Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak strategis yang dapat
mendukung stabilitas nasional. Pada tahun 2017, produksi daging nasional baru
tercapai 66% (531.757 ton) dan kekurangan dicukupi melalui import (34%)
(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2017). Pasokan import
daging diprediksikan semakin meningkat dan mencapai 70% pada tahun 2020.
Peningkatan impor sapi potong dan daging merupakan indikasi peningkatan
permintaan daging atau ketidak sanggupan pemenuhan kebutuhan yang harus
disuplai oleh produksi sapi potong dalam negeri. Pemaksaan pemenuhan
kebutuhan daging dari sapi lokal merupakan salah satu faktor yang
mengakibatkan pengurasan sapi potong lokal
Pencapaian program kecukupan daging nasional pada tahun 2018 juga
bergantung kepada ketersediaan sapi potong bakalan berkualitas. Dengan
penyediaan bibit unggul diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sapi
potong lokal. Sapi potong lokal sangat potensial dengan berbagai keunggulannya
di daerah tropis.
Produktivitas ternak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sampai 70 %,
sedangkan faktor genetik hanya mempengaruhi sekitar 30%. Di antara faktor
lingkungan tersebut, aspek pakan mempunyai pengaruh paling besar yaitu sekitar
60%. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun potensi genetik ternak tinggi, namun
apabila pemberian pakan tidak memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas,
maka produksi yang tinggi tidak akan tercapai. (Astuti, 2009).
Dalam perjalanannya kondisi sapi potong lokal sekarang ini telah
mengalami degradasi produksi dan banyak didapatkan dalam bentuk kecil.
Penurunan diakibatkan oleh turunnya mutu genetik sapi potong lokal.
Kesemuanya ini antara lain diakibatkan oleh pemotongan ternak yang memiliki
kondisi baik yang digunakan sebagai standar pasar ternak sapi potong dan jumlah
pemotongan induk/betina produktif mencapai 40%. Genotip sapi potong lokal
yang ada memiliki keragaman yang luas, sehingga cukup memiliki potensi
genetik yang unggul dan siap untuk ditingkatkan potensi genetiknya secara
maksimal untuk mendapatkan keturunan superior.

Dapus
Astuti, Dewi A. 2009. Petunjuk Praktis Menggunakan Domba, Kambing, dan Sapi
Potong. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai