Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK TENTANG ANEMIA

PADA NY.M DI RUANG PERAWATAN RUBY


RSUD ANSARI SALEH BANJARMASIN

DI SUSUN OLEH :

M. Reza Apriandi 15.IK.436


Muhammad Helmy 15.IK.432
Paujiah Permata Sari 15.IK.441
Sri Martiwi 15.IK.447

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : ANEMIA


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : RUBY
NAMA MAHASISWA : 1. M. REZA APRIANDI
2. MUHAMMAD HELMY
3. PAUJIAH PERMATA SARI
4. SRI MARTIWI

Banjarmasin,……………….2018

Menyetujui,

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Program Studi Ilmu Keperawatan


Banjarmasin Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Banjarmasin
Pembimbing Klinik (PK) Pembimbing Akademik (PA)

…………………………………. ………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : ANEMIA


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : RUBY
NAMA MAHASISWA : 1. M. REZA APRIANDI
2. MUHAMMAD HELMY
3. PAUJIAH PERMATA SARI
4. SRI MARTIWI

Banjarmasin,……………….2018

Menyetujui,

RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Program Studi Ilmu Keperawatan


Banjarmasin Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Banjarmasin
Pembimbing Klinik (PK) Pembimbing Akademik (PA)

…………………………………. ………………………………….
Ruangan Rawat : Ruby Tanggal Dirawat : Minggu, 11 Maret 2018

I. Pengkajian
Hari/Tanggal pengkajian : Senin, 12 Maret 2018
A. IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 73 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Pangeran
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal masuk RS : Minggu, 11 Maret 2018
Diagnosa Medis : Anemia
Nomer Rekam Medik : 20.XX.XX

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Pangeran
Hubungan dengan klien : Cucu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak dan keletihan setelah beraktivitas
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 11-01-2018 pasien beraktivitas seperti
biasanya lalu tiba-tiba pasien merasa sesak yang di sertai pusing dan letih
kemudian pasien terbaring lemas di rumah, kemudian karena sang cucu merasa
khawatir dengan kondisi pasien dia pun langsung membawa pasien ke RS dan di
bawa ke igd. Pasien mengatakan sesak setelah beraktivitas, pasien mengatakan
merasa pusing setelah beraktivitas, pasien mengatakan merasakan letih setelah
beraktivitas, pasien mengatan merasa lemas setelah beraktivitas, pasien
mengatakan cepat lelah kalau berdiri sebentar, pasien tampak lemah, pasien
tampak letih, TTV : TD = 180/100mmHg, P = 115x/menit, R = 33x/menit, T =
36,8ºC, tampak terdapat nafas cuping hidung setelah beraktivitas, tampak adanya
retraksi dinding dada, pasien tampak berusaha untuk bernafas.

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil.

4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga


Pasien mengatatakan tidak memiliki penyakit keturunan.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
TTV :
TD = 180/100mmHg P = 115
RR = 33x/menit T = 36,8ºC

Tingkat kesadaran : Composmentis


GCS : E4, V5, M6
Antropometri
PB/TB : 157cm
BB : 52Kg
2. Kulit
Kulit berwana sawo matang, kulit tampak bersih, kulit tampak sedikit kering, kulit
tampak keriput, tidak terdapat luka dan ulkus, tidak ada lesi, turgor kulit kembali
<2 detik, pitting edema (-) pada ekstremitas bawah.

3. Kepala dan Leher


Distribusi rambut merata, berwarna putih uban, tidak ada terlihat lesi atau luka di
kepala, tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terlihat benjolan
pada leher, tidak terlihat adanya pelebaran vena jugularis, tidak terlihat adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak teraba benjolan pada leher, pasien
dapat menggerakan lehernya ke semua arah.

4. Penglihatan dan Mata


Kedua bola mata tampak simetris, keadaan umum mata baik, mata sejajar
dengan telinga, konjungtiva tampak anemis, skelera mata tidak ikterik, reflek pupil
baik mengecil saat terkena cahaya, pasien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.

5. Penciuman dan Hidung


Keadaan umum hidung baik, tidak ada lesi atau luka, tidak terdapat polip dan
peradangan, tidak ada sekret atau darah yang keluar dari kedua lubang hidung,
terdapat nafas cuping hidung setelah beraktivitas. Pasien tampak terpasang
Nasal Kanul dengan konsentrasi 3 liter

6. Pendengaran dan Telinga


Keadaan umum kedua telinga baik, tidak ada luka atau lesi, telinga tampak
simetris, tidak tampak ada cairan yang keluar dari lubang telinga pasien, fungsi
pendengaran kedua telinga baik, karena pasien dapat mendengar suara detik jam
tangan yang di letakkan ke sebelah telinga pasien, pasien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
7. Mulut dan Gigi
Keadaan umum mulut baik, terdapat karies pada gigi, tidak terdapat peradangan
pada mulut, tidak ada gangguan saat menelan, organ pencernaan bagian atas
berfungsi dengan baik, pasien tidak menggunakan gigi palsu.

8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi


Inspeksi : terdapat retraksi dinding dada, bentuk dada tampak simetris, tidak ada
kelainan bentuk dada, tidak tampak pembesaran ictus kordis.

Palpasi : tidak terdapat benjolan atau lesi pada dada, taktil premitus seimbang,
getaran antara kiri dan kanan seimbang, ictus kordis tidak teraba.

Perkusi : Suara lapang paru terdengar sonor dan jantung redup.

Auskultasi : Suara nafas mengi dan tidak ditemukan suara tambahan, bunyi
S1 dan S2 tunggal

Sirkulasi : ujung jari berwarna kemerahan CRT <2 detik, SpO2 = 97%

9. Abdomen
Inspeksi : Keadaan umum abdomen baik, tidak terdapat benjolan dan lesi serta
luka pada abdomen, warna kulit sawo matang

Auskultasi : Suara bising usu 8x/menit.

Palpasi : Tidak ada massa dan benjolan pada abdomen, turgor kulit baik, tidak
ada asites, dan tidak terdapat nyeri saat di palpasi.

Perkusi : Terdengar suara timpani.

10. Genetalia dan Reproduksi


Tidak ada kelainan bentuk anatomi pada genetalia pasien.
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Ektremitas atas dan bawah tampak simetris, tampak terpasang infus di ektremitas
kanan atas, pasien tampak dapat menggerakkan ektremitas atas dan bawah.
5555 5555 Keterrangan :
5555 5555 0 = Tidak ada pergerakan otot.
1 = Hanya terdapat kontraksi otot.
2 = Terdapat pergerakan sendi tapi tidak dapat melawan gravitasi.
3 = Dapat melawan gravitasi tanpa adanya tahanan sedang.
4 = Dapat melawan gravitasi dengan adanya tahanan sedang.
5 = Dapat pergerak dengan normal dan dapat melawan tahanan
penuh tanpa hambatan.

D. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGI, SOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat sakit)
Di rumah :
No Aktivitas 0 1 2 3 4 5

1 Mandi V

2 Toilet V

3 Mobilitas ditempat tidur V

4 Berpakaian V

5 Berjalan V
Di RS :

No Aktivitas 0 1 2 3 4 5

1 Mandi V

2 Toilet V

3 Mobilitas ditempat tidur V

4 Berpakaian V

5 Berjalan V

Keterangan :
0 = mampu merawat diri secara penuh
1 = memerlukan alat bantu
2 = memerlukan bantuan orang lain/pengawasan
3 = memerlukan alat bantu, pengawasan dan bantuan orang lain
4 = bergantung dengan alat bantu
5 = sangat bergantung dengan alat bantu, pengawasan dan bantuan orang lain

2. Personal Hygiene
Di rumah :
Aktivitas Di rumah

Mandi 2x sehari

Keramas 1x sehari

Gosok gigi 2x sehari

Potong kuku 1x dalam 2 minggu


Di RS :

Aktivitas Di RS

Mandi 1x sehari

Keramas Tidak ada

Gosok gigi 2x sehari

Potong kuku Tidak ada

3. Nutrisi
Di rumah :
Pasien mengatakan makan 3x sehari pada saat dirumah dan pasien minum air
putih 8 gelas sehari atau lebih pada saat dirumah.

Di RS :
Pasien mengatakan di RS pasien memakan makanan oleh TIM ahli gizi 3x sehari
dan makanannya selalu dihabiskan oleh pasien dengan diet TKTP (Tinggi kalori
tinggi protein).

4. Eliminasi (BAB dan BAK)


Di rumah :
Pasien mengatakan BAB dirumah 1x sehari dan BAK nya kurang lebih 3x sehari
kata pasien.

Di RS :
Pasien mengatakan BAB nya di RS 1x sehari dan kadang 1x 2hari kata pasien
dan BAK nya kurang lebih 4-5x sehari.

5. Seksualitas
Pasien sudah menopause dan tidak bisa lagi berhubungan tubuh, pasien berjenis
kelamin perempuan.
6. Psikososial
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, kerabat, tetangga dan bahkan
tenga kesehatan baik.

7. Spiritual
Pasien mengatakan ketika sakit selalu berdo’a meminta kesembuhan.

E. DATA FOKUS
1. Data Subjektif
a. Pasien mengatakan sesak setelah beraktivitas
b. Pasien mengatakan merasa pusing setelah beraktivitas
c. Pasien mengatakan merasakan letih setelah beraktivitas
d. Pasien mengatakan merasa lemas setelah beraktivitas
e. Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil
f. Pasien mengatakan cepat lelah kalau berdiri sebentar

2. Data Objektif
a. Pasien tampak lemah
b. Pasien tampak letih
c. Pasien tampak lemas
d. TTV : TD = 180/100mmHg
P = 115x/menit
R = 33x/menit
T = 36,8ºC
e. Tampak terdapat nafas cuping hidung setelah beraktivitas
f. Tampak ada retraksi dinding dada
g. Pasien tampak berusaha untuk bernafas
h. Terdengar suara mengi
i. SpO2 = 97%
j. Pasien tampak terpasang Oksigen Nasal Canul dengan konsentrasi 3 Liter
k. Skala Aktifitas 2
l. HB = 5,7
F. HASIL LABORATORIUM
Hasil Laboratorium Normal semua kecuali :

No Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

1. HB 5,7 Mg/dl 12.0-17.4

2. Creatinine 1,7 Mg/dl 0,6-1,0

3. HCT 20,7 % 37,0-54,0

4. RDW 22,8 % 11,5-14,5


G. TERAPI FARMAKOLOGI
No Nama Dosis Cara Komposisi Golonga Indikasi/ Efek
Obat Pemberian Obat Kontraindikasi Samping
(Isi)
1 NaCl 20 tpm IVFD Na dan Cl Koloid Indikasi : 1. Demam
(500ml) 1. Hiponatremi 2. Abses
a 3. Nekrosis
2. Keseimban jaringan
gan cairan 4. Infeksi
tubuh 5. Trombosi
3. Terapi s vena
untuk 6. Hipervol
alkalosis emia
metabolik
Kontraindikasi :
1. Hipernatre
mia
2. Retensi
cairan
2 Furosem 2x1 IV Furosemida Diuretik Indikasi: 1. Mual
ide Pagi 1. Edema muntah
(1 amp) dan 2. Jantung 2. Diare
malam 3. Sirosis hati 3. Ruam
4. Gangguan 4. Ganggua
ginjal n
5. Sindrom keseimb
nefrotik angan
6. Hipertensi elektrolit
Kontraindikasi : 5. Hiperglik
1. Gangguan emia
defisiensi 6. Urtikaria
kalium 7. Eritema
2. Glomerolun multiform
efritis akut, a
insufisiensi 8. Agranulo
ginjal akut sitosis
3. Hipersensiti
f
4. Anuria
5. Wanita
hamil
6. Ibu
menyusui
3 Lansopr 2x1 IV Lansoprazo Antagoni Indikasi : 1. Sakit
azole Pagi le s 1. Ulkus kepala
(30mg) dan duodenum 2. Nausea
malam 2. Benign 3. Ruam
ulkus gaster 4. Edema
3. Reluks perifer
esofagitis 5. Arthalgia
Kontraindikasi :
1. Hipersensiti
f
2. Alergi
4 Sukralfat 4x2 Per Oral Sukralfat Sitoprote Indikasi : 1. Diare
(500mg) ktif 1. Tukak 2. Mual
duodenum 3. Mengant
2. Tukak uk
lambung 4. Ruam
3. Gastritis 5. keracuna
kronis n
4. Tukak 6. hipersen
lambung sitifitas
5. Perdarahan
rectal
Kontraindikasi :
1. Hipersensiti
f
2. Gagal ginjal
kronis
3. nefropati
5 Spirolact 1x1 Per Oral Spironolact Diuretik Indikasi : 1. Ganggua
on Siang one 1. Hipertensi n ginjal
(25mg x essensial 2. Mengant
10) 2. Edema uk
pada gagal 3. Hiperkal
jantung emia
kognitif 4. Hiponatr
3. Sirosis hati emia
4. Sindrom 5. Ruam
nefrotik 6. Ginekom
5. Hiperaldost astia
eronisme
kontraindikasi :
1. Gagal ginjal
progrsif
2. Hiperkalemi
a
6 Ramipril 1x1 Per Oral Ramipril Teratoge Indikasi : 1. Peningka
tablet nik 1. Hipertensi tan
(5mg) 2. Gagal kreatinin
jantung 2. Peningka
kongestif tan
3. Infark bradikini
miokard n
akut 3. Hipotensi
4. Nefropati 4. Gagal
glomeulus ginjal
nondiabetik akut
5. Nefropati 5. Hiperkal
insipiens emia
Kontraindikasi : 6. Angione
1. Hipersensiti urotik
f edema
2. Angioedem 7. Mual
a muntah
3. Diabetes 8. Infeksi
melitus saluran
pernafas
an atas
9. Diare
10. Asthenia
11. ruam

7 Miniaspi 0-1-0 Per Oral Acetylsalicy Indikasi : 1. Iritasi


a lic 1. Mencegah pencerna
(80mg) agresi an
plaletet 2. Mual
2. Mencegah muntah
iskemik 3. Perdarah
Kontraindikasi : an
1. Hipersensiti pencerna
fitas an
2. Tukak 4. Tukak
peptik peptik
3. Varisela 5. Seranga
4. Gejala n
influenza dispneu
5. Perdarahan 6. Trombosi
subkutan penia
II. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Ketidakefektifan Pola Nafas Kelelahan


1. Pasien mengatakan sesak
nafas setelah beraktivitas
2. Pasien mengatakan lemas
setelah beraktivitas
3. Pasien mengatakan memiliki
riwayat penyakit asma sejak
kecil.

DO :
1. Tampak terdapat nafas cuping
hidung setelah beraktivitas
2. Tampak ada retraksi dinding
dada
3. Terdengar suara mengi
4. Pasien tampak terpasang
Oksigen Nasal Canul dengan
konsentrasi 3 Liter
5. TTV : TD = 180/100mmHg
P = 115x/menit
R = 33x/menit
T = 36,8ºC
2. DS : Keletihan Anemia
1. Pasien mengatakan merasa
pusing setelah beraktivitas
2. Pasien mengatakan merasa
letih setelah beraktivitas
3. Pasien mengatakan merasa
lemas setelah beraktivitas
4. Pasien mengatakan cepat
lelah kalau berdiri sebentar
DO :
1. Pasein tampak lemah
2. Pasien tampak letih
3. HB = 5,7 mg/dl
3. DS : Intoleransi Aktivitas Ketidakseimbangan antara
1. Pasien mengatakan sesak suplei dan kebutuhan
setelah beraktivitas Oksigen
2. Pasien mengatakan merasa
pusing setelah beraktivitas
3. Pasien mengatakan merasa
letih setelah beraktivitas
4. Pasien mengatakan cepat
lelah kalau berdiri sebentar.
5. Pasien mengatakan memiliki
riwayat penyakit asma sejak
kecil

DO :
1. Tampak terdapat nafas cuping
hidung
2. Pasien tampak lemah
3. Pasien tampak letih
4. Skala Aktifitas 2
5. HB 5,7 mg/dl
Prioritas Masalah :

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d Penurunan Energi / Kelelahan


2. Keletihan b.d Anemia
3. Intoleransi Aktifitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai Oksigen Dengan Kebutuhan
III. INTERVENSI (PERENCANAAN)
Hari/ No Diagnosa Planning Intervensi
Tanggal (NOC) (NIC)

Selasa, 1 Ketidakefek Setelah dilakukan Airway Management


13-03- tifan Pola tindakan keperawatan 1x1 1. Posisikan pasien untuk
2018 Nafas b.d jam pola nafas efektif memaksimalkan ventilasi
Kelelahan dengan kriteria hasil : 2. Auskultasi suara nafas, catat
- Respiratory status : adanya suara tambahan
ventilation 3. Monitor respirasi dan status O2
- Respiratory status :
Oxygen Therapy
airway patency
- Vital sign status 1. Berikan therapy oksigen
1. Mendemonstrasikan 2. Pertahankan jalan nafas yang
batuk efektif dan suara paten
nafas yang bersih, 3. Atur peralatan oksigenasi
tidak ada sianosis dan 4. Monitor aliran oksigen
dyspneu (mampu 5. Pertahankan posisi pasien
mengeluarkan sputum, 6. Observasi adanya tanda
mampu bernafas hipoventilasi
dengan mudah, tidak
Vital Sign Monitoring
ada pursed lips)
2. Menunjukkan jalan 1. Monitor TTV sebelum, selama,
nafas yang paten dan setelah beraktivitas
(pasien tidak merasa 2. Monitor pola pernafasan abnormal
tercekik, irama nafas, 3. Monitor suhu, warna, dan
frekuensi pernafasan kelembaban kulit
dalam rentang normal 4. Monitor sianosis perifer
tidak ada suara nafas 5. Identifikasi penyebab perubahan
abnormal) TTV
3. TTV dalam rentang
normal (tekanan
darah, nadi,
pernafasan)
Selasa, 2 Keletihan Setelah dilakukan Energy Management
13-03- b.d Anemia tindakan keperawatan 1x2 1. Observasi adanya pembatasan
2018 jam pasien tidak lagi dalam melakukan aktivitas
merasakan letih dengan 2. Kaji adanya factor yang
kriteria hasil : menyebabkan kelelahan
- Endurance 3. Monitor nutrisi dan sumber energy
- Concentration yang adekuat
- Energy conservation 4. Monitor pasien akan adanya
- Nutritional status : kelelahan fisik dan emosi secara
energy berlebihan
1. Memverbalisasikan 5. Bantu aktivitas sehari-hari sesuai
peningkatan energy dengan kebutuhan
dan merasa lebih baik 6. Konsultasikan dengan ahli gizi
2. Menjelaskan untuk meningkatkan asupan
penggunaan energi makanan yang berenergi tinggi
untuk mengatasi
kelelahan
3. Kecemasan menurun
4. Glukosa darah
adekuat
5. Kualitas hidup
meningkat
6. Istirahat cukup
7. Mempertahankan
kemampuan untuk
berkonsentrasi
Selasa, 3 Intoleransi Setelah dilakukan Activity Therapy
13-03- Aktivitas b.d tindakan keperawatan 1. Bantu pasien untuk
2018 ketidakseim 3x24 jam pasien dapat mengidentifikasi aktivitas yang
bangan beraktivitas tanpa mampu dilakukan
antara hambatan dengan kriteria 2. Bantu untuk memilih aktivitas
suplei dan hasil : konsisten yang sesuai dengan
kebutuhan - Energy conservation kemampuan fisik, psikolog dan
oksigen - Activity tolerance sosial
- Self care : ADLs 3. Bantu untuk mengidentifikasi
1. Berpartisipasi dalam aktivitas yang disukai
aktivitas fisik tanpa 4. Bantu untuk membuat jadwal
disertai peningkatan latihan diwaktu luang
tekanan darah, nadi 5. Bantu untuk medapatkan alat
dan RR bantuan aktivitas seperti kursi
2. Mampu melakukan roda
aktivitas sehari-hari 6. Monitor rspon fisik, emosi, sosial
(ADLs) secara mandiri dan spiritual
3. TTV normal 7. Kolaborasikan dengan tenaga
4. Energy psikomotor rehabilitasi medik dalam
5. Level kelemahan merencanakan program terapi
6. Mampu berpindah : yang tepat
dengan atau tanpa
bantuan alat
7. Status kardiopulmunari
adekuat
8. Sirkulasi status baik
9. Status respirasi :
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat
IV. IMPLEMENTASI
No Hari/ Pukul No Implementasi Evaluasi Paraf
Tangggal Dx
1 Selasa, 09.00 1. 1. Memposisikan pasien 1. Pasien di posisikan M.
13-03- untuk memaksimalkan semipouler Helmy
2018 ventilasi 2. Pasien di berikan oksigen
2. Memberikan therapy dengan konsentrasi 3 liter
oksigen 3. Oksigen mengalir dengan
3. Memonitor aliran oksigen baik
4. Memonitor TTV 4. TTV sebelum beraktivitas:
sebelum,selama, dan TD : 140/90mmHg
setelah beraktivitas P : 89x/menit
5. Memonitor pola RR : 24x/menit
pernafasan abnormal T : 36,7ºC
6. Mengidentifikasi TTV setelah beraktivitas:
penyebab perubahan TTV TD : 150/90mmHg
P : 97x/menit
RR : 29x/menit
T : 36,8 ºC
5. Terdapat nafas cuping
hidung dan retraksi
dinding dada setelah
beraktivitas
6. Penyebab perubahan TTV
adalah beraktivitas
2 Selasa, 12.00 2 1. Mengobservasi adanya 1. Pasien hanya beraktivitas M.
13-03- pembatasan dalam di tempat tidur seper mika Helmy
2018 melakukan aktivitas miki dan duduk di kasur
2. Mengkaji adanya factor 2. Pasien merasa lelah jika
yang menyebabkan beraktivitas berlebihan
kelelahan 3. Nutrisi yang di dapat
3. Memonitor nutrisi dan pasien adalah nasi
sumber energi yang lembek TKTP
adekuat 4. Pasien tampak sangat
4. Memonitor pasien akan kelelahan setelah
adanya kelelahan fisik beraktivitas seperti
yang berlebihan berjalan menuju wc
5. Membantu aktivitas 5. Pasien di bantu untuk
sehari-hari sesuai dengan berjalan menuju wc
kebutuhan
3 Selasa, 15.00 3 1. Membantu pasien untuk 1. Aktivitas yang mampu di Paujia
13-03- mengidentifikasi aktivitas lakukan pasien adalah h
2018 yang mampu dilakukan mika miki, duduk ditempat Perm
2. Membantu tidur, dan berdiri selama 3 atas
mengidentifikasi aktivitas menit, dan berjalan Sari
yang disukai dengan jarak yang sangat
3. Membantu untuk memilih dekat
aktivitas konsisten yang 2. Pasien suka beraktivitas
sesuai dengan seperti duduk di kasur
kemampuan fisik sambbil berbicara dengan
4. Membantu untuk pasien lain
membuat jadwa latihan di 3. Pasien memilih aktivitas
waktu luang seperti mika miki, duduk
di kasur dan berdiri di
dekat kasur
4. Jadwal latihan yang di
pilih pada waktu pagi dan
sore
V. EVALUASI
No Hari/ Pukul Evaluasi Paraf
Tanggal
1 Selasa, 09.00 S : - Pasin mengatakan tidak merasa sesak setelah di berikan .M.
13-03- Oksigen Helmy
2018
O : - TTV sebelum beraktivitas:
TD : 140/90mmHg
P : 89x/menit
RR : 24x/menit
T : 36,7ºC
TTV setelah beraktivitas:
TD : 150/90mmHg
P : 97x/menit
RR : 29x/menit
T : 36,8 ºC
- Terdapat nafas cuping hidung dan retraksi dinding dada
setelah beraktivitas

A : - Masalah belum teratasi

P : - Intervensi dilanjutkan
1. Berikan terapi oksigen
2. Pertahankan jalan nafas yang paten
3. Monitor aliran oksigen
4. Observasi adanya tanda hipoventilasi
5. Monitor TTV sebelum, selama, dan setelah aktivitas
2 Selasa, 12.00 S : - Pasien mengatakan merasa lelah setelah beraktivitas M.
13-03- - Pasien mengatakan merasa letih setelah beraktivitas Helmy
2018 O : - Pasien tampak sangat kelelahan setelah beraktivitas
seperti
berjalan menuju wc

A : - Masalah belum teratasi

P : - Intervensi dilanjutkan
1. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
2. Bantu aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan
3 Selasa, 03.00 S : - Pasien mengatakan masih merasa sesak setelah Paujiah
13-03- beraktivitas Permata
2018 - Pasien mengatakan masih merasa pusing setelah Sari
beraktivitas

O : - Pasien tampak hanya mika miki dan duduk dikasur

A : - Masalah belum teratasi

P : - Intervensi dilanjutkan
1. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
2. Bantu melakukan latihan yang sudah dijadwalkan di
waktu luang
CATATAN PERKEMBANGAN
No Catatan Perkembangan Paraf

Anda mungkin juga menyukai