Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Globalisasi Terhadap Komunitas

Lokal
I. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan proses pemindahan penduduk dari desa ke kota atau dari
pekerjaan pertanian di desa ke pkerjaan industri di kota. Urbanisasi menyebabkan
terjadinya kepadatan penduduk di kota, sementara di desa mengalami kekurangan
penduduk terutama laki-laki yang berusia produktif. Dengan sendirinya akan timbul
perubahan struktur masyarakat. Adadun penyebab terjadinya urbanisasi sebagai
berikut :
1. Terhadap Kota
a. Daya tari ekonomi
Masyarakat berharap dengan mereka pergi ke kota, mudah mendapat pekerjaan.
b. Daya tarik sosial
Kebanyakan masyarakat ke kota untuk mengubah status sosial murni berbagai
cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
Contoh : orang yang sebelumnya di desa menjadi petani pindah ke kota menjadi
PNS.
c. Daya tarik pendidikan
Fasilitas di kota lebih memadai daripada di desa.
d. Daya tarik budaya
Di kota terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan.

2. Terhadap Desa
a. Tempat rekreasi sulit diperoleh.
b. Penduduk desa tidak memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan sehingga mereka beramai-ramai ke kota.
c. Penduduk desa, terutama kaum mudanya merasa tertekan oleh adat istiadat yang
ketat yang menimbulkan cara hidup monoton.
d. Lapangan di desa sangat kurang
Dampak Urbanisasi
a. Berkurangnya penduduk desa yang berusia produktif
b. Banyak sawah/lahan pertanian yang terbengakalai
c. Hasil panen menurun
d. Tingkat kesejahteraan masyarakat di desa menurun
e. Muncul pengangguran di kota
f. Kriminalitas dan prilaku menyimpang meningkat di kota
Upaya Menekan Laju Urbanisasi
a. Membangun tempat khusus dan balai latihan kerja
b. Meningkatkan pembangunan di pedesaan, misal di bidang pertanian
c. Meningkatkan arus informasi dan sarana transforasi sehingga berita-berita aktual
bisa cepat di terima
d. Memperhatikan kesinambungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
II. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan sebagai tingkat pertumbuhsn
ekonomi yang tidak sama yang terjadi pada masyarakat yang melaksanakan
pembangunan. Hal ini terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk memperoleh
sumber pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, dan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan. Semakin besar perbedaan untuk mendapatkan
kesematan-kesempatan tersebut, semakin besar juga tingkat kesenjangan sosial
ekonomi yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, pemerintah perlu membuka
kesempatan kerja bagi anggota masyarakat.
Faktor-faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai
berikut:
a. Menurunnya pendapatan per kapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang
relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas
b. Keditakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik
dan kekurangsiapan sumber daya manusia
c. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang
menyukai persaingan dan kurang usaha
d. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha
bermodal besar
e. Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital
intensive), sehingga persentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar
dibandingkan dengan persentase pendapatan kerja
Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi karena faktor ketidakailan dalam
memberi kesempatan berusaha sering terjadi karena adanya praktik monopoli,
kolusi, korupsi dan nepotisme.
Upaya mengurangi kesenjangan sosial ekonomi, diantaranya sebagai berikut:
a. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh( GNOTA)
b. Meningkatkan kemampuan manajemen usaha
c. Memfungsikan KUT, KUD, Bank Perkreditan Rakyat secara maksimal
d. Menyalurkan Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Candak Culak (KCK) ,
dan sebagainya
e. Peningkatan dan pembinaan ekonomi kerakyatan, seperti koperasi dan
sektor nonformal
f. Meningkatkan kerja sama antar pengusaha kecil dan sistem bapak asuh
Upaya yang paling penting adalah upaya seluruh masyarakat untuk
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi degan meningkatkan etos kerja yang
produktif, rasa kebersamaan, serta persatuan, dan kesatuan sebagai bangsa
Indonesia.

III. Pencemaran Lingkungan Alam


Manusia dan lingkungan alam menjadi satu kesatuan dengan ekosistem
Ada 3 cara manusia berhubungan dengan alam :
 Manusia tunduk pada alam
 Manusia dan alam saling membutuhkan
 Manusia dengan segla kemampuannya mencoba menguasai alam
Dengan kecanggihan teknologi era globalisasi, manusia cenderung ingin
menguasai alam seperti, ingin mengeksplorasi bahkan mengeksploitasi alam dan
tanpa disadari menimbulkan dampak pencemaran alam , sehubungan dengan masalah
pencemaran alam, Eitzen (Soetomo,2008) mengklasifikasikan berbagai pencemaran
alam sebagai berikut:
a. Pencemaran udara : asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak, dan asap
pembakaran sampah.
b. Pencemaran air : pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah
yang berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
c. Pencemaran kimiawi : produk bahan-bahan sintesis yang digunakan sebagai bahan
ditergen, pupuk pestisida, plastik, dan pakaian.
d. Limbah padat : sampah buangan kegiatan individu atau bisnis tertentu.
e. Polusi panas : peningkatan temperatur air dan panas atmosfir yang disebabkan
oleh berbagai ulah manusia.
Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk mencegah pencemaran tersebut sebagai
berikut:
a. Pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku industri agar mereka melaksanakan
amdal (analisa mengenal dampak lingkungan)
b. Adanya perangkat hukum yang melindungi lingkungan
c. Bimbingan dan penyuluhan bagi masyarakat dari pemerintah beserta komponen
lainnya, seperti LSM agar dapat mengubah pola hidup yang merusak lingkungan
alam menjadi pola hidup yang bertanggung jawab demi kelestarian alam dan
lingkungan hidupnya

IV. Kriminalitas
Salah satu dampak pembangunan adalah meningkatnya kriminalitas atau tindak
kejahatan. Pembangunan yang dilakukan di negara berkembang, seperti Indonesia sering
memunculkan masalah-masalah sosial sebagai berikut:
a. Menipisnya rasa kekeluargaan
b. Meningkatnya sikap individualisme
c. Meningkatnya tingkat persaingan
d. Meningkatnya pola hidup konsumtif
Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola
hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Banyak orang ingin mencapai hal
tersebut. Namun, disisi lain, banyak orang yang memiliki keterbatasan untuk
meraihnya. Kondisi ini dapat mendorong orang untuk mencari jalan pintas dengan
tindak kriminal seperti, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan, ppenadahan,
penggelapan, perampasan, dan pembunuhan. Kondisi ini sering terjadi di kota-kota
besar dengan tingkat persaingan ekonomi yang tinggi. Tindak kejahatan ini tidak
hanya dilakukan menggunakan teknologi sederhana tetapi, juga dilakukan dengan
teknologi canggih seperti kejahatan kerah putih, misalnya pencurian uang melalui
jaringan internet. Kejahatan internasional juga sering terjadi seperti, perdagangan
manusia, perdagangan senjata ilegal, penyelundupan manusia(imigran gelap),
pembajakan hak cipta, dan perdagangan obat-obatan terlarang.

V. Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa


A. Bidang Teknologi
Berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh
seluruh warga dunia dengan mudah. Ide-ide, nilai, dan norma yang tidak jarang
bertentangan dengan ide, nilai, dan norma masyarakat suatu bangsa dengan mudahnya
masuk dan mempengaruhi seseorang hanya dengan duduk di depan komputer.
B. Bidang Pendidikan
Perkembangan industri yang pesat berdampak pula pada bidang pendidikan.
Pendidikan mulai mengatisipasi industtrialisasi dengan menyiapkan sistem
pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan peserta didikyang diharapkan bisa
menyesuaikan dengan perkembangan industri. Dunia pendidikan sering kali lupa
menanamkan nilai-nilai luhur bangsa yang dijadikan sebagai karakter atau jati diri
bangsa. Padahal ini sangat penting ditanamkan agar mereka selalu menjunjung jati
diri bangsanya. Karakter bangsa yang harus ditanamkan adalah disiplin, jujur, kerja
keras toleransi, cinda damai, mandiri, semangat kebangsaan, gemar membaca, peduli
lingkungan dan sosial, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif, serta demokratis dan
cinta tanah air dan kebudayaannya..

C. Bidang Ideologi
Masuknya globalisasi dan banyaknya pengaruh dari negara-negara maju
menyebabkan melemahnya penghayatan terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa. Hal ini patut diwaspadai, apalagi pengaruh-pengaruh yang dibawa asing
tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

D. Bidang Agama
Masuknya globalisasi akan memunculkan berkurangnya pola agama,
berkurangnya penghayatan terhadap kepercayaan, berkembangnya aliran sesat, dan
sekularisasi beragama. Peranan agama akan tersisihkan dan digantikan dengan
lembaga kemasyarakatan dengan alasan kemajuan ilmu pengetahuan.

E. Bidang Lingkungan dan Kesehatan


Perusahaan asing sering kali mengabaikan lingkungan dan kesehatan yang
menyebabkan pencemaran air yang disebabkan oleh perusahaan lokal maupun asing.
Buruknya lingkungan akan berdampak pada kesehatan masyarakat karena munculnya
berbagai macam penyakit yang dapat mempengaruhi kulaitas masyarakat Indonesia.

F. Bidang Ekonomi
Masuknya perusahaan multinasional ke Indonesia dapat mematikan
perusahaan dan usaha-usaha masyarakat. Produk multinasional harga jualnya lebih
murah, kemasannya lebih bagus, ditambah dengan tingkat konsumerisme masyarakat
yang tinggi menyebabkan perusahaan nasional menjadi kalah bersaing ini membuat
banyak perusahaan yang gulung tikar dan tingkat pengangguran meningkat.

G. Bidang Budaya
Timbul kekhawatiran bahwa bentuk-bentuk budaya asing yang masuk ke
Indonesia dapat berujung pada marginalisasi (penyingkiran) budaya lokal.
Pengiklanan ikon budaya asing secara besar-besaran pada akhirnya dapat
menyebabkan masyarakat (anak remaja) akan merasa perlu mengadopsi gaya hidup
orang asing sebagai sarana untuk menjadi modern. Ditakutkan hal ini dapat
melemahkan atau bahkan menghancurkan kekayaan budaya dan identitas lokal. Lihat
saja bidang keseniaan Indonesia. Masuknya pengaruh musik mancanegara telah
menyebabkan pemuda dan remaja meninggalkan keseniaan asli Indonesia. Demikian
pula berbagai tarian daerah. Mereka lebih suka mendengarkan musik Barat dan Korea
daripada musik-musik daerah seperti keroncong, wayang, atau randai.
Globalisasi juga mempengaruhi unsur bahasa. Pada zaman sekarang anak-
anak remaja menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur aduk dengan bahasa
Inggris atau bahasa asing lainnya. Belum lagi dengan gaya hidup kebarat-baratan
masyarakat dan hilangnya nilai moral yang telah beratus-ratus tahun dipupuk oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini memperlihatkan gejala lunturnya eksistensi jati diri
bangsa. Untuk itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa yang bersumber dari nilai-
nilai agama, pancasila, dan budaya menjadi sangat penting.
Sementara menurut Kurniawan (2012), paham budaya Barat yang tidak sesuai
dengan kebudayaan Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Individualisme, yakni suatu paham yang selalu mementingkan kepentingan sendiri
(individu)
b. Materialisme, yakni paham yang selalu memandang segala sesuatu berdasarkan
materi atau harta benda
c. Sekularisme, yakni suatu paham yang menilai bahwa manusia tidak terikat padda
nilai-nilai agama, tetapi hanya mengutamakan akal pikiran dan pendekatan ilmiah
rasional
d. Hedonisme, yakni suatu paham yang menganggap bahwa kesenangan atau
kenikmatan duniawi merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia

Kesimpulan :
 Dampak globalisasi terhadap komunitas lokal yaitu terjadinya urbanisasi,
adanya kesenjangan sosial ekonomi, maraknya kriminalitas, terjadinya
pencemaran alam, dan melunturnya eksistensi dan jati diri bangsa.
 Globalisasi bisa memberi dampak positif terhadap komunitas lokal yaitu
semakin efisiennya kerja masyarakat, tingkat pendidikan yang tinggi, tingkat
rasionalitas masyarakat yang tinggi, masyarakat mendapat wawasan yang
lebih luas dalam berbagai bidang.
 Sedangkan, dampak negatif dari globalisasi yaitu terjadinya pergeseran nilai
dan norma, terjadinya pencemaran lingkungan, tingkat kriminalitas tinggi, dan
lunturnya eksistensi jati diri bangsa.
 Agar tidak terjadi keadaan seperti cultural shock, cultural lag,dan anomie
diperlukan upaya untuk membendungi dampak negatif dari globalisasi baik
dari individu itu sendiri masyarakat, maupun pemerintah. Hal ini perlu
dilakukan agar dampak globalisasi tidak merugikan dan dapat memajukan
bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai