Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM SILVIKULTUR

ACARA I

STRUKTUR BUAH DAN BIJI TANAMAN KEHUTANAN

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Iqbal

NIM : 14/366454/KT/07776

Co.Ass : Aditya Kurniawan

LABORATURIUM SILVIKULTUR DAN AGROFORESTRI


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
ACARA I

STRUKTUR BUAH DAN BIJI TANAMAN KEHUTANAN

I. TUJUAN
1. Agar Mahasiswa mengetahui susunan/struktur buah dan biji spesies tanaman
kehutanan
2. Agar mahasiswa dapat membedakan buah yang hanya mempunyai satu biji dan
buah yang mempunyai lebih dari satu biji
3. Agar mahasiswa dapat membedakan cadangan makanan yang terdapat pada biji
Angiospermae dan Gymnospermae

II. BAHAN DAN ALAT

Bahan dan Alat yang digunakan adalah berbagai buah dan biji tanaman kehutanan,
gunting biji, kaca pembesar, tanggem, pisau, penggaris, alat tulis menulis, dan
kamera

III. CARA KERJA


1. Ambil buah dan biji
2. Ukurlah panjang, tebal dan lebar biji
3. Gambar biji secara utuh
4. Belah biji secara melintang dan membujur, lalu amati dan gambar
5. Masing mahasiswa menggambar minima 10 buah kelas angiospermae dan
gymnospermae
6. Dokemantisakanlah dan sajikan hasil pengamatan

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Di Indonesia tumbuh aneka pohon yang selama daur hidupnya menghasilkan


kayu dan juga komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Jenis HHBK yang
diperoleh banyak macamnya, antara lain berupa : biji (tengkawang, kemiri, pala
pinang, dll), resin dan getah (damar, kopal, kemenyan, kamper, jelutung, perca dan
hangkang), kulit kayu (kayu manis, lawang, sintok, bakau-bakau dan akasia), daun
(perca, cengkeh, kayu putih, gambir, ekaliptus, dll), dan bunga (kenanga, ylang-ylang
dan cengkeh) (Winarni, 2004).
Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan
lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga.
Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat
berupa akar misalnya wortel, kangkung, bit, buah-buahan misalnya apel, mangga,
pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya
padi dan jagung (Kosasih, 2015).
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga,
kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Perkecambahan merupakan permulaan
atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah dapat
membentuk plumula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio mempunyai 3
bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus
(batang lembaga) (Sumarno. 2015).
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau
persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama
adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah
tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan
bagian – bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah
sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian – bagian buah
yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga
yang membesar seperti buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi
tangkai buah (Sutopo, 2002).
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini,
sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal
buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak
merupakan bagian buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 1985).
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, D. 2015. “Tumbuhan Angiospermae”. Jurnal Teknik Bangunan. Vol 1 hal 2
Sumarno, Edi. 2015. “Perkecambahan Biji”. Jurnal Kehutanan dan Ilmu Lingkungan. Vol 1
hal 2
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian UNBRAW. Malang.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press.
Winarni, Ina. 2004. “PENGARUH TEMPAT TUMBUH, JENIS DAN DIAMETER BATANG
TERHADAP PRODUKTIVITAS POHON PENGHASIL BIJI TENGKAWANG”.
Jurnal Penelitian hasil hutan. Vol 22 hal 23

Anda mungkin juga menyukai