PENDAHULUAN
Salah satu yang menyebabkan kerusakan tanah adalah erosi. Sekali lapisan
tanah hilang akan sangat sulit untuk diperbaharui dan membutuhkan waktu yang
sangat lama. Erosi tanah merupakan faktor penyebab degradasi tanah yaitu
menurunnya produktivitas tanah pada saat ini maupun yang akan datang. Studi
erosi sangat penting baik dalam bidang pertanian, maupun kehutanan karena
dengan mengetahui tingkat erosi yang ada di suatu daerah akan dapat diambil
langkah – langkah dalam mengantisipasi tingkat erosi lebih lanjut, yaitu dengan
konservasi tanah baik secara mekanik, vegetativ maupun kimia agar kelesterian
dipindahlan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin atau gravitasi. Proses erosi
pukulan air hujan yang mempunyai energi lebih besar dari daya tahan tanah.
erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, vegetasi dan manusia. Dari
enam faktor tersebut salah satu faktor penyebab terjadinya erosi tanah adalah
erodibilitas tanah. Erodibilitas tanah adalah daya tahan tanah terhadap proses
dan pengolahan tanah dapat dilaksanakan secara lebih tepat dan terarah. Namun
merupakan suatu hal yang bersifat kompleks atau tidak sederhana karena
erodibilitas dipengaruhi oleh banyak sekali sifat-sifat tanah. Berbagai usaha telah
banyak dilakukan ntuk mendapatkan suatu indeks erodibilitas yang relatif lebih
tanahnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah
hujan pada sebidang tanah tanpa tanaman, tanpa usaha pencegahan erosi pada
tekstur tanah (terutama kadar debu + pasir halus), bahan organik, struktur dan
Nomograph tersebut adalah persen kandungan debu dan pasir halus, persen
Kandungan pasir, persen bahan kandungan bahan organic, struktur tanah dan
permeabilitas tanah. Untuk itu diperlukan angka hasil penetapan sifat- sifat tanah
seperti tekstur dengan 4 fraksi ( pasir kasar, pasir halus, debu, dan liat ) dan bahan
pengamatan pada profil tanah yang dapat digambar dalam Nomograph (Arsyad,
2010).
Nilai indeks erodibilitas tanah (K) didasarkan pada jumlah tanah yang
hilang dalam ton/ha/th, dari sebidang tanah pada panjang lereng 72,6 kaki (feet),
analisa indeks erodibilitas tanah (K) dalam metode tersebut didasarkan pada %
kandungan pasir sangat halus ditambah % kandungan debu, % kandungan pasir
kasar, % bahan organik, tipe dan kelas struktur tanah, dan tingkat permeabilitas
tanah untuk menetapkan nilai indeks faktor erodibilitas tanah (K) (Kartasapoetra,
2005)
tinggi nilainya semakin mudah tanah tererosi. Tingginya faktor erodibilitas antara
satu tempat dengan yang lainnya disebabkan kondisi tekstur tanahnya yaitu
rendahnya tekstur liat, tingginya persentase pasir sangat halus dan debu jika
dibandingkan tanah lokasi yang satu. Tekstur berperan dalam erodibilitas tanah,
partikel berukuran besar tahan terhadap daya angkut karena ukurannya sedangkan
partikel halus tahan terhadap daya penghancur karena daya kohesifitasnya. Partikel
yang kurang tahan terhadap keduanya adalah debu dan pasir sangat halus ( Sarief,
1989).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Erodibilitas Tanah ini yaitu di Laboratorium Teknik Tanah dan Air Jurusan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah,
adalah, diplotkan data hasil laboratorium ke kurva kiri pada Nomograf, dibaca
Nomograf dari sisi kiri (skala vertikal) sesuai dengan informasi persen debu dan
pasir sangat halus diketahui, diikuti secara horizontal sampai ke kurva persentase
pasir yang sesuai, kemudian interpolasikan pada angka persentase yang paling
organik yang sesuai, ditarik garis berdasarkan titik-titik yang diperoleh sehingga
didapatkan persen debu pasir, persen pasir dan bahan organik, dilanjutkan
penelusuran ke arah kanan secara horizontal sampai ke kurva struktur yang sesuai,
tanah yang terdapat di sisi kiri Nomograf untuk mendapatkan nilai faktor K.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasir = 40%
Bahan organic = 1%
S =2
P =5
Penyelesaian :
= 100% - 75%
= 25%
= (25 % + 10 %) x (100 – 25 %)
= 35 % x 75%
= 2625
2.5 (5−3)
K = (2,71 x 10-4 x (12 –1 %) x 26251,14 + 3.25 x (2-2) + 100
= 23.55968 + 0 + 0.05
= 23.60968.
4.3 Pembahasan
termasuk karakteristik profil tanah seperti kedalaman tanah dan sifat-sifat dari
lapisan tanah. Erodibilitas bukan hanya ditentukan oleh sifat-sifat tanah, namun
vegetasi, fauna dan aktivitas manusia. Suatu tanah yang memiliki erodibilitas
rendah mungkin akan mengalami erosi yang berat jika tanah tersebut terdapat
pada lereng yang curam dan panjang, serta curah hujan dengan intensitas yang
memperlihatkan gejala erosi ringan atau bahkan tidak sama sekali bila terdapat
pada pada lereng yang landai, dengan penutupan vegetasi baik, dan curah hujan
Selain fisik tanah, faktor pengelolaan atau perlakuan terhadap tanah sangat
dengan adanya pengaruh dari faktor pengolalaan tanah terhadap sifat-sifat tanah.
agregat tanah, ketahanan tanah (shear strength), dan resistensi / daya tahan tanah
tanah tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat tanah, namun untuk membuat konsep
terdiri dari dua sifat. Pertama, sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi,
permeabilitas dan kapasitas tanah menahan air. Kedua, sifat-sifat tanah yang
butir-butir air hujan dan aliran permukaan. Namun, sifat-sifat tanah tersebut
kesuburan tanah. Secara umum tanah dan kandungan debu tinggi, liat rendah dan
bahan organik rendah adalah yang paling mudah tererosi. Jenis mineral liat,
kandungan besi dan aluminium oksida, serta ikatan elektro-kimia di dalam tanah
dengan pasir halus 10% dan pasir 40% sehingga diperoleh hasil sebesar 25% liat.
halus ) x (100- % liat) sehingga didapakan hasil sebesar 2625. Kemudian dihitung
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai
berikut:
2. Secara umum tanah dan kandungan debu tinggi, liat rendah dan bahan
5.2 Saran
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press,
Bogor.