Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
NAMA :ALVINA DEVI PRAPTIWI
NO :02
KELAS :X.S4
Nilai mutlak adalah suatu bilangan yang dapat diartikan jarak antara bilangan tersebut dari titik nol(0).
Dengan demikian maka jarak tersebut selalu bernilai positif.
Dari penjelesan di atas memang tampak bahwa nilai mutlak suatu bilangan selalu bernilai positif.
Berkaitan dengan menentukan nilai mutlak suatu bilangan, maka muncullah tanda mutlak. Tanda mutlak
disimbolkan dengan garis 2 ditepi suatu bilangan atau bentuk aljabar. Misalnya seperti berikut:
Secara umum, bentuk persamaan nilai mutlak dapat dimaknai seperti berikut:
Jika kita mempunyai persamaan dalam bentuk aljabar, maka dapat dimaknai sebagai berikut.
Jadi, bentuk dasar di atas dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan persamaan mutlak. Lebih
jelasnya silahkan perhatikan contoh-contoh berikut berikut ini:
1. |x + 2| = 5
2. |2x - 1| = 7
3. |3x + 2| = x - 8
Pembahasan:
1. *- (x + 2) = 5
x=5-2
x=3
*- (x + 2) = -5
x = -5 - 2
x = -7
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-7, 3}
2. *- (2x - 1) = 7
2x = 8
x=4
*- (2x - 1) = -7
2x = -6
x = -3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-3, 4}
3. *batasan untuk ax + b ≥ 0
3x + 2 ≥ 0
x ≥ -2/3
*batasan untuk ax + b < 0
3x + 2 < 0
x < -2/3
*- untuk x ≥ -2/3
(3x + 2) = x - 8
3x - x = -8 - 2
2x = -10
x = -5 (tidak memenuhi karena x harus ≥ -2/3)
*- untuk x < -2/3
(3x + 2) = -(x - 8)
3x + 2 = -x + 8
3x + x = 8 - 2
4x = 6
x = 6/4 (tidak memenuhi karena x harus < -2/3)
jadi, tidak ada himpunan penyelesaiannya.
Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak caranya hampir sama seperti persamaan nilai mutlak. hanya
saja berbeda sedikit pada tanda ketidaksamaannya. Langkah-langkah selanjutnya seperti menyelesaikan
pertidaksamaan linear atau kuadrat satu variabel .
Pertidaksamaan mutlak dapat digambarkan sebagai berikut:
Apabila fungsi di dalam nilai mutlak berbentuk ax + b maka pertidaksamaan nilai mutlak dapat
diselesaikan dengan cara berikut ini:
Pembahasan:
Berikut hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menyederhanakan bentuk pertidaksamaan rasional karena
akan merubah domain fungsi tersebut :
1. Kali silangf(x)g(x)>c/≡f(x)>c.g(x)f(x)g(x)>c⧸≡f(x)>c.g(x)
3. Tulis pembuat nol pada garis bilangan dan tentukan tanda untuk tiap-tiap interval pada garis
bilangan.
4. Tentukan daerah penyelesaian. Untuk pertidaksamaan ">" atau "≥" daerah penyelesaian berada
pada interval yang bertanda positif dan untuk pertidaksamaan "<" atau "≤" daerah
penyelesaian berada pada interval yang bertanda negaitf.
5. Dengan memperhatikan syarat bahwa penyebut tidak sama dengan nol, tulis himpunan
penyelesaian yaitu interval yang memuat daerah penyelesaian.
Contoh 1
Jawab :
Pembuat nol :
x−3=0 ⇒x=3
x + 1 = 0 ⇒ x = −1
Syarat :
x + 1 ≠ 0 ⇒ x ≠ −1
Untuk interval x < −1, ambil x = −2 :
−2−3−2+1−2−3−2+1 = 5 (+)
Karena pertidaksamaan bertanda "≥", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).
∴ HP = {x < −1 atau x ≥ 3}
Contoh 2
Tentukan HP dari 2x−14−x2x−14−x > 0
Jawab :
Pembuat nol :
2x − 1 = 0 ⇒ x = 1212
4−x=0 ⇒x=4
Syarat :
4−x≠0 ⇒x≠4
Karena pertidaksamaan bertanda ">", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).
Jawab :
(x−1)(x−1)x+2<0(x−1)(x−1)x+2<0
Pembuat nol :
(x − 1)(x − 1) = 0 ⇒ x = 1
x + 2 = 0 ⇒ x = −2
Syarat :
x + 2 ≠ 0 ⇒ x ≠ −2
Karena pertidaksamaan bertanda "<", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).
∴ HP = {x < −2}
Contoh 4
Jawab :
x−5(x+3)(x+3)≤0x−5(x+3)(x+3)≤0
Pembuat nol :
x−5=0 ⇒x=5
(x + 3)(x + 3) = 0 ⇒ x = −3
Syarat :
(x + 3)(x + 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ −3
Karena pertidaksamaan bertanda "≤", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).
∴ HP = {x < −3 atau −3 < x ≤ 5} atau
HP = {x ≤ 5 dan x ≠ −3}
1. Pembuat nol pada penyebut selalu digambarkan dengan bulatan kosong apapun tanda
pertidaksamaan.
2. Tanda untuk tiap-tiap interval selalu berselang-seling positif dan negatif jika pertidaksamaan
memuat faktor linier yang berbeda (contoh 1 dan 2).
3. Tanda untuk tiap-tiap interval menjadi tidak berselang-seling jika pertidaksamaan memuat
faktor linier yang sama (contoh 3 dan 4).
Pada materi fungsi kuadrat kita mengenal adanya fungsi yang selalu bernilai positif untuk setiap x
bilangan real (definit positif) dan fungsi yang selalu bernilai negatif untuk setiap x bilangan real (definit
negatif).
Fungsi definit positif dalam suatu pertidaksamaan rasional dapat diabaikan tanpa harus membalik
tanda pertidaksamaan.
Contoh 5
Tentukan HP dari x−4x3+x≤0x−4x3+x≤0
Jawab :
x−4x(x2+1)≤0x−4x(x2+1)≤0
x2 + 1 merupakan fungsi definit positif, dapat dibuktikan dengan syarat definit positif yaitu : a > 0 dan D
< 0.
Jadi, x2 + 1 dapat diabaikan tanpa harus membalik tanda pertidaksamaan, sehingga pertidaksamaan
diatas setara dengan :
x−4x≤0x−4x≤0
Pembuat nol :
x−4=0 ⇒x=4
x=0
Syarat :
x≠0
Karena pertidaksamaan bertanda "≤", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).
∴ HP = {0 < x ≤ 4}
Fungsi definit negatif dalam suatu pertidaksamaan rasional dapat diabaikan dengan syarat tanda
pertidaksamaan harus diubah atau dibalik.
Contoh 6
Tentukan HP dari −x2+x−2x2−4x+3≤0−x2+x−2x2−4x+3≤0
Jawab :
−x2+x−2(x−1)(x−3)≤0−x2+x−2(x−1)(x−3)≤0
−x2 + x − 2 merupakan fungsi definit negatif, dapat dibuktikan dengan syarat definit negatif yaitu : a < 0
dan D < 0.
Jadi, −x2 + x − 2 dapat diabaikan dengan syarat tanda pertidaksamaan harus diubah atau dibalik,
sehingga pertidaksamaan diatas setara dengan :
1(x−1)(x−3)≥01(x−1)(x−3)≥0
Pembuat nol :
(x − 1)(x − 3) = 0 ⇒ x = 1 atau x = 3
Syarat :
(x − 1)(x − 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ 1 atau x ≠ 3
Karena pertidaksamaan bertanda "≥", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).
∴ HP = {x < 1 atau x > 3}
Persamaan Linear tiga variabel adalah persamaan yang memiliki tiga variabel dengan masing-masing
variabel berderajat satu. Persamaan linear tiga variabel mempunyai bentuk umum :
B. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Tiga persamaan linear dengan tiga variabel yang disajikan secara bersamaan disebut sistem persamaan
linear tiga variabel.
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel x,y, dan z adalah :
1. Metode Subtitusi
Tentukan terlebih dahulu mana yang menjadi persamaan 1, persamaan 2, dan persamaan 3
Lalu kita ubah salah satu persamaan ke dalam bentuk lain dan beri nama dengan persamaan 4
Dan langkah terakhir subtitusikan nilai variabel dari persamaan 2 dan 3 ke persamaan 1
Sebagai contoh diberikan sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut :
Tentukan terlebih dahulu mana yang menjadi persamaan 1, persamaan 2, dan persamaan 3
Lalu ubah salah satu persamaan kedalam bentuk lain dan beri nama dengan persamaan 4.
Misalnya persamaan 1 yaitu x + y + z = -6, diubah menjadi z = -x – y – 6 —–> persamaan 4
Dan langkah terakhir kit subtitusikan nilai variabel yang diperoleh dari persamaan 2 dan 3 ke
persamaan 1. Didapat bahwa nilai x = -5 dan y = -3 , llalu subtitusikan ke persamaan 1 maka
diperoleh :
Maka himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah {(-5,-3,2)}
2. Metode Eliminasi
substitusikan nilai-nilai peubah yang diperoleh pada Langkah 2 ke dalam salah satu persamaan
semula untuk mendapatkan nilai peubah yang lainnya
Sebagai contoh diberikan sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut :
eliminasi peubah z dari persamaan 1 dan persamaan 2 dan dari persamaan 1 dan 3
persamaan 4 dan persamaan 5 berbentuk SPLDV. Lalu eliminasi SPLDV tersebut untuk
memperoleh nilai x dan y
setelah didapat variabel x dan y, substitusikan kedua nilai variabel tersebut ke salah satu
persamaan agar diperoleh nilai z
2 + 2(3) – z = 3
2+6–z=3
8–z=3
z=5
a)
dan
b)
Perhatikan contoh poin b) di atas. Jika dua buah garis dengan persamaan dan
, maka untuk mencari titik potong kedua garis tersebut kita dapat menggunakan metode eliminasi atau
substitusi atau gabungan keduanya.
Misalkan kita ingin menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi, maka
————————- +
Selanjutnya nilai x=1 dimasukkan kesalah satu persamaan, misalkan ke 3x + y = 4, sehingga
Coba cermati lagi ternyata titik potong kedua garis tersebut terletak di (1,1), tepat sebagaimana gambar
grafik di atas.
B. Persamaan Kuadrat
1. Pemfaktoran
Contoh:
Jawab:
Jawab:
2. Melengkapkan kuadrat sempurna
Contoh:
Jawab:
c. formula abc
Perhatikan kembali langkah pada melengkapkan kuadrat sempurna. formula abc sebenarnya
pengembangan dari bagian langkah akhirnya.
Contoh:
Jawab:
Bentuk umum:
Langkah-langkah penyelesaian:
Contoh:
Jawab: