Anda di halaman 1dari 5

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No.

03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK YANG


BEREDAR DI KOTA MANADO

Sherly Dawile, Fatimawali, Frenly Wehantouw


Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

Rhodamine B dye in the form of a crystalline powder green or reddish purple, odorless, and
dissolves easily in bright red solution berfluoresan as textile dyes. Rhodamine B is still no
food products were found to contain rhodamine B dye such as crackers, sauces, ice and other
pastries. The purpose of this study is to investigate and determine the levels of rhodamine B
on crackers circulating in the city of Manado. Sampling sites crackers are 4 market in the city
of Manado is Tuminting Market, Market Paal 2, Market Market Bersehati 45 and 45.
Samples with ammonia to soak interesting rhodamine B dye using wool yarn, followed by
identification using thin layer chromatography (TLC) and then in detection with UV light 254
nm and 366 nm. The reading levels of rhodamine B using UV-Vis spectrophotometry. The
results showed that of the ten samples tested with three times obtained one positive sample
containing rhodamine B with an average concentration value of rhodamine B in a sample of
45 markets in the sword of 0.28 mg/ml. Based on these results, some crackers circulating in
Manado City Market unsafe consumed.

Keywords: Rhodamine B, Crackers, spectrophotometry and Thin Layer Chromatography

ABSTRAK
Rhodamin B merupakan zat pewarna berupa serbuk kristal berwarna hijau atau ungu
kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam larutan warna merah terang berfluoresan
sebagai bahan pewarna tekstil. Rhodamin B saat ini masih ada produk makanan yang
ditemukan mengandung rhodamin B sebagai pewarna seperti kerupuk, saus, es dan kue-kue
lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kadar rhodamin B
pada kerupuk yang beredar di Kota Manado. Lokasi pengambilan sampel kerupuk adalah 4
pasar di Kota Manado yaitu Pasar Tuminting, Pasar Paal 2, Pasar 45 dan Pasar Bersehati 45.
Sampel di rendam dengan ammonia untuk menarik zat pewarna rhodamin B menggunakan
benang wol, dilanjutkan dengan identifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT)
kemudian di deteksi dengan sinar UV 254 nm dan 366 nm. Pembacaan kadar rhodamin B
menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh
sampel yang diperiksa dengan tiga kali penggujian didapat satu sampel positif mengandung
rhodamin B dengan kadar nilai rata-rata rhodamin B pada sampel dari pasar 45 pada pedang
satu sebesar 0,2815722 µg/ml. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa kerupuk yang
beredar di Pasaran Kota Manado tidak aman dikomsumsi.

Kata Kunci : Rhodamin B, Kerupuk, Spektrofotometri dan Kromatografi Lapis Tipis

86
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN sampel di laboratorium (Widana dan


Rhodamin B adalah zat pewarna Yuningrat, 2007).
berupa kristal yang tidak berbau dan Beberapa variasi penelitian adalah
berwarna hijau atau ungu kemerahan yang T1 : Kerupuk pada penjual satu dari pasar
beredar di pasar untuk industri sebagai zat tuminting, T2 : Kerupuk pada penjual dua
pewarna tekstil (Wirasto, 2008). Dengan dari pasar tuminting, T3 : Kerupuk pada
mengkomsumsi rhodamin B yang cukup penjual tiga dari pasar tuminting, P1 :
besar dan berulang-ulang akan Kerupuk pada penjual satu dari pasar paal
menyebabkan iritasi pada saluran 2, P2 : Kerupuk pada penjual dua dari pasar
penapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada paal 2, P3 : Kerupuk pada penjual tiga dari
mata, ritasi pada pencernaan, keracunan, pasar paal 2, 451 : Kerupuk pada penjual
gangguan fungsi hati dan kanker hati. satu dari pasar 45, 452 : Kerupuk pada
Penelitian yang sudah dilakukan oleh penjual dua dari pasar 45, B1 : Kerupuk
Mudjajanto dari Institut Pertanian Bogor pada penjual satu dari pasar bersehati 45,
(IPB), menemukan zat pewarna rhodamin B2 : Kerupuk pada penjual dua dari pasar
B pada produk makanan industri rumah bersehati 45.
tangga seperti kerupuk, sirup, cendol, Alat-alat yang digunakan dalam
manisan, sosis, minuman ringan, ikan asap penelitian yaitu Erlenmeyer, Timbangan
dan kue-kue lainnya (Wirasto, 2008). analitik (Preeisa XB 220A), Corong pisah,
Beberapa produsen yang menjual makanan Labu takar, Gelas kimia, Gelas ukur, Pipet,
dan minuman yang menggunakan zat batang pengaduk, spektrofotometer UV-
pewarna rhodamin B yang dilarang Vis (PG Instrument T80 UV-Vis), Hot plate
tersebut memiliki warna yang cerah, ANKE, oven , kertas saring (Whatman
praktis digunakan, harganya relatif murah, No.1) dan chamber.
serta tersedia dalam kemasan kecil di Bahan-bahan yang digunakan
pasaran untuk memungkinkan masyarakat dalam penelitian yaitu 10 macam kerupuk
umum membelinya (wirasto, 2008 dan berbeda-beda merek berwarna merah,
Budianto, 2008). benang wool, akuades, etanol 70%, larutan
Kerupuk merupakan produk kering asam klorida, larutan ammonia, n-butanol,
yang dibuat dari tapioka atau tepung lain etil asetat, asam asetat, lempeng
dengan menggunakan bahan yang sesuai kromatografi lapis tipis.
dengan jenis makanan lainnya. Kerupuk Lokasi pengambilan sampel
biasanya digunakan sebagai makanan kerupuk yaitu 4 pasar yang ada di Kota
ringan dan juga jajanan bagi anak-anak Manado yaitu pasar tuminting, pasar paal
sekolah, warung-warung dan rumah 2, pasar 45 dan pasar bersehati 45. Sampel
makan. Kerupuk mudah diperoleh di kerupuk sudah tersedia dalam plastik kecil
pasaran Kota Manado. Beberapa pedagang dengan bermacam-macam merek yang ada
di pasaran yang menjual kerupuk dengan dipasar, sampel diambil dari tiap-tiap
penampilan yang menarik dan tahan empat penjual yang ada di pasar Kota
terhadap berbagai kondisi lingkungan, Manado, kemudian sampel di kemas dan
dengan cara mewarnai dengan warna yang dibawa ke laboratorium Farmasi F-MIPA
beragam. UNSRAT.
Ekstraksi dan pemurnia dalam
METODOLOGO PENELITIAN pembuatan larutan uji berdasarkan
Metode penelitian ini merupakan penelitian Utami dan Suhendi, 2009.
deskriptif laboratorium yaitu dengan 1. Sampel kerupuk ditimbang sebanyak
melakukan observasi pada kerupuk yang 10 gram dimasukkan ke dalam
dicurigai mengandung rhodamin B dan Erlenmeyer kemudian direndam
dilanjutkan dengan melakukan analisis dalam 20 ml larutan ammonia 2 %

87
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

(yang dilarutkan dalam etanol 70%) Dibiarkan hingga lempeng terelusi


selama semalaman. sempurna, kemudian plat KLT diangkat
2. Larutan disaring filtratnya dengan dan dikeringkan. Diamati warna secara
menggunakan kertas saring whatman visual dan dibawah sinar UV, jika secara
No. 1. visual noda berwarna merah jambu dan
3. Larutan dipindahkan ke dalam gelas dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm
kimia kemudian dipanaskan di atas berfluoresensi kuning atau orange, hal ini
hot plate. menunjukkan adanya rhodamin B (Ditjen
4. Residu dari penguapan dilarutkan POM, 2001; Djalil et al dalam Utami dan
dalam 10 ml air yang mengandung Suhendi, 2009; Putri, 2009).
asam (larutan asam dibuat dengan Penetapan kadar rhodamin B
mencampurkan 10 ml air dan 5 ml adalah dari masing-masing larutan
asam asetat 10%). dimasukkan ke dalam kuvet, kemudian di
5. Benang wol dengan panjang 15 cm ukur secara spektrofotometri cahaya
dimasukkan ke dalam larutan asam tampak pada panjang gelombang 500-600
dan didihkan hingga 10 menit, nm. Untuk menghitung kadar rhodamin B
pewarna akan mewarnai benang wol, dalam sampel dapat di hitung dengan
kemudian benang diangkat. menggunakan kurva kalibrasi dengan
6. Benang wol dicuci dengan air. persamaan regresi y=bx ± a.
7. Kemudian benang dimasukkan ke
dalam larutan basa yaitu 10 ml HASIL DAN PEMBAHASAN
ammonia 10% (yang dilarutkan dalam Tabel 1. Hasil pemeriksaan kualitatif rhodamin B pada sampel
dengan metode
etanol 70%) dan didihkan. kromatografi lapis tipis.
8. Benang wol akan melepaskan No. Perlakuan Visual
Sinar UV Tinggi
Bercak Harga
pewarna, pewarna akan masuk ke 254 366
(cm) Rf

dalam larutan basa.


1 Baku Merah Kuning Orange 13,5 cm 0,78
9. Larutan basa yang di dapat pembanding Jambu
rhodamin B
selanjutnya akan digunakan sebagai
cuplikan sampel pada analisis 2 T1 - - - - -

kromatografi lapis tipis. 3 T2 - - - - -


Pembuatan larutan baku rhodamin 4 T3 - - - - -
B dilakukan dengan membuat larutan baku
5 P1 - - - - -
dengan konsentrasi 20 ppm. Selanjutnya
dibuat larutan baku dengan konsentrasi 6 P2 - - - - -

masing-masing 0.5; 1; 1,5; 2; 3; 5; 6; 7,5 7 P3 - - - - -


ppm. Pelarut yang digunakan adalah 8 451 Merah Kuning - 13,1 0,76
larutan HCl 0,1 N (Putri, 2009). jambu
9 452 - - - - -
Identifikasi sampel pada plat KLT
berukuran 20 x 20 cm diaktifkan dengan 10 B1 - - - - -

cara dipanaskan dalam oven pada suhu 11 B2 - - - - -

1000C selama 30 menit. Sampel ditotolkan


pada plat KLT dengan menggunakan pipa
Dari Tabel di atas dapat dilihat
kapiler pada jarak 1,5 cm dari bagian
bahwa sepuluh sampel yang telah diuji
bawah plat, jarak antara noda adalah 2 cm.
dengan dua kali pengujian (duplo), yaitu
Kemudian dibiarkan beberapa saat hingga
sembilan sampel T1, T2, T3, P1, P2, P3, 452,
mengering. Plat KLT yang telah
B1, dan B2 negatif tidak mengandung
mengandung cuplikan dimasukkan ke
rhodamin B dan satu sampel dari pasar 451
dalam chamber yang lebih terdahulu telah
positif mengandung rhodamin B. Hal ini
dijenuhkan dengan fase gerak berupa n-
dapat dilihat dangan fluoresensi kuning
butanol : etil asetat : ammonia (10:4:5).

88
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

pada KLT yang di sinari lampu UV Hasil perhitungan persamaan regresi


dengan panjang gelombang 366 nm. kurva kalibrasi di atas diperoleh
persamaan garis y = 0,1275x + 0,0081
dengan koefisien korelasi (r) sebesar
0,989. Hasil kolerasi yang terdapat positif
antara kadar dan serapan, artinya dengan
meningkatnya konsentrasi maka
absorbansi juga akan meningkat.
3. Kadar Rhodamin B Pada Sampel
Penetapan kadar rhodamin B
dilakukan dengan menggunakan
Gambar 1. Lempeng KLT yang menunjukkan adanya rhodamin spektrofotometer sinar tampak pada
B pada sampel.
Keterangan : 451 : Kerupuk pada penjual satu dari pasar 45 panjang gelombang 558 nm.

Tabel 3. Kadar rhodamin B pada sampel di pasar 45 pada


Penetapan Kadar penjual satu
1. Panjang Gelombang Maksimum Sampel Keterangan Perlakuan Kadar Rata-
warna (µg/ml) rata
Larutan Baku Rhodamin B larutan uji
Penentuan panjang gelombang 451 Bening 1 0,27 0,28
maksimum larutan baku rhodamin B pada 0,29

konsentrasi 3,5 ppm dengan panjang Keterangan : 451 : Kerupuk pada penjual satu dari pasar 45
gelombang 500-600 nm. Hal ini dilakukan
karena larutan rhodamin B merupakan Dari tabel di atas dapat dilihat
larutan berwarna. Rhodamin B dengan dengan kadar rhodamin B dalam kerupuk.
konsentrasi 3,5 ppm diperoleh panjang Hal ini membahayakan konsumen, karena
gelombang 558 nm. semakin banyak rhodamin B masuk dalam
2. Kurva Kalibrasi Larutan Baku tubuh maka besar efek toksik yang akan
Rhodamin B timbul.
Pembuatan kurva kalibrasi larutan Rhodamin B ditambahkan pada
baku rhodamin B dilakukan dengan kerupuk untuk menambah kualitas
membuat larutan baku dengan konsentrasi pewarna agar lebih menarik sehingga
20 ppm. Selanjutnya dibuat larutan baku konsumen lebih tertarik untuk
dengan konsentrasi masing-masing 0.5; 1; membelinya. Selain itu banyak penjual
1,5; 2; 3; 5; 6; 7,5 ppm, kemudian di ukur masih menggunakan rhodamin B yang
serapannya pada panjang gelombang 558 praktis digunakan dan harganya relatif
nm. murah serta tersedia dalam kemasan kecil
1,2 di pasaran sehingga memungkinkan
1 masyarakat umum untuk membelinya.
0,8= 0.1275x + 0.0081
y
Absorbansi

r = 0.981 KESIMPULAN
0,6 Dari hasil penelitian diperoleh sampel
0,4 451 positif mengandung rhodamin B.
Rhodamin B pada sampel dari pasar 451
0,2
yaitu sebesar 0,28 µg/ml.
0 Saran
0 2 4 6 8 1. Bagi konsumen agar lebih hati-hati
Konsentrasi (ppm) dalam membeli kerupuk untuk di
komsumsi.
Gambar 2. Kurva kalibrasi larutan baku rhodamin B 2. Pemerintah dalam hal ini lebih intensif
bagi dinas kesehatan agar memperketat
pengawasan dan pemeriksaan pada

89
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

kerupuk sehingga tidak ada penggunaan di DKI Jakarta. Jurnal Ekologi


zat pewarna rhodamin B yang tidak Kesehatan. 3:7-12.
diizinkan. Hastomo, A. E. 2008. Analisis Rhodamin
B dan Metanil Yellow Dalam Jelly
DAFTAR PUSTAKA Di Pasaran Kecamatan Jebres
Anonim. 1985. Permenkes RI No. Kotamadya Surakarta dengan
239/Menkes/Per/1985 tentang Zat Metode Kromatografi Lapis Tipis.
Warna Tertentu yang Dinyatakan Fakultas Farmasi Universitas
sebagai Bahan Berbahaya. Muhammadiyah Surakarta,
Departemen Kesehatan, Jakarta. Surakarta.
Anonim. 1999. Cara Produksi Makanan Putri, W. K. A. 2009. Pemeriksaan
yang Baik. Panduan Industri Penyalahgunaan Rhodamin B
Rumah Tangga. Departemen sebagai Pewarna Pada Sediaan
Kesehatan RI. Jakarta. Lipstik yang Beredar Di Pusat
Budianto, P. E. 2008. Analisis Rhodamin B Kota Medan. Fakultas Universitas
Dalam Saos dan Cabe Giling Di Sumatera Utara, Medan.
Pasaran Kecamatan Laweyan Utami, W dan Suhendi, A. 2009. Jurnal
Kotamadya Surakarta dengan Analisis Rhodamin B Dalam
dengan Metode Kromatografi Jajanan Pasar Dengan Metode
Lapis Tipis. Fakultas Farmasi Kromatografi Lapis Tipis.
Universitas Muhammadiyah Penelitian Sains dan Toksikologi.
Surakarta,Surakarta. 10 (2): 148-155, Surakarta.
Departemen Kesehatan Republik Widana, G. A. B dan Yuningrat. N. W.
Indonesia. 1992. Direktorat 2007. Analisis Bahan Pewarna
Pengawas Obat dan Makanan, Berbahaya Pada Sediaan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Kosmetika Di Wilayah Kecamatan
No. 722/Menkes/Per/IX/1988, Buleleng Kabupaten Buleleng.
Tentang Bahan Tambahan Jurusan Analisis Nimia Fakultas
Makanan. Edisi II, Jilid II 1992. MIPA Undiksha, Denpasar.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Wirasto. 2008. Analisis Rhodamin B dan
Ditjen POM RI. 2001. Metode Analisis Metanil Yellow dalam Kecamatan
PPOMN. Ditjen POM Jakarta. Laweyan Kotamadya Surakarta
Djarismawati., Sugiharti., dan R. dengan Metode Kromatografi
Nainggolan. 2004. Pengetahuan Lapis Tipis. Fakultas Farmasi
Perilaku Pedagang Cabe Merah Universitas Muhammadiyah,
Giling dalam Penggunaan Surakarta.
Rhodamin B di Pasar Tradisional

90

Anda mungkin juga menyukai