Anda di halaman 1dari 13

TUGAS COMPOUNDING & DISPENSING

RESEP KRIM

OLEH:

KELOMPOK V

EDWIND RINALDI PHIELBERT (N21115 043)


FEBY FEBRIANI (N21115 808)
HASRIANI (N21115 922)
JUMIATI LILING (N21115 955)
NASRIANI (N21115 972)
FEBRI LESTARI (N21115 978)
RISMAYANTI (N21115 992)

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
RESEP KRIM
BAB I
PENDAHULUAN

A. Uraian Resep
1. Uraian Bahan Krim
a. Asam salisilat(FI IV : 51)
Nama resmi : Acidum Salicylicum
Nama lain : Asam Salisilat
RM/BM : C7H6O3/138,12
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau
serbuk hablur halus putih; rasa agak manis, tajam
dan stabil diudara. Bentuk sintetis warna putih dan
tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami
dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan
berbau lemah mirip mentol.
Kandungan : Asam salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5%
dan tidak lebih dari 101,0% C7H6O3 dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah
larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam air
mendidih; agak sukar larut dalam kloroform.
Suhu lebur : Antara 158,50 derajat dan 161 derajat celcius
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Fungsi Bahan : Keratolitikum, antifungi

b. Desoksimetason(FI IV : 285)
Nama resmi : Desoximetasonum
Nama lain : Desoksimetason
RM/BM : C22H29FO4 / 376.47
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai praktis putih; tidak
berbau.
Kandungan : Desoksimetason mengandung tidak kurang dari
97,0 dan tidak lebih dari 103,0% C22H29FO4,
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam etanol,
dalam aseton dan dalam kloroform.
Suhu lebur : Antara 206o C dan 218oC, tetapi rentang antara
awal dan akhir melebur tidak lebih dari 4o.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Fungsi : Untuk eksema, dermatitis, psoriasis

c. Vaselin (Excip : 509)


Nama resmi : Petrolatum
Nama lain : Yellow Petrolatum, Vaselinum flavum, vaselin
kuning
RM/BM :-
Pemerian : Berwarna kuning pucat hingga kuning, massa
lunak. Tidak berbau, tidak berasa.
Kandungan :-
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etanol
hangat dan dingin, gliserin dan air. Larut dalam
benzene, kloroform, heksan, eter dan minyak
menguap lainnya.
Suhu lebur : 38-60 derajat Celsius
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
tempat kering dan sejuk.
Fungsi Bahan : Sebagai basis
2. Uraian Obat
a. Desoximetason (MIMS, 2016: 291)
Indikasi : Meredakan gejala inflamasi dan pruritus pada
dermatosis yang responsive terhadap
kortikosteroid.
Dosis : gunakan 1 atau 2 kali sehari
Kontraindikasi : Infeks virus pada kulit, TB kulit
Perhatian : Hanya untuk pemakaian luar, tidak untuk mata.
Bayi, anak. Hentikan pemakaian jika terjadi
sensitasi. Hamil dan menyusui
Efek samping : Jerawat, hiper atau hipopigmentasi, atrofi kulit,
maserasi kulit, rasa panas terbakar, gatal dan iritasi
kulit

b. Cetirizin (MIMS, 2016: 256)


Indikasi : Mengatasi gejala alergi seperti rhinitis
alergimusiman dan tahunan, urtikaria kronik.
Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun: Tablet= 10
mg/hari; sirup= 10 mL 1x/hari. Anak 6-12 tahun :
10 mL 1x/hari atau 5 mL 2x/hari. Anak 2-6 tahun : 5
mL 1x/hari atau 2,5 mL 2x/hari. Dewasa dan anak
>12 tahun: Tetes 1 mL 1x/hari . Anak 6-12 tahun : 1
mL 1x/hari atau 0,5 mL 2 x/hari. Anak 2-6 tahun :
0,5 mL 1x/hari atau 0,25 mL 2x/hari
Kontraindikasi : Ibu menyusui
Efek samping : Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, rasa tidak
nyaman pada GI, reaksi kulit, angioderma
Interaksi : Alkohol
c. Seloxy AA (MIMS 2016: 314)
Komposisisi : α-lipoic acid 100 mg, Vit C 500 mg, Zn picolinate 50
mg, selenium 50 mcg, β-carotene 5.000 iu.
Indikasi : Memelihara kesehatan kulit, sebagai antioksidan
Dosis : dewasa, 1 kapsul per hari
Kontraindikasi : DM, Intoleransi glukosa, gangguan fungsi ginjal
atau hati. Hamil dan menyusui
Interaksi : Kuinolon, Zn

B. Skrining Resep
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 bahwa skrining resep terdiri
dari:
1. Persyaratan Administratif
Persyaratan administrasi yang harus dimiliki resep menurut Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004,
meliputi :
1. Nama, alamat, nomor telepon dan nomor izin praktek (SIP) dokter.
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (inscriptio).
4. Nama setiap obat beserta komposisinya (praescriptio/ordonatio),
dosis, dan jumlah obat yang diminta.
5. Cara pemakaian yang jelas (signatura).
6. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep (subscriptio).
7. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.
8. Informasi tambahan

2. Kesesuaian Farmasetis
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian.
3. Pertimbangan Klinis
Adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi,
jumlah obat). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan
pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan
persetujuan setelah pemberitahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

Skreaning Resep
1. Persyaratan Administratif
a. Inscriptio
1) Nama dokter : dr Asnawi Madjid Sp., KK., MARS
2) Alamat : tidak ada
3) Nomor telepon : 081342765752
4) No. Izin praktek : tidak ada
5) Tanggal penulisan resep : 24 Maret 2016
6) Tanda R/ : Ada pada setiap penulisan resep

b. Praescriptio
1) Nama setiap obat beserta komposisinya : nama obat lengkap,
hanya saja vaselin yang dimaksud pada resep ini tidak jelas
apakah vaselin putih atau vaselin kuning.
2) Dosis : dosis jelas
3) Jumlah obat yang diminta : tidak jelas, hanya mencantumkan
masukkan kedalam pot sedangkan jumlah potnya tidak
dicantumkan.

c. Signatura
Aturan pemakaian : oleskan pagi dan malam (lengkap)

d. Subcriptio
1) Paraf atau tanda tangan dokter : ada
2) Nama pasien : Cheryl Irene
3) Alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasienserta no
telephon : tidak ada
2. Kesesuaian Farmasetik
Evaluasi yang dilakukan untuk kesesuaian farmasetika yaitu
evaluasi terhadap bentuk sediaan yang dipilih, dosis, stabilitas,
inkompatibilitas.
a. Bentuk sediaan : Krim.
Krim dipilih daripada bentuk salep karena sediaan krim lebih mudah
tercuci dan tidak lengket
b. Dosis : sudah sesuai
c. Stabilitas : ada kemungkinan krim yang dibuat teroksidasi oleh
cahaya
Wadah sediaan yakni pot. Pot merupakan wadah yang dapat
tembus cahaya. Vaselin kuning dapat teroksidasi jika terkena
cahaya matahari. Sehingga perlu dipertimbangkan untuk memilih
wadah yang tidak tembus cahaya misalnya tube atau menghidari
kemungkinan obat terpapar oleh cahaya matahari
d. Inkompatibilitas : tidak ada bahan yang inkom

3. Pertimbangan Klinis
Pertimbangan klinis yang dievaluasi dalam resep ini adalah
interaksi obat. Dalam resep ini tidak ditemukan interaksi obat.

Perhitungan Bahan
Desoxymetason cream 40 gram
2
Asam salisil 2% = 100x 60 = 1,2 gram

Vaselin ad 60 gram
Vaselin = 60 - (40 + 1,2)
= 60 - 41,2
=18,8 gram
Cara Kerja
1. Masukkan asam salisilat kedalam lumpang,dan ditetesi etanol 96%
beberapa tetes.
2. Tambahkan sebagaian vaselin ke dalam lumpang sedikit demi
sedikit hingga etanolnya menguap
3. Masukkan desoxymetason krim ke dalam lumpang, gerus hingga
homogen
4. Tambahkan sisa vaselin kedalam lumpang, lalu gerus hingga
homogen.
5. Masukkan dalam pot
Etiket

APOTEK RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar


APA : EDWIND RINALDI PHIELBERT

No. SIK : N211 15043

No. 123 tgl. 24 Mret 2016

Cheryl Irene
Oleskan tipis-tipis pagi dan malam hari
OBAT LUAR

Pada etiket tercantum :

- Nama dan alamat apotek

- Nama dan no SIK APA

- Nomor resep dan tanggal resep

- Nama pasien (ditulis di tengah-tengah)

- Aturan pemakaian

- Tanda lain yang diperlukan seperti kocok dahulu, obat luar, tidak

boleh diulang tanpa resep dokter, dan lain-lain.


Copy Resep

APOTEK RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar


APA : EDWIND RINALDI PHIELBERT
No SIK : N211 15 043

SALINAN RESEP

Dr dokter :Asnawi Tgl 24MARET 2016

No resep : Tgl Pemb24 MARET 2016

Untuk :Cheryl Irene

R/ Desoxymetason 40 gram

Salisil acid 2%

Vaselin ad 60 g

m.f.mix dd pot

S.Oles pagi & malam

---------------------------------------- det=

R/ Tab Cetrizin No.XIV

S. dd 1 malam

Tiap 2 hari

---------------------------------------- det=

R/ Tab Seloxy No.XX

S.dd 1

---------------------------------------- det=

p.c.c.

APA

_______________

Pro : Radita

Umur : 12 thn
DAFTAR PUSTAKA

Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004.


Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

Dirjen POM. 1995. Farmakope IndonesiaEdisi IV. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia

MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi15. 2016. Jakarta: BIP


LAMPIRAN

HASIL DISKUSI

1. Bagaimana cara agar sediaan tidak teroksidasi?

Jawaban: Dengan cara memperhatikan proses pembuatan atau

peracikan sediaanya dan wadah yang digunakan gelap agar

terlindung dari cahaya matahari langsung.

2. Kenapa harus ada jeda pada pembuatan atau peracikannya?

Jawab : Agar pada saat pencampurannya dapat tercampur dengan

rata atau homogen. Selain itu, ditambahkan sedikit demi sedikit

bertujuan supaya emulsi pada krim tidak pecah.

3. Kenapa harus ditambahkan etanol pada asam salisilat, kenapa

tidak langsung dicampurkan dengan basis?

Jawab : Kelarutan asam salisilat adalah sukar larut dalam air dan

dalam benzena; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut

dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform. Tidak ada

keterangan bahwa asam salisilat larut pada lemak

Anda mungkin juga menyukai