Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN MATERI MATEMATIKA

KELAS X SEMESTER GASAL

DISUSUN OLEH:
NAMA :ALVINA DEVI PRAPTIWI
NO :02
KELAS :X.S4

SMA NEGERI MOJOGEDANG


TAHUN AJARAN 2017/2018
1.Persamaan dan pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
A. Persamaan Nilai Mutlak

Nilai mutlak adalah suatu bilangan yang dapat diartikan jarak antara bilangan tersebut dari titik nol(0).
Dengan demikian maka jarak tersebut selalu bernilai positif.

dari garis bilangan diatas dapat kita ketahui bahwa:


Jarak angka 6 dari titik 0 adalah 6
Jarak angka -6 dari titik 0 adalah 6

Dari penjelesan di atas memang tampak bahwa nilai mutlak suatu bilangan selalu bernilai positif.
Berkaitan dengan menentukan nilai mutlak suatu bilangan, maka muncullah tanda mutlak. Tanda mutlak
disimbolkan dengan garis 2 ditepi suatu bilangan atau bentuk aljabar. Misalnya seperti berikut:

|2| = |-2| ; |-25| = |25| ; |a| = |-a| ; |-b| = |b|

Secara umum, bentuk persamaan nilai mutlak dapat dimaknai seperti berikut:

Jika kita mempunyai persamaan dalam bentuk aljabar, maka dapat dimaknai sebagai berikut.

Jadi, bentuk dasar di atas dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan persamaan mutlak. Lebih
jelasnya silahkan perhatikan contoh-contoh berikut berikut ini:

1. |x + 2| = 5
2. |2x - 1| = 7
3. |3x + 2| = x - 8

Pembahasan:

1. *- (x + 2) = 5
x=5-2
x=3
*- (x + 2) = -5
x = -5 - 2
x = -7
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-7, 3}
2. *- (2x - 1) = 7
2x = 8
x=4
*- (2x - 1) = -7
2x = -6
x = -3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-3, 4}
3. *batasan untuk ax + b ≥ 0
3x + 2 ≥ 0
x ≥ -2/3
*batasan untuk ax + b < 0
3x + 2 < 0
x < -2/3
*- untuk x ≥ -2/3
(3x + 2) = x - 8
3x - x = -8 - 2
2x = -10
x = -5 (tidak memenuhi karena x harus ≥ -2/3)
*- untuk x < -2/3
(3x + 2) = -(x - 8)
3x + 2 = -x + 8
3x + x = 8 - 2
4x = 6
x = 6/4 (tidak memenuhi karena x harus < -2/3)
jadi, tidak ada himpunan penyelesaiannya.

B. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak caranya hampir sama seperti persamaan nilai mutlak. hanya
saja berbeda sedikit pada tanda ketidaksamaannya. Langkah-langkah selanjutnya seperti menyelesaikan
pertidaksamaan linear atau kuadrat satu variabel .
Pertidaksamaan mutlak dapat digambarkan sebagai berikut:
Apabila fungsi di dalam nilai mutlak berbentuk ax + b maka pertidaksamaan nilai mutlak dapat
diselesaikan dengan cara berikut ini:

Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:


1. |x + 3| < 8
2. |3x - 6| ≥ 9
3. |2x + 2| ≤ |3x - 4|

Pembahasan:

1. ~> -8 < x + 3 < 8


~> -8 -3 < x < 8 -3
~> -11 < x < 5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x| -11 < x < 5}
2. Karena pertidaksamaan mutlak ini dibagi menjadi dua bagian, maka cara penyelesaiannya adalah
sebagai berikut:
*- (3x - 6) ≥ 9
3x ≥ 9 + 6
3x ≥ 15
x≥5
*- (3x - 6) ≤ -9
3x ≤ -9 + 6
3x ≤ -3
x ≤ -1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x| x ≤ -1 atau x ≥ 5}
3. Kalau dalam bentuk soal seperti ini, cara menyelesaikan pertidaksamaannya adalah dengan
menguadratkan kedua ruas.
perhatikan pembahasan berikut ini:
(2x + 3)² ≤ (3x – 3)²
(2x + 3)² - (3x – 3)² ≤ 0
ingat: a² – b² = (a+b)(a-b)
(2x + 3 + 3x - 3)(2x + 3 - 3x + 3) ≤ 0
6x(6 – x) ≤ 0
*6x ≤ 0 *6 – x ≤ 0
x≤0 -x ≤ -6
x≥6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x| x ≤ 0 atau x ≥ 6


2.PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL
Pertidaksamaan rasional adalah suatu bentuk pertidaksamaan yang memuat fungsi rasional, yaitu
fungsi yang dapat dinyatakan dalam bentuk f(x)g(x)f(x)g(x) dengan syarat g(x) ≠ 0.

Bentuk umum pertidaksamaan rasional :

f(x)g(x)f(x)g(x) > 0 atau f(x)g(x)f(x)g(x) ≥ 0 ; g(x) ≠ 0

f(x)g(x)f(x)g(x) < 0 atau f(x)g(x)f(x)g(x) ≤ 0 ; g(x) ≠ 0.

Berikut hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menyederhanakan bentuk pertidaksamaan rasional karena
akan merubah domain fungsi tersebut :

1. Kali silangf(x)g(x)>c/≡f(x)>c.g(x)f(x)g(x)>c⧸≡f(x)>c.g(x)

2. Mencoret fungsi ataupun faktor yang sama pada pembilang dan


penyebutf(x).g(x)g(x)>c/≡f(x)>cf(x).g(x)g(x)>c⧸≡f(x)>c
Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan rasional dapat ditentukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Nyatakan dalam bentuk umum.

2. Tentukan pembuat nol pada pembilang dan penyebut.

3. Tulis pembuat nol pada garis bilangan dan tentukan tanda untuk tiap-tiap interval pada garis
bilangan.

4. Tentukan daerah penyelesaian. Untuk pertidaksamaan ">" atau "≥" daerah penyelesaian berada
pada interval yang bertanda positif dan untuk pertidaksamaan "<" atau "≤" daerah
penyelesaian berada pada interval yang bertanda negaitf.

5. Dengan memperhatikan syarat bahwa penyebut tidak sama dengan nol, tulis himpunan
penyelesaian yaitu interval yang memuat daerah penyelesaian.

Contoh 1

Tentukan HP dari x−3x+1x−3x+1 ≥ 0

Jawab :
Pembuat nol :
x−3=0 ⇒x=3
x + 1 = 0 ⇒ x = −1
Syarat :
x + 1 ≠ 0 ⇒ x ≠ −1
Untuk interval x < −1, ambil x = −2 :
−2−3−2+1−2−3−2+1 = 5 (+)

Untuk interval −1 < x ≤ 3, ambil x = 0 :


0−30+10−30+1 = −3 (−)
Untuk interval x > 3, ambil x = 4 :
4−34+14−34+1 = 1515 (+)

Karena pertidaksamaan bertanda "≥", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).

∴ HP = {x < −1 atau x ≥ 3}

Contoh 2
Tentukan HP dari 2x−14−x2x−14−x > 0

Jawab :
Pembuat nol :
2x − 1 = 0 ⇒ x = 1212
4−x=0 ⇒x=4

Syarat :
4−x≠0 ⇒x≠4

Karena pertidaksamaan bertanda ">", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).

∴ HP = {1212 < x < 4}


Contoh 3
Tentukan HP dari x2−2x+1x+2<0x2−2x+1x+2<0

Jawab :
(x−1)(x−1)x+2<0(x−1)(x−1)x+2<0

Pembuat nol :
(x − 1)(x − 1) = 0 ⇒ x = 1
x + 2 = 0 ⇒ x = −2

Syarat :
x + 2 ≠ 0 ⇒ x ≠ −2

Karena pertidaksamaan bertanda "<", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).

∴ HP = {x < −2}

Contoh 4

Tentukan HP dari x−5x2+6x+9≤0x−5x2+6x+9≤0

Jawab :

x−5(x+3)(x+3)≤0x−5(x+3)(x+3)≤0

Pembuat nol :
x−5=0 ⇒x=5
(x + 3)(x + 3) = 0 ⇒ x = −3

Syarat :
(x + 3)(x + 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ −3

Karena pertidaksamaan bertanda "≤", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).
∴ HP = {x < −3 atau −3 < x ≤ 5} atau
HP = {x ≤ 5 dan x ≠ −3}

Dari contoh-contoh diatas kita dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pembuat nol pada penyebut selalu digambarkan dengan bulatan kosong apapun tanda
pertidaksamaan.

2. Tanda untuk tiap-tiap interval selalu berselang-seling positif dan negatif jika pertidaksamaan
memuat faktor linier yang berbeda (contoh 1 dan 2).

3. Tanda untuk tiap-tiap interval menjadi tidak berselang-seling jika pertidaksamaan memuat
faktor linier yang sama (contoh 3 dan 4).

Pertidaksamaan rasional yang memuat fungsi definit

Pada materi fungsi kuadrat kita mengenal adanya fungsi yang selalu bernilai positif untuk setiap x
bilangan real (definit positif) dan fungsi yang selalu bernilai negatif untuk setiap x bilangan real (definit
negatif).
Fungsi definit positif dalam suatu pertidaksamaan rasional dapat diabaikan tanpa harus membalik
tanda pertidaksamaan.
Contoh 5
Tentukan HP dari x−4x3+x≤0x−4x3+x≤0
Jawab :
x−4x(x2+1)≤0x−4x(x2+1)≤0

x2 + 1 merupakan fungsi definit positif, dapat dibuktikan dengan syarat definit positif yaitu : a > 0 dan D
< 0.

Jadi, x2 + 1 dapat diabaikan tanpa harus membalik tanda pertidaksamaan, sehingga pertidaksamaan
diatas setara dengan :
x−4x≤0x−4x≤0

Pembuat nol :
x−4=0 ⇒x=4
x=0

Syarat :
x≠0
Karena pertidaksamaan bertanda "≤", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(−).
∴ HP = {0 < x ≤ 4}

Fungsi definit negatif dalam suatu pertidaksamaan rasional dapat diabaikan dengan syarat tanda
pertidaksamaan harus diubah atau dibalik.

Contoh 6
Tentukan HP dari −x2+x−2x2−4x+3≤0−x2+x−2x2−4x+3≤0

Jawab :
−x2+x−2(x−1)(x−3)≤0−x2+x−2(x−1)(x−3)≤0

−x2 + x − 2 merupakan fungsi definit negatif, dapat dibuktikan dengan syarat definit negatif yaitu : a < 0
dan D < 0.

Jadi, −x2 + x − 2 dapat diabaikan dengan syarat tanda pertidaksamaan harus diubah atau dibalik,
sehingga pertidaksamaan diatas setara dengan :
1(x−1)(x−3)≥01(x−1)(x−3)≥0
Pembuat nol :
(x − 1)(x − 3) = 0 ⇒ x = 1 atau x = 3

Syarat :
(x − 1)(x − 3) ≠ 0 ⇒ x ≠ 1 atau x ≠ 3

Karena pertidaksamaan bertanda "≥", maka daerah penyelesaian berada pada interval yang bertanda
(+).
∴ HP = {x < 1 atau x > 3}

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


A. Persamaan Linear Tiga Variabel ( SPLTV )

Persamaan Linear tiga variabel adalah persamaan yang memiliki tiga variabel dengan masing-masing
variabel berderajat satu. Persamaan linear tiga variabel mempunyai bentuk umum :
B. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Tiga persamaan linear dengan tiga variabel yang disajikan secara bersamaan disebut sistem persamaan
linear tiga variabel.

Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel x,y, dan z adalah :

C. Metode penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

1. Metode Subtitusi

Langkah-langkah penyelesaian SPLTV dengan metode subtitusi adalah sebagai berikut :

 Tentukan terlebih dahulu mana yang menjadi persamaan 1, persamaan 2, dan persamaan 3

 Lalu kita ubah salah satu persamaan ke dalam bentuk lain dan beri nama dengan persamaan 4

 Setelah itu subtitusikan persamaan 4 ke dalam persamaan 2, dan persamaan 3

 Dan langkah terakhir subtitusikan nilai variabel dari persamaan 2 dan 3 ke persamaan 1

Sebagai contoh diberikan sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut :

Maka penyelesaiannya adalah :

 Tentukan terlebih dahulu mana yang menjadi persamaan 1, persamaan 2, dan persamaan 3
 Lalu ubah salah satu persamaan kedalam bentuk lain dan beri nama dengan persamaan 4.
Misalnya persamaan 1 yaitu x + y + z = -6, diubah menjadi z = -x – y – 6 —–> persamaan 4

 Setelah itu subtitusikan persamaan 4 ke dalam persamaan 2, dan persamaan 3

Subtitusikan persamaan 4 ke persamaan 2, maka diperoleh :

Subtitusikan persamaan 4 ke persamaan 3, maka diperoleh :

 Dan langkah terakhir kit subtitusikan nilai variabel yang diperoleh dari persamaan 2 dan 3 ke
persamaan 1. Didapat bahwa nilai x = -5 dan y = -3 , llalu subtitusikan ke persamaan 1 maka
diperoleh :

Maka himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah {(-5,-3,2)}

2. Metode Eliminasi

Langkah-langkah penyelesaian SPLTV dengan metode eliminasi adalah sebagai berikut :


 tentukan terlebih dahulu mana yang menjadi persamaan 1, persamaan 2, dan persamaan 3.

 eliminasi salah satu peubah atau atau sehingga diperoleh SPLDV

 selesaikan SPLDV yang didapat pada Langkah 2

 substitusikan nilai-nilai peubah yang diperoleh pada Langkah 2 ke dalam salah satu persamaan
semula untuk mendapatkan nilai peubah yang lainnya

Sebagai contoh diberikan sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut :

Maka penyelesaiannya adalah :

 tentukan mana yang menjadi persamaan 1 , persamaan 2, dan persamaan 3

 eliminasi peubah z dari persamaan 1 dan persamaan 2 dan dari persamaan 1 dan 3

 persamaan 4 dan persamaan 5 berbentuk SPLDV. Lalu eliminasi SPLDV tersebut untuk
memperoleh nilai x dan y
 setelah didapat variabel x dan y, substitusikan kedua nilai variabel tersebut ke salah satu
persamaan agar diperoleh nilai z

Misalnya kita subtitusikan nilai x = 2 dan y = 3 ke persamaan 3, sehingga di peroleh :

2 + 2(3) – z = 3

2+6–z=3

8–z=3

z=5

A. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel(SPLDV)

Perhatikan kembali tentang materi Siatem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Beberapa metode penyelesaiannya adalah sebagai berikut

1. Dengan metode grafik

sebagaimana contoh berikut

a)
dan

b)

2. Dengan metode eliminasi dan atau substitusi

Perhatikan contoh poin b) di atas. Jika dua buah garis dengan persamaan dan
, maka untuk mencari titik potong kedua garis tersebut kita dapat menggunakan metode eliminasi atau
substitusi atau gabungan keduanya.

Misalkan kita ingin menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi, maka

————————- +
Selanjutnya nilai x=1 dimasukkan kesalah satu persamaan, misalkan ke 3x + y = 4, sehingga

Coba cermati lagi ternyata titik potong kedua garis tersebut terletak di (1,1), tepat sebagaimana gambar
grafik di atas.

B. Persamaan Kuadrat

Bentuk umum persamaan kuadrat adalah:

Cara penyelesaian persamaan kuadrat di antaranya sebagai berikut

Persamaan kuadrat memiliki akar-


akar di mana cara memperolehnya dapat menggunakan salah satu di antara 3 cara
sebagaimana berikut; pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna dan formula abc.

1. Pemfaktoran

untuk koefisien lebih dari 1, maka ubahlah menjadi bentuk

Contoh:

a. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat

Jawab:

b. Tentukan akar-akar dari persamaan

Jawab:
2. Melengkapkan kuadrat sempurna

Contoh:

Dengan melengkapkan kuadrat sempurna, tentukan akar-akar dari

Jawab:

c. formula abc
Perhatikan kembali langkah pada melengkapkan kuadrat sempurna. formula abc sebenarnya
pengembangan dari bagian langkah akhirnya.

Contoh:

Dengan menggunakan formula abc, tentukan akar-akar dari

Jawab:

c. Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat dua Variabel

Bentuk umum:
Langkah-langkah penyelesaian:

 Substitusikan ke bagian , diperoleh .


Sehingga kita mendapatkan

 Nilai-nilai pada langkah pertama disubstitusikan ke atau

 Nilai yang ada tergantung dari nilai diskriminan D persamaan kuadrat ,


yaitu

Untuk rincian nilai D sebagai berikut:

Contoh:

Tentukan penyelesaian SPLKDV dari dan dan buatlah pula gambar


grafiknya?

Jawab:

Langkah pertama yaitu kita samakan-y nya, yaitu

dengan memasukkan nilai x ke persamaan , maka diperoleh nilai y sebagai berikut:

Untuk gambar grafiknya perhatikan ilustrasi berikut:

Anda mungkin juga menyukai