PBL Cairan
PBL Cairan
Dua kategori minor yang masuk dalam kompartemen CES adalah cairan limfe dan cairan
trans-sel. Limfe ada;ah cairang yang cairan yang dikembalikan dari cairan interstitium ke
plasma melalui system pembuluh limfe. Cairan trans-sel terdiri dari sejumlah volume
cairan khusus kecil, yang semuanya disekresi oleh sel specific ke dalam rongga tubuh
tertentu untuk melakukan fungsi khusus. Cairannya mencakup cairan serebrospinal,
cairan intraokulus, cairan sinovium, cairan pericardium,intrapleura dan peritoneum serta
getah pencernaan. Cairan cairan ini tidak bermakna dalam membentuk H2O tubuh total,
akan tetapi gangguan cairan local seperti ini akan mempengaruhi keseimbangan cairan
tubuh.
Cairan CES lain adalah Cairan intravascular (CIV). Cairan ini terkandung di pembuluh
darah. Rata-rata volume darah orang dewasa skeitar 5-6 L,3 L dari jumlah tersbut adalah
plasma sedangkan sisanya adalah eritrosit, leukosit dan trombosit.
Pengeluaran H2O
Tubuh hamper kehilangan air 1 liter perhari. Insensible loss ini adalah kehilangan yang
tidak dirasakan oleh yangbersangkutan terjadi di paru dan kulit yang tidak berkeringat.
Saat pernafasan, udara inspirasi menjadi jenuh oleh H2O di saluran napas. H2O ini keluar
ketika udara yang telah dilembabkan kemudian diekspirasikan. Kita baru menyadari
kejadian ini saat di udara dingin ketika uap H2O mengalami kondensasi kita bias melihat
napas kita. Kehilangan yang tidak dirasakan lain adalah keluarnya H2O melalui kulit
meskipun kita tidak berkeringat. Molekul air dapat berdifusi menembus sel kulit dan
menguap tanpa disadari. Namun kulit relative kedap oleh air oleh adanya lapisan
keratinosa.
Pengeluaran yang dirasakan adalah melalui keringat. Keluarnya air melalui keringat
bevariasi tergantung pada suhu lingkunga, kelembaban udara dan aktivitas fisik. Saluran
lain untuk keluarnya H2O adalah melalui tinja. Keadaan normal, sekitar 100 ml H2O
keluar melalui tinja. Pada pembentukan feses di usus besar, H2O direabsorbsi dari lumen
saluran cerna memadat untuk dikeluarkan. H2O dapat lebih banyak dikeluarkan saat
muntah dan diare. Mekanisme pengeluaran urine dengan rerata 1500 ml (1,5 L)
diproduksi setiap hari. Pengeluaran H2O total adalah 2600 ml/hari sama dengan jumlah
pemasukan air dalam kondisi tubuh yang seimbang.
Gambaran jangka pendek untuk mempertahankan tekanan darah adalah refleks baroreseptor
mengubah curah jantung dan resistensi peripheral untuk menyesuaikan tekanan darah dalam arah
yang benar melalui efek system saraf otonom pada jantung dan pembuluh darah. Curah jantung
dan resistensi perifer total meningkat untuk meningkatkan tekanan darah yang menurun dan
berlaku sebaliknya.
Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairan
interstitium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotic yang bekerja
melalui dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normal. Penurunan
volume plasma darah dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluar dari
kompartemen interstitium menuju pembuluh darah , memperbesar volume plasma dengan
mengorbankan kompartemen interstitium. Ketika volume plasma terlalu besar, banyak dari
cairan ini berpindah ke dalam kompartemen interstitium. Jika volume plasma kurang adekuat
maka tekanan darah akan tetap rendah meskipun kuat atau besarnya tekanan jantung memompa,
pembuluh darah berkontriksi atau cairan interstitium pindah ke pembuluh darah.
Regulasi jangka panjang tekanan darah dilakukan oleh mekanisme haus yang masing masing
mengatur jumlah urin dan asupan cairan. Pusat haus ada di hipotalamus dekat dengan penghasil
vasopressin. Pusat control hipotalamus mengatur sekresi vasopressin dan pengeluaran urin serta
rasa haus. Sekresi vasopressin dan rasa haus dirangsang oleh deficit H2O bebas yang ditekan
oleh kelebihan H2O bebas. Sinyal eksiratorik utama untuk sekresi vasopressin dan rasa haus
berasal dari osmoreseptor hipotalamus. Osmoreseptor ini mengontrol osmolaritas cairan
disekeliling mereka dan selanjutnya mencerminkan konsentrasi keseluruhan lingkungan cairan
internal. Osmolaritas meningkat, kebutuhan akan konservasi H2O bertambah sekrasi vasopressin
dan rasa haus diaktifkan dan mengakibatkan reabsorbsi H2O di tubulus distal dan koligentes
meningkat, pengeluarah urin berkurang, H2O dihemat dan asupan air dirangsang. Efek ini
memulihkan simpanan air yang berkurang sehingga kondisi ini hipertonik ,ereda dengan kondisi
zat terlarut yang normal lagi.
Peran dari reseptor volume atrium kiri adalah sebagai penerima sinyal rasa haus dan perangang
sekresi vasopressin yang terdapat di atrium kiri, memantau tekanan darah yang mengalir yang
mencerminkan volume CES. Saat pendarahan, reseptor volume atrium kiri secara refleks
merangsnag sekresi vasopressin dan meningkatkan rasa haus. Vasopressin yang diicu oleh
penurunan mencolok volume CES dan tekanan arteri disirkulasi menimbulkan vasokonstriksi
pada arteriol. Denagn membantu memperbesar CES dan volume plasma dan meningkatkan
resistensi perifer total, vasopressin membantu mengatasi penurunan tekanan darah yang memicu
sekresi vasopressin.
Peran angiotensin adalah ketika renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan untuk menghemat Na,
angiotensin II merangang sekresi aldosterone dan merangsang rasa haus dan sekresi vasopressin.
Kontrol keseimbangam garam sangat penting untuk mengatur volume CES. Natrium dan anion
menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotic CES. Saat menahan garam, ginjal akan menahan
H2O Karena H2O mengikuti Na secara osmotis. Larutan garam yang ditahan isotonic. Semakin
banyak garam di CES maka makin bnayak H2O di CES. Konsentrasi garam tidak berubah
karena H2O mengikuti garam untuk mempertahankan konsentrasi normal garam.
Jenis dehidrasinya :
5. mineral (Na,K,Cl)
5.1 sifat mineral
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite).
Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak
pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor
atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali
tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air
laut atau minerallainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif
terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa
Inggris, kalium disebut potassium.
Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan natrium sebagai
garam (NaCl), karnalit dan silfit. Logam klorida diperoleh dari penguapan air laut dan endapan
garam. Ditemukan oleh K. Scheele membentuk banyak senyawa mineral padat.
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida
dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas
berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC,
satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77
volume.
Klorida adalah salah satu ion yang penting bagi tubuh karena merupakan anion yang paling
berperan dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit. Klor dalam tubuh digunakan untuk
membentuk Asam Klorida (HCl) untuk membunuh bakteri dan kuman yang masuk ke dalam
tubuh bersama makanan. Darah mengandung 0,9 persen Natrium Klorida. Kekurangan ion
Natrium Klorida mengakibatkan gangguan kesehatan. Kelebihan garam Natrium Klorida juga
dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Manusia memerlukan sekitar 200-500 mg natrium setiap
hari untuk menjaga kadar garam dalam darah agar tetap normal.
Tingkat klorida sering naik turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium
klorida, atau garam, adalah bagian utama dalam darah. Keseimbangan asam-basa dalam serum
darah harus terjaga agar setiap organ tubuh bisa menjalankan tugasnya. Jika derajat keasaman
(pH) tidak seimbang, misalnya terlalu asam atau terlalu basa, mineral tertentu akan mudah
mengendap. Ini bisa mengakibatkan pembentukan batu ginjal, endapan asam urat pada
persendian, dan lain-lain.Darah mengandung 0,9 persen NaCI. Manusia memerlukan sekitar 200-
500 mg natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah agar tetap normal, sehingga
tubuh tetap sehat. Natrium juga penting untuk fungsi otot dan syaraf.
Penyerapan mineral oleh tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor.Masing-masing mineral memiliki
tingkat penyerapan yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat. Selama
penipisan tanah dan pengurangan mineral, banyak makanan yang kita makan sekarang
mengalami kekurangan mineral. Makanan olahan, kelebihan protein, dan pemanis buatan
memerlukan mineral lebih yang tersimpan dalam tubuh kita untuk diuraikan. Proses penguraian
ini memerlukan enzim-enzim, yang membutuhkan seng, kromium, dan tembaga untuk dapat
bekerja. Hal ini juga menyebabkan kekurangan mineral. Segala produk susu, alkohol, obat-
obatan, dan makanan berserat tinggi menghalangi penyerapan mineral.
Defisiensi mineral terjadi ketika kekurangan jumlah dari suatu mineral menyebabkan defisiensi
pada minerla lainnya. Hal ini disebabkan karena minerla akan melengkapi satu sama lain untuk
proses penyerapan dan pengikatan. Zat besi, tembaga. dan seng akan saling berkompetisi jika
jumlah mereka tidak seimbang. Tembaga dibutuhkan untuk mengubah zat besi menjadi
hemoglobin, tetapi jika seng terlalu banyak, sedangkan zat besi kurang, maka tidak akan
terbentuk hemoglobin, yang akhirnya menyebabkan anemia.
Mineral harus dalam bentuk yang dapat masuk ke dalam sel. Mineral yang tidak memenuhi
syarat hanya melewati tubuh, tanpa diserap. Mineral diserap melalui dinding usus dan masuk ke
aliran darah. Untuk memenuhi kebutuhan mineral, terdapat suplemen mineral dalam berbagai
bentuk: elemental, ionic, colloidal and chelated.
6.2 Etiologi
Penyebab hipokalemia meliputi:
1. Peningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tubuh Anda.
2. Beberapa obat dapat menyebabkan kehilangan kalium yang dapat menyebabkan hipokalemia.
Obat yang umum termasuk diuretik loop (seperti Furosemide). Obat lain termasuk steroid,
licorice, kadang-kadang aspirin, dan antibiotik tertentu.
3. Ginjal (ginjal) disfungsi - ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu kondisi yang
disebut Asidosis Tubular Ginjal (RTA). Ginjal akan mengeluarkan terlalu banyak kalium. Obat
yang menyebabkan RTA termasuk Cisplatin dan Amfoterisin B.
4. Kehilangan cairan tubuh karena muntah yang berlebihan, diare, atau berkeringat.
5. Endokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) - aldosteron adalah
hormon yang mengatur kadar potasium. Penyakit tertentu dari sistem endokrin, seperti
aldosteronisme, atau sindrom Cushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium.
6. Miskin diet asupan kalium
Adapun penyebab lain dari timbulnya penyakit hipokalemia : muntah berulang-ulang, diare
kronik, hilang melalui kemih (mineral kortikoid berlebihan obat-obat diuretik).
Penyebab hiponatremia:
Gejala : kadar natrium turun 120-125 mmol/L
6.3 manifestasi klinik
hypokalemia:
a CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang.
b Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut)
c Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual mmuntah.
d Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.
e Ginjal; poliuria,nokturia.
(Price & Wilson, 2006, hal 344)
Hiponatremia dengan penurunan volume CES : peka rangsangm ketakutan, pusing, perubahan
kepribadian, hipotensi postural,termor, kejang dsb
Hiponatremia dengan CES normal atau meningkat : sakit kepala, malas,apatis, kelemahan,
edema, kram otot dsb.
6.4 laboratorium
hypokalemia :
1. Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L.
2. Klorida serum : sering turun, kurang dari 98 mEq/L.
3. Glukosa serum : agak tinggi.
4. Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L.
5. Osmolalitas urine : menurun.
6. GDA : pH dan bikarbonat meningkat (Alkalosit metabolik).
(Doenges 2002, hal 1049)
hiponatremia :
natrium serum : <137 mEq/L
osmolaritas serum menurun
berat jenis urin turun
natrium urin turun
7.2 Etiologi
Bayi dengan kondisi khusus, pneumonia,diare atau muntaber, krang asupan makan atau minum,
factor cuaca.
7.3 patogenensis
Elastisitas normal akan hilang ketika dehidrasi terjadi. mengukur detak nadi, untuk mendeteksi
apakah detaknya sangat cepat atau lambat dan melihat melesaknya fontanel pada bayi yang
masih kecil. Fontanel adalah daerah yang lembut di ubun-ubun bayi, yakni daerah
pertwmuan tulang tengkorak yang belum menyatu dengan sempurna.
Gejala-gejala dehidrasi
Dehidrasi ringan:
Meningkatnya rasa haus
Kegelisahan atau rewel
Menurunnya elastisitas kulit
Mulut dan lidah kering
Mata yang kering karena tidak adanya air mata
Mata yang cekung
Dehidrasi parah:
Tangan dan kaki yang dingin dan lembab
Anak yuang terlihat lemah, tidak sadar, atau lemas
Ketidakmampuan untuk minum
Hilangnya elastisitas kulit secara sepenuhnya
Tidak adanya air mata
Lapisan lender yang sangat kering pada mulut
Pengurangan volume air seni yang parah atau tidak adanya air seni
7:31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.