Anda di halaman 1dari 8

SOP LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

No. Kod :

Terbitan :

Ditetapkan oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SOP BANTEN GIRANG
KOTA
Tgl.Mulai Berlaku :
SERANG

Halaman :
Hj Yuheni,S.ST,M Kes
19670928 198902 2 003

1. Pengertian Suatu acara yang dilakukan setiap bulan di mana semua staf
berkumpul

1. Tujuan 1. Untuk mengetahui hasil kegiatan puskesmas pada bulan lalu


2. Untuk mengetahui hambatan / masalah dalam pelaksanaan
kegiatan
3. Untuk memecahkan masalah yang terjadi
4. Untuk menyusun rencana kerja bulan berikutnya

2. Kebijakan
3. Referensi Buku Pedoman Lokakarya Mini, DEPKES RI Tahun 2006

4. Alat dan Bahan - LCD, POA, RPK


6. Prosedur Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
1. Bentuk tim dalam dinamika kelompok tentang peran,
tanggungjawab staf dan kewenangan puskesmas
2. Berikan informasi tentang kebijakan program dan konsep baru
berkaitan dengan puskesmas
3. Berikan informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(Plan Of Action = POA) puskesmas
4. Inventarsir kegiatan puskesmas
5. Analisis beban kerja tiap petugas
6. Lakukan pembagian tugas baru
7. Susun POA tahunan berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan
puskesmas
8. Buat kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan POA
Lokakarya Mini Bulanan rutin
1. Laporkan hasil kegiatan bulan lalu
2. Informasi hasil rapat baik dari Dinas Kesehatan kota
maupun dari kecamatan
3. Berikan informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
4. Analisis hambatan dan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan
5. Analisis sebab masalah
6. Rumuskan alternatif pemecahan masalah
7. Buat kesepakatan bersama untuk melaksanakan kegiatan
8.Buat rencana kerja bulanan yang akan datang
7. Hal-hal yang perlu ini harus dilakukan dengan teliti, hati-hati dan transparan karena
diperhatikan dapat mempengaruhi kinerja petugas dan puskesmas dan dapat
mempengaruhi diagnosa
8. Unit terkait Semua Staf
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DENGAN PNEUMONIA

No. Kod :

Terbitan :
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas
No. Revisi : BANTEN GIRANG
KOTA SOP
SERANG Tgl.Mulai Berlaku :

Halaman : Hj Yuheni,S.ST,M Kes


19670928 198902 2 003

1. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin A Dosis Tinggi pada bayi 6-11 bulan/ kapsul biru
100.000 IU setiap bulan februari dan agustus 2. Pemberian kapsul vitamin A
Dosis Tinggi pada balita 12-59 bulan
2. Tujuan Sebagai acuan pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita 2. Mencegah
terjadinya kasus buta senja pada bayi dan balita diwilayah kerja akibat kurang
vitamin A
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/001/SK.UKP/TU/2016, Tentang pelayanan
klini
4. Referensi 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No 741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
3. Permenkes RI No. 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
4. Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Posyandu
5. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan
KIA, 2014
5. Alat dan 1. ATK
Bahan 2. Form vitamin A (form penimbangan)
3. Vitamin A Kapsul Biru 100.000 IU
4. Vitamin A Kapsul Merah 200.000 IU
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DENGAN PNEUMONIA

No. Kod :

Terbitan :
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas
No. Revisi : BANTEN GIRANG
KOTA SOP
SERANG Tgl.Mulai Berlaku :

Halaman : Hj Yuheni,S.ST,M Kes


19670928 198902 2 003

1. Pengertian  Pneumonia adalah suatu radang baru yang disebabkan oleh bermacam
– macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing
 Pelayanan terhadap anak sakit dengan menggunakan metode
managemen Terpadu Balita sakit yang mana dalam penerapannya
petugas diajarkan untuk memperhatikan secara cepat semua gejala anak
sakit, sehingga segera dapat ditentukan apakah anak dalam keadaan
sakit berat dan perlu segera di rujuk atau penyakitnya tidak parah dan
hanya perlu pengobatan saja dan pemberian konseling.
 Pelaksanaan MTBS dilakukan oleh penanggung jawab dan pelaksana
program MTBS sebagai fasiliator, beserta bidan desa sebagai
pelaksanaan kegiatan MTBS di poli MTBS.
 Pelaksanaan MTBS di lakukan pada setiap anak balita yang sakit dan
berkunjung ke puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pedoman petugas dalam
mengklasifikasikan penyakit dan memberikan pengobatan yang sama pada
kasus pneumonia.
3.Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas UPT Puskesmas Banten Girang No.
800/001/KAPUS/I/PKM/2017 Tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit
dengan Pneumonia.
4. Referensi  Buku MTBS Modul 1 s/d Modul 5 Depkes RI
5. Alat dan Bahan
(nafas cepat 2 bln a. Paramedis memanggil pasen
b. Paramedis mempersiapkan pasen alat bukti kegiatan(pengisian
Formulir MTBS)
c. Paramedis mencuci tangan
d. Paramedis menanyakan kepada ibu mengenai masalah anaknya
e. Paramedis menimbang BB,mengukur TB dan mengukur suhu tubuh
anak
f. Paramedis memeriksa tanda bahaya umum,meliputi.
1) Anak tidak bias minum/menetek
2) Anak memuntahkan semuanya
3) Anak kejang
4) Anak letergis/tidak sadar
g. Paramedis menanyakan kepada ibu berapa lama keluhan utama
batuk/sukar bernafas
h. Paramedis melihat dan mendenger
1) Hitung nafas dalam 1 menit(nafas cepat 2bln - < 5 tahun >
40x/menit )
2) Perhatikan adakah tarikan dinding dada ke dalam
3) Dengar adanya stridor
i. Paramedis memeriksa dan mengklarifikasikan sesuatu dengan
gejalakeluhan (Pneumonia berat atau penyakit sanga berat, Pneumonia,
batuk bukan pneumonia )
j. paramedic memberikan penanganan tindakan pengobatan sesuai
dengan klasifikasi pneumonia

1) Pneumonia berat/ penyakit yang sangat berat


a. Paramedis memberikan dosis pertama antibiotic yang sesuai
b. RUJUK segera
c. Paramedis menentukan tindakan dan pengobatan pra rujukan
d. paramedic merujuk anak menjelaskan perlunya rujukan dan
membuat surat rujukan
2) Pneumonia
a. Paramedis memberikan antibiotic yang sesuai
b. Paramedis memberikan pereda tenggorokan dan pereda batuk yang
aman
c. Jika batuk lebih dari 3 minggu petugas merujuk anak untuk
pemeriksaan lanjutan
d. Petugas memberi nasihat kapan kembali lagi
e. Petugas memberitahu kunjungan ulang 2 hari lagi
3) Batuk bukan pneumonia
a. Petugas memberi pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
b. Jika batuk lebih dari 3 minggu petugas merujuk unuk pemeriksaan
lanjutan
c. Petugas memberi nasihat kapan kembali segera
d. Petugas memberitahu kunjungan ulang jika tidak ada perbaikan
k. Paramedis menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak
memerlukan rujukan segera
l. Paramedis memilih obat yang sesuai dan menentukan dosis obat jadwal
pemberian dan mengajarkan ibu cara memberikan obat di rumah
m. Para,edis memberikan konseling meliputi ;
1) Pemberian makan
2) Pemberian cairan
3) Kapan harus kunjungan ulang
4) Menasihati ibu untuk menjaga kesehatan dirinya
n. Paramedis mempersilahkan ibu untuk mengabil obat ke loket obat
o. Paramedis mencuci tangan
p. Paramedis mendokumentasikan semua hal pemeriksaan, terapi, dan
tindakan
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DENGAN PNEUMONIA

No. Kod :

Terbitan :
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas
No. Revisi : BANTEN GIRANG
KOTA SOP
SERANG Tgl.Mulai Berlaku :

Halaman : Hj Yuheni,S.ST,M Kes


19670928 198902 2 003

MTBS adalah Suatu pendekatan yang terintregritasi atau terpadu dalam tata laksana balita sakit
dengan focus kepada kesehatan usia 0- 59 bulan ( balita) secara menyeluruh
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk meningkatkan
keterampilan petugas dan menilai, Mengkalsifikasikan, mengetahui
resiko penyakit yang timbul dan memperbaiki praktek keluarga dan
masyarakat
3.Kebijakan SK Kepala UPTD PUSKESMAS DTP BANTEN GIRANG No.
880/54c b121/SK/PKM/VII/2016 tentang penanggung jawab
program menejemen terpadu balita sakit (MTBS)
4. Referensi Rekomendasi WHO 2005
5. Alat dan Bahan
6.Prosedur/ langkah - a. Pendaftaran bayi balita menuju ruang MTBS
langkah b. Petugas memanggil pasien sesuai nomer antrian dari loket
c. Petugas menulis identitas pasien pada kartu tatalaksana
MTBS/MTBM
d. Petugas mencuci tangan
e. Petugas melaksanakan anamnesa pada pasien sesuai dengan
tatalaksana MTBS/MTBM
f. Petugas melakukan pemeriksaan :
-Menimbang berat badan
-Mengukur tinggi badan
-Mengukur suhu
-Menghitung Pernafasan
g. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta menilai,
mengklasifikasikan, MTBS/MTBMdan memberikan penyuluhan
h. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pemeriksaan
MTBS bila perlu di rujuk di ruang pengobatan untuk konsultasi
ke dokter
i. apabila pasien memerlukan tindakan rujukan internal dan
eksternal dokter membuat rujukan sesuai dengan pemeriksaan
pasien.
j. Semua pasien MTBS di lakukan pencatatan di buku register
7.Diagram Alir
8. Unit terkait Pendaftaran, Laboratorium, gizi, UGD, dan Apotik
9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang di rubah Isi Perubahan Tgl mulai di berlakukan

Anda mungkin juga menyukai