, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi naik, artinya untuk setiap
𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑅 berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
 Untuk 0 < 𝑎 < 1, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 merupakan fungsi turun, artinya untuk
setiap 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑅 berlaku 𝑥1 < 𝑥2 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )

Sifat-sifat logaritma sebagai berikut.

Untuk a  0, a  1 , maka a log a  1, a log1  0,log10  1


Untuk a  0, a  1, x  0 , y0 dan a, x, dan y  R maka
a
log x  a log y  a log xy
x
Untuk a  0, a  1, x  0 , y  0 dan a, x, dan y  R maka a log x  a log y  a log
y
Untuk a  0, a  1, a, n dan x  R maka a log xn  n a log x
n a
Untuk a, m  0, serta, a, m, n dan x  R, maka am
log x n  log x
m

29
p
log x 1
Untuk a, p  0, dan a, p  1 , serta a, p, dan x  R, maka a log x  p
 x
log a log a
Untuk a  0, x  0, y  0, a, x dan y  R maka a log x  x log y  a log y

Untuk a  0, serta a dan x  R maka a x


a
log x

Untuk a  0 ,serta a dan x  R maka an  xn


a
log x

Sifat-sifat persamaan logaritma sebagai berikut.


a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
a
log f ( x)  a log p  f ( x)  p; f ( x), p  0
a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0

Sifat-sifat pertidaksamaan logaritma sebagai berikut.


 Untuk a  1
a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
a
log f ( x)  p  f ( x)  a p
a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
 Untuk 0  a  1
a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
a
log f ( x)  p  f ( x)  a p ; f ( x)  0
a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0
a
log f ( x)  a log g ( x)  f ( x)  g ( x); f ( x), g ( x)  0

30
DAFTAR PUSTAKA

Gumilar, H. S. (2008). Matematika 1 Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi


Kerumahtanggaan untuk Kelas X SMK/MAK. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Indonesia. (2014). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
S., P. E., & Anwar, C. (2008). Matematika aplikasi : untuk SMA dan MA kelas XII
Program Studi Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sanjoyo, B. A. (2008). Matematika Bisnis dan Manajemen untuk SMK Jilid 1.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Swaditya, R. (2017, April 25). Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma.
Diambil kembali dari Academia: https://www.academia.edu/13578833/
Persamaan_dan_Pertidaksamaan_Logaritma
Wirodikromo, S. (2007). Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

31
LAMPIRAN
1. 2
log 12 x  4  3 . Nilai 3x adalah...
Jawab:
 Syarat 1
12x  4  0
 12 x  4
4
x
12 -
1
x
3

 2
log 12 x  4  3  23  12 x  4
 26  12 x  4
 64  12 x  4
 12 x  64  4
 12 x  60
 x  5 (memenuhi)
  3x  3  5  15
 Jadi nilai 3x adalah 15
2
log(2 x  3) x 1
2. Himpunan penyelesian dari 2
 log( x  6)  x2
1 ,
log x log x
adalah...
Jawab:

 Syarat 1
x0

 Syarat 2

2x  3  0
 2x  3
3
x
2

32
 Syarat 3
x6  0
 x  6
-6

 Syarat 4
x20
 x  2

-2

 Nilai x yang memenuhi

-2 -2 0

3
x
2
2
log(2 x  3) x 1
 2
 log( x  6)  x2
1
log( x) log x
 x log(2 x  3)  x log( x  6)  x log( x  2)  1
(2 x  3)
 x log .( x  2)  1
( x  6)

33
(2 x  3)
 .( x  2)  x1
( x  6)
 2 x 2  4 x  3x  6  x 2  6 x
 x2  5x  6  0
 ( x  6)( x  1)  0
 x  6 (memenuhi)  x  1(tidak memenuhi)

 Jadi nilai x yang memenuhi adalah x  6

3. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 32 x 1  9  28.3x  0 adalah....


Jawab:
 32 x 1  9  28.3x  0
 3.32 x  9  28.3x  0
 3.32 x  28.3x  9  0 Misal:
 3 y 2  28 y  9  0 3x  y
  y  9  3 y  1  0
1
 y1  9  y2 
3
 y1  9
 3x1  9
 3x1  32
 x1  2
1
 y2 
3
1
 3x2 
3
 3  31
x2

 x2  1
 Jadi HP   x x  2  x  1
4. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan 2.92 x 1  5.32 x  18  0 , maka nilai
x1  x2 adalah...
 2.92 x 1  5.32 x  18  0

92 x
 2.  5.9x  18  0
9

34
2
 .92 x  5.9 x  18  0
9
2 Misal:
 y 2  5 y  18  0
9
 2 y 2  45 y  162  0 9x  y
  2 y  9  y  18  0
9
 y1   y2  18
2
9
 y1 
2
9
 9 x1 
2
9
 x1  9 log
2
 x1  log 9  9 log 2
9

 x1  1  3 log 2
2

1
 x1  1  3 log 2
2
 y2  18
 9 x2  18
 x2  9 log 9.2
 x2  9 log 9  9 log 2
 x2  1  3 log 2
2

1
 x2  1  3 log 2
2
1  1 
 x1  x2  1  3 log 2  1  3 log 2 
2  2 
1 1
 1  3 log 2  1  3 log 2
2 2
2
Jadi nilai x1  x2 adalah 2

35
5. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
2
log( x  1)  2 log(5  x)  2 log(6x 10) adalah...
Jawab:
 Syarat 1
x 1  0
 x  1

-1

 Syarat 2
5 x  0
 x5

5
 Syarat 3
6 x  10  0
 6 x  10
10
x
6
5
x
3
 2
log( x  1)  2 log(5  x)  2 log(6x 10)
 2 log( x  1)(5  x)  2 log(6 x  10)
 ( x  1)(5  x)  6 x  10
  x 2  4 x  5  6 x  10
  x 2  4 x  5  6 x  10  0
  x 2  2 x  15  0 + - +
 x  2 x  15  0
2

  x  3 x  5  0 -5 3
 x  3  x  5

36
 Solusi

-5 -1 5 3 5
3

HP  x 3  x  5

1
6. x
2 1
 0. tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
x
2
Jawab:
 Syarat 1
x0

1 0
 x
2 1
0
x
2
1 1

 2 2 x x
0
1 1

 2x  2 x
1 1
 
x x
 x  x
 x  0(tidak memenuhi)
 HP   

37

Anda mungkin juga menyukai