Kontaminasi bahan pencemar yang berasal dari aktivitas industri, pertanian, peternakan, maupun kegiatan rumah tangga telah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang signifikan pada badan air seperti sungai, danau dan waduk. Walaupun saat ini telah diberlakukan berbagai macam kebijakan dan peraturan terkait dengan pengendalian pencemaran air, diantaranya: PP No. 82 tahun 2001 dan Permen LH No. 13 Tahun 2010, namun lemahnya praktek pengawasan dan penegakan hukum menyebabkan penurunan kualitas air di badan air terus berlangsung. PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) bergerak di bidang eksploitasi minyak bumi. Cakupan eksploitasi mulai dari evaluasi kandungan reservoir hingga memproduksinya dari dalam perut bumi. Produk yang dihasilkan adalah minyak mentah yang akan dipasarkan di beberapa negara untuk pengolahan lebih lanjut. PT CPI Duri memiliki luas 14052 ha. Limbah yang dihasilkan berupa limbah gas, padat, dan cair dengan bentuk penanganannya masing – masing. Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah terbakar, beracun, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya yang dapat membahayakan lingkungan hidup,serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya (Katz dan Dawston, 1997). Limbah hasil eksplorasi dan produksi minyak ini termasuk dalam kategori limbah B3 sumber spesifik dalam lampiran I PP no. 85 Tahun 1999 dengan kode D220. Berdasarkan uji data hasil uji Toxicity Characterization Leaching Procedures (TCLP) yang telah dilakukan oleh PT CPI maka lumpur pengeboran, fluida berminyak dan tanah terkontaminasi minyak merupakan salah satu limbah yang tergolong B3. Oleh karena itu, limbah tersebut harus ditangani sesuai dengan PP no. 85 Tahun 1999, Permen ESDM No. 45 Tahun 2006 tentang pengelolaan lumpur bor pada kegiatan pengeboran minyak dan gas bumi, Permen LH No 13 Tahun 2007 tentang injeksi limbah hasil kegiatan eksplorasi minyak bumi, dan Permen LH no 128 Tahun 2003 tentang penanganan tanah terkontaminasi minyak secara biologis. 1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui proses pengelolaan limbah pasir berminyak,lumpur bor,dan tanah terkontaminasi minyak pada proses eksploitasi minyak bumi.