Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ELEKTRONIKA ANALOG

KONVERSI BILANGAN

DI SUSUN OLEH:

NAMA : AHMAD NIZAR MUSAGANI

NIM : 1529041022

KELAS : PTIK 06

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya serta berkat petunjuk dan kekuatan-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “Konversi

Bilangan”.

Dalam pembahasan makalah ini, kami akan memberi penjelasan dan


beberapa contoh tentang konversi bilangan.

Kami menyadari bahwa tugas ini belum begitu sempurna, untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Dan kami berharap
banyak manfaat yang dapat Anda dapatkan setelah membaca tugas kami
ini. Aamiinn

Makassar, 03 Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL ........................................................................................................... 3
1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER ........................................................... 3
2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL .......................................................... 5
3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL ............................................................... 5
B. KONVERSI BILANGAN BINER ................................................................................................................. 6
1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL ........................................................... 6
2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL ................................................................ 7
3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN HEKSADESIMAL.............................................. 7
C. KONVERSI BILANGAN OKTAL................................................................................................................ 8
1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL .......................................................... 8
2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER ................................................................ 9
3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN HEKSADESIMAL ............................................ 9
D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL .......................................................................................... 10
1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL ............................................................ 10
2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER ......................................................................................... 11
3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL ........................................................................................ 12
E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN ............................................................................................ 13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 15
B. SARAN ......................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan
dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.
(Musbikhin, 2010)
Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke
bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang sama . Misal : nilai bilangan
desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai
bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam octal dan
seterusnya. (siddiq, 2014)

Dalam kehidupan sehari-hari, bilangan yang kita pergunakan untuk


menghitung adalah bilangan yang berbasis 10 atau disebut Sistem
Desimal. Setiap tempat penulisan dapat terdiri dari simbol-simbol 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Susunan penulisan bilangan menunjukan harga / nilai
tempat dari bilangan tersebut misalnya, satuan, puluhan, ratusan dst.
Tempat penulisan semakin kekiri menunjukan nilai tempat bilangan
yang semakin tinggi. Dalam teknik Digital maupun teknik mikroprosessor
pada umumnya bilangan yang dipakai adalah bilangan yang berbasis 2
atau Sistem Biner. Dalam sistem biner disetiap tempat penulisan hanya
mungkin menggunakan simbol 0, atau simbol 1, sedangkan nilai tempat
bilangan tersusun seperti pada sistem desimal.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu konversi bilangan decimal?
2. Bagaimana konversi bilangan decimal ke bilangan yang lain?
3. Apa itu konversi bilangan biner?
4. Bagaimana konversi bilangan biner ke bilangan yang lain?
5. Apa itu konversi bilangan octal?
6. Bagaimana konversi bilangan octal ke bilangan yang lain?
7. Apa itu konversi bilangan heksadesimal?
8. Bagaimana konversi bilangan heksadesimal ke bilangan yang lain?
9. Apa saja kegunaan konversi bilangan?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini penulis buat, selain unutk mengetahui bebrapa hal


tentang reverensi bilangan, makalah ini juga dibuat untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen yang brsangkutan.

2
BAB II PEMBAHASAN
KONVERSI BILANGAN

A. KONVERSI BILANGAN DESIMAL


Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9. Setelah angka 9, angka
berikutnya adalah 1, 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti
dengan angka 0, 1, 2,… 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi
1). Sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia
Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis
10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10.

1. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINER


Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi
bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap
pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

3
Contoh:

1. 1052011(10) = ……….
1052011/2 = 516005 (1)

/2 = 258002 (1)

/2 = 120001 (0)

/2 = 60000 (1)

/2 = 30000 (0)

/2 = 15000 (0)

/2 = 7500 (0)

/2 = 3750 (0)

/2 = 1875 (0)

/2 = 937 (1)

/2 = 468 (1)

/2 = 234 (0)

/2 = 117 (0)

/2 = 58 (1)

/2 = 29 (0)

/2 = 14 (1)

/2 = 7 (0)

/2 = 3 (1)

/2 = 1 (1)

/2 = 0 (1)

= 11101010011000001011(2)

4
2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN OKTAL
Konversi bilangan decimal ke oktal yaitu dengan cara :

1. Gunakan pembagian dengan 8 secara suksesif sampe sisanya 0


2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :
 Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
 Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)

Contoh :

1511(10) =……….

1511/8 = 188 sisa 7

/8 = 23 sisa 4

/8 = 2 sisa 7

/8 = 0 sisa 1

= 1747(8)

3. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE HEKSADESIMAL


Konversi bilangan decimal ke hexadecimal yaitu dengan cara :

1. Gunakan pembagian dengan 16 secara suksesif sampai sisanya


0
2. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu :
 Sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
 Dan sisa yang lain menjadi most significant bit (MSB)

5
Contoh :

962504(10) = ……..
962504/16 = 60156 sisa 8
/16 = 3759 sisa 12
/16 = 234 sisa 15
/16 = 14 sisa 10
/16 = sisa 14
= EAFC8(16)

B. KONVERSI BILANGAN BINER


Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah
sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.
Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz
pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem
bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya
ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut
dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam
komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah
komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti
ASCII, American Standard Code for Information Interchange
menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

1. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN DESIMAL


Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan
mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1
atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Contohnya yaitu: 1100112 = ………10
Penyelesaiannya yaitu

6
Biner Hasil
1 X 25 32
1 X 24 16
0 X 23 0
0 X 22 0
1 X 21 2
1 X 20 1
NILAI DALAM 5110
DESIMAL

2. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN OKTAL


Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan
mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah
kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam
angka desimal dan hasilnya diurutkan.
Contohnya yaitu: 101001000112 = ………8
10 100 100 011
1 x21 1x22 1x22 0x22
0x20 0x21 0x21 1x21
0x20 0x20 1x20
2 4 4 3
Bilangan octal= 24438

3. KONVERSI BILANGAN BINER KE BILANGAN


HEKSADESIMAL
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal,
lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai
ke MSB.

7
Contohnya yaitu: 1111101000012 = ………….16

1111 1010 0001


1x23 1x23 0x23
1x22 0x22 0x22
1x21 1x21 0x21
1x20 0x20 1x20
13 10 1
Bilangan heksadesimal = DA1

C. KONVERSI BILANGAN OKTAL


Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang
digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem
Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan
tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

1. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN DESIMAL

Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan


mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1
atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 =
95(desimal).

Lihat gambar

8
2. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN BINER

Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah


bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing
diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita
mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu
hasil seluruhnya diurutkan kembali.

3. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE BILANGAN


HEKSADESIMAL
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan
mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya

9
menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexalihat contoh,

D. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL


Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah
sistem bilangan yang menggunakan 16 buah simbol. Simbol yang
digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut
dengan menggunakan huruf A sampai F.
Selengkapnya simbol yang digunakan dalam sistem bilangan
Heksadesimal adalah (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F) Di mana
A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15. Sistem bilangan ini
digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman
komputer. (Zizura, 2012)

1. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL KE DESIMAL


Konversi heksadesimal ke desimal dilakukan dengan mengalikan
digit bilangan heksadesimal dengan pangkat 16 dari kanan ke kiri mulai
dari pangkat 0, 1, 2, 3, …, dst. (Sri, 2013)
Contoh :

F516 = (15 x 161)10 + (5 x 160)10 = 240 + 5 = 245

10
2. KONVERSI HEKSADESIMAL KE BINER
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke
heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner
lalu hasilnya dipadukan. (Sri, 2013)
Contoh :

F516 = ….2 ?

1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112


berdasarkan cara konversi dari desimal ke biner).
2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner,
bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka
tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner).
3. Kemudian didapatkan hasil F516 = 111101012.
4. Fungsi di Ms. Excel yang dapat digunakan juga untuk
mengkonversi heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()

11
3. KONVERSI HEKSADESIMAL KE OKTAL
Untuk konversi heksadesimal ke oktal mirip dengan cara
konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner
terlebih dahulu lalu dari biner dikonversi lagi ke octal. (Sri, 2013)
Contoh :

F516 = ….8 ?

1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner


F516 = 1111 01012 (angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu
menjadi biner)
2. Kemudian bilangan tersebut diekelompokkan setiap 3 digit
dimulai dari yang paling kanan.
3. Selanjutnya 3 digit biner tranformasikan menjadi oktal
11 110 1012 = 3658

12
E. PENGGUNAAN KONVERSI BILANGAN
Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan
sistem digital yang paling mudah ditemui adalah kalkulator. Alat yang
kelihatannya sederhana, namun pada kenyataannya lebih kompleks
daripada yang kita bayangkan. Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat
untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada kalkulator sains
yang dapat menghitung rumus matematika tertentu.

Kalkulator bekerja sangat akurat dan mampu memberikan jawaban


dengan cepat atas soal hitungan yang sulit. Di dalam kalkulator elektronis
terdapat sakelar pemutus arus listrik yang sangat kecil. Sakelar tersebut
merupakan “otak” dari kalkulator yang dijalankan dengan energi listrik.
Sakelar pemutus arus mengerjakan semuanya, lalu menunjukkan hasil
perhitungan pada layar kecil kalkulator.

Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama.


Kalkulator ini menggunakan cara penambahan yang sangat cepat untuk
menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Ketika menekan
tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan angka-angka sederhana
seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja dengan
sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner adalah
sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol (digit),
yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut juga sebagai bit atau binary digit.

Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal.


Bilangan desimal menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9.
Sementara bilangan biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini
dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis digital. Kalkulator
elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah

13
sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang
dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah angka-angka desimal tersebut
menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara biner, hasil
hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi untuk
menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.

Contohnya, jika menekan angka 5 pada kalkulator, maka sistem


akan mengubah angka 5 tersebut menjadi angka biner, yaitu “101”. Angka
tersebut kemudian disimpan di dalam memori dan akan digunakan untuk
melakukan penjumlahan.

Prinsip dasar kerja kalkulator hampir sama dengan prinsip memori


pada komputer, yaitu menggunakan media penyimpan sementara. Dalam
tutorial ini saya menggunakan empat media penyimpan, banyaknya media
penyimpan pada dasarnya hanya untuk memudahkan kita dalam proses
pembuatan program ini. Media penyimpan disini berupa empat buah
variable, variable pertama (memori operator) berfungsi meyimpan operator
aritmetik, variable kedua (memori angka) berfungsi menyimpan angka,
variable ketiga (memori logic) berfungsi menyimpan nilai 1 atau 0, dan
variabel keempat (memori simpan) berfungsi menyimpan angka yang
disimpan.

Misalnya kita akan menghitung nilai dari 36/(12+6), maka langkah


pertama adalah menghitung nilai dari 12+6 lalu nilainya disimpan, baru
kemudian 36 dibagi dengan nilai simpanan. (htt)

14
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam angka dari 0, 1, sampai 9.
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah
sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1
Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang
digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.
Bilangan heksadesimal atau bilangan basis 16 adalah sebuah sistem
bilangan yang menggunakan 16 buah simbol. Simbol yang digunakan dari
sistem ini adalah angka 0 sampai 9, kemudian dilanjut dengan
menggunakan huruf A sampai F.

B. SARAN
Dalam makalah ini mungkin saja masih banyak kesalahan yang ada, itu
karena penulis masih dalam proses pembelajaran. Penulis hanya bisa
menyaranlkan agar siapapun yang membaca makalah ini bisa memberi
kami kritik dan masukannya agar pembuatan makalah berikutnya bisa
lebih baik lagi.

Untuk Anda yang memiliki banyak urusan dengan computer, penulis


menyarankan agar lebih mempelajari materi yang ada dalam makalah
penulis ini. Itu di karenakan materi yang ada itu sangatlah penting untuk
menguasai computer.

15
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://sutondoscript.blogspot.com/

Musbikhin. (2010, Oktober 30). konversi-bilangan. Retrieved September 24, 2014, from
musbikhin.com: http://www.musbikhin.com/konversi-bilangan

siddiq. (2014, - 4). konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html. Retrieved September 23, 2014, from


hyperpost.blogspot.com: http://hyperpost.blogspot.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-
octal-desimal.html

Sri, w. (2013, - -). cara-konversi-bilangan-desimal-biner,html. Retrieved September 23, 2014, from


cara.aimyaya.com: http://www.cara.aimyaya.com/2013/02/cara-konversi-bilangan-desimal-
biner.html#bin2oct

Zizura, u. (2012, November 17). konversi-bilangan-heksa-desimal-ke.html. Retrieved september 23,


2014, from ulya-zizura.blogspot.com: http:/ulya-zizura.blogspot.com/2012/11/konversi-
bilangan-heksa-desimal-ke.html

16

Anda mungkin juga menyukai