Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA MASYARAKAT JEPANG

DARI MASA EDO HINGGA


PASCAPERANG DUNIA II
Eman Suherman

ABSTRAK

Dari beberapa kelas sosial, yakni kaum samurai, petani, tukang, dan kaum pedagang
(dikenal dengan sebutan Shinookooshoo) yang ada dalam masyarakat Jepang, sejak
pemerintahan Tokugawa Bakufu hingga berakhirnya Perang Dunia II, kaum petani Jepang
merupakan kelas yang paling menderita dalam menanggung hidupnya . Mereka mendapat
perlakuan yang tidak adil dari para penguasa negara, di antaranya dalam hal pembayaran
pajak yang begitu mencekik leher mereka . Kaum petani tidak mendapatkan perhargaan
yang layak seperti yang dialami kelas-kelas sosial lainnya . Padahal kaum petanilah yang
menjadi "tulang punggung" para penguasa negara dan kelas-kelas sosial lainnya .

Katakunci : bakufu = keshogunan-bushi = kesatria/prajurit-noomin = petani-shokkoo


= tukang - shoonin = pedagang

PENGANTAR zaman Meiji (1868-1912) . Tidak adanya


istilah itu sendiri untuk mengungkapkan
ada saat orang membicarakan tentang

P Jepang, yang terbayang adalah


negara yang modern, negara yang
penduduknya memiliki kedisiplinan yang
gagasan tentang "masyarakat" merupakan
petunjuk yang jelas tentang keadaan lebih
dari satu abad yang lampau : Jepang bukan-
lah suatu masyarakat modern (Tadashi,
tinggi, maju, kaya, dan entah apalagi sebut-
1988 :1) . Hal seperti inilah sebetulnya yang
annya yang pada intinya tergambar sebagai
membuat negara-negara lain merasa kagum
sebuah negara yang dapat disejajarkan
terhadap Jepang . Bagaimana tidak, dalam
dengan negara-negara Eropa Barat dan
tempo kurang lebih satu abad, Jepang
Amerika Serikat . Kenyataannya, memang
sebagai negara miskin akan sumber daya
demikian . Akan tetapi, kemajuan Jepang
sebagai negara modern dapat dikatakan alum, di dalam negeri penuh dengan keka-
sebagai "pendatang baru" apa bila cauan, terisolasi dengan dunia luar kurang
dibandingkan negara-negara tersebut di atas . lebih dua setengah abad, dapat disejajarkan
Hal ini dapat dibuktikan melalui contoh, bahkan dalam bidang ekonomi melebihi
misalnya kata "masyarakat" dalam bahasa negara-negara yang sudah maju . Namun,
Jepang disebut shakai. Istilah ini pertama masyarakat Jepang Modern tidak akan lahir
kali digunakan pada tahun-tahun permulaan apa bila tidak ada satu proses yang sangat

Staf Pengajar Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

01
2
Humaniora Volume 16, No . 2, Juni 2004: 201-210

penting yang terjadi pada masa sebelum dipilih mulai periode ini? Alasan yang utama
Meiji, yaitu masa Edo Bakufu . adalah karena pada masa ini merupakan Ian-
Perkembangan Jepang dari bangsa dasan bagi Jepang menuju negara yang mod-
yang tertinggal oleh kemajuan negara-negara ern . Zaman Tokugawa Bakufu yang Iebih
Barat pada pertengahan abad ke-1 9, menjadi dikenal dengan sebutan zaman Edo, menjadi
bangsa yang setingkat dengan negara- akar suksesnya mengantarkan Jepang
negara Barat yang sudah maju, dicapainya dalam modernisasi . Pendek kata, Jepang
hanya dalam masa kurang Iebih 100 tahun . tidak akan berhasil dalam modernisasinya,
Perkembangan Jepang dari masyarakat apa bila tidak dilandasi fondasi yang kuat
feodal menjadi masyarakat modern yang yang telah dibangun pada zaman Edo ini .
demokratis, bukan berarti tanpa proses, Jika diadakan suatu penelitian mengenai
meskipun dalam proses perjalanan waktunya keberhasilan Jepang dalam membangun
sempat mengalami pahit getirnya sebagai negaranya, kurang tepat jika yang diteliti
negara yang kalah dalam Perang Dunia II . dimulai pada zaman Meiji sebagai awal
Namun, sekarang Jepang merupakan negara adanya modernisasai, tanpa mempertim-
yang memiliki kemampuan ekonomi dan bangkan zaman sebelumnya, yakni zaman
industri yang tertinggi di dunia . Edo . Setelah zaman Edo berturut-turut dipa-
Kemajuan negara Jepang yang telah parkan era Meiji (1868-1912), masa Taisho
dicapai saat ini merupakan buah kerja keras (1912-1925), dan masa Showa (1925-1989).
dari masyarakatnya . Masyarakat Jepang ter- Pada tiap-tiap era tersebut dipaparkan
kenal dengan disiplinnya yang tinggi dan mengenai kondisi sosial, ekonomi, politik dan
mempunyai etos kerja yang tinggi pula . Ke- Iainnya dari masyarakat Jepang .
majuan tersebut buah dari perjalanan seja- Penelitian ini menggunakan metode
rahnya yang cukup matang . Bagi bangsa perelitian sejarah . Dalam rangka pencarian
Indonesia, kemajuan yang telah diraih Jepang data-data yang menunjang penelitian ini,
ini dapat diambil suatu pelajaran . Mengapa dilakukan beberapa langkah berikut .
negara Jepang yang miskin sumber daya 1 . Pengumpulan buku-buku dan karya tulis
alamnya dapat jauh Iebih maju daripada In- ilmiah lainnya yang sekiranya ada kait-
donesia yang jauh lebih kaya sumber daya annya dengan objek penelitian . Pencari-
alamnya? an buku melalui perpustakaan, balk ju-
Kemajuan negara Jepang yang telah rusan maupun perpustakaan Fakultas
dicapai saat ini merupakan buah kerja keras Ilmu Budaya, UGM . Selain itu, juga
dari masyarakatnya . Masyarakat Jepang peminjaman melalui perorangan .
terkenal dengan kedisiplinannya yang tinggi 2 . Menyeleksi sumber yang terkumpul,
dan mempunyai etos kerja yang tinggi pula . dengan cara memilih dan memilah-
Kemajuan tersebut buah dari perjalanan sumber-sumber yang otentik, yaitu yang
sejarahnya yang cukup matang . sesuai dengan waktu/suatu peristiwa
Faedah yang dapat dharapkan dad hasil terjadi . Sumber yang satu harus sesuai
penelitian ini adalah untuk membuka cakra- dengan sumber yang lain meskipun
wala, agar kita dapat belajar dari Jepang me- ditulis oleh orang-orang yang berbeda
lalui perjalanan sejarahnya . Diharapkan juga dan dalam waktu dan tempat yang
melalui tulisan ini akan memberikan inspirasi berlainan .
bagi peneliti-peneliti lain untuk meneliti dan
3 . Bahan-bahan yang sudah terpilih di-
mengkaji kajian-kajian Iainnya yang berkaitan
analisis, kemudian dituangkan dalam
dengan perjalanan sejarah Jepang pada
bentuk tulisan .
masa lampau .
Penelitian ini akan menguraikan dinami- Tahapan atau langkah-Iangkah tersebut,
ka masyarakat Jepang dimulai dari zaman Nugroho membagi tahapan metode penelitian
Tokugawa Bakufu (1603-1867) . Mengapa sejarah menjadi empat tahapan .

202
Eman Suherman, Dinamika Masyarakat Jepang dari Masa Edo Hingga Pascaperang Dunia II

1. Tahap heuristik; yaitu tahapan yang be- sosial tersebut ada kelas lain, yakni kelas
rupa pelacakan atau pengumpulan bangsawan atau dalam bahasa Jepang di
sumber. Sumber data dalam sejarah ada sebut Kuge . Kaum bangsawan ini tidak ter-
dua macam, yaitu sumber data primer masuk pengklasifikasian sosial karena dari
dan sumber data sekunder. Sumber data sisi kekuasaan kaum bangsawan tidak
primer apa bila data itu disampaikan si memiliki kekuasaan apa-apa (Dasuki, tanpa
pelaku atau saksi mata sementara itu, tahun :58) . Kekuasaan pada masa ini dipe-
data sekunder apa bila data tersebut gang kaum Buke yang terdiri dari para
disampaikan oleh bukan si pelaku atau Shogun dan para Daimyo yang berjumlah
bukan oleh saksi mata . Dalam penelitian kira-kira 270-an Daimyo .
ini, data primer tidak mungkin dapat Golongan Samurai adalah prajurit yang
ditampikan mengingat sudah tidak ada menjadi pengikut para Shogun dan Daimyo
lagi pelaku sejarah atau saksi mata, yang berjumlah sekitar dua juts orang . Kaum
terutama pada era Tokugawa Bakufu, samurai ini selain bekerja dalam bidang
Meiji, dan Taisho . militer, mereka juga melakukan pekerjaan
administrasi dalam pemerintahan Bakufu
2. Tahap seleksi ; yakni informasi dan data-
data yang telah dikumpulkan diseleksi dan Daimyo .
Urutan berikutnya berdasarkan status
secara kritis . Sumber-sumber primer dan
sosial adalah kaum petani . Mengapa kaum
sumber-sumber sekunder dipilah-pilah
petani? Karena para petani sebagai peno-
dan dipilih, kemudian bahan yang oten-
pang hidup para Buke dan Kuge . Kebutuhan
tik diprioritaskan .
hidup mereka sangat bergantung pada pa-
3. Tahap merangkaikan dan menguraikan sokan beras dari para petani . Namun, dari
data-data yang dapat dipercaya, yang realita yang ada kaum petani adalah kaum
terdiri dari bahan-bahan otentik . yang paling menderita dibandingkan kelas-
4 . Penyusunan kesaksian yang dapat kelas masyarakat lainnya . Hasil panen me-
dipercaya itu menjadi suatu kisah atau reka harus disetorkan kepada para pengua-
penyajian yang dapat dipertanggung- sa sebagai pajak. Sementara itu, kehidupan
jawabkan (Notosusanto, 1986) . mereka sendiri begitu menderita .
Para perajin, pekerja, dan pedagang
Tahap akhir merupakan penulisan, be- sebagian besar hidup dan tinggal di kota-
rupa rangkaian yang hidup dan bermakna kota . Secara teori kelas, mereka berada
antara peristiwa yang satu dan peristiwa yang pada urutan di bawah para petani dan golong-
lainnya, melalui tahapan pengujian yang teliti an militer. Pada kenyataannya, kedudukan
dan saksama . Itulah yang dimaknai sebagai mereka dilihat dari segi perekonomian jauh
rekonstruksi . lebih makmur daripada kaum petani dan
kaum militer, terlebih setelah pemerintah
KONDISI MASYARAKAT JEPANG Bakufu mengeluarkan kebijaksanaan
MASA EDO tentang Sankinkotai, yaitu kewajiban bagi
para Daimyo untuk tinggal selama kurang
Susunan masyarakat zaman Edo yang Iebih satu tahun di kota Edo dan di daerahnya
jumlah penduduk diseluruh negeri Jepang sendiri . Sementara itu, keluarga, anak- anak,
pada saat itu berjumlah sekitar 29 juta or- dan istrinya harus tetap tinggal di Edo
ang (Mikiso, 1992 : 34), terdiri atas empat sebagai jaminan . Para Samurai sebagai
kelas : kelas Militer atau Samurai (Bushi), prajurit Daimyo ikut menyertai tuannya ke
Petani (Noomin), Tukang atau Pekerja atau mana pun para Daimyo itu pergi . Keberadaan
Worker (Shokkoo), dan kaum Pedagang para Daimyo dan para prajuritnya di kota Edo,
(Shoonin) . Keempat kelas sosial ini dikenal para pedagang dan perajin sibuk melayani
dengan singkatan Shi-Noo-Koo-Shoo . kebutuhan para Daimyo dan para prajuritnya .
Sebenarnya, di samping keempat status Mereka mendapatkan keuntungan yang

203
Humaniora Volume 16, No . 2, Juni 2004 : 201-210

besar dari hasil perdagangan dan hasil Tokugawa yang militer. Pemerintah menya-
usahanya, sehingga kehidupan para perajin dari bahwa untuk menjalankan pemerintah-
dan kaum pedagang mengalami peningkatan annya diperlukan manusia-manusia yang
dan kedudukannya dad had ke had semakin andal sehingga diperlukan cara untuk meme-
penting . Terlebih setelah pemerintah menge- nuhi kebutuhan tersebut dengan mendorong
luarkan kebijaksanaan dalam bidang mo- masyarakat untuk menguasai ilmu penge-
neter, yaitu dengan diberlakukannya sistem tahuan . Akibat nyata dari suasana kondusif
ekonomi baru yang menggantikan sistem yang demikian berdampak pada kemajuan
.barter beras atau padi dengan sistem per- di berbagai sektor, seperti terbentuknya
tukaran berupa uang . Kaum pedagang pasar nasional, perbaikan dalam bidang
menguasai perdagangan yang berdampak komunikasi, majunya sektor pendidikan, dan
pengaruhnya di masyarakat semakin kuat perekonomian . Semua ini menandakan bah-
(Dasuki, tanpa tahun : 59) . Sementara itu, wa pads masa ini telah terjadi perubahan-
kaum Samurai sebagai prajurit semakin perubahan sosial dan budaya yang luar
terpuruk dengan lilitan utang kepada kaum biasa . Banyak di antaranya membawa
pedagang . Begitu pula kaum petani hidupnya pengaruh pada Iahirnya Restorasi Meiji yang
semakin menderita dengan ditetapkan pajak menjadi tonggak Iahimya "bayi" Jepang yang
berupa uang menggantikan pajak berupa modern (Hari Adji, 1995 :19) .
beras yang jauh Iebih memberatkan para
KONDISI MASYARAKAT JEPANG
petani .
ERA MEIJI
Seperti telah disinggung pada bahasan
sebelumnya, selain kelas-kelas sosial di
Menjelang runtuhnya rezim Tokugawa
atas, ada juga kelas yang dianggap berada Bakufu akibat krisis politik, krisis ekonomi,
di luar kelas yang sudah baku yang keduduk- dan krisis kepemimpinan yang diakibatkan
annya sebagai kelas masyarakat yang hina ketidakberdayaan pemerintah mempertahan-
karena dianggap sebagai sampah masya- kan dan menjaga keamanan nasional dari
rakat . Kelas masyarakat ini disebut kaum tekanan asing, terutama dari Amerika Serikat
Eta (unclean people) atau Hinin (nonhu- di bawah pimpinan KomodorPenyyang ingin
mans) . Mereka adalah kaum penjahat dan memaksa Jepang membuka did dan keter-
pengacau keamanan (Mikiso, 1992 :34). tutupannya terhadap dunia luar selama
Nilai positif diberlakukannya Sankinkotai kurang lebih dua setengah abad, menimbul-
adalah terjadinya dinamika kehidupan ma- kan ketidakpuasaan pada sebagian besar
syarakat Jepang, terutama yang berada di rakyat khususnya kaum militer berhaluan
kota-kota besar.Transportasi semakin ber- ultranasional yang membela dan menjunjung
tambah dan ramai, perdagangan semakin tinggi kaisar (Sonnoo) . Para penentang
ramai yang dengan sendirinya bertambah Bakufu meneriakkan yel-yel anti -Bakufu
banyaknya kaum pedagang yang berdampak dengan slogan Sonnojoi (Revere the Emperor,
bertambah pula orang-orang kaya dalam Expel the Barbarians) ; hormati Kaisar dan
masyarakat . Bertambah makmurnya kehi- usir kaum Barbar (Umegaki, 1988 :93-94) .
dupan kaum pedagang dan tukang karena Pada 1868, suatu kelompok di dalam
adanya perkawinan campuran antara mereka pemerintahan kaum ningrat militer Jepang
dan kaum bangsawan serta dengan kaum mengambil alih kekuasaan, yang kemudian
militer sehingga melahirkan generasi yang mulai melancarkan program secara revolusi-
kuat dalam bidang perekonomian sekaligus oner yang dikenal dengan Restorasi Meiji
dalam bidang kekuasaan yang sangat ber- (Meiji Ishin) . Orang-orang revolusioner ini
pengaruh kedudukannya dalam pemerintah- menolak usul-usul tradisional untuk meng-
an dan masyarakat . atasi krisis politik yang ditimbulkan Commo-
Lahirnya generasi yang demikian ber- dore Perry tahun 1853 . Mereka kemudian
dampak pada kebijakan pemerintahan menumbangkan rezim Tokugawa, meniada

204
Eman Suherman, Dinamika Masyarakat Jepang dari Masa Edo Hingga Pascaperang Dunia 11

kan hak-hak istimewa golongan mereka sen- KONDISI MASYARAKAT JEPANG


diri, dan tanpa berpikir panjang mengorban- ERA TAISHO
kan unsur-unsur tradisi Jepang . Mereka
Kaisar Taisho naik tahta menggantikan
menyambut tantangan kekuatan Barat
Kaisar Meiji yang meninggal pada 1912,
dengan menghancurkan struktur lama dan
sekaligus menandakan permulaan zaman
menegakkan tatanan politik dan sosial baru
Taisho yang berlangsung hingga 1926 .
yang diilhami oleh peradaban Barat, lawan
Setelah zaman Meiji, industrialisasi berarti
mereka . Selama masa kepemimpinan aktif
pembentukan kota-kota industri baru yang
mereka, yaitu dari 1868 sampai pergantian
menyebabkan terjadinya konsentrasi pen-
abad, Jepang telah melampaui suatu masa
duduk ke kota-kota . Meskipun aspek-aspek
peralihan dari negeri yang sejak dahulu kala
fisik dan material pertumbuhan itu menimbul-
agraris menjadi suatu negeri yang mendekati
kan terjadinya masyarakat perkotaan, namun
ekonomi industri (Pyle, 1989 :1) .
ciri komunal yang mendalam tetap hidup
Sejak awal zaman Meiji (1868-1912)
dalam struktur sosial kota-kota Jepang . Pen-
sampai Perang Dunia II, pertanian merupakan
duduk yang mengalir ke kota-kota besar
pekerjaan hampir selama hidup bagi 5,5 juta tidaklah berubah menjadi warga negara mod-
keluarga atau 13,7 juta orang penduduk atau ern, tetapi tetap mempertahankan ikatan-
sekitar 80% dari total penduduk Jepang pada ikatan mereka dengan daerah-daerah pe-
masa ini (Tadashi Fukutake, 1989 :1) . desaan asal-usul mereka (Fukutake,1988 :5),
Penduduk Jepang pada masa Restorasi Meiji Pada zaman ini jumlah penduduk
berjumlah sekitar 34 juta jiwa . Setelah itu Jepang sekitar 50 juta jiwa lebih . Sampai
jumlah penduduk Jepang cepat sekali ber- dengan Penang Dunia II, pertanian merupakan
kembang seiring dihapuskannya kebijak- pekerjaan hampir selama hidup bagi 5,5 juta
sanaan larangan pertambahan penduduk keluarga atau 13,7 juta orang penduduk .
pada masa Tokugawa (Tadashi, 1988 :16) . Sejak 1870, petani merupakan 80% tenaga
Kebijakan pemerintahan Meiji yang ber- kerja, tetapi dengan pertumbuhan penduduk,
kaitan dengan kehidupan sosial kemasya- angka itu menurun, meskipun jumlah petani-
rakatan adalah dihapuskannya pengelom- nya secara absolut tetap sama (Tadashi,
pokkan masyarakat yang terdiri atas empat 1989 :1) .
kelas (Shi-Nou-Kou-Shou) yang diberlakukan Pertambahan penduduk hanya terjadi di
semasa Tokugawa . Pada 1868, para Daimyo daerah-daerah tempat penduduk tertarik
dan kaum bangsawan istana diklasifikasikan terhadap industri-industri yang terdapat di
sebagai Kazoku (kelas bangsawan). Samu- kota-kota . Oleh sebab itu, ciri masyarakat
rai kelas tinggi dikenal dengan istilah Shizoku pedesaan Jepang yang pramodem itu hidup
(kelas Samurai), Samurai kelas bawah di- terus sampai jangka waktu lama (Tadashii,
kenal dengan sebutan Sotsuzoku (Fuad, 1988:6) .
2003 :22). Penghapusan hierarki status prajurit-
Dalam perkembangan selanjutnya, petani-tukang-pedagang sejak zaman Meiji,
pembagian kelas sosial dalam masyarakat pada taraf tertentu membawa dampak pada
diterapkan sistem tiga kelas yang diklasifi- terbukanya saluran-saluran baru untuk mo-
kasikan menjadi Kazoku, Shizoku, dan bilitas sosial . Dengan demikian, mencipta-
Heemin (rakyat biasa) . Dalam perkembang- kan syarat diperlukan untuk pengembangan
annya, lambat laun jarak ketiganya sudah industri modern .
tidak tampak. Misalnya, pada 1870 rakyat Kelas atas yang berkuasa sebelum
biasa diizinkan memakai nama keluarga perang secara garis besar terdiri dari golongan
seperti halnya kedua kelas lainnya, dan pada kapitalis kaya, para pemilik tanah yang luas,
1871 perkawinan antarkelas diperbolehkan serta politikus-politikus dan pejabat-pejabat
yang pada masa rezim Tokugawa, sangat tinggi . Kedudukan mereka mantap karena
didukung oleh sistem kekaisaran . Pihak-
dilarang (Fuad, 2003 :23) .

205
Humaniora Volume 16, No . 2, Juni 2004: 201-210

pihak yang erat berkaitan dengan kelompok Tabel I Jumlah Penduduk Jepang
ini adalah para pengusaha menengah dan
kecil sebagal pemilik pabrik-pabrik kecil dan Tahun Jumlah Penduduk
toko-toko besar yang bersama dengan para seluruh Jepang
pemilik tanah berukuran menengah dan kecil
1700 29 .000 .000
merupakan kelas menengah kecil yang ber-
1872 34 .810 .000
ada tepat di atas kelas petani, pekerja, peda-
1900 43 .850 .000
gang-pedagang kecil, dan golongan perajin . 1920 59 .960 .000
Kelas menengah baru yang berupa karyawan 1930 64 .450 .000
pemerintah, pegawai dalam perusahaan-per- 1940 71 .930 .000
usahaan besar, guru-guru, dan para pekerja 1945 72 .150 .000
profesional Iainnya tidak hanya lebih kecil 1950 84 .120 .000
jumlahnya daripada kelas menengah lama, 1955 90 .080 .000
tetapi juga sepenuhnya masuk menjadi satu 1960 94 .300 .000
keseluruhan struktur kelas pelapisan sosial 1965 99 .210 .000
(Tadashi, 1988 :8). 1970 104 .670 .000
Masyarakat Jepang pada masa ini di- 1975 111 .940 .000
atur menurut kehendak kelas atas, yang 1980 117 .060 .000
didukung di belakangnya oleh kekuasaan 1988 122 .000 .000
kaisar. Serikat-serikat petani dan buruh tidak
mampu menampilkan din karena selalu di- Sumber. Mikiso Hane, 1992:34, Tadashi
hambat dan dilarang oleh para penguasa . Fukutake, 1988 :17; Kedubes Jepang
Sulit bagi kelas-kelas bawah untuk dapat Jakarta, 1988:7.
mengadakan perlawanan terhadap kebijakan-
kebijakan tidak adil yang dirasakan mereka
Menjelang akhir masa Taisho yaitu
sehingga kelas-kelas bawah yang besar jum-
sekitar 1925, di seluruh Jepang terdapat 34
Iahnya hidup dalam kemiskinan yang tak universitas, 29 sekolah menengah tingkat
kunjung berubah . atas, dan 84 sekolah profesional . Sekolah
Menjelang Perang Dunia I, penguasa menengah tingkat pertama khusus untuk
melancarkan program-program indoktrinasi laki-laki mengalami peningkatan yang
masa sebelum perang dengan maksud signifikan dari 218 pada 1900 menjadi 491
mendinkan pemerintahan imperialis dalam pada 1924 . Sekolah menengah pertama
sistem kekaisaran . Hal ini membuat kehi- husus kaum wanita mengalami loncatan
dupan kelas bawah menjadi lebih mendenta . yang cukup berarti, yakni dari 52 sekolah
Namun, di balik perubahan-perubahan politik pada tahun 1900 menjadi 576 sekolah pada
serta keterlibatan Jepang dalam PD I sampai 1924 . (Mikiso, 1992 : 221 .
Jepang berada di pihak yang menang dalam k Dengan melihat data-data tersebut,
perang tersebut, berdampak pada per- dapat dilihat bahwa masyarakat Jepang pada
tumbuhan dalam bidang perekonomian dan 1920-an sudah banyak yang menikmati dunia
perkembangan sosial yang signifikan . pendidikan . Banyaknya orang yang
Negara-negara Eropa yang terlibat dalam mengenyam pendidikan dengan sendinnya
Perang Dunia .I, menyerahkan pasar-pasar tenaga kerja yang terserap di berbagai
Asia mereka kepada Jepang sebagai peme- lapangan kerja adalah para pekerja yang
berpendidikan dan berkualitas .
nang perang yang membuat Jepang menjadi
Iebih makmur. Kemenangan negara-negara
KONDISI MASYARAKAT JEPANG
demokrasi dalam perang ini menimbulkan
ERA SHOWA
gelombang baru ide-ide dan cara-cara
liberalisasi dad Barat di dalam negen Jepang Era ini dimulai dengan pengangkatan
(Reischauer, 1982 :116). Hirohito sebagai Kaisar menggantikan Kaisar

206
Eman Suherman, Dinamika Masyarakat Jepang dari Masa Edo Hingga Pascaperang Dunia II

Taisho yang meninggal pada 25 Desember sekadar untuk mempertahankan diri dan
1926 (Mikiso, 1992 :238) . Kaisar Hirohito menjaga keamanan dalarn negeri (Rosidi,
sampai saat ini adalah kaisar yang paling 1981 :22-23) .
lama berkuasa dalam sejarah kekaisaran
Jepang, yakni selama 62 tahun (Kedutaan Kondisi Sebelum Perang Dunia II
Besar Jepang, 1989 :13) .
Selama masa berkuasa kaisar ini mulai Jumlah penduduk Jepang pada awal
bertahta pada tahun 1926 sampai dengan masa Showa berjumlah sekitar 62 juta jiwa .
berakhirnya Perang Dunia II, Jepang menga- Kondisi perekonomian dalam negeri Jepang
lami pasang surut . Oleh rakyatnya dia mengalami kegoncangan seiring dengan
dianggap sebagai keturunan Dewa dan krisis ekonomi yang melanda seluruh dunia
segala tindak tanduk dan perintahnya di- pada 1933 . Kehidupan masyarakat pada
anggap suci dan mulia . Oleh karena itu, wajib waktu ini benar-benar mengalami penderitaan
bagi rakyatnya untuk menaati segala yang luar biasa, terutama kehidupan para
perintahnya . petani . Tadashi Fukutake menggambarkan
Ketika Jepang kalah dalarn Perang bagaimana susahnya kaum petani . Mereka
Dunia II dan pernyataan menyerah kalah terbebani kerja keras sepanjang hari di bawah
tanpa syarat yang dibacakan sendiri oleh sengatan matahari dan guyuran hujan, tetapi
Kaisar setelah tentara Sekutu di bawah hasil pertaniannya hanya cukup menunjang
pimpinan AS menjatuhkan born atom di hidupnya yang sederhana . Di hampir seluruh
Nagasaki dan Hiroshima, sebagian besar rak- desa Jepang diidentifikasikan dengan
yat Jepang tidak percaya hal itu dapat terjadi kemiskinan dan keterbelakangan budaya .
mengingat pimpinannya adalah seorang Kaum petani biasanya disebut Hyakusho,
keturunan Dewa yang suci . Karena itu ba- sebuah istilah yang kini dapat menjadi
nyak yang merasa kecewa dan frustrasi ejekan, tetapi dahulu tidak demikian halnya .
Dengan urbanisasi dan pembangunan, istilah
sehingga banyak pula yang melakukan
Hyakusho memuat konotasi kemiskinan dan
bunuh diri .
Setelah kalah dalam Perang Dunia II, status sosial yang rendah . Petani dianggap
sebagai anggota masyarakat yang bemasib
Jepang dijadikan daerah pendudukan oleh
tentara Sekutu di bawah pimpinan AS malang . Sebelum Perang Dunia II, sangat
mudah membedakan anak desa dan anak
sampai dengan 1951 . Pada awal pendu-
dukannya, di bawah pengaruh AS, Jepang kota hanya dengan melihat cara berpakaian .
Tidak mengherankan apabila Hyakusho
membuat UUD baru yang sangat berbeda
berarti sama dengan kemiskinan (Tadashi,
jauh dengan UUD sebelumnya .
Salah satu pasal yang terpenting dari 1989 :16) .
Beberapa tahun sebelum depresi melan-
UUD yang baru ini adalah tentang kedudukan
da seluruh dunia, termasuk Jepang, antara
kaisar dan angkatan perang . Kalau dalam
konstitusi Meiji, kaisar dipandang sebagai 1926 dan 1927, Biro Statistik Kabinet
membuat survei pendapatan . Hasilnya
keturunan Dewi Matahari yang kekuasaannya
menunjukkan bahwa pada umumnya kemis-
tidak dapat diganggu gugat serta memegang
kekuasaan pemerintahan yang tertinggi dan kinan melanda hampir seluruh desa di Jepang
mutlak, dalam konstitusi baru, yang mulai (Tadashi, 1989 :16) . Keluarga petani rata-rata
berpendapatan tujuh persepuluh dan pegawai
diberlakukan pada 1946, kaisar hanya men-
kantor dan sekitar 95% dari pendapatan
jadi lambang kesatuan negara, sedangkan
buruh pabrik yang tidak diberi upah secara
kedaulatan ada di tangan rakyat . Mengenai
wajar. Pengeluaran para petani untuk ke-
angkatan bersenjata, ditetapkan bahwa
butuhan pangan berbeda jauh dengan penge-
Jepang tidak akan melakukan perang dalam
luaran yang sama dari kaum pekerja yang
menjalankan kebijaksanaannya berhadapan
berada di kota-kota . Kaum petani hampir lima
dengan bangsa lain sehingga Jepang tidak
puluh persen Iebih pengeluarannya diper-
boleh memiliki angkatan perang, kecuali

207

Humaniora Volume 16, No . 2, Juni 2004: 201-210

untukkan kebutuhan pangan . Berikut data menuju industrialisasi, nyatanya bertani


yang diperoleh dari Tadashi Fukutake adalah lebih alamiah dan lebih sehat
mengenai pengeluaran kebutuhan rumah daripada hidup di kota . Pekerjaan di kota
tangga kaum petani dan para pekerja yang dan masyarakat perkotaan menurunkan
ada di kota-kota . harkat, sedangkan pertanian meskipun

Tabel 2 Pengeluaran Kebutuhan Rumah Tangga Kaum Petani dan Para Pekerja
Panqan Pakaian Peralatan Lain-lain
Petani 50,5 9,3 4,9 29,0
Pegawai yang ada di kota-kota 36,1 11,6 4,9 30,7

Sumber: Tadashi Fukutake, 1989 :17

Hidup sederhana dan kerja keras dipak- dicirikan dengan kerja keras yang mem-
sakan lagi oleh kesenjangan dalam gaya bosankan, merupakan inti dasar negara dan
hidup yang merupakan akibat dari adanya masyarakat, ibu pertiwi yang melahirkan dan
sistem stratifikasi sosial . Di desa, tuan tanah memberi makan semua orang (Fukutake,
dan petani tingkat paling rendah memiliki 1989 :19) .
gaya hidup masing-masing . Gaya hidup se-
macam ini bertahan terus sejak era Tokugawa Kondisi Sesudah Perang Dunia II
Bakufu abad XVII sampai dengan akhir
Perang Dunia II . Setelah kalah dalam Perang Dunia II,
Dengan perkembangan-perkembangan selama kurang lebih 7 tahun Jepang berada
ekonomi kapitalis dan perkembangan ma- di bawah pendudukan tentara Sekutu
syarakat kota, masyarakat desa tampak pimpinan AS . Semasa pendudukan AS,
makin terbelakang . Akan tetapi, tidak ada Jepang mencurahkan perhatiannya pada
usaha sama sekali dari masyarakat desa pembangunan bidang industri dan ekonomi .
untuk mengatasi keterbelakangan mereka . Hal ini dilakukan dengan kerja keras dan
Para petani Jepang percaya bahwa mereka sungguh-sungguh sehingga secara luar
sudah ditakdirkan tidak dapat maju lebih baik biasa dalam waktu yang relatif singkat,
daripada keadaan mereka sekarang . Hidup Jepang tumbuh menjadi negara industri yang
petani telah pasti, selalu tidak berubah se- dapat dikatakan sejajar dengan negara-
perti semula dan selalu ketinggalan dari negara yang telah maju sebelumnya .
masyarakat kota . Untuk menghargai sikap Pada era 1950-an ekonomi Jepang
yang mengalah itu serta untuk memberikan mengalami kemajuan yang pesat . Lebih clad
sekadar imbalan bagi perasaan rendah din sepuluh tahun setelahitu rata-rata tingkat .
sesuai dengan gambaran hidup Hyakusho, pertumbuhan mencapai kurang lebih 10% .
petani diberi pembenaran ideologis untuk Hal ini adalah suatu rekor yang tidak pernah
situasi itu oleh penguasa di atasnya, yang disamai negara besar mana pun (Reischauer,
disebut Nohonshugi (Fukutake, 1989 :18) . 1982 : 147) . Jepang menjadi negara yang
Ideologi Nohonshugi yang dapat benar-benar makmur dari hasil kemajuan
diterjemahkan sebagai "Fundamentalisme dalam bidang perekonomian . Orang Jepang
Agraris", menempatkan pertanian pada pusat dilanda semangat konsumerisme yang
kehidupan bangsa . Berbagai bentuk pemi- tinggi . Kamera yang indah, stereo, lemari
kiran semacam ini telah dikenal sebelumnya es, mesin cuci, AC, bahkan mobil menjadi
dalam abad sebelum modemisasi dan selalu barang yang hampirdapatdimiliki oleh setiap
digembar-gemborkan sampai pada zaman orang yang menginginkannya di kota-kota
modernisasi . Penganut "Fundamentalisme maupun di desa-desa . Orang-orang Jepang
Agraria Modern" mengatakan bahwa membanggakan negaranya, yang tidak per-
meskipun pertanian telah ditinggalkan untuk nah dirasakan selama bebeiapa tahun .

208

Eman Suherman, Dinamika Masyarakat Jepang dad Masa Edo Hingga Pascaperang Dunia 11

Negara-negara lainnya menanggapi dengan berkembang clan partisipasinya dalam


keheranan dan kekaguman . badan-badan internasional merupakan hat
Pertumbuhan dalam GNP per kapita yang sangat berarti bagi semua anggotanya .
dibantu oleh stabilnya jumlah angka kelahir-
an yang diperkirakan tingkat kelahirannya SIMPULAN
kurang lebih satu persen per tahun . Pada
1960-an jumlah penduduk Jepang sekitar 94 Zaman Tokugawa Bakufu yang Iebih
juta jiwa . Anjuran pembatasan kelahiran dikenal dengan sebutan Zaman Edo, menjadi
secara umum dan aturan yang longgar dalam titik tolak keberhasilan bangsa Jepang men-
hal aborsi, membantu menekan jumlah kela- jadi sebuah negara modem . Bangsa Jepang
hiran per tahunnya . Keluarga yang tinggal di tidak akan berhasil dalam proses modemi-
kota-kota besar umumnya hanya memiliki sasinya apa bila tidak dilandasi fondasi yang
dua anak . Hal ini disadari betul oleh orang kuat yang dibangun pada masa Edo .
Jepang karena mereka tinggal di apartemen- Masyarakat zaman Edo terbagi menjadi
apartemen kecil yang jumlah ruangannya empat kelas sosial, yakni kelas Militer atau
sangat terbatas . Walaupun jumlah penduduk dikenal dengan kelas Samurai (Bushi), kelas
kota makin bertambah, karena adanya urba- Petani (Noomin), kelas Tukang atau Pekerja
nisasi dari desa ke kota-kota besar, tingkat (Shokkoo), dan kelas Pedagang (Shoonin) .
kejahatan tetap rendah . Hampir semua kelu- Keempat kelas sosial yang ada di
arga Jepang mampu menyekolahkan anak- masyarakat ini dikenal dengan sebutan Shi-
anak mereka sampai tingkat universitas . Noo-Koo-Shoo .
Putus sekolah praktis tidak dikenal . Persen- Dalam perkembangan selanjutnya pem-
tase kelompok usia yang menyelesaikan dua bagian kelas sosial masyarakat Jepang ini
belas tahun tepat untuk lulus dari sekolah terbagi menjadi tiga kelas yang terdiri dari
menengah atas naik menjadi kira-kira 90% . Kazoku, Shizoku, dan Heimin . Pada zaman
Hal ini merupakan suatu rekor dunia . Lebih Meiji pembagian kelas ini dihilangkan meski-
30% dari kelompok usia itu melanjutkan ke pun pads praktiknya masih tampak dengan
perguruan tinggi . Hal ini melebihi persentase jelas adanya kelas-kelas tersebut dalam
di negara-negara Eropa Barat (Reischauer, kehidupan sehari-hari .
1982 :149) . Kemajuan Jepang dalam berbagai
Awal 1970-an, Jepang telah menjadi aspek, seperti dalam bidang ilmu penge-
partner perdagangan yang pertama atau pal- tahuan dan teknologi lebih-lebih dalam bidang
ing tidak nomor dua terbesar di seluruh dunia . ekonomi, sangat mencengangkan dunia .
Jepang kini mulai menanamkan investasi Dalam tempo yang sangat singkat setelah
• besar-besaran di berbagai negara, termasuk kalah dalam Perang Dunia II, Jepang berhasil
di negara yang sudah maju . Bantuannya menjadi sebuah negara raksasa dalam
menjadi sangat penting bagi negara-negara bidang ekonomi dan teknologi yang dapat

Tabel 3 Pertumbuhan GNP Negara-negara Maju

1982 1983 1984 1985 1986


Amerika Serikat -2,5 3,6 6,8 3,0 2,9
Jepang 3,1 3,2 5,1 4,7 2,4
Jerman Barat -1,0 1,9 3,3 2,0 2,5
Prancis 2,5 0,7 1,4 1,7 _ 2,0
Inggris 1,5 3,3 2,7 3,6 3,3
Italia 0,2 0,5 3,5 2,7 2,7
Kanada -3,2 3,2 6,3 4,3 3,3

Sumber. Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 1989 :51 .

209
Humaniora Volume 16, No. 2, Juni 2004: 201-210

disejajarkan dengan negara-negara yang Furukawa Kiyooyuki .199I . Supaa Nihonshi .


telah maju sebelumnya, yakni Amerika Tokyo : Kodansha .
Serikat dan negara-negara Eropa Barat . Adji, Roekma Hari . 1995 . Pendidikan pada Zaman
Keberhasilan Jepang dalam berbagai bidang Edo: Studi Kasus di Tsuchiura Han. Yogyakarta :
ini tidak lepas dari usaha keras yang telah Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu
dilakukan masyarakatnya . Etos kerja yang
Budaya, Universitas Gadjah Mada .
tinggi yang dimiliki masyarakatnya meme-
Kedutaan Besar Jepang . 1989 . JEPANG: Sebuah
gang peranan yang sangat signifikan terha-
Pedoman Saku . Jakarta: Foreign Press Center .
dap kemajuan negaranya .
Kondisi sosial masyarakat Jepang yang Mikiso Hane . 1992. Modern Japan : A Historical
ulet dan agresif ini tidak saja muncul ketika Survey, 2nd ed . . Colorado: Westview Press,
Jepang kalah dalam Perang Dunia II, tetapi Notosusanto, Nugroho . 1986 . Mengerti Sejarah .
watak tersebut sudah ada mass pemerin- Jakarta: Indonesia University Press .
tahan Tokugawa Bakufu pada era Edo pada Pyle, Kenneth B . 1989. Generasi Baru Zaman Meiji:
abad ke-1 7, Iebih dimatangkan lagi Restorasi Pergolakan Mencari Identitas Nasional (1885
Meiji pada 1868 . - 1895) . Jakarta : Gramedia .
Dari beberapa kelas sosial yang ada
Reischauer, Edwin 0 .1972 .JAPAN: The Story o f a
pemerintahan Tokugawa Bakufu hingga ber-
Nation . Tokyo : Charles E .
akhirnya Perang Dunia II, kaum petani
Jepang merupakan kelas yang paling men- Rosidi, Ajip.198I .MengenalJepang. Jakarta: Pusat
derita dalam menanggung hidup . Mereka Kebudayaan Jepang (The Japan Foundation) .
mendapat perlakuan yang tidak adil dari para Sakamoto Taro. 1982 .Jepang Dulu dan Sekarang.
penguasa negara, di antaranya dalam hal Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
pembayaran pajak yang begitu mencekik Tadashi Fukutake . 1988 . Masyarakat Jepang
leher. Kaum petani tidak mendapatkan peng- Dewasa Ini . Jakarta: Gramedia.
hargaan yang layak seperti yang dialami
. 1989. Masyarakat Pedesaan
kelas-kelas sosial lainnya . Padahal kaum
dijepang. Jakarta: Gramedia .
petanilah yang menjadi "tulang punggung"
para penguasa negara dan kelas-kelas sosial Umegaki Michio . 1988 . From Domain to
lainnya . Prefecture . . Dalam Japan in Transition from
Tokugawa to Meiji . Oxford : Princeton
DAFTAR RUJUKAN University Press .

Dasuki, A . tanpa tahun . Sedjarah Djepang .


Bandung: Balai Pendidikan Guru .
Fuad, Muhlisul. 2003 . Proses dan Faktor-faktor
Penyebab Jiyuu Minken Undoo pada Zaman
Meiji 1874-1889 . Jogjakarta : Program Studi
Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Gadjah Mada .

21 0

Anda mungkin juga menyukai