Anda di halaman 1dari 1

Pengkajian Psiko-sosio-spiritual

Pengkajian psikologis klien meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan perawat untuk
memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku klien. Perawat
mengumpulkan data hasil pemeriksaan awal klien tentang kapasitas fisik dan intelektual saat ini. Data ini
penting untuk menentukan tingkat perlunya pengkajian psiko-sosio-spiritual yang seksama. Pada kondisi
klinis, klien dengan pneuomonia sering mengalami kecemasan bertingkat sesuai dengan keluhan yang
dialaminya. Hal lain yang perlu ditanyakan adalah kondisi pemukiman dimana klien bertempat tinggal,
klien dengan pneuomonia sering dijumpai bila bertempat tinggal dilingkungan dengan sanitasi buruk.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
Keadaan umum pada kelien dengan pneuomonia dapat dilakukan dengan cara selintas pandang
dengan menilai keadaan fisik tiap bagian tubuh. Selain itu, perlu dinilai secara umum tentang kesadaran
klien yang terdiri atas compos mentis, apatis somnolen, spoor, soporokoma, atau koma. Seorang
perawat perlu mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang konsep anatomi dan fisiologi umum
sehingga dengan cepat dapat menilai keadaan umum, kesadaran, dan pengukuran GCS bila kesadaran
klien menurun yang memerlukan kecepatan dan ketepatan penilaian.

Hasil pemeriksaan TTV pada klien dengan pneuomonia biasanya didapatkan peningkatan suhu tubuh
lebih dari 40˚C, frekuensi nafas meningkat dari frekuensi normal, denyut nadi biasanya meningkat
seirama dengan peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernafasan dan apabila tidak melibatkan infeksi
sistemis yang berpengaruh pada hemodinamika kardiovaskular tekanan darah biasanya tidak ada
masalah.

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mikobakterium Tuberkulosis. Tuberculosis paru merupakan salah satu penyakit saluran
pernapasan bagian bawah. Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit infeksi terpenting
setelah eradikasi penyakit malaria. Sebagian besar basil Mikobakterium tuberculosis masuk ke
dalam jaringan paru melalui airborne infection dan selanjutnya mengalami proses yang
dikenal sebagai focus primer dari Ghon. Pada stadium permulaan, setelah pembentukan focus
primer, akan terjadi beberapa kemungkinan yaitu penyebaran bronkogen, limfogen, dan
hematogen. Keadaan ini hanya berlangsung beberapa saat. Penyebaran akan berhenti bila
jumlah kuman yang masuk dan telah terbentuk daya tahan tubuh yang spesifik terhadap basil
tuberculosis. Tetapi bila jumlah basil tuberculosis yang masuk ke dalam saluran pernafasan
cukup banyak, maka akan terjadi tuberculosis milier atau tuberculosis meningitis.

Anda mungkin juga menyukai