Anda di halaman 1dari 4

Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Menengah kejuruan 1999

Diklat / Bimtek KTSP Depdiknas 2009:151

Media pembelajaran (Azhar Arsyad :1996)

Menurut Hamalik (1986) media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Menurut Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya

media visual, yaitu :

1) Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi

kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran

2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa, ketika belajar

(atau membaca) teks yang bergambar.

3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam

gambar

4) Fungsi kompesantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media

visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah

dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya

kembali.

5) Fungsi kompesantoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media

visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya

kembali.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dapat mengatasi keterbatasan

indera, ruang dan waktu serta memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa.

Pengantar pendidikan (Rulam ahmadi: 2016)

Jenis media pembelajaran Menurut Wibawa (1993:27-55)

1) Media pembelajaran visual dua dimensi tidak transparan

2) Media pembelajaran visual dua dimensi yang transparan

3) Media pembelajaran visual tiga dimensi

4) Media pembelajaran audio

5) Media pembelajaran audio visual

Kriteria pemilihan media pembelajaran menurut Sanaky (2009:6) pertimbangan media yang

akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama karena media yang dipilih

harus sesuai dengan hal-hal berikut:

1) Tujuan pembelajaran

2) Bahan pelajaran

3) Metode pengajaran

4) Tersedia alat yang dibutuhkan

5) Pribadi pengajar

6) Minat dan kemampuan siswa


7) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung

Media pendidikan (Arief S. Sadirman dkk : 2012)

Media pendidikan menurut Gagne (1970_ media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970)

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar. Sedangkan menurut Asosiasi pendidikan nasional (national education

Association/NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio

visual serta peralatannya.

Metodologi Penelitian Pendidikan (Sukardi, 2003)

Menurut Gay (1983) suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur.

Berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang ada pada mata pelajaran dasar dan pengukuran

listrik yaitu pada KD 4.11 Menggunakan Rangkaian Digital Dasar, yang terdiri dari beberapa

indikator seperti sistem bilangan, gerbang digital (AND, OR, dan NOT) serta rangkaian dasar

digital (NOR, NAND, XOR, flip-flop, dan register). Siswa diharapkan paham dan mengerti

mempraktekan dan melakukan percobaan melalui gambar rangkaian yang diberikan beserta

cara kerjanya.

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukannya Jobsheet yang sesuai dengan materi agar

tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk itu jobsheet dirasa perlu agar membuat siswa mandiri

dan pembelajaran tidak hanya terpusat melalui guru tapi juga siswa dapat bekerja secara

mandiri untuk bisa mengidentifikasi gambar rangkaian dan memahami cara kerjanya.
Mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik merupakan mata pelajaran produktif yang

diberikan pada siswa program keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMKN 1 Bukittinggi.

Dimana siswa wajib mempelajari mata pelajaran ini pada kelas X semester ganjil dan genap.

Dalam kompetensi dasar menggunakan rangkaian digital dasar pada mata pelajaran dasar dan

pengukuran listrik akan disampaikan dengan bantuan media pembelajaran dalam bentuk

jobsheet.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam suatu proses pembelajaran merupakan

suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh seorang guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Dengan adanya kesesuaian antara mata pelajaran dengan media pembelajaran

yang diterapkan maka pembelajaran akan menjadi lebih baik, diantaranya siswa akan menjadi

leih tertarik untuk mengikuti proses pemeblajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Dasar dan pengukuran listrik (DPL) merupakan salah satu

Pengembangan jobsheet
Kurangnya media dasar dan pengukuran
pembelajaran pada listrik sebagai media Hasil belajar
praktik dasar dan pembelajaran praktik meningkat
pengukuran listrik siswa kelas X TKL di
siswa SMKN 1 Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai