Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

PROPOSAL KERJA PRAKTEK


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
Alamat : Kampus UHO, Lantai 2 gedung jurusan Teknik Pertambangan FITK UHO

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Dalam
perkembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang dipergunakan oleh
manusia untuk dapat mengelolahnya semaksimal mungkin. Perusahaan yang bergerak
dibidang pertambangan merupakan salah satu perusahaan yang memanfaatkan
sumber daya alam tersebut. Dalam pemanfaatannya, tentu saja menggunakan berbagai
metode dan teknologi sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan keuntungan
yang besar, biaya produksi yang relatif kecil serta ramah lingkungan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling
dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh manusia dari
waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan mempertahankan eksistensinya.
Manusia merupakan suatu subyek pengguna teknologi yang utama. Oleh karena itu
perlu adanya suatu usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai salah
satu upaya untuk menyeimbangkan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan kemampuan manusia sebagai pengguna serta keberadaan sumber
daya alam sebagai objek yang dimanfaatkan.
Melihat potensi perkembangan perusahaan pertambangan di Sulawesi
Tenggara terkhusus di Konawe Utara yang memiliki beberapa Perusahaan Tambang
Nikel, maka sangatlah memungkinkan bagi mahasiswa Teknik Pertambangan
mendapatkan suatu peluang untuk menambah pengetahuan di bidang pertambangan
serta memberi pengalaman kerja di sebuah perusahaan yang pada akhirnya dapat
menjadi penunjang pengetahuan sebagai calon sarjana pertambangan.
Oleh karena itu maka perlu dilakukannya suatu kegiatan Kerja Praktek pada
perusahaan yang bergerak dan berkaitan dengan bidang pertambangan. Kerja praktek
ini diharapakan dapat menjadi sarana untuk menimba pengalaman kerja serta dapat
terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana mekanisme kerja dalam perusahaan
pertambangan yang profesional.
B. DASAR PEMIKIRAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Kurikulum pendidikan yang berlaku pada Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo, dimana kegiatan kerja
praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi setiap mahasiswanya pada
suatu perusahaan pertambangan ataupun industri, kemudian hasil dari kerja praktek
tersebut dapat digunakan sebagai suatu studi kasus khusus (spesifikasi), yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program pendidikan
Strata – I dalam bidang pertambanga. Oleh karena itu, kami Mahasiswa Jurusan Teknik
Pertambanagan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo
bermaksud melakukan kegiatan Kerja Praktek pada perusahaan PT.
PARAMITHA PERSADA TAMA, Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam sebuah penambangan, diperlukan berbagai aspek yang saling mendukung
guna terciptanya hasil yang optimal dan efisien. Selain itu, kegiatan Kerja Praktek ini
diharapkan dapat membentuk :
1. Mahasiswa pertambangan sebagai salah satu tenaga kerja terdidik harus
mampu bekerja dalam dunianya dengan menerapkan teknologi
pertambangan sebagai teknologi yang tepat guna.
2. Mahasiswa pertambangan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman sehingga menjadi lulusan yang terdidik dan
terampil.
3. Mengetahui kinerja dan manajemen suatu perusahaan yang mengelola
industri di pertambangan pada bidang Eksplorasi maupun Rekayasa
Pertambangan.
4. Kegiatan ini sebagai langkah awal bagi mahasiswa pertambangan dan
kesiapan untuk kegiatan yang akan datang.
5. Menjalin hubunganyang harmonis antara pihak Universitas Halu Oleo
(UHO- Kendari) dengan pihak PT. PARAMITHA PERSADA TAMA.
6. Merancang pola pikir pada mahasiswa tentang kondisi dunia
pertambangan yang semestinya dan masalah-masalah yang terjadi di
lapangan.
7. Memperoleh pemahaman yang komprehensif akan dunia kerja melalui
learning by doing.
8. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik
Pertambangan FITK-UHO.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

C. WAKTU PELAKSANAAN

Adapun waktu dimulainya dan lamanya Kerja Praktek ini tergantung kepada
kewenangan pihak perusahaan (PT. PARAMITHA PERSADA TAMA). Namun kami
mengharapkan pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada interval waktu Februari sampai
dengan Maret 2018. Mengenai tempat pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah di PT.
PARAMITHA PERSADA TAMA Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

D. PESERTA KERJA PRAKTEK

Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Mahasiswa Jurusan Teknik


Pertambangan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo
berjumlah 3 (tiga) orang yakni :

No Stambuk Nama Mahasiswa

1. F1B2 14 071 Achmad Alfandi

2. F1B2 14 061 Sri Wulandari Agustini

3. F1B2 14 080 Resky Kusuma Wardhani


Daftar riwayat hidup terlampir

E. JUDUL KERJA PRAKTEK

Adapun Kerja Praktek yang akan dilaksanakan masing – masing


berjudul sebagai berikut:
1. Achmad Alfandi
“Produktivitas Alat Gali – Muat dan Alat Angkut”
2. Sri Wulandari Agustini
“Rancangan Saluran Drainase dan Sediment Pond”
3. Resky Kusuma Wardhani
“Analisis Biaya Penggunaan Alat Berat”
F. LANDASAN TEORI

a. Genesa Pembentukan Nikel Laterit

Proses pembentukan nikel laterit diawali dari proses pelapukan batuan


ultrabasa, dalam hal ini adalah batuan harzburgit. Batuan ini banyak mengandung
olivin, piroksen, magnesium silikat dan besi, mineral-mineral tersebut tidak stabil dan
mudah mengalami proses pelapukan.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Faktor kedua sebagai media transportasi Ni yang terpenting adalah air. Air
tanah yang kaya akan CO2, unsur ini berasal dari udara luar dan tumbuhan, akan
mengurai mineral-mineral yang terkandung dalam batuan harzburgit tersebut.
Kandungan olivin, piroksen,magnesium silikat, besi, nikel dan silika akan terurai dan
membentuk suatu larutan, di dalam larutan yang telah terbentuk tersebut, besi akan
bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida.
Endapan ferri hidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga
kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferri hidroksida menjadi
mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)),hematit (Fe2O3) dan cobalt. Mineral-
mineral tersebut sering dikenal sebagai “besi karat”. Endapan ini akan terakumulasi
dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap
tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam
tanah terus berlangsung. Rangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan
leaching. Unsur Ni sendiri merupakan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa.
Sebelum proses pelindihan berlangsung, unsur Ni berada dalam ikatan serpentine
group. Rumus kimia dari kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X
tersebut tergantikan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atauMn atau dapat juga
merupakan kombinasinya.
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar, maka Ni
yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air sudah
tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni
yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnieritdengan
rumus kimia (Ni,Mg)Si4O5(OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka
yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen (supergen enrichment). Zona
pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu penampang vertikal
profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut
dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama dari
perubahan musim. Dibawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi
primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering
disebut sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai batuan induk yaitu batuan Harzburgit.
b. Penyaliran Pada Tambang Terbuka
Pengertian dari sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan
pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air
yang masuk ke daerah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan,
terutama pada musim hujan. Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga
dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan alat serta mempertahankan kondisi
kerja yang aman, sehingga alat-alat mekanis yang digunakan pada daerah tersebut
mempunyai umur yang lama.
Penanganan masalah air dalam suatu tambang terbuka dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
1. Mine Drainage
Merupakan upaya untuk mencegah masuknya air ke daerah penambangan. Hal ini
umumnya dilakukan untuk penanganan air tanah dan air yang berasal dari sumber
air permukaan.
Beberapa metode penyaliran Mine drainage :
 Metode Siemens. Pada tiap jenjang dari kegiatan
penambangan dibuat lubang bor kemudian ke
dalam lubang bor dimaksukkan pipa dan disetiap
bawah pipa tersebut diberi lubang-lubang. Bagian
ujung ini masuk ke dalam lapisan akuifer, sehingga
air tanah terkumpul pada bagian ini dan selanjutnya dipompa ke atas dan
dibuang ke luar daerah penambangan.
 Metode Pemompaan Dalam (Deep Well Pump).
Metode ini digunakan untuk material yang
mempunyai permeabilitas rendah dan jenjang
tinggi. Dalam metode ini dibuat lubang bor
kemudian dimasukkan pompa ke dalam lubang
bor dan pompa akan bekerja secara otomatis jika
tercelup air. Kedalaman lubang bor 50 meter sampai 60 meter.
 Metode Elektro Osmosis
Pada metode ini digunakan batang anoda
serta katoda. Bilamana elemen-elemen dialiri
arus listrik maka air akan terurai, H+ pada
katoda (disumur besar) dinetralisir menjadi air
dan terkumpul pada sumur lalu dihisap
dengan pompa.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Small Pipe With Vacuum Pump


Cara ini diterapkan pada lapisan batuan yang
inpermiabel (jumlah air sedikit) dengan
membuat lubang bor. Kemudian dimasukkan
pipa yang ujung bawahnya diberi lubang-
lubang. Antara pipa isap dengan dinding
lubang bor diberi kerikil-kerikil kasar
(berfungsi sebagai penyaring kotoran) dengan
diameter kerikil lebih besar dari diameter lubang. Di bagian atas antara pipa dan
lubang bor di sumbat supaya saat ada isapan pompa, rongga antara pipa
lubang bor kedap udara sehingga air akan terserap ke dalam lubang bor.
2. Mine Dewatering
Merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke daerah
penambangan. Upaya ini terutama untuk menangani air yang berasal dari air hujan.
Beberapa metode penyaliran mine dewatering adalah sebagai berikut :
 Sistem Kolam Terbuka. Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah
masuk ke daerah penambangan. Air dikumpulkan pada sumur (sump),
kemudian dipompa keluar dan pemasangan jumlah pompa tergantung
kedalaman penggalian.
 Cara Paritan. Penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang paling
mudah, yaitu dengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi penambangan.
Pembuatan parit ini bertujuan untuk menampung air limpasan yang menuju
lokasi penambangan. Air limpasan akan masuk ke saluran-saluran yang
kemudian di alirkan ke suatu kolam penampung atau dibuang langsung ke
tempat pembuangan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
 Sistem Adit. Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang
terbuka yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang dibuat dari
tempat kerja menembus ke shaft yang dibuat di sisi bukit untuk pembuangan air
yang masuk ke dalam tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya
mahal, disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Sistem Penyaliran Tambang


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan rancangan sistem
penyaliran pada tambang terbuka adalah sebagai berikut :
1. Curah hujan
Hujan merupakan uap air yang terangkat ke atmosfer yang kemudian
terkondensasi di atmosfer dan jatuh dalam bentuk tetesan air.Hujan termasuk hal yang
harus diperhatikan di dalam tambang, terutama untuk tambang terbuka di Indonesia.
Hal ini disebabkan indonesia yang beriklim tropis, sehingga Indonesia mempunyai curah
hujan yang sangat tinggi. Air hujan yang jatuh ke area tambang, termasuk ke dalam air
limpasan, dimana juga ditampung pada sumuran (sump), maupun kolam pengendapan
(settling pond) yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui pompa ke luar area tambang.
Curah hujan adalah jumlah atau volume air hujan yang jatuh pada satu satuan
luas, dinyatakan dalam satuan 1 mm. Satuan ini mempunyai arti yaitu pada setiap
luasan 1 m2, air hujan yang jatuh adalah 1 liter. Pengamatan curah hujan dilakukan oleh
alat penakar hujan.
Pengolahan data curah hujan dimaksudkan untuk mendapat data curah hujan
yang siap pakai untuk suatu perencanaan sistem penyaliran tambang.Pengolahan data
curah hujan ini dapat menggunakan metode Gumbel, yaitu suatu metode yang
didasarkan atas distribusi normal.
Persamaan Gumbel adalah sebagai berikut :
S
Xt  X  (Yr  Yn )
Sn ........................................................................... (1)
Keterangan :
hujan harian maksimum dengan periode ulang yang telah di
Xt =
tentukan

X = curah hujan rata-rata


S = standar deviasi nilai curah hujan
Sn = standar deviasi dari reduksi varian, tergantung dari jumlah data (n)
Yr = nilai reduksi varian dari variabel yang diharapkan terjadi pada PUH
Yn = nilai rata dari reduksi varian, tergantung pada jumlah data (n)
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

2. Intensitas Curah Hujan


Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan per satuan waktu yang relative
singkat. Intensitas curah hujan biasanya dinotasikan dengan huruf “I” dengan suatu
mm/jam, yang berarti besarnya curah hujan dalam waktu satu jam adalah sekian mm.
Perhitungan intensitas curah hujan satu jam dilakukan dengan menggunakan
rumus Mononobe sebagai berikut :
2/3
R  24 
I  24   ................................................................................(2)
24  t 
Keterangan :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = waktu konsentrasi hujan (jam)
R24 = curah hujan maksimum (mm)
3. Daerah Tangkapan Hujan
Daerah tangkapan hujan adalah luas permukaan yang apabila terjadi hujan, maka
air hujan tersebut akan mengalir ke daerah yang lebih rendah menuju ke titik
pengaliran. Air yang jatuh kepermukaan sebagian meresap kedalam tanah, sebagian
ditahan oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan mengisi liku-liku permukaan bumi,
kemudian mengalir ketempat yang lebih rendah. Semua air yang mengalir dipermukaan
belum tentu menjadi sumber air dari suatu sistem penyaliran. Kondisi ini tergantung
dari daerah tangkapan hujan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi
topografi, rapat tidaknya vegetasi dll. Daerah tangkapan hujan merupakan suatu
daerah yang dapat mengakibatkan air limpasan permukaan mengalir kesuatu tempat
(daerah penambangan) yang lebih rendah. Penentuan luas daerah tangkapan hujan
berdasarkan peta topografi daerah yang akan diteliti.
Daerah tangkapan hujan ini dibatasi oleh pegunungan dan bukit-bukit yang
diperkirakan akan mengumpulkan air hujan sementara. Setelah daerah tangkapan
hujan ditentukan, maka diukur luasnya pada peta kontur, yaitu dengan menarik
hubungan dari titik-titik yang tertinggi disekeliling tambang membentuk poligon
tertutup, dengan melihat kemungkinan arah mengalirnya air, maka luas dihitung
dengan menggunakan komputer (misal : Program Autocad, Minescape).
4. Air Limpasan
Air limpasan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan
tanah menuju sungai, danau atau laut. Aliran itu terjadi karena curah hujan yang
mencapai permukaan bumi tidak dapat terinfiltrasi, baik yang disebabkan karena
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

intensitas curah hujan atau faktor lain misalnya kelerengan, bentuk dan kekompakan
permukaan tanah serta vegetasi. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain :
1. Curah hujan : Banyaknya curah hujan, intensitas curah hujan dan frekuensi hujan
2. Tanah : Jenis dan bentuk toprografi
3. Tutupan : Kepadatan, jenis dan macam vegetasi.
4. Luas daerah aliran
Untuk memperkirakan debit air limpasan maksimal digunakan rumus rasional
yaitu :
Q = 0,278 x C x I x A ………………………………………….. (3)
Keterangan :
Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan (km2)
5. Sumuran
Sumuran tambang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air dan
lumpur sebelum dipompa ke luar tambang.Sumuran tambang dibedakan menjadi dua
macam yaitu sumuran tambang permanen dan sementara.Sumuran tambang
permanen adalah sumuran yang berfungsi selama penambangan berlangsung, dan
umumnya tidak berpindah tempat.Sedang sumuran sementara berfungsi dalam
rentang waktu tertentu dan sering berpindah tempat. Dalam menentukan luasan
sumuran yang di perlukan adalah dengan cara menghitung volume air yang masuk
kedalam tambang dikurangi dengan volume air yang akan dipompa keluar dari
tambang.
6. Saluran Penyaliran
Saluran penyaliran berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air ketempat
pengumpulan (kolam penampungan) atau tempat lain. Bentuk penampang saluran
umumnya dipilih berdasarkan debit air, tipe material serta kemudahan dalam
pembuatannya. Dalam merancang bentuk saluran penyaliran beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
 dapat mengalirkan debit air yang direncanakan
 mudah dalam penggalian saluran
 kecepatan air yang tidak merusak saluran (terjadi erosi)
 kecepatan air tidak menyebabkan terjadinya pengendapan
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

 mudah dalam proses pemeliharaan.


Perhitungan kapasitas pengaliran suatu saluran air dilakukan dengan rumus
Manning sebagai berikut:
Q = 1/n x R2/3x S1/2xA ...................................................................(4)
Keterangan:
Q = Debit (m3/detik)
R = Jari-jari hidrolik (m)
S = Kemiringan saluran (%)
A = Luas penampang basah (m2)
n = Koefisien kekasaran manning
7. Kolam Pengendapan
Kolam pengendapan adalah suatu daerah yang dibuat khusus untuk menampung
air limpasan sebelum dibuang langsung menuju daerah pengaliran umum.Sedangkan
kolam pengendapanuntuk daerah penambangan adalah kolam yang dibuat untuk
menampung dan mengendapkan air limpasan yang berasal dari daerah penambangan
maupun daerah sekitar penambangan. Nantinya air tersebut akan dibuang menuju
tempat penampungan air umum seperti sungai, maupun danau.

Kolam pengendapan berfungsi untuk mengendapkan lumpur-lumpur atau


material padatan yang bercampur dengan air limpasan yang disebabkan adanya
aktivitas penambangan. Selain itu, kolam pengendapan juga dapat berfungsi sebagai
tempat pengontrol kualitas dari air yang akan dialirkan keluar kolam pengendapan, baik
itu kandungan materialnya, tingkat keasaman ataupun kandungan material lain yang
dapat membahayakan lingkungan.

Dengan adanya kolam pengendapan diharapkan semua air yang keluar dari
daerah penambangan benar-benar air yang sudah memenuhi ambang batas yang
diijinkan oleh pemerintah, sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan dan tidak
ada komplain dari masyarakat.
8. Pompa
Pompa berfungsi untuk mengeluarkan air dari tambang.Sesuai dengan prinsip
kerjanya, pompa dibedakan atas:
1. Reciprocating Pump
Bekerja berdasarkan torak maju mundur secara horizontal didalam
silinder.Keuntungan jenis ini adalah efisien untuk kapasitas kecil dan umumnya dapat
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

mengatasi kebutuhan energi (julang) yang tinggi.Kerugiannya adalah beban yang berat
serta perlu perawatan yamg teliti. Pompa jenis ini kurang sesuai untuk air berlumpur
karena katup pompa akan cepat rusak. Oleh karena itu jenis pompa ini kurang sesuai
untuk digunakan di tambamg.
2. Centrifugal Pump
Pompa ini bekerja berdasarkan putaran impeller didalam pompa. Air yang masuk
akan diputar oleh impeller, akibat gaya sentrifugal yang terjadi air akan dilemparkan
dengan kuat kearah lubang pengeluaran pompa. Pompa jenis ini banyak digunakan di
tambang karena dapat melayani air berlumpur, kapasitasnya besar, dan perawatannya
lebih muda.

3. Axial Pump
Pada pompa aksial, zat cair mengalir pada arah aksial (sejajar poros) melalui
kipas.Umumnya bentuk kipas menyerupai baling-baling kapal.Pompa ini dapat
beroperasi secara vertikal maupun horizontal.Jenis pompa ini digunakan untuk julang
yang rendah.

d. Produktivitas Alat Gali – Muat dan Alat Angkut


e. Biaya Penggunaan Alat Berat
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

G. PENUTUP
Demikian proposal permohonan kerja praktek ini sebagai salah satu
pertimbangan bagi pihak Human Resources Department (HRD) PT. Paramitha Persada
Tama. Besar harapan agar kiranya proposal ini dapat disambut dengan senang hati.
Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
Juga merupakan semangat baru dalam rangka membangun kemandirian menuju
tatanan masyarakat industri Pertambangan baru yang madani dan ramah
lingkungan.Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan banyak terima kasih.

Mahasiswa Pemohon,
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

LAMPIRAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

CURRICULUM VITAE

BIODATA PRIBADI
 Nama : Sri Wulandari Agustini
 Fakultas : Ilmu dan Teknologi Kebumian
 Program Studi : Teknik Pertambangan
 No. Stambuk : F1B214061
 Tempat/ Tgl Lahir : Lelekaa, 13 Februari 1997
 Agama : Islam
 Suku/Bangsa : Indonesia
 Status : Mahasiswa
 Alamat : Jl. Kelapa Lorong Kelor, Andonohu
 Nomor Handphone : 085241029645
 Alamat E-mail : wulanagustin802@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL


2011 – Sekarang : Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Halu OLeo
2008 – 2011 : SMA Negeri 05 Kendari
2005 – 2008 : SMP Negeri 55 Konawe Selatan (Ex. SMP Satu Atap Negeri 1
Konda)
1999 − 2005 : SD Negeri 04 Wolasi (Ex. SD Negeri Lelekaa)
RIWAYAT ORGANISASI
 Pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan FITK – UHO Periode 2014-
2016
 Peserta Latihan Kader 1 Himpunan Mahasiswa Islam

14 | PROPOSAL KERJA PRAKTEK TEKNIK PERTAMBANGAN UHO 2018


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN NON FORMAL


 Peserta MHMMD (mengelola hidup dan merencankan masa depan ) 2014
 Peserta pendidikan karakter tingkat fakultas 2014
 Peserta pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk Industri Pertambangan,
Makassar 2017

15 | PROPOSAL KERJA PRAKTEK TEKNIK PERTAMBANGAN UHO 2018

Anda mungkin juga menyukai