Anda di halaman 1dari 13

Latar belakang

Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah


kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah memiliki
kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari.
Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama
untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan
Amerika Selatan.
Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-
16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-
negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus
vulgaris L. Kacang merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan
dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses
katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi
hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna
kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi
lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi
senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi
peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yakni pecahnya
berbagai komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang lebih sederhana, yang telah
siap cerna bagi embrio atau kecambah yang tumbuh lebih lanjut (Winarno, 1985). Proses
berkecambah dipengaruhi oleh kondisi dan tempat. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
adalah air, gas, suhu, dan cahaya.
Cahaya matahari sangat berperan penting bagi tumbuhan. Dengan bantuan cahaya,
tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses
pertumbuhan, perkecambahan, fotosintesis dan lain-lain. Kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Selain itu kekurangan cahaya akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunya berukuran kecil, tipis, dan
berwarna pucat (tidak hijau) karena tidak adanya cahaya yang memaksimalkan fungsi auksin.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
 Adakah pengaruh jenis cahaya terhadap perkecambahan kacang merah?.
 Bagaimana perbedaan keadaan tanaman pada sumber cahaya yang berbeda?
 Bagaimana kondisi perkecambahan yang di alami oleh masing-masing biji kacang merah pada
sumber cahaya yang berbeda?
C. Tujuan penelitian
Berdasakan uraian latar belakang diatas, maka yang tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
 Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan kacang merah.
 Untuk mengetahui perbedaan keadaan tanaman pada sumber cahaya yang berbeda.
 Untuk menambah pengetahuan kita mengenai perkecambahan dan metode yang baik dalam
memelihara tanaman.
D. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai motivasi, khususnya bagi penulis untuk bisa menerapkan hasil penelitian ini dalam
lingkungan sekitar.
2. Memberikan informasi dan inspirasi bagi pembaca untuk lebih tertarik pada bidang pertanian,
salah satunya dalam hal ini adalah tanaman kacang merah.
3. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa cahaya matahari itu mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

E. HIPOTESIS
Dalam penelitian ini, kami mengambil hipotesis bahwa :
1. Ada pengaruh jenis cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah.
2. Pertumbuhan kacang merah akan lebih baik apabila diletakkan di bawah cahaya matahari
(perbedaanya terletak pada tinggi tanaman, jumlah daun, maupun warna daun).
3. Perkecambahan pada biji kacang merah yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang panjang yang
diletakkan di tempat yang diberi cahaya lampu dan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan
adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari. Namun, warna daun
yang dihasilkan berbeda.Warna daun pada tempat yang gelap lebih kekuningan karena tidak
mengalami klorofil. Begitu juga dengan yang diberi cahaya lampu. Namun, warna daun yang
terkena sinar matahari berwarna hijau karena cukupnya klorofil. Begitu juga dengan jumlah daun
terbanyak terdapat pada tumbuhan pada tempat yang gelap, lalu pada tumbuhan yang diberi sinar
lampu kemudian tumbuhan yang terkena sinar matahari.
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Tanaman Kacang Merah
I. Klasifikasi Kacang Merah

Gambar Kacang Merah


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna angularis (Willd.) Ohwi & H.Ohashi
II. Definisi Kacang Merah
Kacang merah tergolong makanan nabati, kelompok kacang polong (legume);
satu kelompo dengan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Ada beberapa
jenis kacang merah diantaranya adalah red bean, kacangadzuki (kacang merahkecil), dan kidney
bean (kacang merah besar). Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein
sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Kacang merah memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar
untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini dipercayai berasal dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Penyebarluasannya dari Amerika ke Eropa dilakukan
sejak abad ke-16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian
menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.
Kacang Merah atau umumnya disebut dengan buncis, merupakan sejjenis sayuran kacang
yang berbuah dan sangat kaya dengan kandungan protein. Pokok kacang buncis bertabiat tumbuh
melilit, mempunayi akar tunjang dan sisi yang panjang dan memerlukan panjang untuk
memanjat.
2. Kandungan tanaman kacang merah
Kacang merah memiliki kandungan gisi yang sangat baik,hal ini sangat menguntungkan
bagi kesehatan tubuh mannusia apalagi jika diolah dengan sangat baik dan benar. Kacang merah
kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin,
kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah za gizi esensial yang mampu mengurangi resiko
kerusakan pada pembuluh darah.

3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhhan dan perkembangan tanaman


Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
1). Faktor internal ( dalam )
Faktor dalam yang mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
adalah genetik(hereditas) dan zat pengatur tumbuh ( hormon ).
a. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen
bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
pemkembangan.

b. Hormon
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh
satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam
konsentrasi rendah menimbulkan respon fisiologis.
Macam-Macam Hormon:
 Hormon auksin
Auksin banyak diproduksi dijaringan meristem.kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya
matahari, dan auksinmempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal.
Fungsi hormon auksin:
- merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh
- Merangsang pertumbuhan akar
- Merangsang pertumbuhan buah tanpa biji
- Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
- Merangsang absisi (pengguguran pada daun)
- Berperan dalam dominansi apikal
 Hormon Giberelin
Hormon giberelin dapat ditemukan hamper pada semua bagian tanaman, baik akar, batang,
daun, bunga, maupun buah. Pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan
raksasa.
Fungsi hormon giberelin:
- Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
- Merangsang perkecambahan biji
- Memecah dormansi bii
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
 Hormon sitokinin
Pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas- tunas samping
(lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun.
Fungsi sitokinin:
- Menghambat dominansi aplikasi oleh auksin
- Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
- Merangsang pemanjangan titik tumbuh
- Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
- Merangsang pembentukan akar,cabang
- Menghambat pertumbuhan akar adventives

 Hormon asam absisat


Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh jaringan
pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam jumlah yang tinggi, tetapi tidak
diketahui apakah ABA disintesis atau diedarkan ke biji dan buah. Asam absisat disebut juga
‘hormon stress’ karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman.
Fungsi asam absisat
- Menghambat pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
- Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
- Menghambat pembelahan dan pembelahan sel bahkan menghentikannya
- Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
- Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
 Hormon gas etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,tidak berwarna dan
berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang, buah yang matang danjjaringan yang
menua, misalnya daun-daun yang gugur.pembentukan etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat
oleh CO2.
Fungsi hormon gas etilen
- Mempercepat pematangan buah
- Menghambat pemanjangan akar, batang , dan pembungaan
- Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal
- Merangsang proses absisi interaksi antara etilen dengan auksin
- Menahan pengaruh angin
 Asam traumalin/ hormon luka
Asam traumalin adalah hormone yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat
meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian luka
 Hormon kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem, memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan.jenis-jenis
hormon kalin yaitu:
- Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
- Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang
- Rhizokalin : memaccu pertumbuhan akar
- Anthokalin : memacu pertumbuahn bunga dan buah
2). Faktor eksternal (luar)
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, suhu, kelembaban, cahaya, air,dan PH.
a. Nutrisi
Semua makhluk hidup termasuk tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan
hidupnya. Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai
penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.nutrisi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur makro dan unsur mikro.
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak, antara lain
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,dan magnesium. Unsur mikro yaitu
unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit, terdiri atas besi, tembaga, seng,
mangan, kobalt, natrium, boron, klor dan molibdenun. Semua unsur tersebut harus selalu
tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam umlah sedikit. Apabila suatu unsur tidak dapat
tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi. Defisiensi suatu unsur akan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu.
b. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan adalah sushu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terrhambat bila
berada pada suhu minimum dan maksimum.

c. Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan.
d. Cahaya
Cahaya (merah,biru,nila,violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasi, tetapi abnormal. Daun
tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak
dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat
dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.
Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom.
Berdasarkan resposis tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan
dibedakan atas:
- Tumbuhan hari pendek (short day plant)adalah tumbuhan yang berbunga ketika siang hari
kurang dari 12 jam
- Tumbuhan hari panjang (long day plant) adalah tumbuhan yang berbunga ketika siang hari
lebih panjang dari 12 jam
- Tumbuhan hari netral (neutral dayplant) adlah tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi
oleh panjjang pendeknya penyinaran matahari.
e. Air
Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air
sebagai pelarut unsur hara dalam tanah,dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan
berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi
daripada siang hari.
f. PH
PH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi
PH normal, kandungan unsu-unsur yang diperlukan sperti Ca,Mg, P dan K cukup tersedia. PH
asam memiliki kandungan unsur Al,Mo,Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
A. Jenis penelitian
 Metode Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera.
 Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode yang menggunakan sumber-sumber pustaka, berupa buku,
artikel yang lainnya yang berkatian dengan maslah yang dibahas.
 Metode Media Internet
Penulis menggunakan dan memanfaatkan internet untuk membantu menyelesaikan laporan ini.

B.Waktu dan tempat penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada Jum’at 9 Agustus 20013. Sedangkan pengambilan data
dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2013 sampai 16 Agustus 2013 yang bertempat di salah
satu anggota kelompok kami.

C. Alat dan bahan


Alat : bahan:
Penggaris kacang merah
Lampu belajar air
kapas
3 gelas plastik air mineral

D. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambillah 15 biji kacang merah.
3. Isilah gelas plastik air mineral A, B dan C dengan kapas yang sama keadaannya.
4. Letakkan pada setiap gelas plastic air mineral dengan5 biji kacang merah.
5. Siramlah setiap hari pada setiap gelas dengan air dengan volume yang sama.
6. Letakkan gelas A pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas B padatempat yang
terkena cahaya lampu serta gelas C pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).
7. Amati dan ukurlah tinggi kecambah kacang merah serta perkembangannya setiap hari selama
7 hari, kemudian tulislah hasil pengukurannya pada tabel pengamatan.

E. Variabel penelitian
 Variabel bebas : cahaya matahari dan cahaya lampu
 Variabel Terikat : perkecambahan kacang merah
(jumlah daun, tinggi batang, warna daun)
 Variabel control : perkecambahan kacang merah yang terkena cahaya
matahari, yang tidak terkena cahaya matahari dan yang terkena cahaya lampu.

A. Rancangan analisis data


 Perlakuan A : kacang merah yang diletakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari
 Perlakuan B : kacang merah yang dietakkan pada tempat yang terkena cahaya lampu
 Perlakuan C : kacang merah yang diletakkan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari

 A. Data Hasil Percobaan


A ( Panjang Akar) A ( Panjang Batang)

Hari ke 1 2 3 4 5 rata-rata 1 2 3 4 5 rata-rata

1 0,4 0,1 0,1 0,1 - 0,175 1 0,3 0,3 0,2 - 0,45


2 0,9 0,5 0,5 0,4 - 0,575 2 1 1 0,8 - 1,2
3 1,4 1 1 0,9 - 1,075 3,5 3 3 2,5 - 3
4 2 1,7 1,5 1,5 - 1,675 5 4,5 4 3 - 4,125
5 3 2 2,1 2 - 2,275 7 6 6 5 - 6
Rata-rata keseluruhan 1,155 2,955

B ( Panjang Akar ) B ( Panjang Batang )

1 2 3 4 5 rata-rata 1 2 3 4 5 rata-rata

0,9 0,9 0,3 0,3 0,1 0,5 2 2 1 1 0,5 1,3


1,2 1,2 1 0,8 0,4 0,92 3,2 3,2 3 3 2 2,88
3 3 2 1,7 1 2,14 8 8 5 5 4 6
3,2 3,2 3 2,6 2 2,8 10 10 9 8 7,5 8,9
4 4 3,7 3,3 2,8 3,56 16 16 14 12 9 11,4
rata-rata keseluruhan 1,984 4,496

C ( Panjang Akar ) C ( Panjang Batang )

1 2 3 4 5 rata-rata 1 2 3 4 5 rata-rata

1 1 - - 1 1 3 3,2 - - 3 3,067
1,6 1,8 - - 1,5 1,63 5 6 - - 4,8 5,267
3 3 - - 2,8 2,93 12 13 - - 12 12,33
4,2 4,4 - - 4,4 4,33 15 16,7 - - 16 15,9
5 5,2 - - 5 5,067 18 20 - - 18,5 18,83
rata-rata keseluruhan 2,9914 11,0788

 Gelas plastik A “memperoleh cahaya matahari”


Perubahan Kuantitatif Perubahan Kualitatif
Hari Panjang Akar Panjang Jml. Yg
ke- (rata-rata) Batang tumbuh Warna daun
(rata-rata)
1 0,75 0,45 4 -
2 0,575 1,2 4 Hijau muda
3 1,075 3 4 Hijau muda
4 1,675 4,125 4 Hijau tua
5 2,275 6 4 Hijau tua

 Gelas plastic B “terkena sinar lampu”


Perubahan Kuantitatif Perubahan Kualitatif
Hari Panjang
Panjang Akar Jml. Yg
ke- Batang Warna daun
(rata-rata) tumbuh
(rata-rata)
1 0,5 1,3 5 -
2 0,92 2,88 5 kuning
3 2,14 6 5 kuning
4 2,8 8,9 5 kuning
5 3,56 11,4 5 kuning

 Gelas plastic C “tempat Gelap”


Perubahan Kuantitatif Perubahan Kualitatif
Hari Panjang
Panjang Akar Jml. Yg
ke- Batang Warna daun
(rata-rata) tumbuh
(rata-rata)
1 1 3,067 3 -
2 1,63 5,267 3 -
3 2,93 12,33 3 Kuning
4 4,33 15,9 3 Kuning
5 5,067 18,83 3 Kuning

B. Pembahasan
Cahaya adalah salah satu factor yang mempengaruhi perkecambahan tanaman kacang
merah. Dalam hal ini kami menggunakan tiga jenis penelitian yaitu mengggunakan cahaya
matahri, menggunakan cahaya lampu dan tidak menggunakan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan yang terjadi pada bijikacang merah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman pada pot A, B, C. Pot A yang diletakkan dibawah
cahaya matahari mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pot B dan
C yang diletakkan di bawah cahaya lampu dan diletakkan di tempat yang gelap.
GAMBAR A : kacang merah yang terkena cahaya matahari
Gambar diatas menunjukkan keadaan daun berwarna hijau segar, daun lebih lebar, kokoh dan
tebal

GAMBAR B : kacang merah yang terkena cahaya lampu

Gambar diatas menunjukkan keadaan daun berwarna hijau pucat, daun tampak mengkerut dan
muncul daun awalnya lebih lambat, batang kecil, dan melengkung (elastis) sehingga mudah
patah.

GAMBAR C : kacang merah yang tidak terkena cahaya matahari dan cahaya lampu

Gambar diatas menunjukkan perkecambahannya sangat cepat. Selain itu tekstur dari batangnya
sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.

Kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya


kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari
matahari pertumbuhannya akan sangat cepat dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak
dipengaruhi oleh matahari. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung kecambah tersebut
cenderung mengikuti arah sinar matahari.
Untuk kecambah yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat
cepat. Selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.
Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk
tanaman kecambah yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan kecambah yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya
sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin
dihambat oleh sinar matahari.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah khususnya kacang merah
diantaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri atas
cahaya,PH,kelembapan,suhu,air dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi
oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut
literatur, perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan
ditempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok. Hal itu disebabkan karena
hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata
Sedangkan ditempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lama, hal itu juga
disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.sehingga
dihasilkan tumbuhan yang normal
A. Simpulan
1. Perbedaan yang sangat mencolok pada tumbuhan di tempat gelap, daunnya berwarna kuning
dan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan di tempat terang. Sedangkan pada tumbuhan tempat
terang tetap berwarna hijau.
2. Cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya cahaya meninggi
karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan).

B. Saran
1. Sebaiknya para petani jika ingin menanam tumbuhan kacang merah memperhatikan hal-hal
yang membuat tumbuhan itu tumbuh lebih cepat dan baik. Dan juga setidaknya dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk selain tumbuhan kacang merah.
2. Bagi orang yang juga ingin melakukan penelitian tentang materi ini, sebaiknya lakukan
penelitian yang benar dan tidak ceroboh. Perhatikan kadar air dan cahaya agar memperoleh hasil
yang maksimal.
3. Bagi para pembaca, sebaiknya penempatan tumbuhan harus diperhatikan, karena setiap
tumbuhan memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai