Revisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

[1] Pengembang mengambil penelitian pengembangan buku ajar sensor transduser

dikarenakan pada mata kuliah sensor dan transduser sudah ada modul sensor tranduser
tetapi belum memenuhi kompetensi yang disajikan. Pada penelitian pengembangan
sebelumnya yang di kembangkan oleh Dita Permata Putra hanya mengembangkan modul
jobsheet praktikum yang berisi beberapa sensor dan implementasi diantaranya: sensor
temperature, sensor cahaya, sensor tekanan, sensor jarak, sensor gas, dan sensor
kelembaban.

[2] Berdasarkan wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah sensor dan
tranduser didapatkan hasil bahwa sebagian dari mahasiswa belum sepenuhnya mengerti
dengan materi yang sudah ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen pengampu
maka penelliti melakukan penelitian pengembangan bahan ajar sensor transduser sebagai
media belajar mahasiswa.

[3] Peneliti mengambil tema tentang pengembangan buku ajar sensor dan tranduser
karena pada matakuliah ini masih dilengkapi dengan modul praktikum saja. Berangkat
dari permasalahan tersebut peneliti melakukan pengembangan modul ajar untuk
melengkapi materi yang telah disediakan pada modul praktikum. Materi pelengkap dari
modul ajar adalah:
a. Sensor Tekanan yang terdiri dari Strain Gauge dan Load Cell.
b. Sensor Proximity yang terdiri dari Proximity Induktif dan Proximity Kapasitif.
c. Sensor Jarak yang terdiri dari Ultrasonik dan TCRT5000.
d. Aktuator yang terdiri dari Motor DC dan Selenoid.
e. Implementasi dari setiap sensor dan actuator dengan sistem kendali ON/OFF dan
sistem kendali Analog.

[4] Menurut Majid (2009 : 142-143) metode Pemecahan Masalah (Problem solving)
merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk
memperhatikan, menelaah dan perpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya
menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah. Menurut
Djamarah (2006:92) metode pemecahan masalah (Problem Solving) adalah penggunaan
metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi
berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok
untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Langkah-langkah penggunaan
metode problem solving menurut Djamarah (2013: 91-92) adalah sebagai berikut: 1) Ada
masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan
taraf kemampuannya. 2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang muncul. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku,
meneliti, bertanya, dan berdiskusi. 3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah
tersebut. Dugaan jawaban tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada
langkah kedua di atas. 4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah
ini peserta pelatihan harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin
bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. 5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus
sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
Metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) dipilih karena sesuai
dengan matakuliah sensor dan transduser.
[5] Cara menstimulus pemahaman mahasiswa tentang mata kuliah sensor dan
tranduser dengan memberikan pemahaman mengenai topik sensor dan tranduser contoh-
contoh soal beserta jawaban, dan soal yang digunakan sebagai pedoman penilaian
ketercapaian kompetensi mahasiswa.

[6] Maka dari itu, untuk mengukur tingkat keberhasilan stimulus peneliti
mewawancarai mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah sensor dan tranduser.
Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik angket. Angket diberikan sebanyak dua
tahap, yaitu: [1] angket sebelum adanya stimulus, dan [2] angket sesudah adanya
stimulus. Hasil yang diperoleh dari angket pada tahap pertama akan dibandingkan dengan
angket pada tahap kedua. Jika angket 1 presentasenya lebih besar dari angket 2, maka
stimulus dinyatakan gagal. Jika angket 2 lebih besar persentasenya dari angket 1 maka
stimulus dinyatakan berhasil.
Daftar Rujukan
Majid, Abdul. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Cetakan Kesembilan.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Kelima.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai