Anda di halaman 1dari 8

Penanggulangan Kabut Asap yang Terjadi di

Indonesia

GIOVANI NANDO ERICO DIANTAMA 102015078


AGUNG SETIAWAN 102015103
WAHYU HIDAYAT 102015126
LUTFI SYAIFAN 102015241

Kelas E
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Pendahuluan
Latar Belakang
Kabut asap yang terjadi akhir-akhir ini bukanlah sebuah fenomena yang baru. Persoalan kabut
asap seakan menjadi persoalan yang abadi. Kejadian ini merupakan anomali yang selalu
berulang, bahkan sejak pemerintahan orde baru hingga pemerintahan saat ini. Kabut asap ini
bukanlah kejadian yang tanpa sebab, namun merupakan manifestasi dari sikap tamak dari para
pengusaha-pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Masifnya pembukaan besar-besaran
lahan gambut oleh para pengusaha perkebunanan kelapa sawit, merupakan salah satu
penyebab dari kebakaran lahan dan hutan diwilayah Sumatera dan Kalimantan. Para pengusaha
ini sengaja membakar lahan-lahan gambut untuk memperluas perkebunan mereka. Kita tau
bahwa lahan gambut itu tidaklah seperti tanah kebayakan, lahan gambut yang terbakar akan
lebih sulit dipadamkan karena api juga merembat dibawah tanah. Tapi disinilah yang dicari oleh
para pengusaha yaitu, pembersihan lahan yang maksimal dan sisa-sisa dari kebakaran itu akan
akan menjadi pupuk bagi tanaman kelak.
Demi alasan ekonomi ini mereka terus melakukan pola pembakaran lahan dan hutan ini terus
menerus. Dan kita tau bersama akibat dari keserakahan mereka. Betapa banyaknya pihak yang
dirugikan oleh asap hasil dari kebakaran lahan dan hutan itu. Bahkan sampai ada jatuhnya
korban jiwa dan lumpuhnya berbagai sektor ekonomi, dan masih banyak lagi akibat buruk dari
ketamakan para pengusaha ini.

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja penyebab terjadinya kabut asap di Indonesia dan
mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan, serta mengetahui solusi yang tepat untuk
menanggulanginya.

Rumusan Masalah
 Apa penyebab terjadinya kabut asap ?
 Apa saja dampak yang ditimbulkan ?
 Bagaimana cara menanggulanginya ?

Hipotesis
 Terjadinya kabut asap dipicu akibat tidak terkendalinya pembakaran lahan dan hutan
oleh pengusaha perkebunan.
 Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang kesehatan, ekonomi dan sosial.
Metodologi
Metode yang kami gunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam makalah ilmiah
ini adalah dengan menggunakan metode observasi dari berbagai sumber.

Pembahasan
Penyebab Terjadinya Kabut Asap
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kabut asap. Diantaranya yaitu :
 7 penyebab terjadinya kabut asap menurut mantan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono :
1. Cuaca yang ekstrim
2. Lahan gambut yang mudah terbakar
3. Cara bercocok tanam penduduk dengan cara membakar
4. Tindakan membakar secara meluas bermotif finansial
5. Tidak optimalnya pencegahan oleh aparat tingkat bawah
6. Kurang cepat dan efektifnya pemadaman api
7. Penegak hukum yang tidak bisa menyentuh master-mind pembakar. 1

 Penyebab terjadinya kabut asap tak lain karena adanya pembakaran lahan di sejumlah
wilayah. Pasalnya, pembakaran lahan merupakan salah satu cara mudah dan murah
dalam membuka lahan. Pembakaran lahan ini dilakukan secara masal, baik dari kalangan
petani lokal ataupun perusahan-perusahan perkebunan menerapakan metode
pembakaran lahan. 2

 Lambannya pemadaman kebakaran hutan. Terdapat empat hal yang menyebabkan


lambannya proses pemadaman. Pertama, wilayah yang terbakar sangat luas. Kedua,
kebakaran terjadi di lahan gambut. Ketiga, kekeringan membuat api semakin sulit
dipadamkan. Dan keempat, titik-titik api sulit dijangkau karena keterbatasan akses. 3

Dampak yang ditimbulkan akibat kabut asap


 Dampak dalam bidang kesehatan
1. Infeksi paru-paru dan saluran napas jadi lebih mudah terjadi, terutama karena
ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit
(agent) serta buruknya lingkungan (environment).
2. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain,
seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah
lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
4. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai
penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan
untuk mendapat gangguan kesehatan.
5. Kemampuan dalam mengatasi infeksi paru dan saluran pernapasan menjadi
berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
6. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan di sarana
air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
7. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta
menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi. 4

 Dampak dalam bidang Ekonomi


1. Terganggunya aktivitas penerbangan. PT Angkasa Pura II selaku pengelolaan
sejumlah bandara mengaku jelas merugi dengan adanya bencana kabut asap yang
menggangu penerbangan di sejumlah daerah. 5
2. Terganggunya arus distribusi barang ke dan dari daerah-daerah yang terpapar kabut
asap dikarenakan jarak pandang yang terlalu kecil mengakibatkan tersendatnya alur
transportasi.
3. Lumpuhnya aktivitas perekonomian masyarakat yang daerahnya terpapar kabut
asap. Seperti aktivitas perdagangan, dan lain sebagainya.

 Dampak dalam bidang sosial


1. Terganggunya proses belajar mengajar diwilayah yang terdampak kabut asap,
seperti di wilayah sumatera dan kalimantan. Sekolah-sekolah diwilayah itu harus
meliburkan siswanya karena Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sudah melewati
batas berbahaya.
2. Terganggunya aktivitas-akivitas masyarakat yang dilakukan diluar rumah, seperti
prosesi-prosesi adat dan aktivitas sosial kemasyarakat juga akan terganggu.
3. Terganggunya aktivitas-aktivitas keagamaan, seperti shalat berjama’ah bagi muslim,
pergi ke gereja bagi kristiani, dan lain sebagainya.
Penutup
Kesimpulan
Hipotesis terbukti. Karena kabut asap kebanyakan terjadi disebabkan oleh pembakaran lahan
dan hutan. Dan kabut asap juga berpengaruh buruk disektor kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Kabut asap bukanlah point utama yang harus dihilangkan namun kebakaran lahan dan hutanlah
vektor utama yang harus dihilangkan, agar tidak timbul kembali persoalan kabut asap
dikemudian hari.

Solusi
Berikut ini upaya-upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi bencana kabut asap yang
terjadi di Indonesia :

1. Upaya dapat dilakukan oleh pemerintah


 Penatagunaan lahan sesuai dengan peruntukan masing-masing.
 Pengembangan sistem/teknik budi daya perkebunan dengan sistem produksi
yang tidak rentan kebakaran.
 Pengembangan sistem/status kepemilikan lahan secara jelas.
 Pencegahan perubahan ekologi secara besar-besaran melalui pembatasan
konversi lahan hutan.
 Menyadarkan masyarakat akan pentingnya informasi iklim, bahaya kebakaran
serta kerugian yang akan ditimbulkannya.
 Sosialisasi penerpan teknik penyiapan lahan tanpa bakar (zero burning).
 Pengembangan sistem penegakan hukum bagi setiap pelaku pelanggaran
peraturan pencegahan dan penaggulangan kebakaran.
 Pengembangan sistem informasi mengenai faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kebakaran serta tata cara mengeliminir faktor tersebut.
 Memberikan peringatan kepada semua lapisan masyarakat pada awal musim
kemarau tentang adanya larangan membakar, menumpuk bahan bakar dan
meminta masyarakat melapor bila terjadi kebakaran.
 Penerapan sistem peringatan dini dan tindakan dini kepada seluruh lapisan
masyarakat dan perusahaan perkebunan.
 Pelatihan bagi regu atau satgas pemadaman tentang strategi dan teknik
penanggulangan kebakaran.
 Perumusan langkah dan strategi pengendalian kebakaran dan dampaknya yang
juga dapat dlaksanakan dengan tepat dilapangan.
2. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan perkebunan
 Melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di
beberapa lokasi dan disekitar areal usaha.
 Melengkapi sarana dan prasarana serta personil regu pemadam kebakaran yang
memadai.
 Membuat sekat bakar disekeliling areal rawan kebakaran dan memasang berupa
sebuah papan peringatan bahaya kebakaran.
 Melakukan penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi usaha dan melakukan
koordinasi dengan pihak instansi terkait.
 Melakukan patroli pengamanan sesuai jadwal yang telah ditetapkan secara rutin.
 Melaporkan upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan serta memberikan
laporan setiap kejadian kebakaran.
 Melaporkan rencana penyiapan lahan dan replanting.

3. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat


 Tidak melakukan pembakaran dalam penyiapan lahan.
 Menjaga dan mencegah serta menanggulangi terjadinya kebakaran dilingkungan
tiap masing-masing dan sekitarnya.
 Melaporkan setiap kejadian kebakaran hutan dan lahan kepada pemerintah
daerah setempat.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut dengan baik. Maka bukan tidak mungkin bencana
kabut asap dapat ditanggulangi dan bahkan dicegah untuk terjadi kembali dikemuian hari.
Karena kami selaku penyusun makalah ilmiah ini sadar bahwa bencana kabut asap ini
merupakan tanggung jawab kita bersama selaku warga masyarakat. Maka dari itu kita harus
saling bersinergi untuk menanggulangi dan mencegah bencana tersebut kembali terjadi.
Sumber Referensi
1. http://daerah.sindonews.com/read/845209/24/7-sebab-kabut-asap-di-riau-menurut-
sby-1395080064
2. http://m.kompasiana.com/basabrawijaya/kabut-asap-makin-menyiksa-salah-
siapa_55f63cc71793732205ec47ec&ei=uEfn91pv&lc=en-
ID&s=1&m=362&ts=1445931648&sig=APONPFnPsMRQLaFu_sMlbuxC79WNA6EWJg
3. http:/m.tempo.co/read/fokus/2015/09/16/3253/kabut-asap-ini-4-penyebab-
lambannya-pemadaman-kebakaran-hutan&ei=i6Rn-Gcy&lc=en-
ID&s=1&m=362&ts=1445932103&sig=APONPFkmZCssN-4qoTG0QlvLjnRliSYvw
4. http://dinkes.baritokualakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8
0:awas-bahaya-kabut-asap-&catid=41:berita-umum&Itemid=28
5. http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/asap-riau-juga-merugikan-sosial-dan-
ekonomi
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai