Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jawab :
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam
konteks menejemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return.
Ketika investor menginvestasikan dananya dia akan mensyaratkan tingkat return
tertentu dan jika periode investasi telah berlalu investor tersebut akan diharapkan pada
tingkat retrun yang sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return yang diharapkan
dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan
mungkin saja bebeda. Pebedaan antara return yang diharapkan dengan return yang
benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus selalu
dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berivstasi disamping
memperhatikan tingkat return, investor harus mempertimbangkan tingkat risiko suatu
investasi.
Ada hal penting harus dipertimbangkan oleh investor saat melakukan
investasi, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut.
Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan.
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan retrun aktual yang berbeda dengan
return yang diharapkan. Investor tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko.
Investor yang enggan terhadap risiko seperti ini di sebut sebagai risk-averse investors.
Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti
oleh harapan yang lebih tinggi pula. Demikian pula sebaliknya investor yang tidak mau
menanggung risiko yang terlalu tinggi tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat
return yang terlalu tinggi.
Hubungan Tingkat Resiko Dan Return Yang Diharapkan merupakan
hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya semakin besar risiko suatu aset,
semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
Soal 2 :
(halaman 26 no. 2 dan 3)
4. Menurut anda, ketika terjadi tingkat inflasi yang tinggi apakah kondisi kinerja
keuangan suatu perusahaan akan mengalami penurunan ? Berikan alasan anda !
Iyya. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya terjadi akibat kondisi ekonomi
yang overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan produk yang
melebihi seharusnya. Secara relatif inflasi berpengaruh negatif terhadap return
saham. Inflasi yang tinggi mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat. Inflasi
yang terlalu tinggi juga dapat mengakibatkan penurunan pendapatan riil investor
dari investasinya. Peningkatan inflasi berdampak pada peningkatan harga jual dan
biaya produksi perusahaan. Apabila biaya produksi mengalami peningkatan lebih
tinggi daripada peningkatan penjualan perusahan, profitabilitas perusahaan
mengalami penurunan yang berakibat terhadap penurunan tingkat return saham.
Sehingga kinerja keuangan perusahaan tersebut dipastikan akan mengalami
penurunan. Sebaliknya apabila penjualan perusahaan mengalami peningkatan
yang lebih tinggi daripada biaya produksi perusahaan maka profitabilitas
perusahaan mengalami peningkatan.
2. Menurut anda apakah hubungan antara pasar uang dan pasar modal bersifat linear
dan non linear ?