Kelas A Gabungan
Kelas A Gabungan
11. Menurut permenkes RI no. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, yang bukan
termasuk ke dalam pekerjaan kefarmasian adalah
a. penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat
b. pelayanan obat atas resep dokter
c. pengecekan kesiapan apotek sebelum operasional
d. pelayanan informasi obat
e. pengembangan bahan obat dan obat tradisional
12. Berikut ini sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di
Puskesmas, kecuali
a. Ruang arsip
b. Ruang rawat inap
c. Ruang konseling
d. Ruang penyimpanan bahan medis habis pakai
e. Ruang penerimaan resep
15. Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi
farmasi harus memiliki ……….
a. SIK
b. SIPA
c. SIPA dan SIK
d. STRTTK
e. STRTTK dan SIK
16. Bab IV pada peraturan menteri kesehatan RI No. 30 Tahun 2014 tentang standar
pelayanan kearmasian dia puskesmas yaitu...
a. Sumber Daya Kefarmasian
b. Pembukaan
c. Penutup
d. Distribusi obat
e. Pelayanan farmasi klinik
5. Daftar golongan obat psikotropika yang tercantum dalam Permenkes No. 3 Tahun 2017
adalah ...
A. Golongan I dan II
B. Golongan II dan III
C. Golongan II dan IV
D. Golongan I dan IV
E. Golongan III dan IV
Jawaban : B
UU NO 35 TAHUN 2009
PMK APOTEKER
KELAS A 2014
1. Peraturan menteri nomor dan tahun berapa yang berisi tentang registrasi, izin praktik, dan izin
kerja tenaga kefarmasian?
a. 31 tahun 2016
b. 32 tahun 2014
c. 51 tahun 2009
d. 35 tahun 2014
e. 30 tahun 2014
2. Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki
surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin yang dimaksud yaitu
a. SIA dan SITTK
b. SIPA dan SITTK
c. SIA dan SIPTTK
d. SIPA dan SIPTTK
e. SIA dan SITTK
3. SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian hanya boleh diberikan untuk ..... tempat
fasilitas kefarmasian.
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
e. Lima
4. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk.......
a. Penggunaan single use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
b. Penggunaan ready use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
c. Penggunaan multiple use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
d. Penggunaan triple use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
e. Penggunaan random use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
5. Tujuan pengaturan standar pelayanan kefarmasian di Apotek menurut Permenkes No. 35 tahun
2014 adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Mengingkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian
b. Mejamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
c. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
d. Mengutamakan keselamatan pasien
e. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
6. Peraturan Mentri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
adalah
a. PMK No. 35 tahun 2014
b. PMK No. 30 tahun 2014
c. PMK No. 74 tahun 2016
d. PMK No. 72 tahun 2016
e. PMK No. 34 tahun 2014
7. Penjelasan tentang Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
pada PMK No. 35 tahun 2014 terdapat pada....
a. BAB 1
b. BAB II
c. BAB III
d. BAB IV
e. BAB V
8. Pada BAB tentang Pelayanan Farmasi klinik di apotek, kegiatan pengkajian resep meliputi...
a. Administrasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan kimia
b. Registasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan kimia
c. Administrasi, kesesuaian farmasetik, pertimbangan klinis
d. Administrasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan fisika
e. Administrasi, kesesuaian forensik, pertimbangan klinis
9. Dalam meberikan pelayanan kefarmasian seorang apoteker harus memenuhi persyaratan
administrasi sebagai berikut, kecuali..
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
b. Memiliki Surat Izin Praktek Apoteker
c. Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi
d. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
e. Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
10. Pelayanan Kefarmasian seorang apoteker harus menjalankan peran sebagai berikut, kecuali
a. Pengelola
b. Pemimpin
c. Komunikator
d. Pemberi diagnosa
e. Pemberi Layanan
11. Usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang
memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang
dikehendaki, Merupakan pengertian dari...
a. Review
b. Observasi
c. Audit
d. Efektivitas
e. Pelayanan Mutu
12. 1. Observasi
2. Review
3. Survei
4. Audit
5. Efektivitas
Yang termasuk dalam metode evaluasi mutu dalam farmasi klinik adalah
a. Semua Benar
b. 1,2,3
c. 3,4,5
d. 1,2,3,4
e. 1,2,4
13. Menurut permenkes 73 tahun 2016 wadah penyimpanan obat sekurang-kurangnya memuat?
a. Kode produk, indikasi obat, nomor batch
b. Nomor batch, nama obat, tanggal kadaluwarsa
c. Indikasi obat, nama obat, tanggal kadaluwarsa
d. Nama obat, kode produk, nomor batch
e. Tanggal kadaluarsa , indikasi obat, kode produk
14. Sistem pengeluaran obat di apotek memakai sistem ?
a. FEFO
b. FIFO
c. FEFO dan FIFO
d. Alfabetis
e. Semua salah
15. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian di apotek, seorang apoteker berperan sebagai, kecuali
?
a. Pengelola
b. Pembelajar seumur hidup
c. Penjual
d. Komunikator
e. Pemimpin
16. Dibawah ini merupakan kegiatan dalam pelayanan farmasi klinik, kecuali..
A. Konseling
B. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
C. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
D. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
E. Diagnosa klinik
17. Berikut ini merupakan kriteria pasien yang perlu dikonseling, yaitu...
A. Pasien geriatri
B. Tingkat kepatuhan rendah
C. Memerlukan obat dengan instruksi khusus
D. Pasien penyakit kronis
E. Semua benar
18. Beberapa indikator yang harus dicapai dalam melakukan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian
antara lain..
A. Waktu pelayanan resep 15-30 menit
B. Zero deffect medication error
C. Efektivitas dan efisiensi
D. A dan B benar
E. Semua benar
19. Pernyataan berikut ini benar tentang Pemantauan Terapi Obat, kecuali..
A. Untuk tujuan profilaksis
B. Memastikan terapi obat efektif
C. Dilakukan dengan cara memaksimalkan efikasi
D. Meminimalkan efek samping
E. Salah satu kriteria pasiennya adalah menerima obat lebih dari 5 jenis
20. Salah satu contoh kegiatan survei dalam pelaksanaan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian
adalah..
A. Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional (SPO)
B. Penyimpanan obat
C. Perbandingan harga obat
D. Tingkat kepuasan pasien
E. Ketertiban dokumentasi
1. Yang tidak termasuk ke dalam pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP di puskesmas adalah…
a. Perencanaan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Perizinan
2. Pemusnahan sediaan farmasi dan BMHP yang dilakukan berdasarkan inisiasi sukarela pemilik izin
edar disebut…
a. Mandatory recall
b. Voluntary recall
c. Total recall
d. Self recall
e. Tidak ada yang Benar
3. Ruangan yang bertujuan untuk menyimpan dokumen terkait pengelolaan obat dan BMH dalam
jangka waktu tertentu adalah…
a. Ruang arsip
b. Ruang konseling
c. Gudang
d. Ruang produksi
e. Ruang pengawas
4. Ruangan apa yang harus diletakkan paling depan pada puskesmas?
a. Ruang konseling
b. Ruang rapat
c. Ruang Penerimaan resep
d. Ruang peracikan obat
e. Ruang arsip
5. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya…
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. a, b, c, dan d benar
6. Yang merupakan Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMH adalah
a. Perencanaan
b. Penerimaan
c. Permintaan
d. Penyimpanan
e. a, b, c, dan d benar
7. Permintaan dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMH diajukan kepada…
a. Presiden
b. Walikota
c. Dinkes kab/kota
d. PNS
e. Kecamatan
8. Tahapan pemusnahan dan penarikan sebagai berikut
1. Membuat daftar
2. Koordinasi jadwal, metode, tempat pemusnahan
3. Melakukan pemusnahan
4. Menyiapkan berita acara
5. Menyiapkan tempat
a. 1-2-3-4-5
b. 1-4-2-5-3
c. 1-5-2-3-4
d. 5-4-3-2-1
e. 2-4-1-3-5
9. Permenkes 76 tahun 2016 membahas tentang pelayanan kefarmasian di..
a. Apotek
b. Rumah sakit
c. Puskesmas
d. Klinik
10. Tujuan dari PIO di puskesmas adalah sebagai berikut, kecuali..
a. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat
b. Menunjang penggunaan obat yang rasional
c. Menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
puskesmas, pasien, dan masyarakat
d. Hanya sekedar ingin menyampaikan obat
11. Dalam dunia kerja, seorang apotek minimal harus mempunyai... agar bisa bekerja di suatu
apotek.
a. SIM
b. STRA
c. SKKT
d. SPAK
13. Peraturan Menteri Kesehatan No. 889 Tahun 2011 mengatur tentang
a. Pekerjaan kefarmasian
14. Menurut Pasal 12 Permenkes No. 889 Tahun 2011, surat permohonan STRA harus
melampirkan dokumen dibawah ini, kecuali:
b. fotokopi KTP
d. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin praktik
15. Waktu berlaku STRA menurut Permenkes No. 889 Tahun 2011 adalah
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun
16. Registrasi ulang harus dilakukan minimal ….. sebelum STRA habis masa berlakunya
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 4 bulan
d. 6 bulan
e. 1 tahun
17. Tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian merupakan
definisi dari ...
a. Apoteker
b. Tenaga kefarmasian
c. Tenaga Teknis Kefarmasian
d. Komite Farmasi Nasional
e. Sarjana Farmasi yang telah lulus
18. Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat
tanda registrasi yang terdiri dari...
a. memiliki ijazah S1
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi
c. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker
d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin
praktik
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
a. 998/MENKES/PER/V/2011
b. 989/MENKES/PER/V/2011
c. 889/MENKES/PER/V/2014
d. 989/MENKES/PER/V/2014
e. 889/MENKES/PER/V/2011
22. Seorang apoteker penanggungjawab di puskesmas haru memiliki surat izin yang disebut ....
A. SIPA
B. STRA
C. STRTTK
D. SIKA
E. SIKTTK
23. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib menyerahkan SIPA/SIKA kepada apoteker
yang bersangkuran ..... hari kerja sejak surat permohonan diterima.
A. 15
B. 30
C. 20
D. 40
E. 7
24. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi wajib melaporkan rekapitulasi pemberian/pencabutan
SIPA, SIKA, atau SIKTTK setiap ..... bulan sekali ke Direktur Jenderal.
A. 12
B. 6
C. 8
D. 5
E. 2
25. . Divisi Sertifikasi dan Registrasi bertugas untuk ....
4. Di bawah ini merupakan asas penyelenggaraan jaminan produk halal, kecuali ...
a. Pelindungan
b. Kesejahteraan
c. Kepastian hukum
d. Akuntabilitas dan transparansi
e. Efektivitas dan efisiensi
7. Dalam melaksanakan wewenangnya, BPJPH bekerja sama dengan lembaga berikut ini,
kecuali...
a. Kementerian dan/atau lembaga terkait, LPH, MUI
b. LPH, MUI, BPOM
c. MUI, Kementrian, BPOM
d. BPOM, LPH, Kemenkes
e. Kemenkes, MUI, BPOM
8. Untuk mendirikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut, kecuali ...
a. Memiliki kantor sendiri dan perlengkapannya
b. Memiliki akreditasi dari BPJPH
c. Memiliki Auditor Halal paling sedikit 3 (tiga) orang
d. Memiliki laboratorium atau kesepakatan kerja sama dengan lembaga lain yang
memiliki laboratorium
e. Diketuai Apoteker
9. Berikut merupakan syarat yang harus dipenuhi pemohon untuk mendapatkan izin PBF,
kecuali…
a. Berbadan hukum (perseroan terbatas atau koperasi);
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. Memiliki secara tetap apoteker WNI sebagai penanggung jawab;
d. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai CDOB.
e. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus pernah terlibat baik langsung
atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang farmasi dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
10. Surat Permohonan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Badan, dan Kepala
Balai POM dengan mencantumkan, kecuali :
a. alamat kantor PBF pusat;
b. alamat gudang pusat dan gudang tambahan;
c. nama apoteker penanggung jawab pusat; dan
d. nama apoteker penanggung jawab gudang tambahan.
e. peta lokasi dan denah bangunan gudang tambahan.
11. yang termasuk ke dalam Persyaratan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis
kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala
Badan, dan Kepala Balai POM, kecuali :
a. Fotokopi izin PBF
b. Fotokopi Surat tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab gudang tambahan
c. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab
d. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang
e. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak
12. Dalam Hal apoteker penanggung jawab tidak dapat melaksanakan tugas, apoteker yang
bersangkutan harus menunjuk apoteker lain sebagai pengganti sementara yg bertugas
paling lama untuk:
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan
13. Berikut ini adalah hal yang harus dicantumkan dalam permohonan gedung PBF dan
persyaratan kecuali…
a. Alamat kantor PBF pusat
b. Alamat Gudang
c. Nama apoteker yang bertanggung jawab
d. Fotokopi izin PBF
e. Nama Pedagang
23. Untuk mengukur pencapaian standar yang telah ditetapkan dalam pengendalian mutu
pelayanan kefarmasian diperlukan indikator, Indikator dibedakan menjadi:
A. Indikator persyaratan maksimal dan Indikator penampilan maksimal
B. Indikator persyaratan minimal dan Indikator pelayanan minimal
C. Indikator persyaratan minimal dan Indikator penampilan minimal
D. Indikator pemastian minimal dan Indikator penampilan minimal
E. Indikator pemastian minimal dan Indikator pelayanan minimal
24. Dalam pelaksanaan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian dilakukan melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi yang harus dapat dilaksanakan oleh ...
A. Kepala bada POM
B. Direktur Industri Farmasi
C. Quality assurance
D. Quality control
E. Instalasi Farmasi sendiri atau dilakukan oleh tim audit internal.
25. Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi menjadi 3 jenis program evaluasi, yaitu
Prospektif, Konkuren, dan Retrospektif. Kegiatan yang termasuk dalam program
evaluasi konkuren yaitu…
A. Memantau kegiatan konseling Apoteker dan peracikan Resep oleh Asisten
Apoteker
B. Survei konsumen, laporan mutasi barang, audit internal
C. Standar prosedur operasional, dan pedoman.
D. Standar prosedur operasional, dan konseling apoteker
E. Percikan resep oleh asisten apoteke, laporan mutasi barang, audit internal
26. Di bawah ini yang termasuk dalam metoda evaluasi yang digunakan pada pengendalian
mutu pelayanan kefarmasian di Rumah sakit adalah …
A. Audit (pengawasan)
B. Review (penilaian)
C. Survei
D. Observasi
E. Semua jawaban benar