Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1. DEFINISI
1.1 Pengertian Rumah Tinggal
Pengertian rumah tinggal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. House adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menampung
kegiatan hunian bagi penghuni yang tinggal di dalamnya. Dan adanya
pemenuhan fungsi ruang secara fisik.
b. Home adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menampung kegiatan
hunian bagi penghuni yang tinggal di dalamnya di mana antara penghuni
tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya (ada proses
sosialisasinya). Dan adanya pemenuhan kepentingan kejiwaan dan
budaya.
Sedangkan pengertian lingkungan rumah tinggal juga dibedakan sebagai
berikut:
a. Perumahan (housing) adalah suatu daerah yang terdiri dari sekelompok
rumah tinggal (sekelompok rumah dengan ruang-ruang di dalamnnya,
halaman dan utilitas dalam rumah).
b. Pemukiman (settlement) adalah suatu daerah yang terdiri dari sekelompok
rumah dengan sarana dan prasarana pendukungnya, yang di dalam
daerah tersebut terjadi proses sosialisasi. Yang dimaksud dengan sarana
pendukung adalah utilitas rumah dan lingkungan, sedangkan prasarana
pendukung adalah fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan dan fasilitas
pendukung lainnya. (digilib.petra.ac.id)

1.2 Pengertian dan Batasan Rumah Tinggal


Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, perancangan kali ini
menerapkan rumah tinggal dengan tipe home yang merupakan suatu
wadah yang dipergunakan untuk menampung kegiatan hunian bagi
penghuni yang tinggal di dalamnya dimana antar penghuni tersebut saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Rancangan rumah tinggal ini juga
disesuaikan dengan profesi yang dimiliki oleh penghuni rumah, yaitu Ibu
Ismiarti seorang dokter spesialis anak. Aspek yang sangat dibutuhkan
Studio Perancangan Arsitektur 2 1
dalam rancangan rumah tinggal ini adalah kenyamanan dan desain rumah
tinggal yang sehat.
1.3 Fungsi Rumah Tinggal
Turner (dalam Jenie, 2001:245) mendefinisikan tiga fungsi utama yang
terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu:
 Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang
diwujudkan pada kualitas hunian / perlindungan yang diberikan oleh
rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni
dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim
setempat.
 Rumah sebagai penunjang kesempatan (oportunity) keluarga untuk
berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau
fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini
diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan
ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.
 Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti
terjaminnya keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan
rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang
ditempati serta jaminan keamanan yang berupa kepemilikan rumah
dan lahan.

Dari pendapat Turner dapat disimpulkan bahwa fungsi rumah ialah


sebagai pelindung, wadah kegiatan, dan identitas yang memberikan rasa
nyaman dan aman pada pada penghuninya. Untuk rumah tinggal yang
akan dirancang ini, rumah bukan hanya sekedar tempat berlindung,
wadah kegiatan dan identitas, namun rumah memiliki fungsi tambahan
yang digunakan sebagai tempat praktek (bekerja) bagi penghuni rumah.

1.4 Rumah Tinggal yang akan dirancang


Rumah tinggal yang akan dirancang akan menerapkan rumah tinggal
bertipe home yang akan berfungsi sebagai suatu wadah kegiatan, tempat
berlindung dari cuaca dan iklim, dan sebagai identitas dari penghuni yang
memberikan rasa nyaman dan aman serta memiliki suasana yang sejuk
dan sehat. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang fungsi rumah yang

Studio Perancangan Arsitektur 2 2


digunakan juga sebagai tempat praktek dokter spesialis anak, dimana
para pasien yang berkunjung sebagian besar terdiri dari anak-anak yang
membutuhkan suasana yang nyaman dan tidak menimbulkan perasaan
takut. Untuk itu, kesan yang ingin dimunculkan dalam rancangan rumah
tinggal ini yaitu rumah tinggal yang nyaman, sejuk, sehat dan asri.

2. Latar Belakang
Setiap manusia yang telah berkeluarga pasti menginginkan untuk
menjalani hidupnya bersama orang-orang yang disayanginya dalam suatu
bangunan yang disebut rumah tinggal. Rumah tinggal merupakan kebutuhan
pokok bagi sebuah keluarga karena rumah merupakan tempat berkumpul,
berinteraksi antar anggota keluarga. Rumah juga merupakan tempat untuk
berlindung dari cuaca dan iklim. Selain fungsi-fungsi pokok tersebut rumah
juga dapat digunakan sebagai tempat mencari nafkah.
Rumah yang akan dirancang ini ialah rumah tinggal untuk keluarga Ibu
Ismiarti yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak yang meiliki keluarga
dengan jumlah anggota sebanyak 5 orang dengan 1 orang pembantu rumah
tangga yang ikut tinggal dalam rumah tersebut. Rumah ini dirancang untuk
memenuhi segala kebutuhan ruang dan menjadi wadah kegiatan bagi
penghuni. Ibu ismiarti yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak ini
membutuhkan sebuah ruang praktek di dalam rumah tinggalnya. Hal ini
dimaksudkan agar kewajiban seorang ibu dalam mengasuh dan
memperhatikan tumbuh kembang anaknya tidak hilang ketika sedang bekerja.
Jadi, ibu ismiarti dapat bekerja sambil mengasuh dan mengurus keluarganya.
Setiap anggota dari keluarga ibu ismiarti memiliki hobby yang berbeda-
beda. Ibu ismiarti memiliki hobby bermain musik. Bapak Ahmad yang
berprofesi sebagai notaris memiliki hobby berkebun, Bapak Ahmad sangat
menyukai tanaman. Anak ke-1 memiliki hobby menulis, bermain gitar dan
keyboard. Anak ke-2 memiliki hobby bermain komputer. Sedangkan anak ke-
3 memiliki hobby berpetualang dan pecinta binatang. Pembantu keluarga ibu
ismiarti ini telah bekerja selama 15 tahun, sejak anak pertama dilahirkan.
Keluarga ibu ismiarti ini memiliki kebiasaan berkumpul untuk sekedar
berbincang-berbincang atau bertukar cerita pada waktu jam makan malam.
Hubungan keluarga ibu ismiarti dengan tetangga sekitar pun sangat baik.
Studio Perancangan Arsitektur 2 3
Rumah yang diinginkan oleh keluarga ibu ismiarti adalah rumah yang
nyaman, sehat, sejuk dan asri sehingga semua penghuni merasa betah ketika
berada di rumah. Disamping itu, bapak ahmad juga memiliki hobby berkebun
dan anak ke-3 dari ibu ismiarti (iyyas) memiliki hobby berpetualang, sehingga
rumah dengan konsep sehat, sejuk dan asri sangat cocok dengan keluarga
ini. Dengan keadaan rumah yang nyaman, aman, sejuk, dan asri juga dapat
menghilangkan rasa takut dari pasien yang datang untuk berobat, karena
sebagian besar pasien yang datang ialah anak-anak.
Rumah yang akan dirancang ini terletak di sebuah perumahan di
Karanganyar, Surakarta. Dengan kondisi sekitar bangunan yang terdapat
pabrik plastik, bengkel, ruko dan rumah warga. Keadaan jalan raya sangat
ramai. Dari perancangan rumah tinggal ini, pelaksanaan pembangunan rumah
tinggal ibu ismiarti ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2014.

3. Permasalahan dan Persoalan


3.1 Permasalahan
Rumah yang akan dirancang ini haruslah memenuhi sebuah
kebutuhan penghuni yaitu sebagai pelindung, wadah kegiatan, dan identitas
dengan konsep rumah tinggal yang nyaman, sejuk, sehat dan asri. Untuk
menciptakan suasana yang nyaman, terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan seperti penzoningan ruang, posisi ruang, penghawaan, dan view.
Untuk menciptakan suasana yang sejuk dan asri, aspek yang perlu
diperhatikan ialah penataan vegetasi dan penghawaan. Sedangkan untuk
menciptakan rumah tinggal yang sehat, aspek yang perlu diperhatikan ialah
penghawaan, pencahayaan dan utilitas.
Konsep bentuk yang akan dirancang pada rumah tinggal ini ialah
bentuk modern minimalis. Bentuk rumah mengikuti fungsi ruang-ruang yang
terdapat di dalam bangunan.

3.2 Persoalan
Berikut merupakan penjabaran dari permasalahan:
 Nyaman
Untuk menciptakan suasana yang nyaman terdapat beberapa
aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
Studio Perancangan Arsitektur 2 4
- Penzoningan ruang
Penzoningan ruang dilakukan untuk mengelompokan ruang-ruang
berdasarkan fungsi-fungsinya. Terdapat 3 zoning ruang yaitu private,
publik dan servis. Untuk mencapai kenyamanan penzoningan perlu
dilakukan, karena hal ini mempengaruhi terhadap posisi peletakan
ruang dan pencapaian antar ruang.

- Posisi ruang
Setelah terdapat penzoningan ruang, maka selanjutnya adalah
peletakan posisi ruang. Posisi ruang berpengaruh terhadap
kenyamanan penghuni. Untuk mencapai kenyamanan, posisi ruang di
diletakan berdasarkan penzoningan. Posisi ruang service berdekatan
dengan ruang private dan ruang publik namun ruang private dan
ruang publik dapat diletakan berdekatan namun dengan sirkulasi
pencapaian ruang secara tidak langsung. Posisi ruang juga
disesuaikan dengan kebutuhan dan suasana yang hendak diciptakan.
Misalnya, posisi ruang tidur berada di sebelah timur dengan tujuan
agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam ruang tidur, dsb.

- Penghawaan
Untuk menciptakan suasana yang nyaman dibutuhkan sirkulasi udara
yang baik. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan bukaan bukaan
yang lebar yang dipadukan dengan cross ventilasi.

- View
View juga dapat memberikan rasa nyaman terhadap penghuni. Selain
view alami yang dapat dimanfaatkan dari vegetasi yang memang
sudah ada, view buatan juga dapat diciptakan contohnya adalah
pembuatan taman dan kolam ikan sebagai pemandangan agar
penghuni merasa nyaman.

- Pencahayaan
Terdapat 2 sumber pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan. Untuk menciptakan suasana yang nyaman,
Studio Perancangan Arsitektur 2 5
pencahayaan di setiap ruangan haruslah baik dan disesuaikan
dengan kebutuhan ruang tersebut. Untuk mengurangi penggunaan
listrik pada siang hari, sinar matahari dapat dimanfaatkan sebagai
pencahayaan.

 Sejuk dan Asri


- Penataan vegetasi
Untuk menciptakan suasana yang sejuk dan asri dapat dilakukan
dengan cara penataan vegetasi. Penggunaan vegetasi yang berjenis
tanaman peneduh dapat memberikan kesejukan dan kesan asri pada
bangunan. Vegetasi pun dapat diletakan pada bagian atap untuk
mengurangi panas pada bangunan dan juga dapat dimanfaatkan
sebagai elemen estetika. Peletakan vegetasi di dekat bukaan jendela
juga mampu memberikan kesejukan ke dalam bangunan.

- Penghawaan
Agar kesejukan dapat dinikmati ketika penghuni berada di dalam
bangunan, maka sirkulasi udara haruslah baik. Hal ini dimaksudkan
agar udara dapat berputar, sehingga tidak ada udara panas yang
terjebak dalam bangunan. Apabila sirkulasi udara baik maka suasana
sejuk dapat tercipta. Sirkulasi udara yang baik dapat dicapai dengan
penggunaan cross ventilasi dan penggunaan bukaan-bukaan yang
lebar untuk keluar masuknya udara.

 Sehat
- Penghawaan
Penghawaan dan sirkulasi udara haruslah baik pada setiap ruangan,
terutama pada ruang praktek karena pada ruang praktek, pasien yang
datang sebagian besar membawa virus penyakit. Agar virus tidak
berkembang dan menyebar di dalam ruangan, maka dibutuhkan
sirkulasi udara yang baik agar udara selalu berputar setiap saat
sehingga tidak ada udara yang menetap di dalam ruangan. Hal ini
dapat diatasi dengan cross ventilasi.

Studio Perancangan Arsitektur 2 6


- Pencahayaan
Cahaya sinar matahari pagi sangatlah bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Oleh karena itu, bukaan yang lebar perlu diletakan pada
bagian sisi timur bangunan. Sinar matahari yang panas juga
mempengaruhi suhu di dalam ruangan, yang tentu saja hal ini
berpengaruh terhadap kelembaban ruangan.

Dari beberapa aspek yang ada di atas, bentuk rumah tinggal yang berkonsep
modern minimalis ini dapat dipadukan dengan konsep ekologis untuk
menciptakan suasana yang nyaman, sejuk dan sehat. Dengan penggunaan
konsep modern minimalis maka bentuk dasar bangunan yang akan digunakan
ialah bentuk kubus.

4. Tujuan
4.1 Tujuan
Untuk menciptakan rumah tinggal yang nyaman, sejuk, sehat dan asri dengan
konsep modern minimalis yang ekologis sebagai pelindung, wadah kegiatan
dan identitas peghuni.
4.2 Sasaran
 Merancang rumah tinggal dengan penghawaan yang baik
 Merancang rumah tinggal dengan pencahayaan yang baik dengan
memaksimalkan bukaan pada bagian timur untuk menangkap matahari
pagi
 Merancang rumah tinggal dengan sanitasi yang baik
 Merancang rumah tinggal dengan organisasi ruang yang sesuai
dengan kebutuhan aktivitas

Studio Perancangan Arsitektur 2 7


BAB II
METODE PEMBAHASAN

2.1 Penyajian data fisik


- Kondisi fisik site
 Luas site 540 m2 dengan dimensi 18 m x 30 m
 Kontur tanah relatif datar
- Orientasi site menghadap ke Utara
 Utara : Jalan raya
 Timur : Ruko dan rumah warga
 Selatan : Pabrik plastik
 Barat : Bengkel

JALAN RAYA

18m
RUKO

30m
SITE BENGKEL

RUMAH WARGA

PABRIK PLASTIK
U

2.2 Penyajian data non-fisik


4.1 User
 Data User:
Ibu
Nama : dr. Ismiarti A, Sp.A, M.kes
Studio Perancangan Arsitektur 2 8
Usia : 41 tahun
Pekerjaan : Dokter Spesialis Anak
Hobby : Mendengarkan musik
Ayah
Nama : Ahmad Subandi Alghifari, SH.
Usia : 49 tahun
Pekerjaan : Notaris
Hobby : Berkebun
Anak ke-1
Nama : Dinda Zakia Alghifari
Usia : 15 tahun
Hobby : Menulis, bermain gitar & keyboard
Anak ke-2
Nama : Fadli Rahman Alghifari
Usia : 13 tahun
Hobby : Main komputer
Anak ke-3
Nama : Iyyas Muzzani Alghifari
Usia : 6 tahun
Hobby : Berpetualang, pecinta binatang
Pembantu
Nama : Siti julaiha
Usia : 25 tahun

 Jenis Aktivitas

User Aktivitas
Ibu Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat

Studio Perancangan Arsitektur 2 9


Istirahat
Praktek
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Ayah Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat
Istirahat
Berkebun
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Anak 1 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain keyboard
Nonton tv
Mandi
Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Anak 2 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain komputer
Bermain gitar
Mandi
Studio Perancangan Arsitektur 2 10
Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Anak 3 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain
Mandi
Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Pembantu Bangun
Solat
Mandi
Memasak
Sarapan
Mencuci piring
Membersihkan halaman
Membersihkan rumah
Mencuci pakaian
Menjemur pakaian
Menyetrika pakaian
Tidur

 Konteks
- Sosial
Hubungan antar warga terjalin sangat erat. Setiap bulannya keluarga ini
melakukan kegiatan kemasyarakatan seperti ibu yang mengikuti kegiatan
arisan dan pkk serta kegiatan keagamaan yang diadakan oleh masjid. Namun
walaupun hubungan antarwarga terjalin dengan baik, mereka tetap
mempunyai batasan atas privasi keluarga masing-masing.
- Ekonomi

Studio Perancangan Arsitektur 2 11


Keadaan ekonomi keluarga ini dapat dibilang menengah ke atas jika dilihat
dari profesi ibu seorang dokter dan bapak seorang notaris. Untuk keadaan
ekonomi di lingkungan sekitar dinilai memiliki ekonomi menengah.
- Peraturan Bangunan:
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Bagian III RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

- Rencana Umum

Secara Fisik dan Non Fisik, meliputi penataan:

Pola, dimensi, dan standar umum

(i) Penetapan batasan umum terhadap blok, kaveling dan massa bangunan
dengan arahan pengembangan dan fungsi/kegiatan yang mewadahinya

(ii) Penetapan batasan Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis


Samping/Belakang Bangunan (GSpB/GSbB), Garis Muka Bangunan (GMB),
ataupun batasan spesifik lain, seperti Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan Pantai, yang terkait dengan kondisi kawasan perencanaan

(iii) Penetapan arahan umum dimensi/luas bangunan dengan merujuk pada


kebutuhan tipe dan langgan bangunan yang akan diciptakan

- Prinsip – prinsip pengembangan rancangan


Aturan – Aturan Dasar
(a) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan pada
jenjang tertinggi seperti Gubernur/Walikota/Bupati adalah:
(i) Peruntukan Lahan
(ii) Luas Lahan dan Batas Lahan
(iii) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(iv) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(v) Ketinggian Maksimum Bangunan
(vi) Transfer KLB >10%
(vii) Standar Perencanaan Kota

Studio Perancangan Arsitektur 2 12


(b) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan dapat
pada jenjang Kepala Dinas Tata teknis setempat adalah:
(i) Garis Sempadan Bangunan (GSB)
(ii) Jarak Bebas
(iii) Transfer KLB <10% di dalam satu blok

- GSB pada site ini tergantung lebar jalan yang berada di depan site tersebut
- Bulding Covering ≤ 60%

2.3 Metoda Deskriptif Analisis


Metoda perancangan yang di gunakan dalam proses perancangan
rumah tinggal Ibu Ismiarti adalah metoda analisis-deskriptif.
Analisis/analisa adalah merupakan sebuah aktivitas berfikir untuk
menguraikan suatu permasalahan secara menyeruluh dari data-data yang telah
di kumpulkan sehingga dapat ditarik menjadi sebuah informasi baru (berupa
kesimpulan analisis).
Deskriptif adalah salah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi
sesuatu yang dapat di utarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar
dapat di mengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri.
Jadi, metode penelitian analisis-deskriptif adalah sebuah metode
penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan dan menganalisa data dan
fakta yang telah di kumpulkan dan menerangkannya menjadi sebuah paragraf
deskripsi agar mudah dipahami dan di mengerti oleh orang lain.
Dalam Metoda perancangan Analisis-deskriptif, Terdapat beberapa
tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir dari sebuah
perancangan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Mencari Masalah/Problem dan Membuat gambaran awal Project
Yang di lakukan pada tahap pertama ini adalah mencari
masalah/problem berdasarkan data yang di peroleh dari User sehingga dapat
menemukan latar belakang issue, fakta, kajian teoritik, presden dan Empirik.
Masalah tersebut dapat diketahui dengan pertanyaan 5W/1H (Who, What,
When, Where, Which dan How).
Setelah merumuskan permasalahan-permasalahan yang ada,
selanjutnya adalah membuat gambaran awal project, dengan cara
Studio Perancangan Arsitektur 2 13
menentukan Tujuan (goal), Sasaran desain dan juga Gambaran project yang
akan di bangun nantinya (dalam hal ini, rumah tinggal).

2. Mengumpulkan data dan informasi


Pada tahap kedua ini, Yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data
dan informasi (information gathering).Data-data yang perlu di ketahui adalah:
a. User
Mencari data dan informasi tentang siapakah usernya, usia, profesi, hobi, dan
aktivitas sehari-harinya
b. Site
Mencari data dan informasi tentang kondisi fisik Site, Luasan, Kontur, Orientasi
dari Site, serta batas-batas di sekeliling Site (dari arah Utara, Timur, Selatan
dan Barat)
c. Konteks
Mencari data dan informasi tentang Tapak, kondisi ekonomi, social-budaya dan
teknologi di lingkungan sekitar Site. Selain itu, mencari data tentang peraturan
bangunan (code-code).

3. Merumuskan konsep perencanaan


Pada Tahapan ke tiga ini, perancang melakukan pendekatan terhadap data-
data dan informasi yang telah di kumpulkan untuk memuat sebuah konsep
perencanaan.
Pendekatan ini di lakukan dengan cara menganalisis data-data dan informasi
yang sudah di kumpulkan pada tahap kedua.
Pada tahap ini, Perancang juga memulai melakukan pendekatan untuk
merumuskan kriteria dan konsep perancangan.

4. Merumuskan kriteria desain/perancangan


Pada tahapan ini, perancang menentukan kriteria-kriteria
perancangangan. Kriteria tersebut antara lain adalah :
a. Kriteria Penataan Tapak
Perancang menata Tapak berdasarkan factor-faktor tertentu, misalnya
terhadap Entrance (Jalur masuk), Zona Kebisingan, zona sinar matahari,
Privasi dll.
Studio Perancangan Arsitektur 2 14
b. Kriteria Peruangan
Perancang menentukan organisasi ruang akhir sehingga dapat diperoleh
pembentuk organisasi denah yang final.
c. Kriteria Bentuk dan Tampilan
Perancang menentukan bentuk-bentuk yang akan digunakan dan gambaran
tampilan seperti misalnya kriteria bentuk atap, dan bentuk bangunan.
d. Kriteria Sruktur
Perancang menentukan kritera struktur seperti misalnya, material-material yang
digunakan, dll.
e. Kriteria Utilitas
Perancang menentukan kriteria berdasarkan fungsi.Misalnya saja penentuan
tentang tata letak bukaan-bukaan (jendela, pitu, bouvenlight) dll.

5. Transformasi desain (Trandes)


Tahapan terakir dari sebuah programming perancangan adalah
Transformasi Desain yang merupakan sintesis dari konsep perancangan.Pada
tahapan ini, perancang mengembangkan desain-desain gambarnya sehingga
menghasilkan sebuah desain yang dapat memenuhi Tujuan dari didirikannya
bangunan tersebut.

Studio Perancangan Arsitektur 2 15


BAB III
TINJAUAN TEORI RUMAH TINGGAL

Rumah yang akan dirancang ini ialah rumah tinggal untuk keluarga Ibu
Ismiarti yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak yang meiliki keluarga
dengan jumlah anggota sebanyak 5 orang dengan 1 orang pembantu rumah
tangga yang ikut tinggal dalam rumah tersebut. Rumah ini dirancang untuk
memenuhi segala kebutuhan ruang dan menjadi wadah kegiatan bagi
penghuni. Ibu ismiarti yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak ini
membutuhkan sebuah ruang praktek di dalam rumah tinggalnya. Hal ini
dimaksudkan agar kewajiban seorang ibu dalam mengasuh dan
memperhatikan tumbuh kembang anaknya tidak hilang ketika sedang bekerja.
Jadi, ibu ismiarti dapat bekerja sambil mengasuh dan mengurus keluarganya.
Setiap anggota dari keluarga ibu ismiarti memiliki hobby yang berbeda-
beda. Ibu ismiarti memiliki hobby bermain musik. Bapak Ahmad yang
berprofesi sebagai notaris memiliki hobby berkebun, Bapak Ahmad sangat
menyukai tanaman. Anak ke-1 memiliki hobby menulis, bermain gitar dan
keyboard. Anak ke-2 memiliki hobby bermain komputer. Sedangkan anak ke-
3 memiliki hobby berpetualang dan pecinta binatang. Pembantu keluarga ibu
ismiarti ini telah beerja selama 15 tahun, sejak anak pertama dilahirkan.
Keluarga ibu ismiarti ini memiliki kebiasaan berkumpul untuk sekedar
berbincang-berbincang atau bertukar cerita pada waktu jam makan malam.
Hubungan keluarga ibu ismiarti dengan tetangga sekitar pun sangat baik.
Rumah yang diinginkan oleh keluarga ibu ismiarti adalah rumah yang
nyaman, sehat, sejuk dan asri sehingga semua penghuni merasa betah ketika
berada di rumah. Disamping itu, bapak ahmad juga memiliki hobby berkebun
dan anak ke-3 dari ibu ismiarti (iyyas) memiliki hobby berpetualang, sehingga
rumah dengan konsep sehat, sejuk dan asri sangat cocok dengan keluarga
ini. Dengan keadaan rumah yang nyaman, aman, sejuk, dan asri juga dapat
menghilangkan rasa takut dari pasien yang datang untuk berobat, karena
sebagian besar pasien yang datang ialah anak-anak.
Dengan adanya berbagai keinginan dari penghuni rumah maka
disusunlah sebuah kriteria persyaratan ruang :

Studio Perancangan Arsitektur 2 16


Ayah
 Kamar tidur utama yang nyaman untuk beristirahat setelah beraktifitas.
 Ruang makan yang dapat menampung kegiatan makan bersama
dengan suasana kekeluargaan.
 Ruang keluarga yang nyaman, indah dan cukup luas sebagai tempat
berkumpul utama keluarga.
 Taman-taman kecil yang berada di halaman rumah sebagai sarana
penyaluran hobby ayah yaitu berkebun.
 Garasi untuk meletakan tiga buah sepeda, 1 buah sepeda motor, dan 1
buah mobil.

Ibu
 Kamar tidur utama yang dapat mengawasi beberapa akses dalam
rumah agar dapat memantau kegiatan anak.
 Ruang praktek yang cukup luas sebagai ruang kerja ibu.
 Terdapat sarana bermain anak pada bagian taman untuk memfasilitasi
pasien yang sebagaian besar terdiri dari anak-anak.

Anak ke 1
 Kamar tidur yang nyaman digunakan untuk istirahat
 Ruang belajar yang kondusif untuk tempat belajar bersama
 Ruang musik untuk menyalurkan hobby bermainkeyboard dan gitar

Anak ke 2
 Kamar tidur yang nyaman untuk istirahat, belajar, dan dekat dengan
kamar mandi.
 Ruang keluarga untuk istirahat dan menonton tv.
 Ruang belajar yang kondusif untuk tempat belajar bersama dan
bermain komputer

Anak ke 3

 Kamar tidur yang nyaman untuk istirahat, belajar, dan dekat dengan
kamar mandi.

Studio Perancangan Arsitektur 2 17


 Ruang belajar yang kondusif untuk tempat belajar bersama
 Halaman yang luas untuk tempat bermain

Pembantu keluarga
 Membutuhkan tempat untuk mencuci dan menjemur pakaian yang
dapat diakses dengan mudah
 Space untuk menyetrika
 Kamar khusus untuk istirahat yang berada di area servis

Studio Perancangan Arsitektur 2 18


BAB IV
ANALISIS KONSEP
5.1 Studi analisis aktivitas

User Aktivitas
Ibu Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat
Istirahat
Praktek
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Ayah Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat
Istirahat
Berkebun
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Anak 1 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain keyboard
Nonton tv
Mandi

Studio Perancangan Arsitektur 2 19


Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Anak 2 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain komputer
Bermain gitar
Mandi
Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Anak 3 Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain
Mandi
Solat
Makan malam
Belajar
Tidur
Pembantu Bangun
Solat
Mandi
Memasak
Sarapan
Mencuci piring
Membersihkan halaman
Membersihkan rumah
Mencuci pakaian
Menjemur pakaian
Menyetrika pakaian
Tidur
Studio Perancangan Arsitektur 2 20
5.2 Studi analisis kebutuhan ruang

User Aktivitas Wadah Keterangan


Ibu Bangun Kamar Tidur Utama Private
Solat Kamar Tidur Utama Private
Mandi Kamar Mandi Utama Private
Sarapan Ruang makan Service
Mengantar anak sekolah Garasi Service
Makan siang Ruang makan Service
Solat Kamar Tidur Utama Private
Istirahat Ruang keluarga Private
Menerima tamu Ruang tamu Publik
Praktek Ruang praktek Publik
Makan malam Ruang makan Service
Ngobrol Ruang makan Service
Tidur Kamar Tidur Utama Private
Ayah Bangun Kamar Tidur Utama Private
Solat Kamar Tidur Utama Private
Mandi Kamar Mandi Utama Private
Sarapan Ruang makan Service
Mengantar anak sekolah Garasi Publik
Makan siang Ruang makan Service
Solat Kamar Tidur Utama Private
Istirahat Ruang keluarga Private
Berkebun Halaman Publik
Menerima tamu Ruang tamu Publik
Makan malam Ruang makan Service
Ngobrol Ruang makan Service
Tidur Kamar Tidur Utama Private
Anak 1 Bangun Kamar Tidur Private
Solat Kamar Tidur Private
Mandi Kamar Mandi Private
Sarapan Ruang makan Service
Makan siang Ruang makan Service
Istirahat Ruang keluarga Private
Bermain keyboard Ruang musik Private
Nonton tv Ruang keluarga Private
Mandi Kamar mandi Private
Solat Kamar tidur Private
Makan malam Ruang makan Service
Belajar Ruang belajar Private
Anak 2 Tidur Kamar tidur Private
Bangun Kamar tidur Private

Studio Perancangan Arsitektur 2 21


Solat Kamar tidur Private
Mandi Kamar Mandi Private
Sarapan Ruang makan Service
Makan siang Ruang makan Service
Istirahat Ruang keluarga Private
Bermain komputer Ruang belajar Private
Bermain gitar Ruang musik Private
Mandi Kamar mandi Private
Solat Kamar Tidur Private
Makan malam Ruang makan Service
Anak 3 Belajar Ruang belajar Private
Tidur Kamar tidur Private
Bangun Kamar tidur Private
Solat Kamar tidur Private
Mandi Kamar Mandi Private
Sarapan Ruang makan Service
Makan siang Ruang makan Service
Istirahat Ruang keluarga Private
Bermain Halaman Publik
Mandi Kamar mandi Private
Solat Kamar Tidur Private
Makan malam Ruang makan Service
Pembantu Belajar Ruang belajar Private
Tidur Kamar tidur Private
Bangun Kamar tidur pembantu Private
Solat Kamar tidur pembantu Private
Mandi Kamar mandi pembantu Private
Memasak Dapur Service
Sarapan Ruang makan Service
Mencuci piring Dapur Service
Membersihkan halaman Halaman Publik
Membersihkan rumah Seluruh bagian rumah
Mencuci pakaian Ruang cuci+jemur Service
Menjemur pakaian Ruang cuci+jemur Service
Menyetrika pakaian Ruang setrika Service
Tidur Kamar tidur pembantu Private

Studio Perancangan Arsitektur 2 22


5.3 Studi analisis hubungan ruang dan persyaratan ruang

SINAR MATAHARI CAHAYA BUATAN PENGH KEBISI


VIEW PRIVASI
TIMUR TENGAH BARAT PAGI SIANG MALAM AWAAN NGAN
PROGRAM
+ + + + + + + + * +
RUANG + + + + + + + + * +
+ + + + + + + + + + + + + + + + * * + +
+ + + + + + + + * +
+ + + + + + + + * +
Garasi
Ruang Praktek
Teras
Ruang tamu
Ruang
Keluarga
Ruang Makan
Kamar Utama
Kamar Mandi
Utama (dalam)
Kamar Anak
ke-1
Kamar Anak
ke-2
Kamar Anak
ke-2
Ruang belajar
Kamar Mandi
Anak (luar)
Dapur
Kamar Tidur
Pembantu
Kamar Mandi
(luar)
Ruang Cuci
Ruang Setrika
Ruang musik

Studio Perancangan Arsitektur 2 23


KETERANGAN:
+++ Sangat perlu
++ Perlu
+ Tidak perlu

Nama Ruangan
Teras
Carport
Ruang tamu
Ruang praktek
Ruang keluarga
Kamar tidur utama
Kamar mandi utama
Kamar Anak ke-1
Kamar Anak ke-2
Kamar Anak ke-3
Kamar mandi anak
Ruang Belajar
Ruang musik
Dapur
Ruang makan
R.cuci+jemur
R. setrika
Kamar tidur pembantu
Kamar mandi pembantu
Garasi

Keterangan: Penzoningan kriteria:


- Kesamaan aktivitas & fungsi
: Hubungan dekat - Tingkat noise, sinar
: Hubungan sedang matahari, penghawaan dan
: Hubungan Jauh view
- Tingkat pencapaian

Studio Perancangan Arsitektur 2 24


5.4 Studi Analisis organisasi ruang sistem Balbel

K.tidur Garasi
pembantu

KM Ruang
pembantu setrika
Ruang K.tidur
musik anak 2

Ruang
cuci+jemur KM K.tidur
anak anak 3

Dapur Ruang Ruang K.tidur


SE
makan belajar anak 1

Ruang K.tidur KM
keluarga utama utama

Ruang Selasar Ruang


praktek tamu

Carport Teras

ME

Studio Perancangan Arsitektur 2 25


5.5 Studi Analisis hubungan makro

ZONA III ZONA II

ZONA I

Notasi
: Hubungan dekat
: Hubungan sedang

 Zone I : Publik
Digunakan sebagai zona pelayanan umum, Menimbulkan
keramaian dan kebisingan.
 Zone II : Private
Digunakan untuk kegiatan intern yang membutuhkan
ketenangan yang tinggi. Zona ini hanya dapat di masuki oleh
orang-orang tertentu
 Zone III : Service
Digunakan sebagai zona Pelayanan

Studio Perancangan Arsitektur 2 26


5.6 Studi Analisis Besaran Ruang

- Kamar tidur utama - Kamar Tidur Anak 1, 2, 3


3,0 cm
4,0 cm

3,5 cm
3,5 cm

- Kamar Pembantu - Kamar mandi


2,5 cm

2,0 cm
1,5 cm
1,5 cm
3,0 cm

2,0 cm
- Garasi - Ruang Praktek
5,0 cm

5,5 cm

mobil mobil
6,0 cm

motor 5,0 cm

- Ruang Keluarga - Ruang makan


3,0 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,0 cm

Studio Perancangan Arsitektur 2 27


- Ruang cuci+jemur - Ruang tamu

3,0 cm

2,5 cm

3,0 cm
1,5 cm

- Ruang setrika - Ruang belajar


3,5 cm

2,0 cm

3,0 cm
1,5 cm

- Ruang Musik - Dapur


2,5 cm
2,5 cm

3,5 cm
3,0 cm

Studio Perancangan Arsitektur 2 28


No. Ruang Besaran
1 Kamar tidur utama ± 14
2 Kamar mandi utama ±3
3 Ruang makan ± 10,5
4 Ruang keluarga ± 10,5
5 Ruang tamu ±9
6 Dapur ± 8,75
7 Kamar tidur anak 1 ± 10,5
8 Kamar tidur anak 2 ± 10,5
9 Kamar tidur anak 3 ± 10,5
10 Ruang belajar ± 10,5
11 Ruang praktek ± 27,5
12 Kamar mandi ±3
13 Kamar tidur pembantu ± 7,5
14 Kamar mandi pembantu ±3
15 Ruang cuci+jemur ± 3,75
16 Ruang setrika ±3
17 Garasi ± 15
18 Teras ±4
19 Ruang musik ± 7,5
Jumlah ± 172

Studio Perancangan Arsitektur 2 29


5.7 Studi Analisis Pemilihan Tapak

TUJUAN Konsep Konsep ANALISIS SOLUSI


perencanaan perancangan (output)
Kriteria

Penentuan Sesuai: Sesuai Dipilih salah satu


Lokasi fungsi 1. Rencana Kecamatan
Tapak Bangunan Bagian
/wadah wilayah
Daerah kota
hunian (RBWK)
2.Rencana
bagian
wilayah
kota
3.Aksesbilitas
ke lokasi
4.Terhadap Peta Surakarta
fasilitas
penunjang
5.Tata Guna
Lahan (Land
Used)
.6.Terdapat
jaringan
telepon.
Listrik,
PDAM,
Utilitas
lingkungan

Lokasi
site

Jl.Raya Solo-Tawangmangu KM7, Jumog, Surakarta

Studio Perancangan Arsitektur 2 30


5.8 Studi Analisis pencapaian ke dalam tapak (penentuan pintu
masuk) dan orientasi bangunan

MAIN ENTRANCE

Jalan Raya

18m
Ruko

Bengkel
30m Tapak

Rumah warga

Pabrik plastik

- Penentuan pintu masuk tersebut berdasarkan pertimbangan tapak yang


menghadap ke arah jalan dan kelancaran sirkulasi ke dalam tapak sehingga
memudahkan penghuni dalam pencapaian dari jalan ke tapak.
- Orientasi bangunan menghadap ke arah utara dengan pertimbangan agar
bangunan mudah dikenal dan menghadap ke arah jalan.

Studio Perancangan Arsitektur 2 31


5.9 Studi Analisis Penentuan zone ruang pada tapak secara
horizontal
Dasar pertimbangan:
 Kegiatan
 Potensi lingkungan: Kebisingan, Sinar matahari, dan Arah angin.
 Pencapaian
 Hirarki ruang

Zona terhadap pencapaian

Keterangan:
Zona A : Ruang publik
B C Zona B : Ruang service
Zona C : Ruang private
A

Jalan

Tapak berada pada selatan jalan utama.Di sebelah timur dan barat sudah
ada rumah yang dihuni dan jalan pada sisi utara. Dengan mempertimbangkan
keadaan tapak, maka alternatif pilihan untuk entrance adalah pada sisi utara
di mana terdapat akses jalan. Sisi utara tapak akan dibuat dua entrance, yaitu
main entrance untuk memudahkan user (tuan rumah dan tamu) untuk
memasuki tapak dan side entrance untuk sirkulasi pembantu, penjaga dan
kebutuhan servis lainnya juga tidak mengganggu sirkulasi tuan rumah dan
tamu.

Studio Perancangan Arsitektur 2 32


Zona terhadap kebisingan

Pabrik Keterangan:
Zona A : Bising
Zona B : Tenang
Zona C : Agak bising

Bising
Jalan

Zona A merupakan zona yang paling dekat dengan jalan sehingga


memiliki tingkat kebisingan yang tinggi, oleh karena itu zona A dapat
difungsikan sebagai ruang publik yang tidak membutuhkan suasana yang
tenang. Zona B berada di bagian tengah yang memiliki tingkat kebisingan
yang rendah, zona B sangat cocok untuk digunakan sebagai ruang private
karena ruang private membutuhkan suasana yang tenang. Pada zona C
tingkat kebisingan tergolong sedang hal ini disebabkan leh adanya sebuah
pabrik plastik dibagian belakang tapak. Pada zona C dapat digunakan
sebagai ruang servis yang tidak terlalu mebutuhkan suasana yang tenang.

Zona terhadap sinar matahari

Keterangan:
Zona A : Sinar matahari pagi
Zona B : Sinar matahari sore
A B

U
Jalan

Studio Perancangan Arsitektur 2 33


Zona A pada tapak mendapat sinar matahari pagi secara maksimal.Zona
A digunakan untuk area privat seperti kamar tidur dan area berkebun untuk
menanam tanaman yang sangat membutuhkan sinar matahari pagi supaya
pertumbuhannya.Zona B pada tapak digunakan untuk zona semi publik dan
servis.

5.10 Studi Analisis Penentuan zona vertikal


Lantai 2:
Kamar tidur anak
Kamar mandi anak
Ruang belajar
Ruang musik

Lantai 1:
Kamar tidur utama
Ruang tamu
Ruang keluarga
Dapur
Ruang praktek

Dasar pertimbangan:
 Efisiensi lahan
 Pencapaian
 Performer tampak

5.11 Studi Penentuan bentuk bangunan


- Atap bangunan yang dirancang akan menggunakan atap pelana dan
limasan
- Bentuk bangunan yang akan dirancang mengambil bentuk dasar kubus
disertasi dengan perubahan bentuk (penambahan). Dasar
pertimbangan penggunaan bentuk kubus ialah mudah dalam penataan
dan ruang dpat terpakai secara maksimal

Studio Perancangan Arsitektur 2 34


5.12 Studi Penentuan Struktur
Pemilihan struktur untuk bangunan berdasarkan beberapa pertimbangan:
- Kesetabilan struktur
- Pemilihan bahan
- Bentang bangunan
 Atap bangunan akan menggunakan: struktur kayu, green roof dan dak
beton.

 Struktur pada bagian bawah bangunan menggunakan pondasi lajur

5.13 Utilitas

Untuk menciptakan suasana yang nyaman, sejuk dan natural terdapat


beberapa criteria untuk mencapai kenyamanan thermal melalui penghawaan
dan sinar matahari.Menurut hasil penelitian Mon dan Wiesebron, zona
kenyamanan termal dirasakan oleh orang Indonesia adalah sebagai berikut:

 Dingin : antara suhu efektif 20,0º C – 20,5 º C


 Sejuk nyaman : antara suhu efektif 20,5º C – 22,8 º C
 Nyaman optimal : antara suhu efektif 22,8º C – 25,8 º C
 Hangat nyaman : antara suhu efektif 25,8º C – 27,1 º C
 Panas : antara suhu efektif >27,1 º C

1. Penghawaan
- Jarak Antar Bangunan
Jarak antar bangunan merupakan salah satu faktor untuk mecapai
kenyamanan termal, dimana dengan memperhatikan jarak antar bangunan,

Studio Perancangan Arsitektur 2 35


secara tidak langsung akan mempengaruhi sirkulasi pnghawaan dan
pembayangan pada bangunan.
- Sistem Pengudaraan
Besarnya laju aliran udara bergantung pada kecepatan udara, arah angin,
luas bukaan, serta penghalang yang menghalangi aliran udara tersebut. Pada
daerah tropis kenyamanan thermal bisa tercapai dengan penggunaan
pendingin ruangan (AC) namun penggunaan AC membutuhkan biaya yang
lebih besar. Untuk mendapatkan kenyamanan thermal kita dapat membuat
ventilasi silang pada ruangan agar udara yang masuk dapat berputar di dalam
ruangan. Besaran lubang penghawaan minimal 5% dari luas lantai ruangan.
- Posisi dan Ukuran Bukaan
Posisi dan ukuran bukaan sangat menunjang untuk mencapai kenyamanan
thermal, dimana kelembapan udara dapat dikurangi dengan membuka
jendela. Agar cahaya matahari dapat masuk dan menerangi ruangan secara
maksimal, ukuran lebar ruangan sebaiknya 2 kali ukuran tinggi bukaan. Untuk
memaksimalkan angin, posisi bukaan sebaiknya diletakkan searah dengan
arah angin. Bentuk jendela juga mempengaruhi besaran angin yang masuk
ke dalam ruangan.

- Perlindungan Bukaan
Perlindungan pada bukaan merupakan hal yang perlu diperhatikan supaya
dengan posisi dan ukuran bukaan yang tepat dapat menghalangi panas
(radiasi) terhadap dinding bukaan. Hal ini dapat diatasi dengan peletakan
vegetasi di dekat bukaan sebagai penangkal sinar matahari yang berlebihan
serta dengan peletakan vegetasi di sekitar bukaan, udara yang masuk
menjadi lebih dingin.

2. Pencahayaan matahari
- Orientasi Bangunan
Dengan memperhatikan orientasi bangunan, dianggap bisa mencapai
kenyamanan termal iklim setempat, sebab orientasi berbicara mengenai
penerimaan radiasi matahari terhadap bangunan tersebut. Bangunan
sebaiknya menghadap Utara-Selatan untuk menghindari panas dan sinar
matahari langsung.
Studio Perancangan Arsitektur 2 36
- Perlindungan Dinding
Memperkecil panas yg masuk melalui dinding dengan cara: memperkecil luas
permukaan beban panas tinggi, melindungi dinding dengan peneduh seperti
vegetasi, pemilihan bahan dinding, konstruksi dinding. Pemilihan warna
dinding juga dapat memperngaruhi panas yang masuk ke dalam bangunan.
Untuk mengurangi panas pada bangunan sebaiknya dinding pada bagian luar
menggunakan warna terang karena warna terang mempunyai radiasi
matahari yang lebih kecil dibandingkan dengan warna gelap. Di samping itu,
penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperature permukaan
naik, sehingga suhu meningkat. Dengan adanya perbedaan suhu yang besar
pada kedua permukaan ini akan mengakibatkan aliran panas yang lebih
besar.

Studio Perancangan Arsitektur 2 37

Anda mungkin juga menyukai