Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 1_NPM (001-005, 026)

1. Peraturan pemerintah No.51 Tahun 2009 menjelaskan tentang?


a. Industri farmasi
b. PBF
c. Apotek
d. Pekerjaan kefarmasian
e. Semua benar
2. Jaminan kualitas oleh distributor untuk pentebaran obat merata dan teratur, pengamanan
laulintas dan penggunaan obat tepat, keabsahan dan mutu obat, dan penyimpanan obat
aman & sesuai kondisi yang dipersyaratkan disebut....
a. CPOB
b. CPKB
c. CPOTB
d. CDOB
e. CPKB
3. Setiap Tenaga Kefarmasian yang melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian di Indonesia wajib
memiliki surat izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasian bekerja, kecuali
a. SIPA
b. SIK
c. SIP
d. STRA
e. STRTTK
4. Dibawah ini yang merupakan tujuan pelayanan farmasi klinik di puskesmas, antara lain:
a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
c. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat.
d. Mewujudkan derajat kesehatan.
e. untuk menunjang pelayanan
5. Singkatan dari SIPA, yaitu :
a. Surat Izin Praktik Apoteker
b. Surat Izin Pembuka Apotek
c. Surat Izin Pengusaha Apoteker
d. Surat Izin Pengusaha Angkutan
e. Surat Izin Praktik Apotek
6. STRTTK berlaku selama :
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun
7. Berikut ini yang termasuk sediaan farmasi, kecuali ...
a. Obat
b. Bahan obat
c. Obat tradisional
d. Alat-alat kesehatan
e. Kosmetika
8. Dibawah ini sarana yang digunakan untuk untuk mendistribusikan atau menyalurkan
sediaan farmasi, yaitu ...
a. Fasilitas kesehatan
b. Fasilitas produksi sediaan farmasi
c. Fasilitas distribusi sediaan farmasi
d. Fasilitas kefarmasian
e. Fasilitas pelayanan kefarmasian
9. Berikut ini yang merupakan pedoman untuk menjalankan praktik profesi kefarmasian
secara baik adalah ...
a. Standar profesi
b. Standar kefarmasian
c. Standar prosedur operasional
d. Standar asosiasi
e. Organisasi profesi
10. Berikut ini merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyimpanan obat
dan bahan medis habis pakai, kecuali

a. bentuk dan jenis sediaan

b. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban)

c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar

d. narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus

e. kelarutan dari sediaan

11. Menurut permenkes RI no. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, yang bukan
termasuk ke dalam pekerjaan kefarmasian adalah
a. penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat
b. pelayanan obat atas resep dokter
c. pengecekan kesiapan apotek sebelum operasional
d. pelayanan informasi obat
e. pengembangan bahan obat dan obat tradisional

12. Berikut ini sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di
Puskesmas, kecuali
a. Ruang arsip
b. Ruang rawat inap
c. Ruang konseling
d. Ruang penyimpanan bahan medis habis pakai
e. Ruang penerimaan resep

13. Tenaga Kefarmasian terdiri dari ……..


a. Apoteker
b. Tenaga Kefarmasian
c. Apoteker dan tenaga kefarmasian
d. Apoteker dan Dokter
e. Perawat dan Dokter
14. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian disebut………..
a. Fasilitas Kefarmasian
b. Fasilitas Distribusi
c. Fasilitas Pelayanan
d. Fasilitas Distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
e. Fasilitas Pengadaan Sediaan Farmasi

15. Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi
farmasi harus memiliki ……….
a. SIK
b. SIPA
c. SIPA dan SIK
d. STRTTK
e. STRTTK dan SIK

16. Bab IV pada peraturan menteri kesehatan RI No. 30 Tahun 2014 tentang standar
pelayanan kearmasian dia puskesmas yaitu...
a. Sumber Daya Kefarmasian
b. Pembukaan
c. Penutup
d. Distribusi obat
e. Pelayanan farmasi klinik

17. Berikut merupakan sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya, kecuali...


a. Puskesmas Pembantu
b. Posyandu
c. Polindes
d. Kantin
e. Puskesmas Keliling

Permenkes No. 3 Tahun 2017

1. Mengatur tentang apakah Permenkes No. 3 Tahun 2017?


A. Perubahan penggolongan psikotropika
B. Perubahan penggolongan narkotika
C. Perubahan penggolongan obat prekursor
D. Peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
E. Peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan psikotropika dan prekursor
Jawaban : A

2. Mengacu pada peraturan apakah diadakannya Permenkes No.3 Tahun 2017?


A. Permenkes No 9 Tahun 2015
B. Permenkes No 10 Tahun 2015
C. Permenkes No 11 Tahun 2015
D. Permenkes No 12 Tahun 2015
E. Permenkes No 13 Tahun 2015
Jawaban : A

3. Manakah diantara ini yang mengatur tentang psikotropika


A. UU No.5 Tahun 1997
B. UUD 1945
C. UU No.24 Tahun 2009
D. UU No.13 Tahun 2013
E. UUDS 1950
Jawaban : A

4. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 berisi tentang ....


A. Kesehatan
B. Apoteker
C. Psikotropika
D. Penggolongan obat prekursor
E. Narkotika
Jawaban : A

5. Daftar golongan obat psikotropika yang tercantum dalam Permenkes No. 3 Tahun 2017
adalah ...
A. Golongan I dan II
B. Golongan II dan III
C. Golongan II dan IV
D. Golongan I dan IV
E. Golongan III dan IV
Jawaban : B

6. Berikut merupakan nama obat psikotropika golongan IV, kecuali


A. Alprazolam
B. Barbital
C. Metilfenidat
D. Bromazepam
E. Diazepam
Jawaban : C

UU NO 35 TAHUN 2009

1. Pengertian narkotika dijelaskan dalam UU No 35 tahun 2009 …


a. Pasal 1 ayat 1
b. Pasal 1 ayat 2
c. Pasal 2 ayat 1
d. Pasal 2 ayat 2
e. Pasal 3

2. Yang tidak dijelaskan dalam UU No 35 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 yaitu…


a. Narkotika
b. Precursor narkotika
c. Industri Farmasi
d. Pedagang besar farmasi
e. Apotek

3. Menurut UU No 35 tahun 2009 pasal 8 ayat 1, golongan narkotika yang dilarang


digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan yaitu…
a. Golongan I
b. Golongan II
c. Golongan III
d. Golongan IV
e. Semua golongan

4. Peredaran narkotika diatur dalam UU No 35 tahun 2009 Bab…


a. IV
b. V
c. VI
d. VII
e. VIII

5. Lembaga pemerintah yang bertugas memberantas narkoba sesuai dengan UU No 35


tahun 2009 pasal 35 ayat 1 adalah…
a. KPK
b. BNN
c. BPK
d. LSM
e. Kepolisian
6. Aturan tata cara pemusnahan Barang Bukti narkotika diatur pada Pasal?
a. Pasal 91
b. Pasal 85
c. Pasal 88
d. Pasal 99
e. Pasal 100

PMK APOTEKER

1. Dibawah ini merupakan tenaga kefarmasian kecuali...


a. Sarjana Farmasi
b. Ahli Madya Farmasi
c. Analis Farmasi
d. Apoteker
e. Asisten Apoteker
2. SIA (Surat Izin Apotek) berlaku selama?
a. 10 tahun
b. 2 tahun
c. 5 tahun
d. 1 tahun
e. 4 tahun
3. Apabila apoteker pemegang SIA meninggal, maka pemerintah daerah akan menunjuk
apoteker lain dalam jangka waktu paling lama?
a. 1 bulan
b. 5 tahun
c. 3 bulan
d. 1 tahun
e. 2 minggu
4. Syarat pendirian apotek adalah, kecuali…
a. Lokasi pendirian apotek
b. Sarana dan prasarana apotek
c. Adanya apoteker
d. Adanya laboratorium klinik
5. Menurut pasal 22 Bab IV Tentang Penyelenggaraan pada PMK Apotek No 9 Tahun 2017
bahwa ketentuan resep adalah …
a. Pasien berhak meminta salinan resep
b. Resep bersifat rahasia
c. Resep harus disimpan paling singkat 5 tahun diapotek
d. Salinan resep tidak perlu disahkan oleh apoteker
6. Pembinaan dan pengawasan apotek dapat dilakukan oleh, kecuali…
a. Menteri Kesehatan
b. Organisasi Profesi
c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
d. Organisasi IDI

SOAL WIRUS KELOMPOK 3

KELAS A 2014

- Nurul Kartika H 260110140013


- Valentine Sofiani 260110140014
- Ulvi Zasvia 260110140015
- Melissa 260110140016
- Berlian Hanutami 260110140017
- M.Thoriq Zulfahmi 260110140029

1. Peraturan menteri nomor dan tahun berapa yang berisi tentang registrasi, izin praktik, dan izin
kerja tenaga kefarmasian?
a. 31 tahun 2016
b. 32 tahun 2014
c. 51 tahun 2009
d. 35 tahun 2014
e. 30 tahun 2014

2. Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki
surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin yang dimaksud yaitu
a. SIA dan SITTK
b. SIPA dan SITTK
c. SIA dan SIPTTK
d. SIPA dan SIPTTK
e. SIA dan SITTK
3. SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian hanya boleh diberikan untuk ..... tempat
fasilitas kefarmasian.
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
e. Lima
4. Bahan medis habis pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk.......
a. Penggunaan single use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
b. Penggunaan ready use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
c. Penggunaan multiple use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
d. Penggunaan triple use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
e. Penggunaan random use yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
5. Tujuan pengaturan standar pelayanan kefarmasian di Apotek menurut Permenkes No. 35 tahun
2014 adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Mengingkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian
b. Mejamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
c. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
d. Mengutamakan keselamatan pasien
e. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
6. Peraturan Mentri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
adalah
a. PMK No. 35 tahun 2014
b. PMK No. 30 tahun 2014
c. PMK No. 74 tahun 2016
d. PMK No. 72 tahun 2016
e. PMK No. 34 tahun 2014
7. Penjelasan tentang Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
pada PMK No. 35 tahun 2014 terdapat pada....
a. BAB 1
b. BAB II
c. BAB III
d. BAB IV
e. BAB V
8. Pada BAB tentang Pelayanan Farmasi klinik di apotek, kegiatan pengkajian resep meliputi...
a. Administrasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan kimia
b. Registasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan kimia
c. Administrasi, kesesuaian farmasetik, pertimbangan klinis
d. Administrasi, kesesuaian intrinsik, pertimbangan fisika
e. Administrasi, kesesuaian forensik, pertimbangan klinis
9. Dalam meberikan pelayanan kefarmasian seorang apoteker harus memenuhi persyaratan
administrasi sebagai berikut, kecuali..
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
b. Memiliki Surat Izin Praktek Apoteker
c. Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi
d. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
e. Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
10. Pelayanan Kefarmasian seorang apoteker harus menjalankan peran sebagai berikut, kecuali
a. Pengelola
b. Pemimpin
c. Komunikator
d. Pemberi diagnosa
e. Pemberi Layanan
11. Usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang
memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang
dikehendaki, Merupakan pengertian dari...
a. Review
b. Observasi
c. Audit
d. Efektivitas
e. Pelayanan Mutu
12. 1. Observasi
2. Review
3. Survei
4. Audit
5. Efektivitas
Yang termasuk dalam metode evaluasi mutu dalam farmasi klinik adalah
a. Semua Benar
b. 1,2,3
c. 3,4,5
d. 1,2,3,4
e. 1,2,4
13. Menurut permenkes 73 tahun 2016 wadah penyimpanan obat sekurang-kurangnya memuat?
a. Kode produk, indikasi obat, nomor batch
b. Nomor batch, nama obat, tanggal kadaluwarsa
c. Indikasi obat, nama obat, tanggal kadaluwarsa
d. Nama obat, kode produk, nomor batch
e. Tanggal kadaluarsa , indikasi obat, kode produk
14. Sistem pengeluaran obat di apotek memakai sistem ?
a. FEFO
b. FIFO
c. FEFO dan FIFO
d. Alfabetis
e. Semua salah
15. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian di apotek, seorang apoteker berperan sebagai, kecuali
?
a. Pengelola
b. Pembelajar seumur hidup
c. Penjual
d. Komunikator
e. Pemimpin
16. Dibawah ini merupakan kegiatan dalam pelayanan farmasi klinik, kecuali..
A. Konseling
B. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
C. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
D. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
E. Diagnosa klinik
17. Berikut ini merupakan kriteria pasien yang perlu dikonseling, yaitu...
A. Pasien geriatri
B. Tingkat kepatuhan rendah
C. Memerlukan obat dengan instruksi khusus
D. Pasien penyakit kronis
E. Semua benar

18. Beberapa indikator yang harus dicapai dalam melakukan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian
antara lain..
A. Waktu pelayanan resep 15-30 menit
B. Zero deffect medication error
C. Efektivitas dan efisiensi
D. A dan B benar
E. Semua benar

19. Pernyataan berikut ini benar tentang Pemantauan Terapi Obat, kecuali..
A. Untuk tujuan profilaksis
B. Memastikan terapi obat efektif
C. Dilakukan dengan cara memaksimalkan efikasi
D. Meminimalkan efek samping
E. Salah satu kriteria pasiennya adalah menerima obat lebih dari 5 jenis

20. Salah satu contoh kegiatan survei dalam pelaksanaan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian
adalah..
A. Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional (SPO)
B. Penyimpanan obat
C. Perbandingan harga obat
D. Tingkat kepuasan pasien
E. Ketertiban dokumentasi

1. Yang tidak termasuk ke dalam pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP di puskesmas adalah…
a. Perencanaan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Perizinan
2. Pemusnahan sediaan farmasi dan BMHP yang dilakukan berdasarkan inisiasi sukarela pemilik izin
edar disebut…
a. Mandatory recall
b. Voluntary recall
c. Total recall
d. Self recall
e. Tidak ada yang Benar
3. Ruangan yang bertujuan untuk menyimpan dokumen terkait pengelolaan obat dan BMH dalam
jangka waktu tertentu adalah…
a. Ruang arsip
b. Ruang konseling
c. Gudang
d. Ruang produksi
e. Ruang pengawas
4. Ruangan apa yang harus diletakkan paling depan pada puskesmas?
a. Ruang konseling
b. Ruang rapat
c. Ruang Penerimaan resep
d. Ruang peracikan obat
e. Ruang arsip
5. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya…
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. a, b, c, dan d benar
6. Yang merupakan Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMH adalah
a. Perencanaan
b. Penerimaan
c. Permintaan
d. Penyimpanan
e. a, b, c, dan d benar
7. Permintaan dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMH diajukan kepada…
a. Presiden
b. Walikota
c. Dinkes kab/kota
d. PNS
e. Kecamatan
8. Tahapan pemusnahan dan penarikan sebagai berikut
1. Membuat daftar
2. Koordinasi jadwal, metode, tempat pemusnahan
3. Melakukan pemusnahan
4. Menyiapkan berita acara
5. Menyiapkan tempat

Urutan yang benar yaitu….

a. 1-2-3-4-5
b. 1-4-2-5-3
c. 1-5-2-3-4
d. 5-4-3-2-1
e. 2-4-1-3-5
9. Permenkes 76 tahun 2016 membahas tentang pelayanan kefarmasian di..
a. Apotek
b. Rumah sakit
c. Puskesmas
d. Klinik
10. Tujuan dari PIO di puskesmas adalah sebagai berikut, kecuali..
a. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat
b. Menunjang penggunaan obat yang rasional
c. Menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
puskesmas, pasien, dan masyarakat
d. Hanya sekedar ingin menyampaikan obat

11. Dalam dunia kerja, seorang apotek minimal harus mempunyai... agar bisa bekerja di suatu
apotek.
a. SIM
b. STRA
c. SKKT
d. SPAK

12. SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker) berlaku selama...


a. 6 tahun
b. 6 bulan
c. 5 tahun
d. Seumur hidup

13. Peraturan Menteri Kesehatan No. 889 Tahun 2011 mengatur tentang

a. Pekerjaan kefarmasian

b. Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit

c. Pelayanan kefarmasian di Apotek

d. Registrasi, izin praktek, dan izin tenaga kerja kefarmasian

e. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas

14. Menurut Pasal 12 Permenkes No. 889 Tahun 2011, surat permohonan STRA harus
melampirkan dokumen dibawah ini, kecuali:

a. fotokopi ijazah Apoteker

b. fotokopi KTP

c. fotokopi surat sumpah/janji Apoteker

d. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin praktik

e. fotokopi sertifikat kompetensi profesi yang masih berlaku

15. Waktu berlaku STRA menurut Permenkes No. 889 Tahun 2011 adalah

a. 1 tahun
b. 2 tahun

c. 3 tahun

d. 4 tahun

e. 5 tahun

16. Registrasi ulang harus dilakukan minimal ….. sebelum STRA habis masa berlakunya

a. 1 bulan

b. 3 bulan

c. 4 bulan

d. 6 bulan

e. 1 tahun

17. Tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian merupakan
definisi dari ...

a. Apoteker
b. Tenaga kefarmasian
c. Tenaga Teknis Kefarmasian
d. Komite Farmasi Nasional
e. Sarjana Farmasi yang telah lulus

18. Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat
tanda registrasi yang terdiri dari...

a. STRA atau STRTTK


b. SIPA atau SIKA
c. SIKTTK
d. SIPA
e. SIKA

19. Masa berlaku STRA dan STRTTK adalah selama...


a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 4 tahun
d. 5 tahun
e. 10 tahun

20. Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan:

a. memiliki ijazah S1
b. memiliki sertifikat kompetensi profesi
c. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker
d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin
praktik
e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang mengatur tentang


Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian adalah permenkes no....

a. 998/MENKES/PER/V/2011
b. 989/MENKES/PER/V/2011
c. 889/MENKES/PER/V/2014
d. 989/MENKES/PER/V/2014
e. 889/MENKES/PER/V/2011

22. Seorang apoteker penanggungjawab di puskesmas haru memiliki surat izin yang disebut ....

A. SIPA
B. STRA
C. STRTTK
D. SIKA
E. SIKTTK
23. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib menyerahkan SIPA/SIKA kepada apoteker
yang bersangkuran ..... hari kerja sejak surat permohonan diterima.

A. 15
B. 30
C. 20
D. 40
E. 7
24. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi wajib melaporkan rekapitulasi pemberian/pencabutan
SIPA, SIKA, atau SIKTTK setiap ..... bulan sekali ke Direktur Jenderal.

A. 12
B. 6
C. 8
D. 5
E. 2
25. . Divisi Sertifikasi dan Registrasi bertugas untuk ....

A. Menyusun cetak biru pengembangan pendidikan berkelanjutan


B. Membina serta mengawasi tenaga kefarmasian dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasian
C. Menyusun pedoman pengembangan pendidikan berkelanjutan
D. Menyiapkan rancangan cetak biru sertifikasi dan registrasi
E. Menetapkan angka Satuan Kredit Profesi (SKP) pada pelaksanaan pengembangan
pendidikan berkelanjutan

TUGAS SOAL REGULASI


KELOMPOK 5

Ayu Dwi Putri S (260110140023)


Imroatul Chusniah (260110140024)
Henivia Novanti (260110140025)
Arif Lukman H. (260110140031)
Nadya Indah D. (260110140032)
Ina Widia (260110140034)

1. Undang-undang mengenai produk halal adalah…


a. Nomor 30 tahun 2014
b. Nomor 31 tahun 2014
c. Nomor 32 tahun 2014
d. Nomor 33 tahun 2014
e. Nomor 34 tahun 2014
2. Sertifikat halal berlaku selama…
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun

3. Biaya untuk memperoleh sertifikat halal ditanggung oleh…


a. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
b. Jaminan Produk Halal (JPH)
c. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
d. Pelaku usaha yang mengajukan sertifikat halal
e. Lembaga dan instansi terkait

4. Di bawah ini merupakan asas penyelenggaraan jaminan produk halal, kecuali ...
a. Pelindungan
b. Kesejahteraan
c. Kepastian hukum
d. Akuntabilitas dan transparansi
e. Efektivitas dan efisiensi

5. Tujuan penyelenggaraan jaminan produk halal yang benar adalah ...


a. Memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan
Produk Halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan Produk
b. Menurunkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha untuk memproduksi dan menjual Produk
Halal.
c. Meningkatkan harga produk
d. Meningkatkan keuntungan bagi pelaku usaha
e. Menurunkan jumlah produk import yang tidak halal
6. Pengakuan kehalalan suatu Produk yang dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa halal
tertulis yang dikeluarkan oleh MUI merupakan pengertian dari ...
a. Surat izin pelaku usaha
b. Sertifikat halal
c. Sertifikat MUI
d. Surat izin BPJPH
e. Sertifikat BPJPH

7. Dalam melaksanakan wewenangnya, BPJPH bekerja sama dengan lembaga berikut ini,
kecuali...
a. Kementerian dan/atau lembaga terkait, LPH, MUI
b. LPH, MUI, BPOM
c. MUI, Kementrian, BPOM
d. BPOM, LPH, Kemenkes
e. Kemenkes, MUI, BPOM

8. Untuk mendirikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut, kecuali ...
a. Memiliki kantor sendiri dan perlengkapannya
b. Memiliki akreditasi dari BPJPH
c. Memiliki Auditor Halal paling sedikit 3 (tiga) orang
d. Memiliki laboratorium atau kesepakatan kerja sama dengan lembaga lain yang
memiliki laboratorium
e. Diketuai Apoteker

9. Berikut merupakan syarat yang harus dipenuhi pemohon untuk mendapatkan izin PBF,
kecuali…
a. Berbadan hukum (perseroan terbatas atau koperasi);
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. Memiliki secara tetap apoteker WNI sebagai penanggung jawab;
d. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai CDOB.
e. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus pernah terlibat baik langsung
atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang farmasi dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;

10. Surat Permohonan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Badan, dan Kepala
Balai POM dengan mencantumkan, kecuali :
a. alamat kantor PBF pusat;

b. alamat gudang pusat dan gudang tambahan;

c. nama apoteker penanggung jawab pusat; dan

d. nama apoteker penanggung jawab gudang tambahan.
e. peta lokasi dan denah bangunan gudang tambahan.

11. yang termasuk ke dalam Persyaratan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis
kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala
Badan, dan Kepala Balai POM, kecuali :
a. Fotokopi izin PBF
b. Fotokopi Surat tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab gudang tambahan
c. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab
d. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang
e. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak

12. Dalam Hal apoteker penanggung jawab tidak dapat melaksanakan tugas, apoteker yang
bersangkutan harus menunjuk apoteker lain sebagai pengganti sementara yg bertugas
paling lama untuk:
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan
13. Berikut ini adalah hal yang harus dicantumkan dalam permohonan gedung PBF dan
persyaratan kecuali…
a. Alamat kantor PBF pusat
b. Alamat Gudang
c. Nama apoteker yang bertanggung jawab
d. Fotokopi izin PBF
e. Nama Pedagang

14. Berikut yang bertugas dapat mencabut izin PBF yaitu


a. Direktur jenderal
b. Kepala badan
c. Kepala dinas kesehatan provinsi
d. Kepala dinas kesehatan local
e. Kepala dinas kesehatan kota

15. Bagaimana suatu PBF dapat diaktifkan kembali?


a. Jika BPOM telah membuktikan pemenuhan syarat administratif sesuai permenkes
b. Jika PBF Pusat atau cabang telah membuktikan pemenuhan syarat administratif
sesuai permenkes
c. Jika PBF Pusat atau cabang telah membuktikan pemenuhan syarat administratif sesuai
undang- undang
d. Jika BPOM telah membuktikan pemenuhan syarat administratif sesuai undang-undang
e. Benar semua
16. Siapakah yang menentukan halal atau tidaknya suatu produk?
a. NU
b. BPOM
c. MUI
d. DINKES
e. MUI DAN BPOM

17. Apa kepanjangan dari JPH?


a. Jaminan Produk Halal
b. Jaminana Produksi Halal
c. Jenis Produk Halal
d. Jenis Produk Halal
e. Jasa Pelegalan Halal

18. Yang tidak termasuk kewajiban memperoleh sertifikat halal adalah:


a. Mencantumkan label Halal terhadap produk
b. Menjaga kehalalan produk
c. Memperbarui sertifikat halal
d. Melaporkan perubahan komposisi Bahan kepada BPJPH
e. Personania wajib beragama Islam

Soal-Soal Kewirus Kelompok 6

1. Apoteker dalam melaksanakan kegiatan Pelayanan Kefarmasian tersebut juga harus


mempertimbangkan faktor risiko yang terjadi yang disebut dengan :
A. Manajemen Emosi
B. Manajemen Resiko
C. Manajemen Waktu
D. Manajemen Pemasaran
E. Manajemen Keuangan
2. Rumah Sakit dinyatakan bahwa Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Persyaratan
kefarmasian harus menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang bermutu, bermanfaat, aman, dan terjangkau. Tertulis di dalam :
A. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
B. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
C. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
D. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009
E. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
3. Peraturan menteri kesehatan tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit
adalah…
A. Permenkes no 72 tahun 2016
B. Permenkes no 73 tahun 2016
C. Permenkes no 74 tahun 2016
D. Permenkes no 48 tahun 2016
4. Yang termasuk tujuan PIO (PElayanan Infromasi Obat) adalah…
A. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di
lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah sakit
B. Memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki
C. Meningkatkan terapi obat yang rasional,
D. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi dokter
5. Yang termasuk dalam kegiatan Konseling obat adalah :
A. Mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui
three prime questions;
B. Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter
C. Pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang
tidak dikehendaki (rotd);
D. Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi obat.
6. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi, kecuali….
A. Dokumentasi
B. Visite
C. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
D. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
7. Yang termasuk persyaratan farmasetik dalam pengkajian dan pelayanan resep adalah…
A. Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan;
B. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat;
C. Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien;
D. Tanggal resep;
8. Yang termasuk persyaratan klinis dalam pengkajian dan pelayanan resep adalah…
A. Alergi dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD);
B. Aturan dan cara penggunaan
C. Dosis dan jumlah obat;
D. Ruangan/unit asal resep

9. Kegiatan yang dilakukan dalam penelusuran riwayat penggunaan obat adalah …


A. Penelusuran riwayat penggunaan obat kepada pasien/keluarganya dan
melakukan penilaian terhadap pengaturan penggunaan obat pasien
B. Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan ketidaksesuaian dokumentasi.
C. Bersama dengan tim penyuluhan kesehatan rumah sakit (PKRS) melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap
D. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya yang melakukan penelitian.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang standar pelayanan kefarmasian
di rumah sakit ialah nomer?
A. NOMOR 72 TAHUN 2016
B. NOMOR 73 TAHUN 2016
C. NOMOR 74 TAHUN 2016
D. NOMOR 75 TAHUN 2016
11. Pelayanan Kefarmasian di Rumah sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu?
A. Kegiatan yang bersifat manajerial dan kegiatan pelayanan farmasi klinik
B. Kegiatan gotong royong dan membangun rumah sakit
C. Kegiatan masak-masak dan menjahit
D. Kegiatan farmasi industry dan farmasi kimia
12. Pelaksanaan Evaluasi Penggunaan Obata tau PTO, kecuali?
A. Pemantaaun dokter
B. Pemantauan efek terapi obat
C. Pemantaauan efek samping obat
D. Pemantauan kadar obat dalam darah (PKOD)
13. Peran Apoteker dalam Komite/Tim lain yang terkait penggunaan Obat di Rumah Sakit
keculai?
A. Pengendalian dokter yang merawat pasien
B. Mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
C. Terapi rumatan metadon
D. Pengendalian infeksi rumah sakit

14. Pelaksanaan dispensing sedian steril, salah satunya adalah?


A. Melakukan pencampuran Obat suntik
B. Pemantauan efek terapi obat
C. Pemantaauan efek samping obat
D. Pemantauan kadar obat dalam darah (PKOD)
15. Mengkaji dan melaksanakan pelayanan resep atau permintaan obat merupakan bagian dari?
A. Pelayanan farmasi klinik
B. Pelayanan farmasi fisik
C. Pelayanan farmasi kimia
D. Pelayanan industry
16. Selain kebutuhan Apoteker untuk Pelayanan Kefarmasian di rawat inap dan rawat jalan,
diperlukan juga masing-masing 1 (satu) orang Apoteker untuk kegiatan Pelayanan
Kefarmasian di ruang tertentu, kecuali?
A. Ruang mayat
B. UGD
C. ICU
D. Pelayanan informasi obat
17. Suatu kepala intalasi farmasi diutamakan telah memiliki pengalaman bekerja di intalasi
farmasi minimal berapa tahun?
A. 3 tahun
B. 6 tahun
C. 5 tahun
D. 8 tahun
E. 10 tahun
18. Pada perhitungan beban kerja 1 orang apoteker pada pelayanan kefarmasian rawat jalan 1
orang apoteker tersebut ideal nya melayani berapa pasien?
A. 45 pasien
B. 15 pasien
C. 50 pasien
D. 20 pasien
E. 11 pasien
19. Berapa tempatur suhu pada ruang Aseptic Dispensing diruang bersih dan ruang steril?
A. 17-250C
B. 16-250C
C. 15-250C
D. 14-250C
E. 13-250C
20. Apakah yang diharapkan dengan adanya pengendalian mutu dalam suatu pelayanan
kefarmasian?
A. Dapat meningkatkan kesejahteraan social
B. Mencerdaskan kehidupan bangsa
C. Ikut membantu pemerintah dalam hal pemerataan pelayanan
D. Dapat terbentuk proses peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian yang
berkesinambungan.
E. Melaksanakan amanah pembukaan UUD 1945
21. Sebutkan kegiatan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian yaitu sebegai berikut, ...
A. Perencanaan; pelaksanaan; tindakan hasil monitoring dan evaluasi
B. Penyusunan proposal; pelayanan; tindakan hasil monitoring dan evaluasi
C. Perencanaan; pelaksanaan; pelayanan, pemberian informasi obat
D. Perencanaan; pelayanan; pemastian mutu
E. Penyusunan proposal, peningkatan skala produksi, tindakan hasil monitoring dan
evaluasi
22. Berikut merupakan tahapan program pengendalian mutu:
i. Penilaian kualitas Pelayanan Kefarmasian
ii. Penilaian ulang kualitas Pelayanan Kefarmasian;
iii. Up date kriteria.
iv. Mendefinisikan kualitas Pelayanan Kefarmasian
v. Pendidikan personel dan peningkatan fasilitas pelayanan bila diperlukan;

Urutan tahapan program pengendalian mutu yang benar adalah..

A. ii, iv, i, iii, v


B. iv, i, v, ii, iii
C. i, ii, iii, iv, v
D. v, iv, iii, ii, i
E. i, iv, v, ii, iii

23. Untuk mengukur pencapaian standar yang telah ditetapkan dalam pengendalian mutu
pelayanan kefarmasian diperlukan indikator, Indikator dibedakan menjadi:
A. Indikator persyaratan maksimal dan Indikator penampilan maksimal
B. Indikator persyaratan minimal dan Indikator pelayanan minimal
C. Indikator persyaratan minimal dan Indikator penampilan minimal
D. Indikator pemastian minimal dan Indikator penampilan minimal
E. Indikator pemastian minimal dan Indikator pelayanan minimal

24. Dalam pelaksanaan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian dilakukan melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi yang harus dapat dilaksanakan oleh ...
A. Kepala bada POM
B. Direktur Industri Farmasi
C. Quality assurance
D. Quality control
E. Instalasi Farmasi sendiri atau dilakukan oleh tim audit internal.
25. Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi menjadi 3 jenis program evaluasi, yaitu
Prospektif, Konkuren, dan Retrospektif. Kegiatan yang termasuk dalam program
evaluasi konkuren yaitu…
A. Memantau kegiatan konseling Apoteker dan peracikan Resep oleh Asisten
Apoteker
B. Survei konsumen, laporan mutasi barang, audit internal
C. Standar prosedur operasional, dan pedoman.
D. Standar prosedur operasional, dan konseling apoteker
E. Percikan resep oleh asisten apoteke, laporan mutasi barang, audit internal
26. Di bawah ini yang termasuk dalam metoda evaluasi yang digunakan pada pengendalian
mutu pelayanan kefarmasian di Rumah sakit adalah …
A. Audit (pengawasan)
B. Review (penilaian)
C. Survei
D. Observasi
E. Semua jawaban benar

Anda mungkin juga menyukai