Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH TEKNIK ENTOMOLOGI

TEKNIK REARING
LALAT CHRYSOMIA
MENGGUNAKAN MODIFIKASI LARVAL
REARING MEDIA (LRM)
INNGAM ZAMZAMI 25010115130245
LIA WULANDARI 25000117183011

PEMINATAN ENTOMOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TEKNIK REARING LALAT CHRYSOMIA SPP
MENGGUNAKAN MODIFIKASI LARVAL REARING MEDIA (LRM)

A. ALAT DAN BAHAN


1. Fly trap
2. Blender
3. Kantung plastik
4. Kandang lalat
5. Gelas
6. Saringan
7. Baki plastik
8. Vermicullite
9. Chrysomya dari lapangan
10. Umpan lalat (udang atau ikan)
11. Larval rearing media (LRM)
 Darah marus 300 gr
 Susu skim 30 gr
 Tepung telur (Sunny queen products, brisbane, australia) 30 gr
 Water lock superabsorbent polymer gel (Grain processing Corp) 12 gr
 Formalin (AR grade) 1 ml
 Akuades 430 ml
12. Media meat blood mixture (MBM)
 Daging sapi cincang 250 gr
 Darah sapi segar 30 ml
13. Oviposition media (OPM)

B. PROSEDUR KERJA
1. Sampel lalat
Lalat ditangkap menggunakan Fly trap yang diberi umpan udang segar.
2. Sampel darah sapi
Darah sapi segar dalam bentuk marus (darah yang menggumpal) dikoleksi
dari Rumah Potong Hewan (RPH). Darah dikoleksi dari leher sapi yang
dipotong dan ditampung langsung dalam kantung plastik. Darah diinkubasi
pada suhu ruangan selama 5 jam agar membeku.
3. Pembuatan media MBM
Media ini digunakan untuk larva instar I yang baru menetas dari telur.
Sebanyak 250 gr daging sapi cincang dan 30 ml darah segar dicampur
secara homogen dengan menggunakan blender.
4. Pembuatan LRM
Darah marus diblender dahulu agar hancur, selanjutnya ditambahkan
tepung telur, susu skim dan gel. Akuades yang telah mengandung formalin
10% di tuang ke dalam gelas penampung kemudian di blender hingga
homogen.
5. Pembuatan OPM
Oviposition Media (OPM) berbentuk cair dan berasal dari media LRM yang
sudah dipakai selama 6 hari untuk pertumbuhan larva. Media ini direndam
akuades dengan perbandingan 1 : 1 dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah
dilakukan penyaringan, suspensinya disimpan pada suhu 200C dan
digunakan sebagai perangsang lalat untuk bertelur.
6. Prosedur pemeliharaan lalat
Lalat tertangkap menggunakan fly trap dibiakkan dalam kandang lalat yang
telah diletakkan media OPM di dalamnya. Telur lalat dipindahkan ke
kandang lalat yang lain untuk memulai proses penumbuhan larva.
7. Koleksi telur lalat
Telur lalat dikoleksi dengan cara menempatkan kotak plastik yang berisi
kayu segi empat dan diapit oleh 2 buah busa. Sebanyak 400 ml OPM di
tuangkan ke dalam kotak palstik sehingga meresap di dalam busa dan
dimasukkan ke dalam sangkar semalam.
8. Penumbuhan larva instar I (L1)
Media MBM diletakkan di sudut baki plastik berukuran. Sebanyak 50 ml
LRM diletakkan di sekeliling media MBM. Telur diletakkan di atas media
tersebut dan diinkubasi pada suhu 360C. Pada hari ke-2 LRM modifikasi
ditambahkan sampai kotak tersebut penuh.
9. Penumbuhan larva instar II (L2)
Pada hari ke-3, sebanyak 600 ml LRM modifikasi ditambahkan pada
masing-masing perlakuan. Sore harinya ditambahkan lagi sampai baki
penuh (800 ml). Larva diinkubasi pada suhu 360C selama dua hari sampai
menjadi L2 akhir.
10. Penumbuhan larva instar III (L3)
Pada hari ke-5, baki diberi alas berupa vermicullite yang diletakkan pada
baki yang lebih besar. Larva instar III yang telah dewasa akan naik ke
permukaan dan menjatuhkan diri ke vermicullite.
11. Penumbuhan pupa
Larva akan menjadi pupa pada hari ke-8 dan selanjutnya menjadi lalat
dewasa F2.

REFERENSI
1. Lilis solihat. 2004. Modifikasi larval rearing media (LRM) dengan darah marus
sapi untuk pertumbuhan lalat Chrysomya bezziana di laboratorium. Prosiding
temu teknis nasional tenaga fungsional pertanian.

Anda mungkin juga menyukai