Rematoid Atritis (PSTW)
Rematoid Atritis (PSTW)
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti
sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang
sendi. Sedangkan Reumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam
sendi (Gordon, 2002).
Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)
Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi.(www.medicastore.com)
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan
proses inflamasi pada sendi Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan,
pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya
(Adellia, 2011).
2. Etiologi Artritis Reumatoid
Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi
beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor
Reumatoid
b. Gangguan Metabolisme
c. Genetik
d. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)
Penyebab penyakit Reumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun
faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-antibodi), faktor
metabolik, dan infeksi virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
Adapun Faktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena nya artritis
reumatoid adalah;
a. Jenis Kelamin: Perempuan lebih mudah terkena AR daripada laki-laki.
Perbandingannya adalah 2-3:1.
b. Umur: Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40 sampai 60 tahun. Namun
penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid
juvenil)
c. Riwayat Keluarga: Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit
artritis Reumatoid maka anda kemungkinan besar akan terkena juga.
d. Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid.
No Kriteria Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan
disekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal
2 Artritis pada Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau
3 daerah lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada sekurang-
kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang diobservasi
oleh seorang dokter. Dalam kriteria ini terdapat 14
persendian yang memenuhi kriteria yaitu PIP, MCP,
pergelangan tangan, siku pergelangan kaki dan MTP
kiri dan kanan.
3 Artritis pada Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu
persendian tangan persendian tangan seperti yang tertera diatas.
4 Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti yang tertera pada
kriteria 2 pada kedua belah sisi, keterlibatan PIP, MCP
atau MTP bilateral dapat diterima walaupun tidak
mutlak bersifat simetris.
5 Nodul Reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau
permukaan ekstensor atau daerah juksta-artrikular yang
diobservasi oleh seorang dokter.
6 Faktor Reumatoid Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid serum
serum yang diperiksa dengan cara yang memberikan hasil
positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang
diperiksa.
7 Perubahan Perubahan gambaran radiologis yang radiologis khas
gambaran bagi arthritis reumotoid pada periksaan sinar X tangan
posteroanterior atau pergelangan tangan yang harus
menunjukkan adanya erosi atau dekalsifikasi tulang
yang berlokalisasi pada sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi (perubahan akibat osteoartritis
saja tidak memenuhi persyaratan).
Untuk keperluan klasifikasi, seseorang dikatakan menderita artritis reumatoid
jika ia sekurang-kurangnya memenuhi 4 dari 7 kriteria di atas. Kriteria 1 sampai 4
harus terdapat minimal selama 6 minggu. Pasien dengan dua diagnosis tidak
dieksklusikan. Pembagian diagnosis sebagai artritis reumatoid klasik, definit, probable
atau possible tidak perlu dibuat.
ARTRITIS REUMATOID
DIAGNOSA
KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
N
Nyeri Setelah dilakukan1. Kaji keluhan nyeri,1. Membantu dalam
berhubungan tindakan keperawatan catat lokasi dan menentukan kebutuhan
dengan agen selama 3x24 jam intensitas (skala 0- manajemen nyeri dan
pencedera, diharapkan tidak ada 10). Catat faktor- keefektifan program
distensi jaringan Keluhan nyeri, dengan faktor yang2. Matras yang lembut/
oleh akumulasi kriteria : mempercepat dan empuk, bantal yang
cairan/ proses 1. Menunjukkan tanda-tanda rasa besar akan mencegah
inflamasi, nyeri hilang/ sakit non verbal pemeliharaan kesejajaran
destruksi sendi. terkontrol 2. Berikan matras/ tubuh yang tepat,
2. Terlihat rileks, kasur keras, bantal menempatkan stress
dapat kecil,. Tinggikan pada sendi yang sakit.
tidur/beristirahat linen tempat tidur Peninggian linen tempat
dan berpartisipasi sesuai kebutuhan tidur menurunkan
dalam aktivitas 3. Tempatkan/ tekanan pada sendi yang
sesuai kemampuan. pantau terinflamasi/nyeri
3. Mengikuti program penggunaan bantl,3. Mengistirahatkan sendi-
farmakologis yang karung pasir, sendi yang sakit dan
diresepkan gulungan mempertahankan posisi
4. Menggabungkan trokhanter, bebat, netral. Penggunaan brace
keterampilan 4. brace.Dorong dapat menurunkan nyeri
relaksasi dan untuk sering dan dapat mengurangi
aktivitas hiburan mengubah posisi,. kerusakan pada sendi
ke dalam program Bantu untuk4. Mencegah terjadinya
kontrol nyeri. bergerak di tempat kelelahan umum dan
tidur, sokong kekakuan sendi.
sendi yang sakit di Menstabilkan sendi,
atas dan bawah, mengurangi gerakan/
hindari gerakan rasa sakit pada sendi
yang menyentak. 5. Panas meningkatkan
5. Anjurkan pasien relaksasi otot, dan
untuk mandi air mobilitas, menurunkan
hangat atau mandi rasa sakit dan
pancuran pada melepaskan kekakuan di
waktu bangun pagi hari. Sensitivitas
dan/atau pada pada panas dapat
waktu tidur. dihilangkan dan luka
dermal dapat
disembuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi 11.
Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC. 2002.
Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007. BUKU AJAR PATOLOGI Edisi 7. Jakarta :
EGC
Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, Wahyu I., Setiowulan, W., 2000. KAPITA SELEKTA
KEDOKTERAN Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta : Media Aesculapius
Reaksi Peradangan
Kurang
Pengetahun
Devormitas Sendi Nodul
Resiko Cedera