Preceptor : Mahasiswa : Ainul akodah Kasus pasien : Trauma Tumpul Tindakan : Hecting Ruang : UGD
Tahapan dan DOPS
1. Pre round : a. Preparation : preceptor kontrak dengan mahasiswa untuk ujian, preceptor menyampaikan kepada mahasiswa yang akan melakukan ujian. b. Planning : kontrak dengan pasien, preceptor menyampaikan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan atau tindakan oleh mahasiswa. c. Briefing : 4P 1R 1) Problem : Masalah yang ada pada Tn. H dengan trauma tumpul. 2) Practice : Tindakan yang akan dilakukan terkait dengan masalah yang ditemukan mahasiswa, mahasiswa akan melakukan tindakan. 3) Preparation : a) Persiapan alat : 1. Hanscoon bersih 2. Hanscoon steril 3. Kasa steril 4. Duk lobang steril 5. Underpet steril 6. Set hecting 7. Nalvoeder 8. Kom kecil steril 9. Lampu sorot 10. Pinset serugis 11. Pinset anatomi 12. Gunting jaringan steril 13. Jarum steril 14. Benang steril 15. Silk 3.0 16. Korentang steril 17. Cairan Nacl 0,9 % 18. Salep gentamisin 19. Gunting plester 20. Plester 21. Povidone iodine / antiseptik 10% 22. Obat anastesi lidokain2% 23. Perlak pengalas 24. Tempat sampah medis 25. Larutan H2O2 / perilhidrol 10% 26. Spuit 3 cc 27. Pencukur atau silet b) Persiapan pasien 1. Lakukan 5 s (senyum, sapa, salam, sopan, santun) 2. Perkenalkan diri dan identitas pasien 3. Jelaskan tujuan dan tindakan prosedur 4. Inform concent 5. Atur posisi senyaman mungkin c) Persiapan lingkungan 1. Jaga privasi klien dan atur pencahayaan 4) Procedure 1. Cuci tangan dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan bersih 2. Menyiapkan alat 3. Bersihkan lika menggunakan cairan Nacl 4. Ganti sarung tangan steril 5. Jaringan sekitar luka di anastesi menggunakan obat anastesi lidokain 6. Pasang underpet steril dan lobangi sesuai lebar luka 7. Gunakan jarum untuk menjahit kulit, pada penggunaan jarum melengkung dari arah dalam keluar 8. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka, jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek. 9. Ikat benang dengan membentuk simpul 10. Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm. 11. Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup. 12. Oleskan povidone iodine pada jahitan. 13. Oleskan salep gentamisin pada area jahitan 14. Tutup dengan kasa steril 15. Pasang kasa lalu plester/ hepafik 16. Rapikan pasien 17. Bereskan alat 18. Perawat cuci tangan. 5) Evaluasi 1. Keadaan luka 2. Kedalaman luka 3. Jumlah jahitan 4. Adanya tanda – tanda infeksi tidak 5. Terdapat perdarahan 6. Respon pasien setelah dilakukan tindakan 7. TTD dan paraf perawat 6) Role : Aturan yang harus disampaikan oleh preceptor terkait ujian ( preceptor / teman akan membantu selama proses tindakan)
2.Round : pelaksanaan tindakan oleh praktikan
a. Fase orientasi : persiapan alat, pasien, dan lingkungan. b. Fase kerja : pelaksanaan c. Fase terminasi : evaluasi 3. Post round : evaluasi dari DOPS a. preceptor mem – feedback mahasiswa diluar pasien, memaparkan hasil evaluasi sampai dengan nilai. NB : mahasiswa melakukan tindakan real saat dengan pasien.