PROGRAM
PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
UPTD PUSKESMAS BABAI
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas Babai adalah salah satu institusi dibawah Pemerintah daerah Kabupaten
Barito Selatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam upaya
memberikan pelayanannya, puskesmas dituntut memberikan pelayanan sebaik-baiknya
sebagai public service.
Hal tersebut didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih
baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan
sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan munculnya kritik-
kritik baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka puskesmas Babai perlu menjawab tantangan
dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan secara bertahap melalui upaya
program peningkatan pelayanan Puskesmas.
BAB III
TUJUAN
1. Menetapkan Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety 25 indikator mutu
2. Monitoring Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety
Menetapkan Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety 25
Indikator mutu
Monitoring Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety 25 Indikator
mutu
Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP Dokter, perawat dan other health profesional
Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Insiden Semua insiden (KPC, KNC,
KTC,KTD)
Pelatihan Staf Seluruh manajer, supervisor dan koordinator
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
1. Menetapkan Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety Evaluasi dan
pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Quality Assurance berkoordinasi dengan
bagian terkait
2. Monitoring Quality Indikator Klinis, Manajerial dan Patient Safety Evaluasi dan
pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Quality Assurance berkoordinasi dengan
bagian terkait
3. Menetapkan SOP Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Quality
Assurance berkoordinasi dengan bagian terkait
4. Monitoring Kepatuhan Terhadap Clinical Practice Guideline Evaluasi dan pelaporan
dilakukan setelah kegiatan oleh Quality Assurance berkoordinasi dengan bagian
terkait (internal audit)
5. Monitoring Pelaporan Insiden Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh
Quality Assurance berkoordinasi dengan bagian terkait (Risk Manager)
6. Pelatihan Staf Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Quality
Assurance berkoordinasi dengan bagian terkait (Unit Diklat)
BAB IX
PENUTUP