ZANTIFAR (RATIDINE)
Dosen pengampu;
Disusun oleh:
35.2014.7.1.0955
NGAWI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Zantifar adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak
lambung. Zantifar 150 mg Tablet mengandung ranitidine, obat golongan antagonis
reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist). zantifar adalah salah satu nama
dagang sekaligus obat paten dari obat generik ranitidin yang mengandung ranitidine
HCL setara ranitidine 150 mg/ tablet. Diproduksi oleh PT. IFARS Pharmaceutical
Laboratories Solo-Indonesia.
Ranitidin merupakan salah satu obat yang cukup dikenal dikalangan masyarakat
umum, yang disebabkan pemanfaatan obat ini yang cukup tinggi. Dokter umum dan
spesialis penyakit dalam umumnya akan sering meresepkan obat ini. Dalam
peresepannya, dokter dapat meresepkan ranitidin ini baik sebagai terapi utama maupun
terapi pendukung.
Ranitidin adalah obat untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan
produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung. Ranitidine termasuk
golongan antagonis reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist) yang
bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif kerja reseptor histamin H2, yang
sangat berperan dalam sekresi asam lambung. Penghambatan kerja reseptor H2
menyebabkan produksi asam lambung menurun baik dalam kondisi istirahat maupun
adanya rangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, kafein dan insulin.
Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor-H2, maka
secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu reseptor-H1
dan reseptor-H2. Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan
kerja histamine dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi
resptor H1, H2, H3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen-antibodi karena tidak
dapat menetralkan atau mengubah efek histamine yang sudah terjadi. Antihistamin
umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin terutama bekerja
dengan menghambat secara bersaing interaksi histamine dengan reseptor khas.
Berdasarkan pada reseptor khas antihistamin antagonis H2 digunakan untuk
mengurangi sekresi asam lambung pada pengobtan penderita tukak lambung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Zantifar
Zantifar adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak
lambung. Zantifar 150 mg Tablet mengandung ranitidine, obat golongan antagonis
reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist). zantifar adalah salah satu nama
dagang sekaligus obat paten dari obat generik ranitidin yang mengandung ranitidine
HCL setara ranitidine 150 mg/ tablet.
Ranitidin memiliki rumus molekul C13H22N4O3S dengan bobot molekul 314,4
g/mol. Ranitidin adalah salah satu senyawa yang mengantagonis reseptor histamin H2
yang menghambat sekresi asam lambung. Selain digunakan dalam terapi
penyakit ulkus peptikum dan gastroesophageal refluks, ranitidin juga dapat digunakan
sebagai antihistamin pada berbagai kondisi alergi pada kulit.
B. Pengertian antihistamin
Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja
histamine dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi resptor
H1, H2, H3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen-antibodi karena tidak dapat
menetralkan atau mengubah efek histamine yang sudah terjadi. Antihistamin umumnya
tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin terutama bekerja dengan
menghambat secara bersaing interaksi histamine dengan reseptor khas. Berdasarkan
pada reseptor khas antihistamin antagonis H2 digunakan untuk mengurangi sekresi
asam lambung pada pengobtan penderita tukak lambung.