Anda di halaman 1dari 26

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORY

(CSL) VI

RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR

RESUSITASI PADA BAYI DAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2017
Pertemuan 1
Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir

Pengertian
Pertolongan pertama pada bayi baru lahir penting untuk diketahui secara terampil oleh
seorang dokter. Bayi yang baru lahir seringkali mendapatkan penyulit-penyulit saat pertama
kali dilahirkan. Resusitasi merupakan tindakan atau usaha untuk menyelamatkan bayi baru
lahir.
Capaian Pembelajaran :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu:
1. Mempersiapkan alat dan bahan resusitasi
2. Melakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir
3. Menentukan diagnosis dan diagnosis banding bayi baru lahir
4. Menentukan tata laksana awal bayi baru lahir
Media dan alat bantu pembelajaran :
1. Daftar panduan belajar untuk anamnesis
2. Status penderita pulpen, pensil, manekin bayi, bag valve mask bayi
Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Parsipasi aktif dalam skills lab. (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor
Deskripsi Kegiatan
KEGIATAN WAKTU DESKRIPSI
1. Pengantar 5 menit - Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan
ini

- Instruktur memperlihatkan bahan danalat yang


diperlukan untuk melakukan keterampilan ini
2.Bermain peran 20 Menit - Mengatur posisi duduk mahasiswa
tanya & jawab
- Dua orang dosen (instruktor/co-instruktur)
memberikan contoh bagaimana cara melakukan
anamnesis secara umum. Satu orang dosen
iInstruktur) sebagai dokter dan satu sebagai pasien.
Mahasiswa menyimak dan mengamati

- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk


bertanya dan dosen (instruktur) memberikan
penjelasan tentang aspek-aspek yang penting

- Selanjuntya kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan


fisik pada manikin atau probandus

- Mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan


hal-hal yang belum dimengerti dan dosen (instruktur)
menanggapinya.
3.Praktik bermain 55 menit - Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan.
peran dengan Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 2
umpan balik pasangan

- Setiap pasangan berpraktik, satu orang sebagai


dokter (pemeriksa) dan satu orang sebagai pasien
secara serentak

- Mentor memberikan tema khusus atau keluhan utama


kepada pasien dan selanjutnya akan ditanyakan oleh
si pemeriksa (dokter)

- Mentor berkeliling diantara mahasiwa dan melakukan


supervisi menggunakan ceklist

- Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali


4.Curah pendapat/ 10 menit - Curah pendapat/diskusi : Apa yang dirasakan mudah
diskusi ? Apa yang sulit ? Menanyakan bagaimana perasaan
mahasiswa yang berperan sebagai pasien. Apa yang
dapat dilakukan oleh dokter agar pasien merasa lebih
nyaman ?

- Dosen (instruktur) menyimpulkan dengan menjawab


pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang
masih belum dimengerti
Total waktu 90 menit
Pendahuluan
1. Termoregulasi:
a. Nyalakan infant warmer 30 menit sebelum persalinan
b. Handuk/kain bersih 3 lembar
c. Plastik
d. Topi
e. Inkubator transport
2. Airway:
a. Suction 8F/10F/12F (dihubungkan dengan mesin suction)
b. Alat penghisap 80-100 mmHg
c. Meconeal aspirator
d. Balon penghisap
e. Selang ETT (no 2,5; 3; 3,5; 4) + stylet + hipafix
f. Laringoskop blade lurus no.0 (pasang &cek lampu)
3. Breathing:
a. BMS (balon mengembang sendiri) + PEEP
b. Sungkup bayi (cukup bulan & prematur)
c. T-piece resusitator (“Neopuff”)
d. Oksigen, Air, Oksigen blender
4. Circulation:
a. Spuit 10 cc
b. Spuit 1cc
c. Cairan D10, NaCl 0,9%
d. Soluset/infus set mikro
e. Neovenflon
5. Persiapan kateter umbilikal
a. Umbilikal kateter
b. Three way
c. Spuit 10 cc
d. Betadine
e. Duk steril
f. Benang tali kasur steril
g. Mesh
h. Kassa steril
i. Handschoen steril
6. Drug:
a. Epinefrin 1:10.000 dlm spuit 10 cc
b. Dopamin & dobutamin
7. Evaluasi:
a. Stetoskop
b. Alat saturasi
c. Glukometer
d. Stopwatch
Teknik tindakan
1. Persiapkan alat dan bahan. Perlengkapan resusitasi harus selalu tersedia dan siap
digunakan pada setiap persalinan. Penolong telah mencuci tangan dan mengenakan
sarung tangan DTT/ steril.
2. Penilaian bayi baru lahir dan segera setelah lahir:
a) Sebelum lahir:
i. Apakah bayi cukup bulan?
ii. Apakah air ketuban jernih, tidak tercampur mekonium?
b) Segera setelah bayi lahir (jika bayi cukup bulan), sambil menempatkan bayi diatas
perut atau dekat perineum ibu, lakukan penilaian (selintas):
i. Apakah bayi menangis atau bernapas/ tidak megap-megap?
ii. Apakah tonus otot bayi baik/ bayi bergerak dengan aktif?
3. Keputusan melakukan resusitasi
Lakukan resusitasi jika pada penilaian terdapat keadaan sebagai berikut:
a) Jika bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap tak bernapas dan atau
tonus otot bayi tidak baik. bayi lemas – Potong tali pusat, kemudian lakukan
langkah awal resusitasi.
b) Jika air ketuban bercampur mekonium: Sebelum melakukan langkah awal
resusitasi, lakukan penilaian, apakah bayi menangis atau bernapas/ tidak megap-
megap. Jika menangis atau bernapas/ tidak megap-megap, klem dibubuhi apapun,
kemudian lakukan langkah awal resusitasi. Jika megap-megap atau tidak bernapas,
lakukan pengisapan terlebih dahulu dengan membuka lebar, usap mulut dan isap
lendir di mulut, klem dan potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan tidak
dibubuhi apapun, kemudian dilakukan langkah awal resusitasi.
4. Tindakan Resusitasi
a) Sambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi mengalami
masalah sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi, minta ibu dan keluarga
memahami upaya ini dan minta mereka ikut membantu mengawasi ibu.
b) Langkah awal resusitasi :
i. Jaga bayi tetap hangat, atur posisi bayi, isap lendir, keringkan dan rangsang
taktil, reposisi.
ii. Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi
dengan mengganjal bahu (gunakan handuk/ kain yang telah disiapkan dengan
ketebalan sekitar 3 cm dan dapat disesuaikan).
iii. Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir di mulut sedalam <5 cm dan
kemudian hidung (jangan melewati cuping hidung).
iv. Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok muka/ dada/ perut/
punggung bayi sebagai rangsangan taktil untuk merangsang pernapasan.
Ganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering. Selimuti bayi
dengan kain kering, Bagian wajah dan dada terbuka.
v. Reposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha napas.
5. Evaluasi ulang langkah di atas
Nilai hasil awal, buat keputusan dan lakukan tindakan:
a) Jika bayi bernapas normal/ tidak megap-megap dan atau menangis, lakukan
asuhan pasca resusitasi
b) Jika bayi tidak bernapas spontan atau napas megap-megap, lakukan ventilasi.
6. Asuhan pasca resusitasi
a) Pemantauan tanda bahaya
b) Perawatan tali pusat
c) Inisiasi menyusui dini
d) Pencegahan hipotermi
e) Pemberian vitamin K1 injeksi
f) Pencegahan infeksi
g) Pemeriksaan fisik
h) Pencatatan dan pelaporan
7. Ventilasi
a) Pasang sungkup, perhatikan lekatan
b) Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cm air
c) Jika dada mengembang lakukan ventilasi 20x dengan tekanan 20 cm air selama 30
detik.
Nilai pernapasan, jika mulai bernapas normal, lanjutkan dengan asuhan pasca
resusitasi. Jika bayi tidak bernapas/ megap-megap:
a) Ulangi ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik
b) Hentikan ventilasi dan nilai kembali napas tiap 30 detik
c) Jika bayi tidak bernapas spontan sesudah 2 menit resusitasi, siapkan rujukan, nilai
denyut jantung
8. Jika bayi akan dirujuk:
a) Konseling
b) Lanjutkan resusitasi
c) Pemantauan tanda bahaya
d) Perawatan tali pusat
e) Pencegahan hipotermi
f) Pemberian vitamin K1
g) Pencegahan infeksi
h) Pencatatan dan pelaporan
9. Jika bayi tidak dirujuk dan atau tidak berhasil
a) Jika sesudah 10 menit bayi tidak bernapas spontan dan tidak terdengar denyut
jantung, pertimbangkan mengehentikan resusitasi.
b) Konseling
c) Pencatatan dan pelaporan
Penuntun Pembelajaran
Resusitasi Bayi Baru Lahir
LANGKAH RESPONS PESERTA Skor
0 1 2
PERSIAPAN

1. Mengantisipasi Bagaimana apakah cukup


tindakan bulan/tidak (menanyakan ke
resusitasi  penguji, kecuali sudah ada dalam
menanyakan soal)
riwayat perinatal
yg relevan
2. Komunikasikan Bapak, saat ini saya dr...........
keluarga tentang yang akan menolong persalinan
keadaan bayi bayi hari ini, saya akan
yang akan melakukan langkah awal pada
dilahirkan dan bayi dan bila diperlukan saya
kemungkinan akan melakukan tindakan
tindakan yang penyelamatan atau resusitasi
akan dilakukan
3. Menyiapkan dan Termoregulasi:
memeriksa (cek
1. Nyalakan infant warmer 30
semua
menit sebelum persalinan
perlengkapan)
2. Handuk/kain bersih 3 lembar
3. Plastik
4. Topi
5. Inkubator transport
Airway:
6. Suction 8F/10F/12F
(dihubungkan dengan mesin
suction)
7. Alat penghisap 80-100
mmHg
8. Meconeal aspirator
9. Balon penghisap
10. Selang ETT (no 2,5; 3; 3,5;
4) + stylet + hipafix
11. Laringoskop blade lurus no.0
(pasang &cek lampu)
Breathing:
12. BMS (balon mengembang
sendiri) + PEEP
13. Sungkup bayi (cukup bulan
&prematur)
14. T-piece resusitator
(“Neopuff”)
15. Oksigen, Air, Oksigen
blender
Circulation:
16. Spuit 10 cc
17. Spuit 1cc
18. Cairan D10, NaCl 0,9%
19. Soluset/infus set mikro
20. Neovenflon
21. Persiapan kateter umbilikal
22. Umbilikal kateter
23. Three way
24. Spuit 10 cc
25. Betadine
26. Duk steril
27. Benang tali kasur steril
28. Mesh
29. Kassa steril
30. Handshoen steril
Drug:
31. Epinefrin 1:10.000 dlm spuit
10 cc
32. Dopamin & dobutamin
Evaluasi:
33. Stetoskop
34. Alat saturasi
35. Glukometer
36. Stopwatch
4. Mendiskusikan (setting ujian 1 penolong)
rencana dan
membagi peran
anggota tim
5. Cuci Cuci tangan 6 langkah + cuci utk
tangan+universal tindakan (sampai siku)
precaution
Pasang handschoen, apron,
masker
LANGKAH AWAL

1. Menanyakan Apakah bayi menangis?


pertanyaan
Bagaimana tonus bayi?
menangis/tidak
dan tonus  Saya nyalakan stopwatch

P : bayi tidak
menangis,
tonusnya lemah
2. Memberi Bayi saya letakkan di infant
kehangatan warmer
Cat: Bila bayi prematur, langsung
terima dgn plastik (badan tidak
usah dikeringkan terlebih dahulu),
keringkan bagian kepala saja lalu
diberi TOPI !!!
3. Memposisikan Bayi diposisikan menghidu (k/p
ganjal dengan handuk di bahu)
4. Membersihkan Bersihkan lendir dari mulut dahulu
jalan nafas kemudian hidung (peragakan
cara suction yg benar, suction
baru divakum setelah pipa akan
ditarik)
5. Mengeringkan - Saya lanjutkan dengan - - -
bayi sambil mengeringkan bayi dengan
memberikan handuk dari kepala ke arah
rangsang taktil kaki secara merata
- Mengelap punggung bayi
sambil memberikan rangsang
taktil
- Mengganti handuk dengan
handuk kering yang baru
6. Melakukan - Bagaimana pernafasan bayi - - -
evaluasi saat ini? (pasang stetoskop di
telinga)
P : denyut
jantung 8 (artinya - Berapa denyut jantung bayi
80x/mnt) saat ini? (hitung denyut
jantung 6dtk)
- Apa warna kulit bayi?
Bila ada Jika Bayi Bugar: (usaha nafas - - -
mekoneum  baik, tonus otot baik, FJ>100x/m)
 saya lanjutkan membersihkan
mulut dan hidung  perawatan
rutin
Jika bayi tidak bugar
- Saya memasang laringoskop,
hisap dng meconeal aspirator
- Sambung dg mesin penghisap
- Melakukan penghisapan sambil
menarik keluar pipa
- Ulangi bila perlu atau bila FJ<60
 lanjutkan kompresi dada
VTP

1. Indikasi VTP bayi megap2, apnea; saturasi


rendah, bayi sianosis
2. Persiapan alat - Saya lakukan pemasangan
alat dan pengujian alat
- Saya panggil orang ke dua
untuk menolong
- Memilih sungkup dengan
ukuran sesuai
- Memastikan jalan nafas
bersih
- Memposisikan kepala bayi
- Pasang oksimetri pada
tangan kanan /praduktal
1 menit 60-65%
2 menit 65-70%
3 menit 70-75%
4 menit 75-80%
5 menit 80-85%
10 85-90%
menit
3. Melakukan VTP Saya lakukan VTP selama 30
dtk dng hitungan 1-lepas-
lepas, 2-lepas-lepas, 3-lepas-
lepas, 4-lepas-lepas... s/d 20-
30x siklus
4. Observasi gerakan Bagaimana gerakan dada
dada ?apakah dada mengembang?
P : dada tidak
mengembang
5. SR IBTA Saya lakukan evaluasi dng - - -
SR-IBTA:
- Sungkup melekat erat
- Reposisi jalan nafas
- Isap mulut dan hidung
- Buka Mulut
- Tekanan dinaikkan (BMS
disambung oksigen)
- Alternatif jalan nafas
(persiapkan intubasi)
6. Melakukan evaluasi Bagaimana usaha nafas
bayi?
P : FJ 5x (artinya
50x/m) Bagaimana denyut jantung
bayi?
Bagaimana warna kulit bayi
brp saturasinya?  kompresi
dada
KOMPRESI DADA

1. Indikasi kompresi FJ<60x/m (setelah


dada sebelumnya VTP 30 siklus
dan SR-IBTA bila perlu,
namun FJ masih <60)
2. Posisi, lokasi dan Saya melakukan pijat jantung
kedalaman dengan hitungan 3 kompresi
1 ventilasi selama 45 dtk
1-2-3-1, 1-2-3-2, 1-2-3-3, 1-2-
3,4... dst sd 90 kompresi dan
30 ventilasi (30 siklus)
3. Cara melakukan - Bila ada bantuan  Saya - - -
komperesi dada akan berperan menjadi
penolong Saya berada di
sisi samping bayi
- Atau bila tidak ada
penolong pijat dada dg
posisi penolong dari arah
kepala bayi
- Pijatan dada saya lakukan
dengan tehnik ibu jari
- Kedua ibu jadi menekan
sternum, kedua jari tangan
lain melingkari dada dan
menopang punggung
4. Evaluasi Bagaimana denyut jantung
bayi?
Bgm usaha nafas bayi?
Apakah bayi mampu bernafas
sendiri dng kuat?
Berapa saturasi oksigen?
P: tidak ada nafas Saya lanjutkan intubasi
spontan, denyut endotrakeal
jantung 8x (80x/m)
INTUBASI ENDOTRAKEAL

1. Indikasi Intubasi tidak ada nafas spontan,


denyut jantung <60x/m
2. Persiapan intubasi - Memilih ukuran pipa ET - - -
yang sesuai

Berat (g) Usia Ukuran pipa


gestasi
(mgg)
<1000 < 28 2,5
1000- 28 – 34 3,0
2000
34 – 38 3,5
2000-
>38 3,5-4,0
3000
>3000

- Memasang stilet dengan


benar (boleh tanpa stylet)
- Menguji lampu pada bilah
- Memastikan tekanan
penghisap pada 80-
100mmHg dan tersambung
dengan kateter 10F/12F
- Memasang detektor CO2
(kita gak punya alatnya!!)
- Menyiapkan plester atau
alat fiksasi pipa ET
3. Menentukan posisi Saya akan memposisikan diri - - -
sebagai pelaku intubasi
- Laringoskop dipegang
dengan tangan kiri
- Saya masukkan bilah
laringoskop sd pangkal
lidah
- Tolong suction lendir
- Mengangkat bilah
laringoskop searah (bukan
mengungkit)
- Mengenali glotis dan pita
suara sebagai penanda
anatomis (meminta
penekanan krikoid bila
perlu)
- Saya masukkan pipa ET
dari sebelah kanan
- Pipa ET dimasukkan sejajar
dengan pita suara
- Mengeluarkan laringoskop
sambil tetap
mempertahankan pipa ET
dengan menekan ke arah
langit-langit keras
- Mengeluarkan stilet dari
pipa ET
- Lanjutkan ventilasi
4. Memastikan pipa ET Saya mengevaluasi dengan - - -
terpasang benar
- Ada embun dlm pipa saat
ekspirasi
- Frekuensi jantung
meningkat
- Saturasi O2 meningkat
- Suara nafas simetris dan
bilateral
- Rencana evaluasi dg
rontgen thorak
5. Melakukan fiksasi Dengan plester 10 cm, satu
sisi diantara mulut dan
hidung, sisi yang lain
memutar spiral pipa ET

PEMBERIAN OBAT

P : FJ 5x/m (50x/m), - Saya lanjutkan pemberian - - -


tidak ada usaha obat
nafas
- Saya masukkan epinefrin
dengan pengenceran
1:10.000 0,5cc/kg melalui
pipa ET (0,5-1cc/kg)
- Tolong salah satu penolong
memasang vena umbilikus
- Setelah terpasang jika
FJ<60x/m saya masukkan
kembali epinefrin 1:10.000
dengan 0,2cc/kg(0,1-
0,3cc/kg) dan dibilas
dengan NS

P: bayi tetap Saya berikan NS 10cc/kg


bradikardi, perfusi dalam 30 menit melalui vena
jelek umbilikal
Lanjutkan kompresi dan
ventilasi
Evaluasi: HR, RR, Saturasi
KATETER UMBILIKAL
Prosedur : - Pakai handschoen steril - - -
- Isi spuit 10 cc dg NS,
sambungkan dengan
three way dan umbilikal
kateter, isi selang kateter
dg NS
- Antiseptik area umbilikal
dengan Betadine, gerakan
melingkar dari dalam
keluar
- Pasang duk steril
- Ikat dasar umbilikus dg
benang kasur steril
- Potong umbilikus dg
mesh/scalpel
- Identifikasi vena umbilikus
- Masukkan kateter sampai
sejauh 4 cm (cat: batas
hitam pada kateter
umbilikal = 5 cm
- Aspirasi spuit sampai
keluar darah  pastikan
kateter insersi pada
tempat yang benar
- Ikatan tali benang kasur
dieratkan
- Fiksasi dg hipafix dan
kassa
S .T .A .B .L . E

Langkah : Pasca langkah awal /


resusitasi  kondisi stabil,
pasien akan dipindahkan ke
ruang perawatan dg STABLE
Sugar : cek GDS dg
glukometer (target 50-110)
Thermoregulasi: pertahankan
Tax 36.,5-37,5
Airway: pastikan airway clear
Blood pressure: cek perfusi
bayi, bila ada dg manometer,
bila tidak tersedia saya cek
CRT <2 det
Laboratory: cek lab bila
diperlukan
Education: KIE keluarga ttg
kondisi bayi

Pertemuan 2
Resusitasi Pada Bayi Dan Anak

Pengertian :
Melakukan resusitasi bayi dan anak akibat gawat napas dan sirkulasi.

Capaianpembelajaran :
Setelah pembelajaran ini mahasiswa diharapkan :
1. Mampu melakukan penilaian kegawatan napas dan sirkulasi
2. Mampu melakukan resusitasi bayi dan anak yang mengalami gangguan
3. pernapasan yang mengancam jiwa
4. Mampu membebaskan dan membersihkan jalan napas pada bayi dan anak.
5. Mampu memberikan napas bantu pada bayi dan anak yang tidak bisa
6. bernapas/apnu.
7. Mampu melakukan pijatan jantung luar pada bayi dan anak yang mengalami
8. henti jantung

Indikasi
1. Dilakukan pada bayi dan anak yang mengalami sumbatan jalan napas
2. Dilakukan pada bayi dan anak yang tidak bernapas/apnu.
3. Dilakukan pada bayi dan anak yang mengalami henti jantung.

Alat dan Bahan


1. Buku panduan peserta skill lab sistim emergensi dan traumatologi
2. Boneka manikin bayi dan anak.
4. Pipa orofaring ukuran bayi dan anak.
5. Kateter penghisap
6. Masker resusitasi
7. Balon resusitasi tipe mengembang sendiri
8. Balon resusitasi tipe tidak mengembang sendiri
9. Pipa lambung (gastric tube)
10. Pipa endotrakeal no. 3.0 – 7,0

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Perkenalan, mengatur posisi duduk mahasiswa


1. Pengantar 5 menit 2. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja, peran
masing-masing mahasiswa dan alokasi waktu.
2. Demonstrasi 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara
singkattentang cara resusitasi bayi dan anak oleh Instruktur pada
30 menit
resusitasibayi dan model
anak olehinstruktur 2. Diskusi singkat bila ada yang kurang dimengerti
1. Satu orang mahasiswa sebagai asisten
1. membantu menyiapkan seluruh alat. Satu orang
mahasiswa mempraktikkan cara cara resusitasi
bayi dan anak. Mahasiswa lainnya menyimak
dan mengoreksi
3. Praktikcara
2. bila ada yang kurang.
resusitasi bayi dan 100 menit
anak 3. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktik.
4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi menggunakan ceklis/daftar
tilik
1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktik cara cara resusitasi bayi dan anak: apa
yang dirasa mudah, apa yang sulit.
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktik hari itu. Instruktur
4. Curah pendapat / mendengar dan memberikan jawaban.
15 menit
diskusi 3. Instruktur menjelaskan penilaian umum tentang
jalannya praktik cara resusitasi bayi dan anak :
2. apakah secara umum berjalan baik, apakah ada
sebagaian mahasiswa yang masih kurang. Bila
perlu mengumumkan hasil masing-masing
mahasiswa.
Total waktu 150 menit

Pentuntun Pembelajaran
Resusitasi Pada Bayi Dan Anak

Skor
NO Langkah Klinik
0 1 2
Persiapan awal
Periksa semua kelengkapan alat
Diagnosis terhadap adanya gangguan jalan
napas
1. Look (lihat)
Melihat gerakan nafas/pengembangan dada
dan adanya retraksi sela iga
2. Listen (dengar)
Mendengar aliran udara pernapasan
3. Feel
Merasakan adanya aliran udara pernapasan
Membuka jalan napas tanpa alat :
Head-tilt (dorong kepala kebelakang)
Cara :
Letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan
tekan ke bawah, sehingga kepala menjadi
tengadah sehingga penyangga lidah terangkat
ke depan.
Chin lift
Cara : Gunakan jari tengah dan jari telunjuk
untuk memegang tulang dagu pasien, kemudian
angkat dan dorong tulangnya ke depan
Jaw thrust
Cara : Dorong sudut rahang kiri dan kanan
kearah depan
Sehingga barisan gigi bawah berada di depan
barisan gigi atas. Atau gunakan ibu jari ke
dalam mulut dan bersama dengan jari-jari lain
tarik dagu ke depan.Teknik ini digunakan pada
penderita sumbatan jalan napas akibat lidah
yang jatuh ke belakang
Pengelolaan jalan napas dengan alat
A. Pipa orofaring
Cara pemasangan :
1. Pakai sarung tangan
2. Buka mulut boneka/pasien dengan cara
chin lift atau gunakan ibu jari dan telunjuk
3. Siapkan pipa orofaring yang tepat
ukurannya
4. Bersihkan dan basahi pipa orofaring agar
licin dan mudah dimasukkan
4. Arahkan lengkungan menghadap kelangit-
langit (kepalatal)
5. Masukkan separuh, putar lengkungan
mengarah kebawah lidah.
6. Dorong pelan-pelan sampai posisi tepat.
5. Yakinkan lidah sudah tertopang dengan
pipa orofaring dengan melihat pola napas,
rasakan dan dengarkan suara napas pasca
pemasangan.
B. Pipa Nasorofaring
1. Pakai sarung tangan
2. Nilai besarnya lubang hidung dengan
besarnya pipa nasofaring yang akan
dimasukkan.
3. Nilai adakah kelainan di cavum nasi
4. Pipa nasofaring diolesi dengan jeli,
demikian juga lubang hidung yang akan
dimasukkan. Bila perlu dapat diberikan
6. Vasokonstriktor hidung.
7. Pegang pipa nasofaring sedemikian rupa
sehingga ujungnya menghadap ke telinga.
8. Dorong pelan-pelan hingga seluruhnya
masuk, sambil menilai adakah aliran udara
di dalam pipa.
9. Fikasasi dengan plester.
Membersihkan jalan napas
1. Sapuan jari
Cara :
a. Pasang sarung tangan
b. Buka mulut pasien dengan jaw thrust dan
tekan dagu ke bawah
c. Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari
tengah yang bersih atau dibungkus
dengan sarung tangan /kassa untuk
membersihkan dan mengorek semua
benda asing dalam mulut.
2. Dengan suction
Dilakukan bila ada benda asing di dalam mulut
Pengelolaan jalan napas akibat sumbatan
benda asing padat
A. Tersedak ( CHOKING )
BACK BLOW / BACK SLAPS
Korban dewasa sadar
1. Bila korban masih sempoyongan.
Rangkul dari Belakang
2. Lengan menahan tubuh, lengan yang lain
melalukan BACK- BLOW/ BACK
SLAPS Pertahankan korban jangan
sampai tersungkur
3. Berikan pukulan / hentakan keras 5 kali I
,dengan kepalan (genggaman tangan).
Pada titik silang garis imaginasi tulang
belakang dan garis antar belikat. Bila
belum berhasil secara pelan segera
baringkan korban pada posisi terlentang.
Lakukan abdominal thrust.

ABDOMINAL THRUST (Heimlich


Manuever)
Korban berdiri/Korban dewasa sadar
1. Rangkul korban yang sedang
sempoyongan dengan kedua lengan dari
belakang
2. Lakukan hentakan tarikan, 5 kali dengan
menarik kedua lengan penolong
bertumpuk pada kepalan kedua tangannya
tepat di titik hentak yang terletak pada
pertengahan pusar dan titik ulu hati
korban. Bila belum berhasil secara pelan
segera baringkan korban pada posisi
terlentang. Lakukan abdominal thrust.
ABDOMINAL THRUST
Korban terbaring /Korban dewasa tidak
sadar
1. Bila korban jatuh tidak sadar, segera
baringkan terlentang
2. Penolong mengambil posisi seperti naik
kuda diatas tubuh korban atau disamping
korban sebatas pinggul korban.
3. Lakukan hentakan mendorong 5 kali
dengan menggunakan kedua lengan
penolong bertumpu tepat diatas titik
hentakan (daerah epigastrium).
Yakinkan benda asing sudah bergeser
atau sudah keluar dengan cara :
- Lihat ke dalam mulut korban, bila
terlihat diambil
- Bila tak terlihat, tiupkan napas mulut ke
mulut, sambil memperhatikan bila
tiupan dapat masuk paru-paru, Dada
mengembang artinya, jalan napas
telah terbuka
- Sebaliknya bila tiupan tidak masuk
artinya jalan napas masih tersumbat,
segera lakukan ABDOMINAL
THRUST LAGI, dan seterusnya.
Bila tidak berhasil pikirkan siapkan
krikotiroidotomi kemudian disusul
trakeostomi.
Resume Resusitasi Anak

Anda mungkin juga menyukai