Chapter II PDF
Chapter II PDF
upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
berikut:
1. kepemilikan
2. jenis pelayanan
3. lama tinggal
5. afiliasi pendidikan
6. status akreditasi
2. rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang dikelola oleh masyarakat.
2. rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberi pelayanan diagnosis
dan pengobatan untuk penderita dengan kondisi medik tertentu baik bedah
maupun non bedah, seperti rumah sakit kanker, bersalin, psikiatri, pediatrik,
1. rumah sakit perawatan jangka pendek adalah rumah sakit yang merawat
2. rumah sakit perawatan jangka panjang adalah rumah sakit yang merawat
b. 50 – 99 tempat tidur
Rumah sakit berdasarkan afiliasi pendidikan terdiri atas dua jenis yaitu:
pelatihan dalam bidang medik, bedah, pediatrik dan bidang spesialis lain.
2. rumah sakit non pendidikan adalah rumah sakit yang tidak memiliki
Rumah sakit berdasarkan status akreditasi terdiri atas rumah sakit yang
telah diakreditasi dan rumah sakit yang belum diakreditasi. Rumah sakit telah
diakreditasi adalah rumah sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan
sertifikasi yang diakui, yang menyatakan bahwa suatu rumah sakit telah
1. rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai
luas.
3. rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai
4. rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai
barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
1. BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan dan barang/
2. imbalan atas barang/ jasa layanan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dalam bentuk tarif disusun atas dasar perhitungan biaya per
3. tarif layanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diusulkan oleh blu kepada
5.tarif layanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) harus
mempertimbangkan:
Sakit Umum Swasta maka Rumah Sakit Umum Swasta dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
bersifat umum.
sakit didirikan, apa tugasnya dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan
kegiatan. Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa
mendatang dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa
masa depan yang berpijak dari masa sekarang. Adapun pernyataan misi dan visi
merupakan hasil pemikiran bersama dan disepakati oleh seluruh anggota rumah
sakit. Misi dan visi bersama ini memberikan fokus dan energi untuk
pengembangan organisasi.
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
rekam medis, administrasi dan manajemen dan pelayanan gawat darurat. Pada
pelayanan di rumah sakit. Pelatihan akreditasi rumah sakit oleh Balai Pelatihan
tempat tidur rumah sakit. Angka Bed Occupancy Rate yang rendah menunjukkan
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit) / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari
dalam satu periode) X 100%
sakit yang tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus bersama dengan interpretasi
Bed Turn Over dan Turn Over Interval. Secara umum nilai Length Of Stay yang
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat
efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar Turn Over Interval maka
efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong
TOI = (Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)
Net Death Rate adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
rumah sakit.
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X
1000 ‰
Gross Death Rate adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar.
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X
1000 ‰
Rekam medik adalah sejarah ringkas, jelas dan akurat dari kehidupan dan
kesakitan penderita dan ditulis dari sudut pandang medik. Setiap rumah sakit
setiap pasien, baik pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan.
penanganan medik atau bedah, patologi mikroskopik dan nyata, kondisi pada
waktu pembebasan, tindak lanjut dan temuan otopsi (Siregar dan Amalia, 2004).
b. merupakan suatu sarana komunikasi antara dokter dan setiap profesional yang
d. digunakan sebagai dasar untuk kaji ulang studi dan evaluasi perawatan yang
g. dasar perhitungan biaya karena dengan menggunakan data dalam rekam medik
dari Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) atau yang mewakili SMF yang ada di
Rumah Sakit. Komite Medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik dan Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Pembentukan suatu PFT yang efektif akan
perhatian staf medik pada obat yang terbaik dan membantu mereka dalam
menyeleksi obat terapi yang tepat bagi pengobatan penderita tertentu. Panitia ini
dan prosedur yang relevan untuk seleksi obat, pengadaan, penggunaan, dan
Susunan anggota PFT dapat beragam di berbagai rumah sakit dan biasanya
bergantung pada kebijakan, lingkup fungsi PFT, dan besarnya tugas dan fungsi
suatu rumah sakit. Ketua PFT dipilih dari dokter yang diusulkan oleh komite
medik dan disetujui pimpinan rumah sakit. Ketua PFT adalah dokter praktisi
senior yang dihormati dan disegani karena pengabdian, prestasi ilmiah, bersikap
objektif, dan berperilaku yang menjadi panutan. Ketua adalah seorang anggota
staf medik yang memahami benar dan pendukung kemajuan pelayanan IFRS, dan
Sekretaris panitia adalah kepala IFRS atau apoteker senior lain yang ditunjuk oleh
kepala IFRS. Susunan anggota PFT harus mencakup dari tiap SMF yang besar,
1. menyusun formularium rumah sakit sebagai pedoman utama bagi para dokter
keamanan serta harga obat dan juga harus meminimalkan duplikasi produk
obat yang sama. PFT berdasarkan kesepakatan dapat menyetujui atau menolak
dan perawat
rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku secara lokal maupun
nasional
diterima/disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit
pelayanan medik rumah sakit, terdiri dari obat-obatan yang tercantum Daftar Obat
Essensial Nasional (DOEN) dan beberapa jenis obat yang sangat diperlukan oleh
rumah sakit serta dapat ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan bidang
kefarmasian dan terapi serta keperluan rumah sakit yang bersangkutan indikator
peresepan yaitu tingkat penggunaan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat
penggunaan obat yang efektif dan efisien serta mempermudah upaya menata
2. sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar
2004).
1. bagian pertama: Informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang
obat.
3. bagian ketiga: Informasi khusus, yang berisi materi yang dimasukkan untuk
kepentingan staf profesional, antara lain daftar singkatan yang telah disetujui
rumah sakit, aturan untuk menghitung dosis pediatrik, tabel interaksi obat, dan
lain-lain.
penderita rawat inap, rawat jalan, unit gawat darurat, ruang perawatan intensif,
Instalasi Farmasi rumah sakit adalah suatu departemen atau unit atau
bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh
undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas
dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat tinggal dan rawat jalan,
perbekalan kesehatan di rumah sakit, serta pelayanan farmasi klinis umum dan
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pasien,
jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit tersebut.
kegiatan pelayanan.
a. Pemilihan
terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
b. Perencanaan
4. penetapan prioritas
5. siklus penyakit
6. sisa stok
8. perencanaan pengembangan
c. Pengadaan
- sumbangan/hibah.
kesehatan di rumah sakit. Produksi Instalasi Farmasi perlu diadakan karena obat-
obat yang dikehendaki dalam bentuk tertentu atau obat-obat dengan formulasi dan
e. Penerimaan
f. Penyimpanan
yang ditetapkan menurut bentuk sediaan dan jenisnya, suhu dan kestabilannya,
sesuai kebutuhan.
disusun berdasarkan First In First Out (FIFO) dan First Expired First Out
(FEFO)
g. Pendistribusian
untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat
persediaan lengkap di ruangan, sistem resep perorangan, sistem unit dosis atau
sistem kombinasi.
apotek rumah sakit yang dibuka 24 jam dan ruang rawat yang menyediakan
sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter. Keadaan ini memungkinkan
oleh apoteker dan terjalin kerja sama antara dokter, apoteker, perawat dan pasien.
b. Floor stock
disiapkan, digunakan dan dibayar dalam dosis perhari, yang berisi obat dalam
jumlah yang telah ditetapkan untuk satu hari pemakaian. Sistem ini melibatkan
2. tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak dipakai di ruangan perawat
individual.
obat dan mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat
1197/Menkes/SK/X/2004 meliputi:
4. konseling
6. visite
dihasilkan.
Fungsi utama CSSD adalah menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk
keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsinya adalah
2.7.1 Definisi
a. gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
tabung gas/liquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat
d. instalasi gas medis (igm) adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa
antara lain adalah gas Oksigen (tabung 1m3, 2m3, 6m3), oksigen cair (tangki), gas
dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
bencana
dibedakan tempatnya
c. penyimpanan tabung gas medis yang berisi dan tabung gas medis yang
d. lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya
e. gas medis yang sudah cukup lama disimpan, agar dilakukan uji atau tes