Anda di halaman 1dari 3

Kids Zaman Now

Oleh:
Saifullah Kamil
XII-A
Pada saat ini teknologi berkembang pesat seiring dengan berkembangannya zaman.
Sekarang ini telah banyak orang yang menggunakan teknologi ini untuk membantuk mereka
di berbagai bidang. Bukan hanya orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga sekarang sudah
menggunakan teklonogi. Anak–anak ini sering disebut dengan istilah “Generasi Millennial
atau Generasi Y”. Generasi Millinnial sendiri adalah sekolompok orang yang lahir setelah
Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Maka ini berarti
millennials adalah generasi muda yang berumur 17 – 37 pada tahun ini. Generasi Millennial
sangat mendominasi karena kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada. Namun
akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah “Kids Zaman Now”. Istilah tsersebut digunakan
sebagai sindiran sekaligus ungkapan rasa miris terhadap perilaku anak muda zaman sekarang
yang dianggap tidak sesuai norma.
Perilaku anak muda zaman sekarang yang tidak senonoh, tidak terlepas dari berbagai
macam faktor yang menyebabkan mereka berkelakuan buruk. Faktor-faktor ini dapat
menyebabkan rusaknya generasi muda yang saat ini kita sebagai istilah “Kids Zaman Now”.
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkannya ialah:
1. Orang tua yang kurang memberikan perhatian
Faktor pertama tentu disebabkan oleh orang tua. Perilaku anak menggambarkan
pola asuh orang tua. Zaman sekarang banyak orang tua yang terlalu sibuk bekerja
demi menafkahi anak, tapi tidak mau melihat atau mengetahui perkembangan anak.
Hal inilah yang menjadi awal dari kemunculan faktor-faktor lain yang
menyebabkan kelakuan anak semakin buruk.
2. Imbas dari modernisasi
Di zaman milenial ini, semuanya serba modern dan berbau teknologi. Semuanya
serba mudah dan instan sehingga menyebabkan anak zaman milenial menjadi malas
dalam segala hal. Selain itu, modernisasi menyebabkan semua hal yang seharusnya
tidak boleh diketahui oleh anak menjadi sangat terbuka dan menjadi faktor
pendukung selanjutnya dari rusaknya generasi masa kini.
3. Pergaulan yang salah
Salah pergaulan tentunya menjadi faktor yang sangat mendukung bagi rusaknya
kelakuan anak zaman sekarang. Bisa jadi ini merupakan imbas dari faktor di atas
yang menyebabkan para anak-anak yang senasib membentuk suatu golongan yang
pada akhirnya meresahkan masyarakat.
4. Pendidikan sekolah yang kurang tegas
Pola pendidikan zaman dahulu dan zaman sekarang sangatlah berbeda dalam segala
hal, terutama soal hukuman. Zaman dahulu para guru menghukum murid dengan
sangat keras dan orangtua pun tidak ada yang protes dan menyebabkan kelakuan
generasi terdahulu masih dalam kondisi baik. Bandingkan dengan sekarang,
hukuman paling berat yang diterima siswa mungkin hanya push up atau dihukum
di depan kelas. Itu pun para orang tua protes. Hal inilah yang menyebabkan anak
zaman sekarang cenderung tidak menghormati guru dan bermanja-manja atau
bermalas-malasan.
5. Menghamba pada istilah, “nakal itu keren”
Anak generasi milenial sangatlah mudah dibodohi dengan kata-kata semacam itu.
Mindset mereka menganggap bahwa dengan nakal mereka akan dibilang keren.
Padahal nakal justru akan membunuh mereka. Mulai dari merokok, narkoba, hingga
seks bebas justru akan merusak kesehatan mereka sendiri dan bisa berujung pada
kematian.
6. Atau, “Ah, mumpung masih muda!”
Siapa yang akan menjamin bahwa manusia bisa berumur panjang? Tidak ada kan?
Para remaja telah berubah mindset-nya dengan kata-kata tersebut. Mereka
menganggap bahwa masa muda harus dihabiskan dengan bersenang-senang.
Padahal, kehidupan setelah lulus jauh lebih berat dan mereka justru tidak
memikirkannya.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus benar-benar memperhatikan betul
faktor-faktor tersebut. Jangan sampai hal-hal kecil dapat merusak kita sebagai generasi muda.
Adapun beberap hal yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda agar bermanfaat, yaitu:
1. Berfikiran kritis
Terbukalah dengan apa yang ada disekeliling kita, mulai dari masalah politik,
ekonomi hingga sosial dan budaya. Jangan telan mentah-mentah informasi yang
kamu dapatkan. Cobalah untuk berfikir kritis dan pikirkan apa yang bisa kamu
kontribusikan untuk memecahkan masalah di sekitar anda.
2. Gunakan media sosial secara bijak
Media sosial bisa menjadi pedang bermata dua, tergantung bagaimana kamu
menggunakannya. Maka gunakanlah dengan bijak, hindari penyebaran informasi
tanpa fakta.
3. Bantu orang lain
Memikirkan orang lain bukan berarti hanya memperhatikan keluarga kamu saja.
Melainkan konsep masyarakat secara keseluruhan. Jika kamu dapat membantu 10
atau bahkan 100 keluarga sekaligus, kenapa harus cuma satu?
4. Buat visi yang realistis
Tentukan visi yang ingin anda capai. Dalam membuat visi kamu harus SMART
yaitu, Spesific Measureable, Achieveable, Reasonable dan juga Timephased.
Beberapa elemen itu yang membuat visi kamu bukan hanya omong kosong.
Indonesia membutuhkan banyak anak muda dengan visi yang jelas dan eksekusi
yang nyata.
5. Bangun ide
Setelah kamu memiliki visi yang SMART. Buatlah ide yang dapat membantu anda
mencapai visi anda tadi. Diskusikan ide dengan orang-orang di sekitar kamu.
Jangan takut ide kamu dicuri, karena tidak ada ide yang original, dan ingatlah ide
itu murah yang mahal eksekusinya.

Anda mungkin juga menyukai