a. Parameter yang digunakan: - Umur (dalam bulan) - Panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) - Berat badan (BB) b. Kader mengkombinasikan beberapa parameter di atas sehingga memperoleh indeks antropometri: - Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) - Berat Badan menurut Umur (BB/U) c. Kader menilai status gizi dengan lingkaran status gizi dengan acuan WHO 2005. - Indikator PB/U atau TB/U Normal : PB/TB pada angka normal Pendek (Stunted) : PB/TB pada angka kritis - Indikator BB/U BB Normal : BB pada angka normal BB Kurang (Underweight) : BB pada angka kritis 2. Penilaian status gizi secara klinis Kader menilai status gizi balita kurang gizi/Kurang Energi Protein (KEP) berdasarkan tanda klinis : a. Marasmus - Anak tampak sangat kurus - Wajah seperti orang tua - Cengeng, rewel - Kulit keriput, jaringan lemak sub kutis sangat sedikit/tidak ada - Sering disertai diare kronis atau konstipasi - Detak jantung, tekanan darah dan pernapasan berkurang b. Kwashiorkor - Oedema umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada punggung kaki - Wajah bulat dan sembab - Otot mengecil - Cengeng, rewel, apatis - Anoreksia - Pembesaran hati - Sering disertai infeksi, anemia dan diare - Rambut kusam dan mudah dicabut - Gangguan kulit berupa bercak merah - Pandangan mata sayu c. Marasmic Kwashiorkor Tanda-tanda marasmis kwashiorkor merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor